Pilihan Yang Sulit

'' Syaratnya Nona Gadis harus menikah dengan putra saya.''

Deg

Jantung Gadis hampir saja copot dari gantungannya. Sungguh syarat yang tak terduga oleh Gadis.

Bayangannya dia akan di suruh untuk jadi babu seumur hidup atau jadi pekerja tanpa gaji ditempat usaha Tuan An. Salah besar, dia malah dijadikan mantu. Bayangkan, dibayarkan rumah sakit dan mau dijadikan calon mantu.

Gadis benar-benar syok. Mulutnya tidak bisa bicara, hanya bulu mata lentiknya yang bergerak-gerak mengikuti kelopak matanya yang berkedip-kedip. Pandangan matanya lurus kedepan, tubuhnya kaku seperti robot habis baterai.

' Apa Gue ga salah denger? Masa Gue mau dijadikan mantu?' Gadis membatin.

'' Nona Gadis.''

Panggilan Tuan An sontak membuat lamunan Gadis buyar. Kesadarannya kembali pada Tuan An yang ada di depannya.

'' Nona Gadis, apa jawaban anda?'' Kembali Tuan An meminta jawaban Gadis.

'' Maaf Tuan An, apa tidak ada syarat yang lain? Tiga atau empat pun ga apa Tuan. Kalau syaratnya ini, saya bingung mau jawab apa.'' Gadis tertunduk.

'' Saya tau apa yang kamu pikirkan.

Kamu tidak ingin mempermainkan pernikahan kan?'' Sontak Gadis mengangkat kepalanya.

'' Kamu tenang saja, pernikahan ini tidak main-main. Pernikahan ini sama halnya dengan pernikahan pada umumnya. Sah secara agama dan sah secara hukum.''

'' Dan satu lagi, saya akan mencarikan donor ginjal untuk adikmu. Semua biayanya akan saya tanggung semua.''

Gadis sangat kaget dengan apa yang baru saja Tuan An ucapkan. Ada secercah kebahagian dalam dadanya. Sebuah harapan yang bahkan bermimpi pun dia tidak bisa.

Kini, lihatlah pria paruh baya di hadapannya ini. Seperti begitu mudah dia mengucapkan, dan semakin menarik Gadis dalam lingkaran yang sedang di buat oleh Tuan An.

'' Tapi saya tidak mengenal putra anda Tuan An. Saya tidak yakin putra anda mau menikah dengan saya.'' Lirih Gadis. Sangat berat bibirnya untuk mengucapkan kata tidak.

'' Untuk hal itu kamu tidak perlu memikirkannya, itu urusan saya. Kamu cukup untuk siapkan dirimu saja. Dan nanti jangan pernah mau bercerai darinya. Jika itu terjadi, maka semua yabg akan saya berikan pada adikmu akan saya batalkan.'' Tambah Tuan An lagi.

Tuan an harus lebih menekan Gadis, karena dia yakin betul bagaimana sifat Gilang putra semata wayangnya. Apalagi ini bisa dikatakan dipaksa nikah. Akan ada saja ulah Gilang untuk membatalkan atau bercerai setelah menikah nanti. Itulah alasannya mengapa harus Gadis yang dikontolnya.

Terlebih lagi Gadis tidak akan bisa berkutik jika sudah menyangkut adik-adiknya. Itulah mengapa Tuan An sengaja menjadikan Ian untuk mengikat Gadis. Pasti Gadis akan langsung luluh karenanya.

'' Baiklah Tuan, jika itu yang Tuan inginkan. Saya bersedia.''

Senyum bahagia terpancar jelas diwajah Tuan An. Akhirnya ada jalan untuk membuat anaknya lepas dari cinta buta yang tidak jelas. Ada beberapa hal yang membuat Tuan An tidak bisa menerima Helen. Namun dia tidak bisa lagi menjelaskan pada Gilang, karena Gilang tidak pernah mau percaya.

Apalah daya Gadis, dia telah terlanjur berjanji akan memenuhi apapun syarat yang diberikan oleh Tuan An padanya. Apalagi Tuan An akan mencarikan donor ginjal untuk Ian. Itulah dorongan kuat yang membuatnya menerima tawaran Tuan An.

Sungguh pilihan yang berat dan sulit bagi Gadis. Diusianya yang masih belia, dia harus melepas masa lajang. Meninggalkan kehidupan yang telah biasa dia lakukan. Menanggalkan gelar yang selama ini melekat didirinya, Si Gadis lampu merah.

Semua itu akan berganti dengan status baru yang akan disandangnya. Mungkin sebagian besar wanita akan bangga dan bahkan mengimpikan menikah dengan putra seorang konglomerat. Tapi tidak bagi Gadis. Hidup dalam pernikahan tanpa cinta bukanlah pernikahan impiannya.

