Angin yang berhembus kencang membuat air mata Yuriko menuruni pipinya, lelaki yang menjadi penyelamatnya ini adalah lelaki asing yang sama sekali tidak ingin Yuriko dekati.
Kaki Yuriko tidak bisa bergerak, ia ingin membawa Ryuzaki pergi dari tempat ini agar ia tidak terus memukuli Kenichi. Tubuh Kenichi juga sudah dipenuhi luka sehingga ia tidak dapat lagi berontak.
“ Ayo gerak! “ gumam Yuriko yang mencoba menggerakkan kakinya, ia terlalu ketakutan untuk mencegah Ryuzaki. Dan sebenarnya, Yuriko merasa bahwa Kenichi pantas mendapatkan ini semua.
Tapi perilaku Ryuzaki sudah kelewat batas, ia masih memukul wajah Kenichi dengan tatapan yang ingin membunuh seseorang. Yuriko tidak bisa membiarkan ini, ia tidak ingin nama Ryuzaki semakin rusak apalagi jika namanya menjadi rusak karena dirinya.
Dengan sekejap, Yuriko berlari mendekati Ryuzaki dan memeluk tubuhnya dari belakang sambil berkata. “ Aku sudah tidak apa-apa, jadi lepaskan dia. “
Perkataan Yuriko yang seketika langsung memberhentikan kepalan tinju Ryuzaki. “ Tolong, bawa aku pergi. “ pinta Yuriko melepaskan pelukan.
“ Mari pergi. “ Ryuzaki mengambil jemari tangan Yuriko membawanya keluar dari gedung sekolah.
Mereka berlari keluar gedung sekolah menghindari pengejaran para satpam yang mendengar bahwa salah satu murid terluka oleh siswa lain. Ryuzaki terus berlari bersama Yuriko menjauhi SMA Swasta Kyokudai sebisa mungkin.
Dan setelah akhirnya jarak antara keduanya dengan satpam SMA Kyokudai sudah menjauh, Ryuzaki dan Yuriko memberhentikan larinya. Mereka beristirahat sebentar di sebuah taman bermain kecil.
“ Ha....ha... “ Nafas Ryuzaki tersengal.
“ Hah...hah.. “ Yuriko membungkukkan tubuhnya karena terlalu lelah. “ Ke..napa ber..lari...saa.ngaat.ken..cang..? “ Yuriko tidak bisa berbicara dengan normal karena nafasnya masih terasa sesak.
“ Ini minum. “ Ryuzaki memberikan sebuah botol minum yang berada di kantong celananya. Yuriko tanpa berbasa-basi langsung mengambil dan meminum air tersebut, “ Terimakasih. “ ucap Yuriko membalikkan botol minum yang masih tersisa sedikit.
Saat Ryuzaki mengambil botol minum dari Yuriko, ia juga langsung meminum tanpa perduli kalau botol itu bekas Yuriko.
“ Heh, itu bekas ku! “ seru Yuriko.
“ Kenapa memang? “ tanya Ryuzaki tidak mengerti dan mulai tersenyum setengah, ia berjalan mendekatkan wajahnya kearah wajah Yuriko. “ Hari ini kita ciuman secara tidak langsung, benar bukan? “
“ Dasar gila. “ ejek Yuriko mendorong wajah Ryuzaki agar menjauh.
“ Hahaha. “ tawa Ryuzaki lepas. “ Ngomong-ngomong, hari ini kita juga berpegangan tangan. Bukankah sangat menyenangkan? “
“ Tch. “ keluh Yuriko yang tidak sengaja melihat sebuah luka di dahi Ryuzaki dan juga darah ditangannya.
Yuriko perlahan berjalan mendekati Ryuzaki dan mengambil sebuah sapu tangan dari kantung bajunya.
“ Kedua tanganmu. “ pinta Yuriko
“ Untuk apa? “ Ryuzaki tidak mengerti tapi tetap mengulurkan tangannya kepada Yuriko dan Yuriko langsung mengusap darah yang berada di tangan Ryuzaki dengan sapu tangannya.
Deg-deg-deg
Jantung Ryuzaki berdegup cepat, ia tersenyum kecil betapa bahagianya kini.
“ Lain kali, jangan asal main kekerasan. “ ucap Yuriko.
“ Tapi mereka menyakitimu. “ jawab Ryuzaki yang tidak suka bahwa wanitanya disakiti oleh lelaki lain.
“ Iya, kamu bisa menghajar sekali atau dua kali tidak perlu sampai pingsan. “
“ Kalau tidak seperti itu, mereka akan terus menyakiti kamu. “
“ Aku bisa melindungi diriku sendiri. “
“ Tidak, aku pacarmu aku harus melindungi mu. “ tolak Ryuzaki.
