[Pantai sebelah barat Pelabuhan Ame]
Pagi hari. Pasukan Nizo pergi ke pantai untuk memeriksa seluruh area pantai dan pelabuhan. Mereka menemukan sisa-sisa pecahan kapal perang yang memenuhi bibir pantai.
"Hmm, ternyata benar, laporan yang aku terima semalam. Pecahan kapal ini dari kerajaan Honzu." Kata Elis yang memandangi pantai dari atas pelabuhan.
Ada beberapa mayat yang sudah hangus terbakar, dan ada juga yang tertusuk bongkahan besi berkarat. Ada puluhan mayat yang tergeletak di pingir pantai yang dibawa oleh arus laut.
"Seragam dari mayat memperjelas asalnya." Kata Elis dalam hati. "Periksa semua area pantai dan pelabuhan." Teriak Elis memperintahkan pasukannya.
Semua pasukan pun memeriksa dari ujung ke ujung. Mereka memeriksa area hampir 2 jam lamanya.
Silvi pun mendatangi Elis. "Mereka tidak menemukan tanda-tanda orang yang masih hidup. Hanya mayat-mayat yang mereka kumpulkan." Kata Silvi pada Elis.
"Huh, baiklah. kita harus membangun camp untuk sementara." Kata Elis kepada Silvi.
"Baik Elis, tenda akan berdiri di pelabuhan." Kata Silvi sambil berjalan ke tempat prajurit.
....
"Siapa sebenarnya orang yang mengeluarkan Meteor ini. Haah, kepalaku jadi pusing memikirkanya." Kata Elis dalam hati sambil memandangi laut.
Tiba-tiba Kilauan cahaya mencuri pandangan matanya. Elis melihat ada sesuatu yang terombang-ambing.
"Apa itu disana." Kata Elis yang pemasaran. "Hoee, kau. Coba ambilkan benda itu." Kata Elis yang memerintahkan salah satu prajurit, untuk mengambil benda yang terombang-ambing.
Salah satu prajurit Elis pun, bergerak dan mendekatinya. Namun, saat setelah prajurit itu mendekat ke benda itu, prajurit itu melambaikan tangan, dan berteriak. "Hoee komandan, ada orang yang masih hidup".
"Cepat bawa orang itu kemari." Teriak Elis dengan kencang.
Dan, terlihat sosok laki-laki yang bertelanjang dada dengan bekas luka disekujur tubuh, dengan raut wajah yang sangat kotor, memiliki rambut yang panjang berwarna hitam, dan mengunakan celana yang sudah compang-camping, lalu kakinya di rantai dengan besi yang membawa pedang berwarna hitam.
"Siapa orang ini, kalau dilihat dari celananya, itu bukan milik prajurit Honzu, apa lagi pedang hitam ini, kenapa ini di rantai." Kata Elis dalam hati dengan kebingunan.
Elis mengira, kondisi tubuh yang penuh luka itu, seperti ia baru saja mengalami pertarungan yang hebat.
"Apakah dia, orang dengan kekuatan sihir AJI, yang bertarung melawan pasukan Honzu semalam.?" Tanya elis dalam hati.
"Bawa orang ini ke tenda emergency." Kata Elis kepada prajuritnya. "Siap Komandan." Kata prajurit itu.
Orang itu pun di bawa ke tenda emergency, oleh salah satu prajurit Nizo. Sedangkan Elis dan pasukan yang lain, membersihkan bibir pantai dari puing-puing kapal yang terbawa oleh arus laut.
"Kenapa aku yang menjaga orang asing ini, huuh, tapi tetap, ini perintah komandan." Kata prajurit laki-laki yang menjaga dengan kesal.
Sampai sore hari, Orang asing itu belum juga siuman, dan Elis pun pergi ke tenda Emergency.
"Bagaimana, apa dia belum sadar.?" Kata Elis kepada prajurit yang menjaganya.
"Ha, komandan. Saya sudah melakukan segala cara untuk menyadarkannya." Kata Prajurit yang menjaga. Sebenarnya, yang menjaga itu, bisa menggunakan sihir Healer, atau sihir penyembuh.
"haaah, Sudahlah. istirahatlah dulu di tenda prajurit, aku akan menjaganya. Kita butuh informasi dari orang ini. Jika tidak ada yang menjaga, orang ini bisa kabur." Kata Elis kepada prajurit itu.
"Apa tidak ada yang lain Komandan.?" Tanya prajurit itu.
"Mereka semua sedang kelelahan, biarkan mereka beristirahat." Kata Elis sambil duduk.
"Baik Komandan." Kata Prajurit itu sambil keluar dari tenda emergency.
....
"Kalau di lihat-lihat, wajahnya tampan juga. Dari mana asalnya orang ini. Lukanya juga cepat sembuh, apa dia menggunakan trik untuk menyembuhkan tubuhnya." Kata Elis dalam hati.
