All About You
Pukul 4:00 p.m
Bel SMA Swasta Kyokudai berbunyi dengan jelas membuat seluruh siswa-siswi mulai merapihkan barang-barang untuk segera pulang, begitu juga dengan salah satu primadona tercantik di sekolah yaitu Miura Yuriko
Dia adalah salah satu perempuan tercantik di sekolah tersebut, tidak ada lelaki yang tidak menyukainya.
Namun, Yuriko terkenal dengan sifat yang sangat cuek, datar dan membosankan karena dia tidak pernah berbaur dengan siswa-siswi lainnya, selalu sendiri.
Saat Yuriko berjalan keluar kelas 2-2, atau kelas 11-2. Para siswa-siswi mulai memperhatikan kearahnya dengan berbagai bisikan yang dihiraukan oleh Yuriko, berbeda dengan siswa yang selalu mengangumi kecantikan Yuriko.
Sementara para siswi selalu membicarakan kejelekan Yuriko sebab mereka iri dengan kecantikan bak seorang bidadari.
“ Yuriko, mau pulang? Sama aku ya. “ ajak seorang lelaki yang berdiri di hadapan Yuriko.
Kulit putih, tinggi 176 cm dan wajah yang tampan membuat banyak perempuan iri dengan Yuriko karena bisa mendapatkan salah satu lelaki tampan satu sekolah yaitu Harada Kenichi
Tanpa menjawab ajakan dari Kenichi, Yuriko kembali berjalan melewati Kenichi dengan menggunakan headphone yang berada di telinganya.
“ Wah, benar-benar sok cantik. “
“ Iya, dia sombong sekali. “
Tapi Kenichi tidak menyerah, ia terus berjalan mengikuti Yuriko. “ Kalau diam, jawabannya iya kan. “ Kenichi terus mengoceh hal-hal yang tidak penting, meskipun tidak terdengar oleh Yuriko tetapi ia merasa risih dengan kehadiran Kenichi yang berada di sampingnya terus.
Sampai akhirnya, di depan halte bus Yuriko menghentikan langkah kakinya dan membuka headphone yang berada ditelinga nya.
“ Cukup mencari perhatiannya! “ tegas Yuriko masuk ke dalam bus tanpa diikuti oleh Kenichi.
“ Sial! “ keluh Kenichi mengepal tangannya merasa kesal karena tidak bisa mendapatkan Yuriko.
Sudah selama 1 tahun, ia terus mengejar Yuriko tapi tidak juga mendapatkan hati Yuriko sedikit pun.
Seperti biasa, Yuriko tidak pulang ke rumah melainkan bekerja paruh waktu di Tokyo Metropolitan Library.
“ Selamat sore. “ sapa salah satu wanita pekerja tetap di perpustakaan saat Yuriko memasuki Perpustakaan. “ Yuriko. “
“ Iya, selamat sore Yui-san. “ balas Yuriko memasuki ruang staff untuk berganti pakaian.
Shift pagi diambil oleh Yui yang merupakan pekerja tetap di perpustakaan tersebut, sedangkan Yuriko hanya sebagai pekerja paruh waktu yang mengganti salah satu pekerja tetap yang sedang melakukan cuti.
Setelah Yuriko selesai berganti pakaian, Yui sudah bersiap-siap untuk segera pulang.
“ Aku pulang ya. “ kata Yui mengambil tasnya dan keluar dari perpustakaan yang sunyi, Yuriko hanya memberikan jawaban dengan sebuah senyuman kecil.
Jam waktu Yuriko adalah jam yang sedang ramai-ramainya karena banyak para siswa-siswi pulang, dan mahasiswa yang juga pulang untuk belajar di perpustakaan.
Apalagi bagi para siswa yang belajar di perpustakaan tersebut, mereka bisa mendapatkan beauty service dari Yuriko sehingga belajar tidak terlalu membosankan.
“ Hai, Yuriko. “ ucap salah satu mahasiswa bernama Fujita Masaki, ia adalah mahasiswa yang selalu menggoda Yuriko saat sedang bekerja.
“ Seperti biasa, kamu selalu cantik. “ goda Masaki lagi.
“ Permisi, saya mau minjam buku ini. “ kata siswi yang menghampiri meja Yuriko.
“ Iya, silahkan disini. “ jawab Yuriko mengambil buku yang diberikan salah satu siswi kepadanya.
