Bab 4

Memikirkan bagaimana cara nya untuk minta maaf kepada sang bos yang kata nya memiliki sifat kasar Ira seperti orang yang mati segan hidup stres.

Bagaimana tidak , seandainya dia tau yang dia tabrak tadi adalah CEO perusahaan mereka, mungkin sifat sok keras nya tidak akan dia keluarkan. Udah dia yang salah sok-sok an marah marah seakan dia yang paling tersakiti.Sungguh hal yang paling bodoh yang dia lakukan.

Tapi dari pada dia yang di marahi lebih baik lah dia sok keras agar tidak ada orang yang semena-mena pada nya,itu lah yang dinamakan pertahanan hidup.

"Bagaimana ya cara nya buat minta maaf,ihh pusing banget gue" merebahkan kepala nya di atas meja,dia memikirkan cara nya untuk minta maaf sebelum bos nya yang bertindak duluan.

Siapa tau kan seperti di novel-novel sang tokoh antagonis yang menebas habis orang yang berani mengusik nya,siapa tau bos nya itu sudah mencari tahu data diri nya dan membayar penjahat untuk membunuh nya,sungguh hal yang sangat dia takutkan.

"Stefani lo di panggil pak Devano ke ruangan nya" saat sedang sibuk dengan pemikiran nya tiba tiba teman satu ruangan nya menyuruh nya untuk ke ruangan orang yang sangat dia hindari atas perintah nya yang tak terbantahkan.

"huuh iya sekarang gue ke sana"menghembuskan nafas kesal,dia melangkah keluar ruangan menuju ruangan sang penguasa.

"Apa lagi ini Tuhan,ck kenapa coba dia nyuruh gue keruangan nya,apa dia mau memecat gue,ck menyebalkan" gerutu Ira sepanjang jalan,kalau ada melihat mungkin mereka akan mengira dia gila.

"Tok tok tok" suara pintu yang di ketuk membuat lamunan Devano buyar seketika,"masuk"setelah mengatakan itu orang yang mengetuk pintu itu pun masuk,dan seketika dia melihat orang yang ada di pikiran nya,dia juga bingung kenapa dia harus memikirkan gadis itu.

Sungguh dia tidak mengerti saking tidak mengerti nya dia dengan pikiran nya sendiri dia bingung setelah ini apa yang akan dia lakukan dengan gadis ini.

"Maaf pak,kenapa bapak memanggil saya ke ruangan bapak?" tanya Ira dengan suara lembut setelah dia berada tepat di depan Devano.

"Dimana tingkah gilamu yang mirip monyet itu seperti pada saat kau menabrak saya?" dengan alis satu terarangkat dan suara yang berat Devano bertanya,sebenar nya dia pun tidak tau apa yang akan dia lakukan dengan gadis itu,tapi tak apa lah lumayan dia sedang butuh pelampiasan sekarang. pelampiasan amarah maksud nya ges.

"Untuk hal itu pak saya minta maaf,bukan kah manusia harus melakukan pertahanan hidup agar bisa melewati hari hari nya dengan selamat"

jawab Ira panjang lebar.

"Kamu tau saya bukan?"tanya Devano kepada Ira karena dia heran dengan gadis ini,walau tidak berani menatap mata nya tapi nyali nya dalam menjawab dengan tengan perlu di ancungi jempol.

Karena selama ini tidak ada yang berani kepada nya seperti gadis ini,bahkan yang tidak salah pun meminta maaf kepada nya ,tapi ini dia yang salah tapi berani menyalahkan nya,kalau memang alasan nya karena dia tidak mengenal nya oke lah sedikit dimengerti tapi ini pasti dia mengenal nya bukan. Jika alasan nya caper tidak mungkin karena dia bisa melihat tatapan gadis itu tidak menunjukkan ketertarikan kepada nya bahkan tatapan hanya sekedar mengagumi pun tidak ada. sungguh,,

"Iya pak kenal nama bapak Satrya Devano Atmaja pemilik perusahaan Atmaja Jaya Makmur Group, memiliki sifat yang tidak tersentuh udah gitu dingin,arogan, kasar sok ganteng walupun kenyataannya memang gan-teng sih " dengan suara pelan di akhir dan refleks menutup mulut nya karena sadar atas apa yang di katakan nya tadi,memang sih dia menjawab itu dengan 100% penuh ke jujuran tapi itu lah yang menjadi petaka bagi nya.