Perkataan yang lagi membuat hati Yuriko tergerak, sejak kepergian kedua orang tua Yuriko. Ia tidak pernah berlindung pada siapapun selain pada dirinya sendiri, dan sekarang ada seseorang yang ingin melindungi Yuriko setelah sekian lama.
“ Namamu siapa? “ Yuriko memakaikan sebuah plaster ke dahi Ryuzaki.
“ Kamu belum tahu namaku? “ kesal Ryuzaki.
“ Dahimu kenapa? “ ujar Yuriko mengalihkan pembicaraan.
“ Hei! “ tegas Ryuzaki menggenggam lengan Yuriko. “ Berani-beraninya mengalihkan pembicaraan! “
Mata Yuriko berpura-pura mengeliling agar tidak dapat menatap mata Ryuzaki secara langsung. “ Aku tidak mengalihkan pembicaraan. “
“ Ingat. “ Ryuzaki berbisik tepat ditelinga Yuriko. “ Namaku Ryuzaki, kalau sampai lupa lagi kamu tahu aku akan apa? “
“ Akan apa? “ Yuriko tidak mengerti.
Tiba-tiba saja Ryuzaki langsung mencium bibir Yuriko dan membuat tubuh Yuriko kaku tidak bisa bergerak. Matanya melebar terkejut dengan perilaku Ryuzaki yang tidak terduga.
“ Manis. “ Ryuzaki melepaskan ciumannya.
“ Gi..laa... “ gugup Yuriko.
“ Lihat? Kalau kamu melupakan namaku lagi, aku akan seperti itu lagi. “
“ Melupakan namamu lagi? Lagipula sejak awal kamu memang tidak memberitahu namamu siapa, kenapa jadi salah aku?! “ protes Yuriko. “ Sudahlah aku malas “ Yuriko melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Ryuzaki.
Hatinya yang berdegup cepat tidak bisa Yuriko diamkan, bahkan wajahnya memerah karena ciuman yang dilakukan Ryuzaki tadi. Dan itu merupakan ciuman pertama Yuriko selama 17 tahun ini.
“ Kenapa pergi? Kamu malu? Ah itu ciuman pertamamu ya? “ ledek Ryuzaki yang membuat langkah kaki Yuriko terhenti.
“ Jangan bertemu denganku lagi. “ ketus Yuriko berjalan.
“ Hei, aku minta maaf itu hanya bercanda saja! “ Ryuzaki mencoba mengejar Yuriko, tetapi ponselnya berbunyi.
Sebuah panggilan dari Tora yang segera Ryuzaki angkat. “ Kenapa? “
“ Aku sudah memeriksa latar belakangnya. “ ucap Tora dari sebrang.
“ Tunggu aku, aku akan ke sana. “ tutup panggilan Ryuzaki.
Matanya tidak bisa berhenti memperhatikan punggung kecil Yuriko yang semakin lama semakin menjauh. Ryuzaki memberantakan rambutnya sambil bergumam “ Kenapa jadi seperti ini? “
Candaan Ryuzaki membuat Yuriko tidak merasa sangat rendahan, bagaimana bisa ia bercanda dengan sebuah ciuman?
Itu bukanlah sebuah candaan.
Selama perjalanan, Yuriko tidak bisa berhenti mengepalkan tangannya karena merasa kesal dengan perilaku Ryuzaki.
“ Dia menyebalkan sekali! “ keluh Yuriko.
....
Setelah kejadian yang menimpa Kenichi, seluruh siswa-siswi mulai membicarakan Yuriko lagi. Saat Yuriko kembali ke sekolah pun, para siswa-siswi tidak berhentinya mengucapkan kata-kata sadis yang membuat Yuriko hampir ingin menangis.
Dengan kejadian Kenichi juga, Yuriko dipanggil oleh kepala sekolah sebab kelakuan Ryuzaki. Ada yang memberitahu kepada kepala sekolah kalau siswa yang menyusup itu adalah pacar Yuriko, dan juga satpam melihat kalau Yuriko dibawa oleh siswa penyusup itu.
Maka dari itu, Yuriko ikut dipanggil oleh kepala sekolah. Ia dipaksa untuk meminta maaf kepada Kenichi, karena Kenichi merupakan anak pengusaha kaya sehingga Ayahnya bisa saja mengajukan panggilan polisi dan membuat nama sekolah ini tidak baik.
Namun, Yuriko enggan untuk meminta maaf sebab ia tidak salah apapun kepada Kenichi. Malah Kenichi yang salah kepadanya seenaknya ingin melakukan hal yang tidak baik kepada Yuriko.
