Selama 5 jam, Yuriko terus bekerja dan akhirnya telah selesai. Yang membuat Yuriko merasa terkesan adalah Ryuzaki dapat bertahan selama 5 jam di dalam perpustakaan dengan menunggu Yuriko.
Bisanya, banyak lelaki sama sekali tidak menyukai perpustakaan dan menurut mereka itu sangat membosankan. Tapi berbeda dengan Ryuzaki yang bisa bertahan selama 5 jam menunggu Yuriko selesai bekerja.
“ Yuriko, kamu ingin pulang? “ Ryuzaki menutup buku cerita yang dibacanya dan menaruh kembali buku tersebut di rak.
“ Iya. “ jawab Yuriko mengambil tasnya dari ruang staff dan berjalan keluar perpustakaan bersama dengan Ryuzaki.
“ Kamu tidak lelah? “ tanya Yuriko yang melihat Ryuzaki sama sekali tidak lelah sudah menemaninya bekerja.
Apalagi selama Yuriko bekerja saat beberapa lelaki mencoba mendekatinya, Ryuzaki selalu membantu Yuriko agar para lelaki itu tidak lagi menggodanya.
“ Tidak, justru menyenangkan. “ senyum manis Ryuzaki yang terlihat diwajahnya.
“ Jadi sekarang kamu ingin mengikuti-ku lagi? “
“ Iya, aku akan mengantarmu pulang. “
“ Aku bisa sendiri. “
“ Membiarkan pacar berjalan malam sendirian tidak baik, atau kamu ingin bertemu dengan seseorang sepertiku lagi di jalan saat malam hari? “
“ Tch. “ keluh Yuriko.
Bertemu dengan Ryuzaki saja sudah sulit dan menakutkan, bagaimana jadinya dengan Ryuzaki kedua? Itu akan sangat-sangat menakutkan.
Mereka terus berjalan sampai akhirnya langkah keduanya terhenti saat melihat beberapa pria berbadan besar sedang berdiri di hadapan Ryuzaki dan Yuriko.
“ Wah, Ryuzaki sedang apa? Salah satu calon bos terbesar bermain dengan perempuan? “ sindir pria dengan kulit hitam.
“ Dia siapa? “ bisik Yuriko dengan perasaan ketakutan.
“ Kamu di belakangku! “ Ryuzaki menarik lengan Yuriko ke belakang tubuhnya.
“ Kalian tidak ada kerjaan lain selain menganggu orang-orang? “
“ Ah benar, kalian sudah dipecat. Jadi tidak punya pekerjaan, benar bukan? “ ejek Ryuzaki yang membuat lima pria berbadan besar menghampirinya dengan tatapan menakutkan.
“ Yuriko, lari! “ perintah Ryuzaki.
“ Bagaimana denganmu? “ khawatir Yuriko.
“ Aku tidak apa-apa, jadi cepat lari! “
Melihat keadaan yang genting, Yuriko tidak punya pilihan selain berlari menjauhi Ryuzaki. Jika ia tetap di sana, Yuriko akan menjadi hambatan bagi Ryuzaki.
“ Bagus, seperti itu. “ Ryuzaki tersenyum setengah
Kelima pria itu tanpa berbasa-basi langsung ingin menghajar Ryuzaki, tapi secepat kilat Ryuzaki menahan pukulan dari kelima pria tersebut dan menghajar balik wajah mereka tanpa kasihan sedikit pun.
Tidak butuh waktu lama, Ryuzaki berhasil membuat kelima pria tersebut berbaring di tanah tanpa sadarkan diri.
“ Kalau mau menghajar ku jangan hanya membawa 5 orang, 100 orang sekalipun akan aku hajar. “ kecam Ryuzaki tanpa ampun.
“ Apa dia udah pergi? “ pikir Ryuzaki mencari-cari Yuriko.
Lampu-lampu jalanan sudah gelap, jalanan sudah lumayan sepi hanya tinggal beberapa pekerja saja.
“ Hah..... ha....... “ suara nafas seseorang yang tengah berlari menghampiri Ryuzaki.
Dalam kegelapan dengan pandangan yang sedikit kabur, seorang perempuan berlari kearah Ryuzaki dengan keringat yang sedikit bercucuran di wajah perempuan itu.
“ Loh? “ Ryuzaki kebingungan, padahal dia sama sekali tidak lelah dan terluka tapi kenapa pandangannya menjadi sangat gelap.
Perlahan-lahan, Ryuzaki kehilangan kesadaran dan terjatuh tepat di bahu perempuan itu yang lain dan tidak bukan adalah Yuriko.
“ Hei, bangun! Kamu tidak apa-apa?! Hei! “ Yuriko terus membangunkan Ryuzaki, tapi ia sudah kehilangan kesadaran.
...
3 jam kemudian.
Jam sudah menunjukkan pukul 00:00, tengah malam Yuriko bersama dengan seorang lelaki yang tidak dikenal di rumahnya. Saat Ryuzaki kehilangan kesadaran, Yuriko segera membawanya ke rumah ia tidak punya pilihan karena bila Ryuzaki dibawa ke rumah sakit Yuriko tidak memiliki biaya untuk mengobatinya.