Lalu, orang asing itu tiba-tiba bangun. "HAAA." Suara orang asing itu dengan sontak sambil duduk. Lalu, ia melihat kedua tangannya dengan tatapan terkejut. Elis pun kaget melihat orang itu yang tiba-tiba duduk.
"Apa aku sudah mati.?. Aaah, Maafkan aku semua." Kata Orang asing itu.
Elis yang ada di sana, langsung bertanya kepadanya. "Ooe, orang asing. Siapa namamu, dari mana kamu berasal, apa tujuanmu kemari, dan siapa identitasmu yang sebenarnya.?"
Orang itu pun melihat ke arah Elis. Dan ia mulai bicara "Apa semuanya sudah berakhir?" . "Haah," jawab Elis ikut kebingungan.
Orang asing itu pun bertanya lagi "Dimana ini, dan siapa kamu, apa yang sudah terjadi.?".
"Haah, siapa yang berhak bertanya disini.?." jawab Elis lagi.
"Huh, sudahlah. memang benar, aku yang harus memperkenalkan diri dulu. Perkenalkan, namaku Elisabeth, dari pasukan batalion elit Kerajaan Majaren." Kata Elis sambil melihat ke arah Orang itu.
Dan Elis bertanya kepada laki-laki itu "Aku sudah memperkenalkan diriku. Lalu, siapa kamu.?"
"Majaren.? Tempat apa ini, aku tidak pernah mendengar tempat ini. Lalu tulisan itu, aku tidak bisa membacanya. Huh, Apa aku sudah di reinkarnasi. Kalau di lihat-lihat, sepertinya begitu. Tapi kenapa aku masih bisa merasakan kekuatan di tubuhku." Kata Orang asing itu dalam hati dengan kebingungan.
"HAAAAA." Teriak orang asing itu sambil melihat pedang hitamnya. Elis yang ada di sana pun terkejut.
"Kenapa warnanya jadi hitam, apa yang sudah terjadi, AAaah. Aku benar-benar sangat kebinggungan." Kata Orang asing itu dalam hati.
"HOEEE." Teriak Elis kepada orang itu. "Kau jangan diam saja di situ, apa kau pasukan Kerajaan Honzu. Jawab orang asing, aku tau kau sedang melihat-lihat sekitar untuk kabur." Kata Elis kepada orang asing itu sambil mengangkat pedangnya.
"Ah, Honzu.? Kerajaan lain yang tidak aku kenal. Sepertinya begitu, aku sudah mati sekarang. Dan aku dipindahkan ke tempat yang lain, disini. Aku harus membaur dengan mereka, untuk belajar mengetahui dunia ini, untuk sementara." Kata Orang asing itu dalam hati sambil berfikir.
"Kau jangan macam-macam denganku, siapa kau sebenarnya.?" Kata Elis yang sudah emosi.
"Aaah, Hehe. Maafkan aku nona. Aku hanya sedang berfikir, aku juga bingung, kenapa aku ada disini. Semalam aku sedang berperang melawan pasukan pemberontak, dan aku salah satu korban dari pemberontakan itu. Aku tidak tau apa-apa selain itu. Maaf Nona Elis." Kata Orang asing itu kepada Elis.
Elis pun melihatnya dengan serius. Jika dilihat dari kondisi tubuhnya pada saat di temukan, memang seperti mengalami perang yang sangat panjang.
"Dari mana dia berasal, di benua ini tidak ada peperangan yang panjang. Tapi sepertinya dia bicara yang sebenarnya, luka pada tubuhnya itu sudah cukup untuk menjadi bukti, luka yang baru, dan celana sobek-sobek.". Kata Elis dalam hati sambil melihat orang asing itu.
"Siapa namamu.?" Tanya Elis sambil memasukkan pedang ke sarungnya.
"Ah, Namaku Arjun Leon. Aku dari benua Lories yang ada di dunia lain. Salam kenal Nona Elis. Hehehe." Kata Leon kepada Elis
"HAAAA." Teriak Elis yang kaget.
....
[Di Pelabuhan kikai]
Komandan Rin, tiba di pelabuhan bersama pasukannya. Dan menghadap langsung kepada sang Jendral.
"Lapor Jendral. Misi untuk mengintai pelabuhan Ame sudah terlaksanakan. Namun, saat perjalanan ke markas, ada serangan Meteor dari atas langit." Kata Rin kepada Seril yang menghadap ke ruangan Seril dengan baju yang masih basah.
"Apa maksudmu, RIN laporkan dengan jelas." Kata Seril kepada Rin dengan terkejut.
"Ha. Baik Jendral. Pelabuhan Ame dan para penduduknya tidak ada di sana. Tempat itu sudah kosong tanpa penghuni Jendral." Kata Rin yang melaporkan kondisi pelabuhan.
"Lalu, ada apa dengan bajumu itu, kau sudah pergi ke sana hampir 1 hari. RIN." Kata Seril yang emosi.