Yuriko segera melihat nomor yang tertera di buku tersebut, dan mengetik nya di komputer. “ Batas waktunya 3 hari ya, mohon dikembalikan. Jika tidak dikembalikan dalam waktu 3 hari akan dikenakan biaya tambahan lagi. “
“ Baik, terimakasih. “ ujar siswi tersebut mengambil buku dari Yuriko.
“ Lagi-lagi, cuekin ya? “ kesal Masaki karena selalu didiamkan oleh Yuriko.
Mau seberapa kali Masaki berbicara, Yuriko tidak akan pernah menjawab perkataannya. “ Yuriko! “ teriak Masaki sambil mengepak meja di depan Yuriko.
Seluruh pengunjung perpustakaan tersebut mulai memperhatikan Masaki dengan sinis karena ia terlalu berisik di dalam perpustakaan.
“ Mohon maaf tuan, disini perpustakaan jadi harap tenang. “ kata Yuriko.
“ Cih. “ Masaki keluar dari perpustakaan dengan emosi yang bergejolak.
.....
9:00 p.m
Jam waktu kerja Yuriko sudah habis, ia berjalan keluar dari perpustakaan yang sudah ditutup.
Selama perjalanan pulang, Yuriko membuka dan membaca diary kecilnya. Sebuah buku cerita yang dituliskan Yuriko sejak kecil yang diberikan oleh kedua orang tuanya sebagai hadiah ulang tahun umur 7 tahun.
Sudah 10 tahun, Yuriko masih terus menuliskan hari-harinya di dalam buku tersebut karena dengan membagikan hari-harinya ia tidak terlalu merasa kesepian dengan kepergian kedua orang tuanya tersebut.
“ WOI, BERANI-BERANINYA SAMA BOS! “
“ UDAH MAU MATI YA? “
Suara bentak kan yang terdengar sampai di telinga Yuriko, ia berjalan melewati ketiga lelaki yang sedang memukul seorang siswa di lorong.
Lorong ini adalah jalan pintas terdekat rumahnya, dan Yuriko selalu menggunakan jalan ini. Tapi dalam umurnya yang 17 tahun, ia baru melihat sebuah pembullyan di lorong ini.
Kedua lelaki terus menghajar siswa yang sudah terkapar di lorong, sedangkan salah satu lelaki lainnya berjalan mendekati Yuriko dengan tatapan ganas.
“ Beraninya lewat sini! “ seru lelaki bertubuh sekitar 180 cm.
Padahal Yuriko ingin tidak memperdulikan apapun, tapi lelaki ini berdiri di depannya dengan tatapan yang membuat tubuh Yuriko bergetar ketakutan.
“ Minggir! “ tegas Yuriko menatap balik lelaki itu dengan berani.
“ Wah, cewek ini berani juga. “ Lelaki itu mengambil lengan kanan Yuriko sehingga buku diary nya terjatuh. “ Coba kita lihat. “ ia mendekatkan wajahnya kearah wajah Yuriko.
“ Kamu cantik. “ lelaki itu meremas pipi Yuriko.
“ Jangan menyentuhku! “ Yuriko mencoba menampar lelaki tersebut tapi tangan kirinya tertahan oleh salah satu lelaki bertubuh besar yang juga temannya.
“ Bos, mau kita apakan cewek ini? “ tanya salah satu lelaki bertubuh besar.
Berarti bisa diartikan, bahwa lelaki yang berada di depan Yuriko adalah ketua dari mereka.
“ Bos? Wah, sehebat apa kamu sampai menjadi bos? “ ejek Yuriko. “ Bukankah kamu anak SMA? Kok bisa menjadi bos? Mau buat gangster ya? “
“ Diam kau! “ tegas seorang lelaki yang memegang salah satu siswa yang terkapar dengan wajah babak belur.
“ Lebih baik kita bermain sedikit dengannya, dia cantik bos. “ saran dari lelaki bertubuh besar yang membuat wajah Yuriko memucat seketika.
Lelaki yang berada di hadapan Yuriko hanya terus memperhatikan wajahnya dengan sebuah senyum kecil. “ Tidak, kita tidak bermain dengan perempuan. “ ujarnya melepaskan tangannya dari wajah dan lengan Yuriko.
“ Lepaskan dia Taro. “ pinta lelaki yang berada di depannya kepada lelaki bertubuh besar yang bernama Taro.