Uang bulanan yang dimiliki Yuriko sudah menipis, dia saja belum dapat gaji dari pekerjaannya di perpustakaan dan detik ini Yuriko hanya mempunyai uang untuk biaya makannya sehari-hari saja.
Sudah 3 jam juga Ryuzaki tidak kunjung bangun dan membuat Yuriko sedikit cemas. “ Bangun! Kamu menggangguku, cepat bangun dan pulang! “ seru Yuriko sambil menusuk-nusuk pipi Ryuzaki dengan pensil.
“ Bangun! Kalau tidak bangun, perjanjian kita dibatalkan! “
Sekali lagi Yuriko berbicara, tapi tetap Ryuzaki tidak bangun sedikit pun.
“ Cih “ desis Yuriko yang tidak bisa apa-apa selain menunggu pagi hari yang akan datang.
7:30 a.m
Pagi yang terang dengan matahari yang menyinari bumi, pantulan cahaya matahari tersebut mengenai jendela kamar Yuriko yang membuatnya terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka mata dan melihat dirinya berada di atas ranjang.
“ Bukannya kemarin aku ada di lantai? “ gumam Yuriko memikirkan semalam yang tidak dapat ia ingat lagi.
“ Terus cowok itu dimana? “ pikir Yuriko beranjak dari ranjang dan melangkahkan kaki mencari Ryuzaki.
Dan ternyata lelaki itu berada di dapur, Ryuzaki sedang menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan Yuriko.
Mulut Yuriko menganga tidak percaya, lelaki seram yang ia lihat waktu itu kemana? Kenapa sekarang Ryuzaki terlihat seperti lelaki idaman para perempuan?
“ Kenapa kaget gitu? “ Ryuzaki menaruh masakannya di meja makan.
“ Tidak. “ jawab cuek Yuriko sambil duduk di kursi.
“ Kenapa di rumahmu tidak ada bahan makanan sih? Hanya ada ramen saja, seharusnya sebagai perempuan kamu perhatikan diri kamu. Makan ramen saja tidak baik, mengerti! “ tegur Ryuzaki dengan menatap tajam kearah Yuriko.
“ Kenapa belum pulang? “ pertanyaan pertama kali yang dilontarkan oleh Yuriko dengan pandangan sinis.
“ Kamu seharusnya langsung pulang setelah bangun, tidak usah repot-repot membuatkan makanan untukku. “
“ Kedepannya aku akan membawa makanan yang lebih baik untukmu. “
“ Tidak perlu. “
“ Kamu tidak bisa menolak, kamu pacarku! “
“ Pacar? “ Yuriko menyeringai. “ Itu hanya pendapatmu saja, bagiku kita tidak ada hubungan sama sekali. “ kata Yuriko dingin.
Perkataan Yuriko membuat hati Ryuzaki sedikit terluka, perkataan yang benar-benar kasar dan tidak memikirkan perasaan orang lain.
“ Aku akan pergi setelah sarapan, jadi kamu juga sarapan. Jika tidak aku tidak akan keluar dari rumah ini sedikit pun. “ ucap Ryuzaki dengan nada rendah dan mulai untuk sarapan meskipun tidak ada nafsu sedikit pun.
Setelah keduanya selesai sarapan, sesuai dengan ucapan Ryuzaki. Ia sudah keluar rumah Yuriko, begitu juga dengan Yuriko yang sudah berjalan menuju sekolah tanpa diantar oleh Ryuzaki.
Mungkin perkataan Yuriko sedikit kasar, tetapi ia tidak ingin terlibat lebih jauh lagi dengan Ryuzaki. Kemarin saja sudah ada yang ingin membunuhnya, bagaimana kedepannya? Yuriko tidak ingin mengorbankan nyawanya hanya demi seorang lelaki asing.
TENG-NENG-TENG-NENG
Bel masuk sekolah sudah berbunyi, siswa-siswi mulai berlarian untuk memasuki kelas.
“ Dengar-dengar, pacar Yuriko itu preman sekolah yang di belakang loh. “
“ Iya? Menakutkan sekali. “
“ Iya benar, katanya dia pernah menghajar 50 orang sekaligus tanpa terluka sedikit pun. Dia juga sering memalak orang-orang, terlebih lagi katanya lelaki itu pernah hampir membunuh seseorang. “
“ Wah ganteng-ganteng psikopat. “
Gosip yang seakan-akan ingin menjatuhkan Yuriko, mau seberapa banyak gosip yang dikeluarkan ia tidak perduli sebab lelaki itu ( Ryuzaki ) tidak ada hubungan dengannya.
Hampir seluruh sekolah sudah mulai membicarakan keburukan Ryuzaki, dari dia adalah seorang preman, tukang malak, suka tidur dengan perempuan dan pembunuh.
Berbagai macam gosip tentangnya sudah menyebar luas ke SMA Swasta Kyokudai.
Dan gosip itu menyebar karena Ryuzaki berpacaran dengan Yuriko, serta dengan gosip seperti itu bisa menjatuhkan harga diri Yuriko. Ini adalah kesempatan bagus untuk siswa-siswi yang ingin mendapatkan Yuriko dan juga menjatuhkannya.
