Siapa

Setelah Fani dan keluarga nya selesai sarapan,satu persatu anggota keluarga melakukan kegiatan nya masing- masing

seperti Fani yang menuju kantor tempat nya mengais rejeki.

Menunggu taksi online yang di pesan nya di aplikasi beberapa saat lalu,akhir nya kendaraan yang ditunggu nya pun tiba di depan nya.

"Dengan mba fani?" tanya sang supir memastikan.

"Iya pak benar" jawab Fani setelah itu dia masuk ke dalam mobil, mobil pun melaju bergabung dengan transportasi lain nya di jalan.

Hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai di tempat tujuan,dan kini Fani sudah berada di depan kantor tempat nya bekerja "ATMAJA JAYA MAKMUR GROUP".

Salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia bahkan Asia yang bergerak di berbagai bidang dan pelayanan masyarakat.

Sedangkan untuk pusat nya berada di negara Singapura dan untuk cabang nya salah satu nya di Indonesia yaitu tempat Fani bekerja sekarang.

"Ini pak, terimakasih ya"seraya membuka pintu mobil dan melangkah kan kaki keluar Fani menyerahkan uang untuk membayar ongkos nya.

" Bentar ya neng saya ambilkan kembalian nya" tapi belum sempat mengambil kembalian untuk di serahkan ucapan Fani menghentikan nya.

"Nggak usah pak,itu tip untuk bapak,sekali lagi makasih ya pak"

"Iya neng terimakasih kasih juga"

"Kembali kasih pak,kalah gitu saya duluan ya,hati hati pak" Fani tersenyum sambil melangkah dari mobil,setelah supir membalas dengan senyuman yang tak kalah tulus nya.

Seperti biasa nya,Fani akan memulai hari nya dengan senyuman,dan rasa bahagia masih bisa melakukan aktivitas nya seperti biasa dengan tubuh yang sehat,di lobi perusahaan dia bertemu dengan sahabat nya yang sudah lama berteman dengan nya mulai dari SMP hingga saat ini bisa bekerja di tempat yang sama setelah selesai menempuh pendidikan di universitas yang sama pula.

Shafira Angelina nama sahabat nya yang benar benar ada di dekat nya baik dalam keadaan apapun itu.

Sahabat yang tidak menganggap nya saingan dan selalu mensupport nya, bukan kah memiliki sahabat seperti itu adalah anugerah? patut untuk di syukuri bukan.

"SAFARI TUNGGUIN DONG" teriak Fani memanggil nama sahabat nya. sedangkan pemilik nama tersebut memutar bola mata malas,apakah sahabat nya itu tidak bisa typo dalam memanggil nama nya?

Orang tua nya membuat nama yang indah dan syukuran tujuh hari tujuh malam hanya karena membuat nama untuk nya namun dengan seenak jidat sahabat nya itu merusak nama indah nya,sungguh sangat terlalu dan tanpa membalikkan badan ataupun leher untuk melihat orang yang memanggil nama nya tersebut.

Dia sudah bisa menebak kalau itu adalah sahabat nya yang minim akhlak,yang suka teriak teriak seperti tarzan di dalam hutan yang kurang belaian,apakah sahabat nya itu tidak punya malu,jawaban nya pasti tidak karena dia adalah orang yang suka malu maluin tanpa melihat tempat,ck untuk sahabat.

Tidak ingin membuat sahabat nya cosplay jadi monyet yang kabur dari ragunan Shafira pun berhenti untuk menunggu Fani manusia yang tidak punya akhlak.

"Bisa nggak kalau manggil nama gue itu yang bener nggak usah mulut nya di typo typo in"melirik sinis ke arah Fani yang sudah merangkul nya. "Gak bisa gue,itu nama spesial dari gue sebagai besti lo"

dengan senyum yang sangat menyebalkan menurut Fira,Fani menjawab nya.

"Up to you lah,semerdeka lo aja"jawab fira sambil membalas rangkulan Fani di bahu nya.

Di iringi dengan canda tawa dan saling sindir menyindir satu sama lain mereka menyusuri lobi hingga naik lift menuju ruangan mereka.

"Tau nggak.." belum selesai Fira mengucapkan kalimat nya Fani sudah menyela nya dengan kalimat "Nggak tau gue"

"Jelas lah nggak tau orang gue belum selesai ngomong lo udah nyela duluan"ingin rasa nya Fira menukar tambah Fani di konter jika bisa tapi sayang seribu sayang tidak bisa jadi yang bisa dia lakukan hanya lah melambaikan. tangan ke kamera ,nggak lah canda woi.

"Emang apaan?" tanya Fani kepo dengan informasi yang ingin di sampaikan oleh Fira. " CEO perusahaan ini akan datang hari ini ke sini,kata nya untuk menangani masalah yang terjadi beberapa bulan belakangan ini" jawab Shafira setelah mendinginkan ubun ubun nya yang hampir ingin meledak karena saking kesal nya dengan Fani,tadi sok-sok an menyela ujung ujung nya kepo kayak Dora.

"Ohh"

"Ohh,lo cuman bilang oh,lo nggak penasaran gitu sama CEO sekaligus pemilik perusahaan ini yang kata nya ganteng pakw banget?"cerca Fira Mendramatis juga heran dengan sahabat nya yang kadang tingkat kekepoan nya melebihi Dora tapi kadang juga bodoh amatan,ck mau heran tapi ini Stefani Putri.

