Empat pria berjas yang mengikuti pria yang mengaku bernama Lee Yuan, utusan dari Perusahaan Sunny Education Group berdiri tegak di belakangnya, bersiap memperhatikan antaraksi bisnis pria berambut coklat itu dengan Lee.
Mendengar kode siap, dua orang dari pria berjas itu, berpura-pura keluar hendak pergi ke toilet, tentu saja dengan liciknya pria berambut coklat itu mengizinkan, karena meninggalkan pria tampan seperti Lee dengan dua orang bodyguard yang terlihat lemah dan kecil, sangat menyenangkan.
Dua pengawal tadi sama-sama masuk ke dalam toilet pria, mengintai, memperhatikan keadaan dan memeriksa dua tong sampah tempat pria bertopeng tadi membuang peralatan dan zat yang dia curi.
“Bersiap, sudah masuk satu orang office boy untuk membersihkan toilet,” ucap Pria yang berada di dalam mobil menunggu mereka sambil memantau cctv dan titik koordinat anggotanya berada.
“Siap,” jawab mereka berdua berbisik pelan.
Tak lama, office boy pun masuk ke dalam.
Brugh! Pria itu di buat pingsan oleh mereka berdua. Lalu, salah satu di antara mereka membuka baju sang pekerja itu, memakainya. Mendorong dua tong sampah itu keluar. Sedangkan yang satu lagi menyembunyikan office boy dengan cepat di dalam kamar toilet.
“Cepat! Ada yang masuk!”
Dan benar saja, baru saja dia menutup pintu, ada dua pria yang masuk ke dalam. “Cepat keluar!" Terdengar kembali perintah di earphone nya.
Sampah itu terus di dorong keluar, saat sampai di luar, dia segera mengganti bajunya kembali dengan jas, memasukkan barang-barang ke dalam tas. Meletakkan Tas di rumput jalan ke luar. Lalu, dia kembali berdiri di ambang pintu keluar sambil merokok.
Sedangkan yang satu lagi, hendak kembali masuk ke dalam ruangan pertemuan Lee, sayangnya dia dicegat oleh penjaga.
Musik terus berbunyi, orang-orang menari dengan geloranya di dance floor. Sedangkan pria yang tadi menari di dance floor perlahan keluar dari keramaian sambil membawa dua botol minuman beralkohol yang cukup mahal, berpura-pura teler.
“Oh ... bulan, bintang menari, terangilah malamku, duniaku ... hanya ada kamu sayangku, kasihku, cintaku,” gumamnya berjalan teler sambil meracau-racau.
Dua penjaga hanya mendelik kesal melihatnya. “Hei Bung, jika mabuk pergi dari sini!” Pria berjas yang merokok tadi berpura-pura, dia mendekati temannya yang juga tengah berpura-pura mabuk.
“Biar aku yang mengurus dia!” Dia memapah temannya yang pura-pura mabuk.
“Oh Sayang, kenapa kau tidur di rumput ini?" Dia sengaja berguling dan tidur-tiduran di rumput, melihat dua penjaga itu lengah, lalu membawa tas yang letakkan di rumput tadi, mendekapnya cepat, sehingga dua penjaga club itu hanya melihat dua punggung pria yang sedang keluar.
Saat mereka berdua berhasil keluar, pria yang duduk dengan jacket hoodie langsung mendekati, zat yang dicuri itu langsung berpindah tangan pada pria itu. Sedangkan dua pria itu juga bergegas pergi ke mobil mereka. Mengganti baju dan menyimpan pakaian dan semua alat-alat seperti tali dan lainnya, sedangkan dua botol alkohol yang di bawanya tadi, diletakkan di depan.
“Berhasil! Keluarlah segera!” ucap pria yang ada di mobil pada empat pria yang masih berada di dalam Club.
“Kenapa kalian membatasi aku untuk masuk? Di dalam ada majikanku!" hardik pria berjas pada penjaga di depan pintu ruangan si rambut coklat.
“Tuan tidak menerima banyak orang. Tuan Lee sudah ada dua pengawal di dalam, tidak perlu banyak pengawal!”
“Cih, bedebah!” Brug! Dia melakukan tendangan melayang ke arah wajah pria yang menyahutinya barusan sambil memutar badan memberikan pukulan pada teman di sebelahnya.
“Sialaaan!”
Bugh! Bugh! Terjadilah perkelahian diantara dua pria penjaga dan satu orang pria berjas yang mendampingi Lee Yuan tadi.
Pria berambut coklat mendekat dan menyentuh wajah Lee. “Aku suka pria cantik.”
Pria yang mengaku bernama Lee Yuan itu mengerutkan alis, menatap jijik pria buncit berambut coklat itu.
“Berapa gajimu kerja di Perusahaan Sunny Education Group? Aku bisa membayarmu sepuluh kali lipat, asal kau melayaniku.”
Dia benar-benar ingin meludahi dan muntah saat ini juga. Dia pria normal, masih menyukai wanita. Apalagi menyukai pria jelek seperti di depannya ini. Sungguh menjijikkan.
“Maaf Tuan, saya sudah lama bekerja di Sunny, tidak mungkin saya berpaling begitu saja.” Masih menjawab dengan sabar sambil menunggu langkah tepat.
Dua bawahannya sejak tadi sudah bersiap, lalu sama-sama mengangguk. Mereka melempar sebuah senjata berasap. Ya, gas air mata.
Dor! Dor! Dengan asap yang masih tebal, dua pria berjas dan Lee sudah menembaki bawahan pria berambut coklat. Sayangnya, yang tertembak hanya cecunguk lemah saja. Sedangkan bawahannya yang botak dan tinggi menjulang itu juga menggunakan lensa khusus seperti mereka bertiga. Sehingga tidak terkena dampak gas air mata.