Mendengar berita yang sudah sampai di telinga Yuriko, membuat Yuriko memakai headphone agar tidak mendengar suara-suara menyebalkan itu lagi.
Lagipula, Yuriko tidak mengetahui apa-apa tentang Ryuzaki dan ke depannya tidak ingin tahu tentang dirinya juga. Sebisa apapun, ia ingin menjauhi lelaki pembawa masalah kedalam kehidupannya.
“ Yuriko. “ panggil Yuno di depan meja Yuriko. “ Ada apa? “ tanya Yuriko membuka headphone miliknya.
“ Kenichi memintaku untuk menyuruhmu ke halaman belakang sekolah, katanya ada yang ingin dibicarakan. “ jawab Yuno.
“ Aku tidak ingin. “ tolak Yuriko.
“ Katanya, kalau tidak ingin dia akan memberitahu rahasia semalam antara kamu dan pacarmu. “
“ Rahasia semalam? “ pikir Yuriko. “ Apa dia tahu kalau aku bersama dengan lelaki itu semalaman? Ah gila. “
“ Aku akan ke sana. “ ujar Yuriko berjalan menuju halaman belakang sekolah.
Halaman belakang sekolah merupakan tempat yang sepi dan hanya ada tumbuhan-tumbuhan kecil, beberapa orang di sekolah biasanya menjadikan halaman belakang sebagai tempat pernyataan cinta atau pembullyan.
Oleh karena itu, Yuriko selalu menghindari halaman belakang. Siapapun yang memintanya untuk ke sana, ia akan selalu menolak alasan apapun itu.
Tapi kali ini Yuriko tidak punya pilihan selain ke sana, karena bisa jadi Kenichi akan memberitahu satu sekolah bahwa semalaman Yuriko bersama dengan Ryuzaki.
Meskipun tidak melakukan apapun, tetapi pandangan orang akan berbeda-beda dan nantinya Yuriko semakin dijauhi.
“ Yuriko. “ sapa Kenichi yang duduk disebuah bangku
dengan tatapan kosong.
“ Kenapa? “ jawab cuek Yuriko.
“ Besok aku akan pindah ke Korea, apa kamu tidak bisa menemaniku? “
“ Untuk apa? Itu merepotkan. “
“ Sekali saja tidak bisa? “ Kenichi beranjak dari bangku dan mulai berjalan mendekati Yuriko.
“ Tidak! “ tegas Yuriko tidak ingin memberi kesempatan kepada Kenichi yang sebenarnya adalah lelaki bajingan yang tidak tahu malu.
Selama 1 tahun Kenichi selalu mendekatinya, dan dalam 1 tahun itu juga Yuriko tahu bahwa Kenichi adalah lelaki yang selalu mempermainkan perasaan perempuan bak seorang boneka.
Dia juga selalu mem-bully orang-orang yang tidak bersalah, dan lebih menjijikkannya lagi Kenichi pernah membagikan sebuah foto perempuan telanjang yang dulunya adalah pacarnya.
Dalam wajahnya yang tampan, terdapat sejumlah kebusukan.
“ Kamu tidak ingin? HAHA “ Kenichi mulai menggila. “ Ini pertama kalinya aku ditolak oleh seorang perempuan. “
“ Berani-beraninya kamu! “ Kenichi meremas pipi Yuriko dengan sangat kuat membuat Yuriko kesakitan.
“ Lepaskan! Ini sakit! “ Yuriko mencoba mendorong tubuh Kenichi agar melepaskan tangannya dari wajah Yuriko.
“ Semua cepat kesini. “ perintah Kenichi yang seketika terdapat 3 laki-laki yang mendatangi Yuriko.
“ Pegang dia. “
3 laki-laki tersebut langsung memegang tangan kanan dan juga tangan kiri Yuriko agar tidak dilepas.
“ Kita akan bermain dengannya. “ ucap Kenichi membelai rambut Yuriko.
“ Lepaskan! Kamu benar-benar gila! “ Yuriko yang terus berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan tangan 3 laki-laki itu dari tangannya.
Tubuh Yuriko bergetar ketakutan, pelupuk matanya mulai basah karena sudah tidak bisa apa-apa.
Dan sekejap, seorang lelaki langsung menghajar wajah Kenichi dan ketiga laki-laki lainnya. Lelaki itu terus memukul Kenichi tanpa belas kasihan sedikit pun, wajah Kenichi juga sudah dipenuhi darah yang bercecakan.
Sedangkan ketiga laki-laki lainnya sudah berlari ketakutan dan Yuriko hanya berdiri dengan air mata yang terjatuh.
“ BUKANKAH AKU SUDAH MEMPERINGATI SELURUH SEKOLAH INI, JIKA ADA YANG BERANI MENGANGGU YURIKO ATAU MENDEKATINYA AKAN MATI! “ Bentak laki-laki tersebut yang masih memukul Kenichi walaupun sudah tidak berdaya.
Dan lelaki yang sudah menyelamatkan Yuriko adalah Ryuzaki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
@lies
seruuu
2020-07-14
1