"Trus maksud Lo gue harus cosplay jadi Dora gitu? bertanya sama para readers apakah kalian mengenal CEO itu,katakan iya katakan iya sekali lagi katakan iya,seperti itu? jawab Fani dengan menirukan cara Dora berbicara walaupun tidak sama persis yang membuat Fira ingin mengubur Fani hidup- hidup.

"Ya nggak gitu juga kali bodoh" jawab Fani tidak lupa menoyor kepala Fani dari samping saking gemes nya.

lift terhenti menandakan mereka telah sampai di lantai yang menjadi tujuan mereka,dan mereka berdua pun keluar menuju ruangan mereka.

***

Devano telah berangkat ke kantor cabang nya bersama asisten ataupun kepercayaan nya sekaligus sahabat baik nya dan kadang juga cosplay jadi supir nya disaat-saat tertentu seperti sekarang ini.

Jalanan ibu kota di jam jam seperti ini memang cukup padat,dari jam sebelum nya itulah mengapa orang orang lebih memilih berangkat kerja atau para anak sekolah berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet.

"Semua nya udah lo siapkan kan?" tanya Devano memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Yoi,Lo tenang saja semua nya udah gue siapin" seperti ini lah mereka jika hanya berdua berbicara dengan santai lain hal nya jika sudah di kantor mereka akan profesional mereka akan bersikap layak nya bos dan asisten.

Setelah bebas dari kemacetan yang menjebak mereka beberapa saat yang lalu kini mereka sudah sampai di kantor tepat nya di parkiran khusus untuk para petinggi kantor.

Mereka melangkah masuk ke kantor dan selama berjalan banyak pasang mata melihat ke arah mereka khusus nya para kaum hawa tapi itu tidak bertahan lama karena mereka tidak tahan dengan

tatapan tajam dan hawa dingin yang di keluarkan kedua nya khusus CEO mereka.

Hanya beberapa dari karyawan mereka saja yang tidak mengenal mereka berdua terlebih CEO mereka,karena CEO mereka jarang di perusahaan ini karena menghandle perusahaan pusat di negara tetangga,tapi karena beberapa masalah di kantor cabang ini maka Devano pun turun tangan.

Mereka pun melangkah menuju lift khusus ke lantai tempat CEO berada di lantai paling atas. Tapi belum sempat sampai di lift yang menjadi tujuan mereka tiba tiba seorang karyawati perempuan menabrak nya "bruk" gadis itu melihat kebawah ada sepatu sudah jelas kalau yang dia tabrak itu adalah laki laki yang diam berdiri di tengah jalan.

"Kalau mau cosplay jadi patung itu jangan disini dong,ini tuh jalan tempat orang berlalu lalang di kantor ini" mendongak ke atas menatap wajah orang yang dia tabrak setelah selesai dengan kegiatan nya membersihkan baju nya dari noda hitam.

Gadis itu menatap tepat manik mata hitam legam yang menatap nya kejam jangan lupakan aura dingin yang di keluarkan mungkin jika mata batin gadis itu terbuka dia bisa melihat aura kegelapan dari sekitar nya sekarang saking menjekam nya.

Tapi apakah dia takut? tidak sama sekali

tapi sebalik nya dia sempat kagum dengan sosok yang dia tabrak sungguh sangat menawan tapi itu hanya sebentar karena dia sadar pasti sosok itu sudah memiliki pawang.

Tidak mendapat jawaban dari orang yang di depan nya Fani melangkah melewati orang yang dia tabrak,ya yang menabrak orang itu adalah Fani dan yang dia tabrak adalah Devano,tadi setelah duduk sebentar di ruangan nya dia berniat membuat kopi untuk orang yang ada di ruangan nya,tadi hanya untuk nya saja tapi yang lain menitip jadi sekalian saja.

Tapi yang terjadi saat ingin membuat kopi tiba tiba dia terpeleset di dapur karena lantai nya yang masih basa karena baru di pel og membuat bubuk kopi terjatuh di atas baju nya,the real sudah terjatuh tertimpa kopi pula.

Dan sekarang dia harus berhadapan dengan patung berwujud manusia tapi sayang sangat dingin,sungguh kesialan yang hakiki bukan.

Tiba tiba Fani berhenti dan membalikkan badan melangkah ke hadapan orang yang dia tabrak "kalau punya mulut itu di gunain dong,nanti bisu nangis" dengan tatapan yang menyebalkan Fani menatap tepat di manik Devano setelah selesai mengucapkan kata itu Fani langsung melangkah meninggalkan kedua orang itu tanpa menunggu jawaban dari kedua nya.

apakah Fani tidak tau siapa yang tadi dia hadapi? mungkin tidak dan mudah - mudahan Fani baik baik saja ya guys.

Devano menatap kepergian Fani dengan tatapan yang sulit di artikan ,mereka melanjutkan langkah mereka yang sempat terhenti tadi menuju lift,di dalam lift Devano menatap Damian Marley asisten nya,Damian menatap Devano dengan alis satu terangkat dengan maksud "apa?".

"siapa?"tanya Devano kepada Damian

"yang mana?" tanya balik Damian karena dia tidak tau siapa yang di tanyakan Devano.

"tadi"

"nanti gue cari tau" setelah tau siapa yang di tanyakan bos sekaligus sahabat nya itu Damian menjawab .

"Ting "lift terbuka dan mereka keluar menuju ruangan mereka.

~halo guys maaf kalau gaje dan juga typo yang bertebaran mohon dukungan nya kawan kawan jangan lupa komen dan saran nya,lop yu

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

semangat Thor❤️🤗

2022-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!