3

BAB 3

Tetttt Tetttt Tetttt

Suara bel tanda istirahat menjadi suara yang sangat dinanti oleh para murid. Setidaknya ada jeda untuk mereka merilekskan otak mereka dari pelajaran yang membuat mereka agak pusing. Apalagi jika itu terkait rumus matematika dan ilmu fisika. Ah, sangat menguras tenaga dan pikiran.

"Ke kantin yuk!" ajak Agata.

"Yuk!" jawab Kimora dan juga Ciara sembari memasukan buku pelajarannya ke dalam tas masing-masing.

"Hai, Elkhan.." sapa Chelsea saat tiba-tiba Elkhan dari kelas lain masuk ke dalam kelas tersebut.

"Hai Chel," sapa balik Elkhan. Tapi anehnya, Elkhan justru menatap Kimora. Padahal Chelsea yang menyapanya.

"Cariin Dian?" tanya Chelsea lagi.

"Yups.." lagi-lagi Elkhan menatap Kimora yang berpura-pura tidak melihatnya. Dia justru menyibukan dirinya dengan memasukan buku ke dalam tas dengan lama.

"Bro, nanti malam lo ada acara nggak?" tanya Elkhan kepada Dian, temannya dari sekolah menengah pertama.

"Nggak, emang kenapa?" tanya balik Dian.

"Ntar malam ikut ngeband yuk! Gue kekurangan gitaris." pinta Elkhan. Dia tahu jika temannya tersebut juga pandai bermain gitar.

"Sebenarnya lo mau ajak Ara kan? Tapi lo malu-malu, terus lo jadiin gue tameng.." bisik Dian kepada Elkhan.

"Nj*r nggak gitu. Gue beneran kekurangan gitaris." jawab Elkhan sembari meninju lengan Dian pelan. Wajahnya pun berubah memerah.

"Gue mau ikut, tapi lo harus ajak adik lo!" pinta Dian.

"Kita ngeband juga dirumah gue, ngab!"

"Oke kalau gitu.." sahut Dian dengan semangat.

"Kalau urusan cewek aja lo cepet banget ngab.." Elkhan mendorong kepala Dian yang hanya cengar cengir saja.

"El, kenalin sama temen lo dong!" tiba-tiba Galih mendekati Elkhan. Karena Elkhan sering sekali nongkrong bareng teman sekelas Dian, jadi mereka lumayan akrab juga.

"Temen yang mana?"

"Yang mana aja. Bosen jomblo terus.." kata Galih dengan wajah memelas.

"Jomblo pala lo!" Kimora menoyor kepala Galih karena kesal.

"Lo bilang baru aja punya pacar. Sekarang lo bilang jomblo. Sebenarnya lo jomblo atau udah punya pacar sih? Kasihan kan sih Agata, ngarep terus." pertama, Kimora seolah serius sekali. Tapi, diparuh kedua dia justru bercanda. Akibatnya dia mendapat jitakan dikepala oleh Agata.

"Kampret lo! Kenapa jadi gue.. Ogah banget gue ngarep sama playboy.." ucap Agata.

"Siapa juga yang mau sama lo, oneng.." sahut Galih.

"Mending gue sama Ciara.." imbuh Galih.

"Ogah...." Ciara langsung menjerit mendengar perkataan Galih. Eh, Galih malah terbahak mendengar teriakan Ciara. Dia memang sangat suka menggoda Ciara.

"Ngapa lo liatin gue kayak gitu? Cemburu lo?" tanya Galih ke Kimora yang berada di dekatnya.

"Idih, males banget cemburu sama lo." Kimora membantah tuduhan Galih.

"Mending pacaran sama kucing gue, daripada sama anj*ng.." imbuhnya.

"S*t, lo samain gue sama anj*ng?" Galih yang tidak terima dengan perkataan Kimora mulai mendekat dan mengacak-acak rambut Kimora.

"Galih....." seru Kimora langsung mengejar Galih yang tentunya sudah melarikan diri.

"Wekkk..." Galih menjulurkan lidahnya ke arah Kimora yang masih kesal.

"Kampret emang tuh anak." Kimora ngedumel sembari membenahi tatanan rambutnya kembali.

Sementara Elkhan terus memperhatikan Kimora yang sedang menguncir rambutnya. Senyumannya mengembang, matanya berbinar. Dimatanya, Kimora terlihat sangat cantik saat dia sedang menguncir rambutnya.

"Tembak aja langsung." bisik Dian yang berada disebelahnya. Dian menyenggol lengan Elkhan yang terlihat malu-malu.