“ Tapi bos.. “ tahan Taro.
“ Kamu mau mati?! “ ancam lelaki bertubuh 180 cm tersebut dengan tatapan mematikan.
“ Kalau dia melaporkan ke polisi, bagaimana Ryuzaki? “ ujar lelaki yang memegang seorang siswa.
“ Tenang saja, Tora. “ Ryuzaki berjalan mendekati Yuriko lagi. “ Lagipula, dia tidak punya bukti apapun. “
“ Cepat pergi, atau kamu mau bermain dengan kami? “ lanjut Ryuzaki.
Dengan terburu-buru, Yuriko ingin berlari pergi tapi kakinya terhenti saat melihat siswa yang berada di belakangnya terkapar tanpa sadarkan diri.
“ Ada apa lagi? “ tanya Ryuzaki yang melihat Yuriko sedang menatap kearah lelaki yang menjadi korbannya.
“ Tidak. “ jawab Yuriko yang tidak memperdulikan lelaki dengan luka-luka di sekujur tubuhnya, ia hanya tidak ingin terlibat lebih jauh lagi.
Bisa jadi, hidupnya akan semakin rumit apabila ia menolong lelaki itu. Yuriko tidak ingin kehidupan yang tenang diganggu hanya karena itu, lagipula juga itu adalah urusan mereka.
Bukan urusan Yuriko, jadi untuk apa menolong?
Saat jarak Yuriko dengan Ryuzaki sudah lumayan jauh, Ryuzaki mengambil sebuah buku diary yang berada di hadapannya. Cover buku tersebut tertulis nama “ Miura Yuriko “
“ Hahaha. “ tawa Ryuzaki yang menggema, dengan adanya buku diary milik Yuriko ia bisa kapan saja datang menemui Yuriko.
Keesokan harinya.
Bel istirahat SMA Swasta Kyokudai berbunyi, seluruh siswa-siswi mulai berjalan menuju Kantin. Berbeda dengan para siswa-siswi lainnya, Yuriko hanya ingin berada di dalam kelas.
Tidak ada teman yang bisa diajak untuk makan bekal bersama, hampir siswi-siswi di sekolah menjauhinya karena wajah Yuriko yang sangat cantik.
Aneh bukan? Hanya karena cantik ia dijauhi.
“ MIURA YURIKO! “ teriak seorang lelaki yang terdengar satu sekolah.
“ MIURA YURIKO “ lagi dan lagi suara itu terus terdengar.
Teriakan lelaki itu membuat para siswa-siswi memperhatikan kearah jendela, melihat seseorang yang memanggil Yuriko.
Tapi Yuriko tidak memperdulikan hal tersebut, ia hanya terus memakan bekal siangnya.
“ Yuriko ada yang memanggilmu, dia ada di depan gerbang sekolah. “ ujar Yuno yang merupakan ketua kelas dari kelas 2-2.
“ KALAU KAMU TIDAK KELUAR, AKU AKAN BAKAR SEKOLAH INI! “ Ancam lelaki yang sama sekali tidak dikenal oleh Yuriko.
“ Dia udah gila. “ bisik siswa di kelas 2-2.
Sedangkan siswi-siswi terkagum-kagum dengan wajah lelaki yang berdiri di depan gerbang.
“ Dia ganteng. “
“ Lagi-lagi dia dapat yang tampan. “
“ Dasar murahan. “
Gosip siswi-siswi di kelasnya membuat Yuriko kesal dan beranjak dari kursinya untuk melihat siapa orang yang memanggilnya di siang hari ini.
Tinggi sekitar 180 cm, kulit tidak terlalu putih, badan atletis, rahang tegas, senyum yang sama dengan lelaki yang ia temui kemarin malam di lorong.
“ Dia? “ pikir Yuriko heran kenapa Ryuzaki berada di depan gerbang sekolahnya.
“ Cepat dia memanggilmu, jangan sok kecantikan begitu. “ sindir Anne dengan tangan terlipat di dada. Yuriko tidak punya pilihan lagi, ia berjalan menuju Ryuzaki.
“ Ada apa? Kenapa kamu ada disini? “ Yuriko heran.
Baju Ryuzaki yang berantakan, wajah yang terdapat luka dan juga tatapannya yang tidak kunjung berhenti menatap Yuriko.
“ Aku ingin kamu jadi pacarku sekarang! “
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support ❤️
thanks
2021-01-12
0