Dapat Gadis bayangkan bagaimana rumah tangganya kelak. Pasti akan banyak badai yang akan datang. Apalagi saat mendengar penegasan dari Tuan An, jangan pernah meminta cerai. Itu sudah pertanda ada keterpaksaan dari pernikahan ini.

Membayangkannya saja Gadis sudah tidak sanggup. Hidup dalam pernikahan tanpa cinta. Walupun dia miskin, tapi salahkah jika dia ingin bahagia dengan menikah berlandaskan cinta? Gadis juga sama dengan wanita yang lain, ingin mencinta dan dicintai.

Apa boleh buat, mungkin inilah takdir yang harus dia jalani. Menerima adalah hak yang tepat untuk saat ini. Apalagi Ian sedang sakit, dia akan berkorban apapun untuk adik-adiknya.

Berlahan Gadis membuka pintu kontrakannya. Setelah bertemu dengan Tuan An, Gadis putuskan untuk tidak bekerja hari ini. Syok dibadannya sudah membuatnya menggigil. Bisa-bisa dia jatuh pingsan jika dia paksakan untuk kembali ke lampu merah.

'' Dek, kamu di mana sayang? Kakak sudah pulang.'' Teriak Gadis di depan pintu sambil membuka tali sepatunya.

Tidak lama muncul seorang bocaj dengan wajah pucatnya. Tapi senyum diwajahnya masih tetap sama, manis.

'' Kakak sudah pulang?'' Seru Ian.

'' Sudah sayang, sini.'' Gadis menyuruh adiknya mendekat.

'' Kakak bawa apa?'' Ian mengintip paper bag yang dipegang Gadis.

'' Ini Kakak dapat rejeki dari orang baik. Kamu sudah lama kan ga makan ayam goreng tepung? Ini banyak Kakak bawakan.''

Wajah Ian langsung bersemangat saat melihat beberpa potong ayam kesukaannya tergolek indah di atas piring. Sungguh pemandangan yang membuat nyeri hati Gadis. Dia menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu bahkan hanya sekedar untuk membelikan ayam goreng untuk adik-adiknya. Apalagi memberikan masa depan yang baik, sangat jauh dan sulit untuk dia gapai.

Hatinya semakin mantap untuk menerima penawaran dari Tuan An. Tidak salah, memang inilah langkah terbaik yang harus dia ambil. Gadis berharap ini akan membawa perubahan untuknya dan adik-adiknya kelak.

🌻🌻🌻🌻🌻

'' Ada apa Papa panggil Gilang ke sini?'' Gilang sedikit penasaran karena tiba-tiba Tuan An memintanya untuk datang ke perusahaan induk yang memang masih dipegang oleh Tuan An.

Sedangkan Gilang memegang beberapa anak cabang perusahaan. Selain bergerak di bidang properti, perusahaan Tuan An juga bergerak dalam bidang permodelan dan memiliki beberapa stasiun tv swasta nasional.

Andreas Group adalah perusahaan besar yang sudah turun temurun dari keluarganya. Nama Andreas Group diambil dari namanya, karena Ayahnya adalah pendiri pertama perusahaan besar ini. Tidak ada yang tidak mengenal Andreas Group. Bahkan jika sudah berkaitan dengan Andreas Group, maka akan lebih banyak yang menyingkir.

'' Ada hal penting yang akan Papa sampaikan. Ini bukan pertanyaan atau pun permintaan. Tetapi perintah.''

Gilang semakin bingung dibuatnya. Tidak bisanya Tuan An berkata seperti itu. Gilang yakin, ini pasti hal yang sangat penting dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Gilang pun tak berani menyela perkataan Papanya.

'' Kamu akan segera menikah dengan wanita pilihan Papa.''

Deg

Jantung Gilang seperti tersentrum aluran listrik beratus-ratus volt. Matanya nyalang menatap sosok yanga sangat dia segani dan sangat dia sayangi. Gilang benar-benar tidak menyangka jika Papanya akan mengambil langkah cepat seperti ini.

'' Dua minggu lagi kamu akan menikah. Jadi persiapkan dirimu.'' Tuan An tak menunggu jawaban Gilang.

'' Mengapa Papa lakukan ini?'' Suara Gilang sudah lirih terdengar, matanya sudah berkaca-kaca. Pandangannya sudah tertunduk seakan menghitung berapa debu yang menempel dicelananya.

'' Kamu akan tau setelah kamu menikahi wanita itu.''

'' Siapa wanita itu?''

''Gadis, namanya Gadis.''

Terpopuler

Comments

Fitri Azura

Fitri Azura

siap thor 👍🙏

2022-09-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!