"Yuk!" Dian menepuk lengan Elkhan, mengajaknya untuk segera meninggalkan tempat tersebut.

"Kantin bareng yuk!" ajak Dian kepada Kimora dan teman-teman ceweknya.

"Yuk.. yuk.. yuk.." Ciara dengan senang mengikuti langkah Dian. Disusul oleh Elkhan dan juga yang lainnya.

Sepanjang perjalanan ke kantin. Elkhan terus melirik Kimora yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Tapi, lagi asyik bersendau gurau. Tiba-tiba seseorang tanpa sengaja menabrak Kimora.

"Akh..."

Namun, dengan cepat Elkhan menangkap Kimora sehingga Kimora tidak terjatuh. "Lo nggak kenapa-napa?" tanya Elkhan begitu khawatir.

"Nggak kok.. Thanks." jawab Kimora dan segera berdiri sendiri sebelum teman-temannya yang lain curiga.

"Hati-hati bro!" kata Elkhan, memperingati siswa yang menabrak Kimora untuk lebih hati-hati.

"Maaf.." lelaki itu kemudian pergi menjauh.

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya. Dan masih saja, baik Elkhan maupun Kimora saling melirik satu sama lain. Sampai di kantin.

Ulfa yang melihat Elkhan bersama Kimora dan teman-temannya, menjadi kesal dan cemburu. Apalagi dia dan Kimora selalu tidak pernah akur.

Ulfa segera berdiri dan mendekati Elkhan. Dengan segera dia menggandeng tangan Elkhan. "El, duduk sama gue aja yuk!" katanya.

Ulfa juga dengan sengaja mendorong Kimora yang awalnya berada disamping Elkhan. "Ish, apaan sih lo dorong-dorong?" Ciara yang justru terpancing.

"Keganjenan banget jadi cewek!" Agata juga mulai terpancing.

"Apaan sih Fa? Lepasin!" kata Elkhan sembari berusaha melepaskan tangannya dari gandengan Ulfa. Akan tetapi Ulfa semakin mempererat gandengannya.

Namun, Kimora sama sekali tidak mengindahkan itu. Dia hanya tersebut kecil kemudian meninggalkan tempat tersebut dan segera mencari tempat duduk. Disusul oleh teman-temannya.

"Hallo Ara.." sapa Galih yang sudah duluan berada di kantin tersebut.

"Siapa ya?" kata Kimora.

"Nj*r pura-pura nggak kenal, padahal ngefans banget sama gue.." tutur Galih.

"Hoek... Emang situ oke?" ledek Kimora.

"Gue saranin lo jauh-jauh deh dari buaya, ntar kamu kena gigit rabies loh.." kata Kimora kepada wanita yang semeja dengan Galih. Kimora tahu itu pasti korban Galih selanjutnya.

"Nj*r buaya.. Bilang aja kalau lo cemburu kan?"

"Idih males banget cemburuin lo. Emang nggak manusia apa, sampai cemburu sama anj*ng.." kata Kimora membatah tuduhan Galih. Meskipun itu hanyalah sebuah candaan semata.

"Anj*ng pala lo. Nggak semua kebun binatang lo katain ke gue?" Galih melempar Kimora dengan camilan di depannya.

"Ide bagus tuh. Besok gue pikirin lagi panggilan yang cocok buat lo selain anj*ng dan buaya. Kalian punya ide nggak?" tanya Kimora kepada teman-temannya.

Agata, Ciara dan Chelsea saling berpandangan. "Kadal buntung, maunya cuma untung aja..." seru mereka bertiga bersamaan.

"Nah bener, kan dia nggak mau modal.." Kimora terbahak mendengar perkataan teman-temannya.

"Nj*r kalian emang satu kandang, makanya sama.." Galih yang kesal melempari Kimora dan teman-temannya dengan camilannya.

"Woi,," seru mereka dengan kesal.

Kimora mengisyaratkan dengan hitungan tangan agar mereka kompak mengatai Galih. "Satu.. dua.. tiga.." Kimora menggerakan bibirnya tanpa suara.

"Kadal buntung..." seru mereka berempat. Kemudian mereka terbahak bersama membuat Galih menjadi kesal karena diledekin mulu.

"Minggat nggak kalian!" seru Galih.

"Kadal buntung.. wekk..." satu per satu Kimora dan teman-temannya meledek Galih. Membuat teman-temannya yang lain ikutan tertawa. Dan bahkan mereka juga memanggil Galih dengan sebutan 'kadal buntung'.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!