Pria tinggi kurus menjulang dengan cepat menarik tangan pria berambut coklat keluar, sedangkan pria botak menembak dua bawahan Lee.
“Awh!” Salah satu tertembak di bagian lengan dan kaki.
“Brengsek!” Dor! Dor!
Suara tembakan di dalam ruangan itu tidak terdengar keluar, karena ruangan ini meredam suara.
Dor! Pria botak itu pun akhirnya tertembak tepat di jidatnya. Tak ada lagi suara setelah sibotak mati, asap pun juga menghilang. Empat wanita hiburan sudah pipis ketakutan di sebalik sofa bersembunyi dengan tangan dan kaki masih terikat dan terborgol.
Brak! Pintu terbuka lebar. Pria berjas yang di luar seorang tadi sudah banyak menghabisi orang di luar.
“Gimana? Beres?” tanyanya dengan wajah dan tangan bersimbah darah sambil menodongkan senjata.
“Gmon terluka!” Dia langsung menghampiri kawannya yang terluka.
“Hei kau, lepaskan para gadis itu!” suruh Lee pada bawahannya satu lagi yang tidak terluka. “Cepat ikat lukanya dan bawa keluar!” lanjutnya lagi memerintah.
“Keluar segera, jika kalian tidak ingin mati!" serunya setelah melepaskan ikatan para gadis itu, kemudian langsung mengejar si rambut coklat dengan pengawal nya yang kurus tinggi menjulang itu. Para gadis menarik bajunya cepat, memakai terburu-buru, berlari tunggang langgang keluar dengan ketakutan, melongkahi beberapa mayat yang bersilongkangan.
“Dia ada di atap! Ayo!” perintah Lee. Dua orang mengikutinya. Sedangkan satu orang lagi sudah memapah temannya yang terluka keluar.
Setelah terkejar dan melihat dua pria yang berlari itu. Dor! Dia menembak kepala belakang pengawal yang kurus menjulang. Dor! Lalu menembak kaki si pria coklat yang berlari hendak ke helikopternya.
“Hei, Tua Bangka buncit! Bukankah kau suka dengan pria cantik? Kenapa kau ingin meninggalkan pria cantikmu ini? Apa kau tidak menyukai pria cantikmu ini lagi?” tanyanya dengan menyeringai.
Pria berambut coklat itu beringsut mundur dengan kaki berdarah penuh kesakitan.
“Dimana bos dan tempat berkumpul kalian?” tanyanya memainkan pistolnya.
“Aku tidak punya bos, akulah bosnya!” teriaknya.
“Oh, ya! Berarti terimalah ajalmu!”
Dor! Dia menembak kening pria berambut coklat itu. Pria itu mati seketika. “Beri tanda seperti biasa!" suruhnya pada dua orang yang mengikuti dirinya tadi.
“Oke.”
Darah di kening pria berambut coklat itu dijadikan untuk tinta menulis oleh bawahannya, mereka memegang tangan korban menggunakan sarung tangan, menggerakkan jari korban dengan mencelupkan ke darah korban, mengukir tanda mereka.
“Semua selesai, ayo!" Mereka bertiga segera membersihkan diri, berbaur melewati dance floor yang memekakkan di lantai bawah, sedangkan pembantaian barusan ada di lantai atas dan lantai khusus.
Tolong!
Dor!
Teriakan dari salah satu pengunjung yang melihat ada mayat, lalu tembakan dari penjaga club agar musik berhenti, semua menjadi riuh. Mereka bertiga perlahan tetap keluar berdesak-desakan dengan yang lain.
Saat mereka keluar, mereka sempat di periksa, tidak ada apa-apa, karena senjata mereka sudah mereka bersihkan dan meletakkan di tangan mayat, sebelum turun ke lantai dance floor.
Mereka berhasil keluar dan bergabung ke dalam mobil.
Polisi datang dan memeriksa semua orang termasuk mobil mereka yang tak jauh dari sana. Laporan tentang kehilangan dan pembunuhan, sehingga semuanya di selidiki.
“Pak, kami hanya penjual roti keliling. Mobil kami hanya berisi roti dan dua botol alkohol.” Akting pria yang mengaku bernama Lee Yuan tadi.
Polisi memeriksa dan memang hanya ada roti. Ya, karena roti dibagian atas, sedangkan perkakas dan baju ada di bagian paling bawah. Dan satu hal lagi. Zat tidak bersama mereka, sehingga alat khusus mendeteksi zat itu, tidak bisa menemukannya.
Sementara saat mobil diperiksa, pria yang memakai jaket hoodie tadi, menempelkan permen karet yang dia makan di pipa air di tepi jalan dan beberapa tempat. Dia terus berjalan santai hingga cukup jauh.
“Saatnya dimulai!” ucap pria berjaket hoodie itu.
Dan....
Duaar! Byuur! Sekaligus tempat-tempat yang dia letakkan permen karet tadi meledak seketika dengan pipa air yang berada ditepi jalan itu.
Polisi pun teralihkan. Mobil mereka pun dengan cepat melaju dari sana, menaikkan pria berjaket hoodie yang menunggu di jalan yang cukup jauh dari Club.
“Kerja bagus!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Ana Tiana
knp ya klo cari yg pke audio susah nemunya,dl mah klik audio langsung muncul novelnya, ko qt ya, tolong dong Thor pke audio biar bs dengerin smbil kerja
2023-06-17
0
Ainisha_Shanti
gas pemedih mata memang sangat sesuai digunakan saat nak melarikan diri dalam situasi genting
2022-09-18
1
Mayra Donna
alhamdulillah alah kalua lanjutany novel.., aksi keren dan menengangkan saat dbaca..taraso macam awak yg dlm novel tuh☺️☺️tembak dor...dor...dor....
2022-09-16
1