Mendengar jawaban yang keluar dari bibir gadis yang di depan nya ini membuat emosi Devano sudah memuncak tapi mendengar kalimat terakhir yang di lontarkan nya membuat emosi nya reda,ada apa dengan nya kenapa hanya mendengar pujian di akhir kalimat itu membuat emosi nya reda,sungguh dia harus mencari tau jawaban nya.

"Jika kamu sudah tau siapa saya,maka kamu juga tau bukan konsekuensi nya jika berurusan dengan saya"dengan smrik tercetak di ujung bibir nya Devano berkata.

"Tapi kan saya udah minta maaf pak,tulus dari hati yang paling dalam malah" sebenarnya dia takut sih tapi apa boleh buat dia harus berani agar hal yang tidak dia inginkan terjadi.

"Saya tidak pernah memberi ampun ataupun membebaskan orang yang sudah berani mengusik saya,kamu pasti sudah tau itu bukan?"Devano tidak percaya bahwa ada orang yang sangat sangat berani menantang nya terkhusus dia seorang gadis.

"Emang bapak mau apain saya,maksud nya bapak ,aduh tau lah pak,terserah bapak saja pasrah mah saya pak pasrah " akhir nya Ira harus bisa menerima konsekuensi dari apa yang dia perbuat . kalau pun dia akan di pecat maka dia akan terima tapi yang menjadi pertanyaan nya apakah dia masih akan di terima di perusahaan lain? bodot amat lah dia tidak akan ambil pusing.

"Tapi pak jangan pecat saya ya,saya masih punya adik dan ibu yang harus di tanggung jawabi"dengan penuh harap dia memohon kepada bos yang di depan nya ini.

"Apakah itu urusan saya, tentu saja tidak " sungguh mendengar ucapan dari sang bos membuat Ira tidak bisa memikirkan nasib nya ke depan nya bakal bagaimana.

"Pak please ,saya bakal lakuin apapun asal jangan di pecat pak" mohon Ira tidak henti nya.

"Yakin apa pun" entah apa yang ada di pikiran Devano saat ini tapi yang pasti mungkin akan ada hal menarik dan menguntungkan dari penawaran gadis di depan nya ini.

"Iya pak apapun"dengan yakin Ira mengiyakan.

"Sekali lagi saya tanya yakin apapun itu" Walaupun Devano belum memikirkan apa yang akan dia lakukan kepada gadis di depan nya ini tapi dia harus memastikan nya dulu bukan.

berpikir sejenak,"Yakin pak yang pasti jangan jadi wanita bapak"tiba tiba hati dan pikiran Ira tidak tenang dan satu hal yang sangat mengerikan muncul di benak nya langsung saja dia mengatakan kepada Devano apapun akan dia lakukan yang pasti jangan sampai merugikan diri nya serta masa depan nya walaupun dia yakin devano tidak akan tertarik ke pada nya tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati,itu lah kenapa dia memberitahukan di awal agar tidak ada yang di rugikan.

"Baik lah karena kamu mengatakan akan melakukan apapun maka besok kamu datang lagi kesini ,untuk sekarang saya sangat sibuk" alasan sebenarnya bukan karena dia sibuk tapi memang dia tidak tau apa yang akan dia lakukan kepada ira,itu lah kenapa dia menyuruh nya keluar dengan alasan sibuk.

Sedang kan Ira saat ini ingin protes kepada atasan nya itu,harus nya kalimat yang di ucapkan oleh bos nya itu adalah " baik lah karena kamu sudah mengatakan akan melakukan apapun kecuali jadi wanita saya maka kamu boleh pergi karena sekarang saya sibuk" harus nya itu bukan karena sekali lagi dia perjelas akan melakukan apapun kecuali yang satu itu.

Tapi mau protes juga dia tidak bisa siapa diri nya sehingga bisa protes yang ada malah akan membuat nya semakin di situasi yang makin runyam.

"Iya pak terimakasih,saya pamit undur diri jangan lupa bahagia "dengan senyum manis terpatri di bibir nya dia pamit dari ruangan bos nya.

Jangan kalian tanya bagaimana ekspresi Devano ,rasa nya seperti nano nano tidak bisa di Jabar kan dia pun bingung karena baru pertama kali nya dia mendengar kalimat seperti itu dan dia juga sempat terpaku melihat senyum bibir gadis itu.

**Halo pren semoga suka ,jangan lupa kasih vote komen yang mendukung dan kritikan serta saran ya prend.

kalau ada typo aku minta maaf dan kalau ceritanya agak gaje ,aku minta maaf pren

semoga kalian suka ya,thanks all 🤗🤗**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!