"Ha, Baik Jendral. Ada serangan Meteor dari langit yang menghantam kapal kami, dan kapal itu tengelam ke dalam laut. Saya dan pasukanku berenang untuk menuju ke markas." Kata Rin yang melaporkan.
"APAA." Teriak Seril terkejut, dia pun berfikir sangat keras. "Meteor.?, apa itu adalah serangan dari pasukan Kerajaan, apa mereka sudah datang.? Aku mendapatkan informasi dari tim khusus, Pasukan Jendral David dari kerajaan Majaren masih dalam perjalanan, mungkin itu masih membutuhkan waktu 2 minggu. Ini aneh, sangat aneh." Kata Seril dalam hati.
Seril bertanya kepada Rin, " berapa pasukanmu yang tersisa?". Rin menjawab. "Hanya setengah dari pasukan batalion yang selamat, Jendral".
"Jendral. Saya mendengar dari pasukan pengintai, ada pasukan yang bersembunyi di balik bukit Cison. Pasukan bernama Nizo dari Kerajaan Majaren." Kata Rin melaporkan.
"Apa kau yakin serangan itu dari mereka Rin.?" Tanya Jendral.
"Saya sangat yakin Jendral, tidak ada alasan orang lain yang berani menyerang kapal perang, itu pasti serangan kejutan dari pasukan Nizo." Kata Rin kepada Seril.
"Baiklah, kita berangkat sekarang, sebelum pasukan David datang kesana. Kita habisi pasukan Nizo itu." Kata Seril.
Suara gendang perang pun di bunyikan. Semua prajurit bergegas menuju ke pelabuhan, dan berbaris rapi menyambut sang Jendral.
Seril pun datang ke tempat berkumpulnya para prajurit, dan memberikan sambutan kepada semua pasukannya yang berkumpul disana.
Sambutan pidato yang bergema dari sang jendral, membuat semua prajurit berteriak "Hidup Honzu - Hidup Honzu". Suara semangat para prajurit yang ditanamkan Seril, yang akan pergi ke medan perang.
Dengan kekuatan penuh, Seril membawa semua Kapal perang yang ada di pelabuhan Kikai dan membawa seluruh pasukannya menuju Pelabuhan Ame.
.....
[Di Pelabuhan Ame]
Elis yang sedang mengintrogasi Leon, masih belum mendapatkan jawaban atas keluarnya Meteor semalam. Bahkan Leon sendiri jadi bingung, kenapa hanya sebutir meteor saja sudah di anggap sangat kuat.
Leon pun bilang kepada Elis. "Ah, meteor kecil ya. Aku juga bisa, mengeluarkan beberapa meteor yang besar sekaligus".
Tentu Elis pun kaget dengan perkataan itu. "Jadi benar, kau yang mengeluarkan meteor itu.?" Apa kamu seseorang yang memiliki kekuatan setingkat AJI bintang 7?. Tanya Elis kepada Leon.
"AJI bintang 7.?" saut Leon kebingungan. "Apa itu AJI bintang 7.? ".Tanya leon.
Elis pun kesal dengan pertanyaan itu. " Ada apa dengan orang ini. Padahal ilmu sihir sudah di ajarkan dimana-mana. kenapa ia tidak tau itu.?" Kata Elia dalam hati.
"Kau bilang kau dari benua Lories, apa kau tidak tau apapun rentang sihir.?" Tanya Elis kepada Leon.
"Ah, Di tempatku berasal, tidak ada orang yang bisa mengunakan sihir. Tapi aku bisa mengunakannya. Apa kau juga bisa mengunakannya Nona Elis.?" Tanya Leon kepada Elis.
"Jadi kau bisa mengunakan sihir.?. Huh, baiklah, Aku dan semua pasukanku yang ada di luar tenda ini, bisa mengunakan sihir." Kata Elis dengan bangga.
Dunia ini sungguh misterius. "Apa aku sudah dibawa kedunia lain, yang penuh dengan kekuatan sihir.?". Kata Leon dalam hati.
Leon pun bertanya kepada Elis "Lalu apa tingkatan kekuatanmu Elis?".
Dengan muka yang senang, Elis pun tersenyum dan menjawab. " Pertanyaan yang bagus. Tahun ini aku sudah mencapai Sihir tingkat 4, kau harus memberiku pujian Leon." Hoo jawab Leon sambil tepuk tangan.
Tiba-tiba suara gendang perang di bunyikan. Elis pun bergegas keluar dari tenda emergency, dan bawahannya langsung melapor padanya.
"Lapor Komandan, kami melihat dari kejauhan, ada beberapa kapal perang sedang menuju kemari." Kata salah satu prajurit yang melapor
Dan Perang besar akan segera di mulai.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Ferdy C.r
Hajar booss.
2022-09-29
1
Bombom
CH 3
2022-09-22
1