Tok-tok-tok.
Ketukan pintu terdengar dari luar ruang kepala sekolah, terlihat seorang lelaki dengan tinggi 178 cm, kulit putih dan rambut sedikit berwarna kecoklatan.
Gaya dari lelaki tersebut terlihat sangat berkelas dan juga elegan.
Tetapi tatapannya terlihat sangat menakutkan, sama dengan tatapan Ryuzaki.
“ Pak kepala sekolah kok bisa bekerja tidak benar? “ sindir dari lelaki yang berani itu kepada kepala sekolah.
Lelaki itu terlihat masih muda dan juga memakai baju seragam yang sama dengan Yuriko yang berarti dia adalah seorang siswa di sekolah ini.
“ Siapa kamu?! “ pekik kepala sekolah yang tidak mengetahui siapa lelaki yang di depannya.
“ Anda tidak tahu saya? “ lelaki itu tertawa terbahak-bahak.
Lalu, tidak lama wakil kepala sekolah datang dan berbisik kepada kepala sekolah tentang siapa sebenarnya lelaki tersebut.
“ Hah? “ kaget kepala sekolah yang langsung berdiri. “ Maafkan saya tuan Yashuhiro karena saya kurang sopan. “
“ Jadi maaf sebelumnya, Anda ingin apa? “ lanjut kepala sekolah yang langsung menurut kepada seorang siswa yang bahkan umurnya jauh di bawahnya.
“ Menurut Anda? “ lelaki yang dikatakan dengan nama Yashuhiro itu duduk di kursi kepala sekolah dengan santai.
“ Apa karena perempuan ini tidak ingin meminta maaf? “ tanya kepala sekolah.
“ Kata saya juga cepat meminta maaf! “ tegas kepala sekolah kepada Yuriko dan membuat Yuriko menundukkan pandangannya.
“ Sa..yaa..tii..daakk..sall..aah “ jawab Yuriko terbata-bata.
“ Tidak salah?! “ seru kepala sekolah ingin menampar Yuriko, tetapi seseorang dari belakang Yuriko dengan tubuh besar menahan tangan kepala sekolah.
“ Tolong jaga sikap Anda, kepala sekolah. “ kata Yashuhiro melemparkan ponselnya yang berisi video tentang apa yang dilakukan oleh Kenichi kepada Yuriko.
“ Maaf, tapi Ayah Kenichi termasuk salah satu pengusaha terbesar. Jadi.. “ ucapan kepala sekolah terhenti dengan tatapan mematikan yang diberikan oleh Yashuhiro.
“ Saya tidak perduli, sekolah ini milik saya dan satu hal lagi saya bisa menghancurkan perusahaan Ayahnya dalam 1 jam. “ Ancam Yashuhiro tidak main-main. “ Dan saya bisa menghancurkan reputasi Anda, jadi bagaimana? “
“ Kalau begitu saya akan berikan peringatan kepada Kenichi. “ Kepala sekolah yang menuruti perintah dari seorang lelaki yang berusia 17 tahun itu adalah hal yang paling tidak masuk akal menurut Yuriko.
“ Tidak, jangan terima kepindahan dia ke Korea dan buat dia sengsara di dalam sekolah ini. “ ucap Yashuhiro tidak main-main. “ Dia melakukan banyak sekali kesalahan dan yang terpenting dia sudah mempermalukan nama sekolah dengan meminum alkohol dengan pakaian sekolah. “
“ Apa? “ kepala sekolah tidak mengetahui bahwa Kenichi benar-benar sudah membuat malu SMA Swasta Kyokudai.
“ Jadi, biarkan dia tetap di Jepang dan buat dia sengsara. “ Yashuhiro memberikan sebuah senyum setengah.
“ Tapi bagaimana cara saya menolaknya? Itu adalah keputusan dari keluarganya. “
“ Tenang saja, urusan keluarganya saya yang akan urus. “ Yashuhiro melipat kedua tangannya di dada.
“ Baik kalau begitu, saya akan laksanakan perintah tuan. “ ucap kepala sekolah seraya keluar dari ruang kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah.
Di dalam ruangan ini, hanya terdapat Yuriko dan juga Yashuhiro.
“ Terimakasih. “ kata Yuriko.
“ Namaku Yashuhiro, panggil Yashuhiro saja. “ perkenalan yang secara spontan dari Yashuhiro.
“ Terimakasih, Yashuhiro. “ ucap Yuriko sambil berjalan keluar dari ruang kepala sekolah.
Ketika Yuriko keluar, Yashuhiro sudah membuat sebuah lengkungan senyum licik. “ Kali ini, aku tidak akan melepaskan kamu lagi Yuriko. “
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments