Bab 2

Aya dan keluarganya berkumpul di kamar tempat aya menginap. Begitu juga dengan Azzam juga berada di sana. Setelah kurang lebih 30 menit kakaknya Daffin pergi mencari Daren, tetapi tidak ada hasil seperti yang sudah diprediksi oleh Aya.

"Karena kami tidak mau malu maka kami terpaksa menikahi Aya dengan Azzam, apa kamu keberatan lan?" tanya Abian dengan agak sedih.

"Itu keinginan aku sejak dulu, tapi aku kembalikan kepada mereka, Apakah mereka setuju?" jawab Alan.

"Dulu kami di jodohkan tanpa cinta, tapi lama kelamaan cinta itu tumbuh karena kebiasaan." ucap Abian.

"Sepertinya Azzam tidak masalah bang, karena sejak dulu dia memang sangat menyukai Aya." jawab Bella sang istri Alan.

"Bagaimana dengan Aya?" tanya Azzam karena dia tau bahwa wanita itu sangat tidak menyukainya.

Dia tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Dia sudah tidak punya pilihan kali ini." jawab Abian.

"Mohon maaf pa, ai nggak setuju menikah dengan Azzam., ai tidak mau, jika itu terjadi maka ai akan pergi dari rumah." jawab Aya.

"Kamu tidak punya pilihan lagi saat ini." ucap Abian tegas.

"Jika Aya tidak bersedia maka saya mohon maaf om, saya juga tidak bersedia."jawab Azzam.

Aya sedikit senang ketika Azzam menolak permintaan sang papa. Dia yakin bisa mengelak kaki ini, walaupun ada yang akan di korban sedikit.

"Pa, pa ai mohon, ai yakin papa tidak akan pernah membuat hidup air menderita seumur hidup." ucap Aya memulai aksi manjanya.

"Tapi kamu tetap menikah hari ini." jawab sang papa.

"Kamu tidak bisa menolak sampai kamu membawa pengantin pengganti saat ini juga, karena sebentar lagi acara akan di mulai." jawab sang papa yakin bahwa Aya tidak akan menemukan solusinya.

"Baik pa, ai lebih memilih Alfa sebagai suami di banding Azzam." jawab Aya menyakiti perasaan Azzam.

Saat Azzam merasa sakit hati dengan jawaban Aya, berbeda dengan Alfa. Dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat ketika namanya dibawa-bawa oleh Adik majikannya.

"Apakah kamu bersedia Alfa."

Alfa bingung harus menjawab apa. Baginya menolak akan membuat harga diri sang nona hancur. Sedangkan Jika ia menerima, dia lebih takut lagi dengan bosnya Daffin.

"Kamu tidak usah segan sama saya." Jawab Daffin melihat Alfa bingung.

Daffin mengerti dengan perasaan Alfa. Dia juga paham Kenapa adiknya memilih Alfa dibanding Azzam yang kaya raya.

"Jika ai memang nyamannya sama Alfa nggak apa-apa pa, yang penting pernikahan ini tetap berjalan dengan baik, Alfa anak yang baik kok pa." ucap Daffin.

"Kamu benaran dengan keputusan kamu tadi?" tanya Abian.

"Iya pa, aku yakin."

"Baik, tapi setelah kamu menikah maka kamu tidak boleh tinggal beberapa bulan di rumah, kamu harus ikut Alfa sementara waktu." ucap sang papa.

"Baik pa, aku akan sanggup."

Abian dan Dita saling menatap ketika putrinya menjawab tanpa ragu. Aya Menang sudah terbiasa tidak tinggal di rumahnya. Namun tetap aja ditinggal di rumah mewah milik karena di luar negeri.

"Bagaimana Alfa, kamu bisa membantu saya menjadi menantu saya?" tanya Abian.

"Gimana ya om, aku hanya ingin menikah satu kali seumur hidup." jawab Alfa semakin bingung dengan jawabannya sendiri.

"Ya kamu dan ai juga begitu, siapa yang suruh kamu main - main pernikahan, atau nikah kontrak segala, di sini tidak ada yang namanya nikah kontrak." jawab sang papa yang paham tentang nikah kontrak.

"Apa yang membuat nona Aya memilih saya?" tanya Alfa.

"Karena kamu pilihan yang cocok selain Azzam."

"Aya, di sini masih ada Azzam." tegur sang mama.

"Nggak apa-apa tante, sama saya santai aja." jawab Azzam tersenyum.

"Kamu anak yang baik, tapi sayang hatinya tidak memilih kamu." jawab mama Dita.

"Nggak apa-apa tante, hati tidak bisa dipaksakan, mungkin Alfa memang pilihan yang tepat."

"Alfa juga anak yang baik, baiklah siapkan diri kamu saat ini Alfa." perintah Abian.

"Saya ini tidak pantas bersanding dengan nona tuan." jawab Alfa merasa tidak enak.

"Kamu jangan banyak basa-basi dengan saya, kamu juga bagian dari kami, dan kamu memang anak yang baik, maka ayo nikahi. anak saya." ujar Abian.

"Ini perintah." ucap Daffin.

"Baik bos."

"Mulai saat ini hilangkan kata bos, panggil aku Abang ipar." ucap Daffin tersenyum kepada Alfa.

"Kamu yakin dengan pilihan kamu?" tanya Shena bingung dengan pilihan sang sahabat.

"Kenapa memang?" tanya Aya.

"Kenapa harus memilih dia yang asisten padahal ada Azzam sang calon CEO Adha.?" tanya Shena.

"Selagi di bumi ini ada pilihan lain selain Azam."

"Hater abadi Azzam." ucap Shena tersenyum.

"Biarin."

"Yuk keluar, mumpung papa belum berubah pikiran." ajak Shena.

Saat mempelai di panggil, di situlah Aya keluar dengan sedikit senyum. Aya didampingi oleh Shena dan mamanya.

Aya duduk di sebelah kursi yang sudah di tempatkan oleh Alfa. Dia agak sedikit tersenyum karena dia sudah posisi mau menikah.

Setelah menikah dengan Alfa maka rencananya akan berhasil. Dia yakin bahwa semua rencana yang tersusun rapi akan menjadi kenyataan.

Setelah menikah nanti, dia merasa akan dengan mudah menjalankan misinya mencari Daren kembali. Ia yakin bahwa Daren di cekal oleh papanya.

Aya akan meninggalkan Alfa setelah enam bulan pernikahan. Dia setuju tinggal di apartemen Alfa agar lebih memudahkan dia dalam mencari keberadaan Daren.

Jika papanya terbukti berbuat seperti ini maka dia akan kecewa sekali.

"Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan puteriku Aya Shopia Arkarna dengan mahar seperangkat alat sholat dibayar tunai".

"Saya terima nikah dan kawinnya Aya Shopia Arkarna dengan mahar tersebut tunai."

"Bagaimana saksi?"

"Sah." jawab lara saksi kompak.

Tanpa terasa air mata Alfa menggenang di pelupuk matanya. Saat pernikahannya tidak ada satupun pihak keluarganya yang datang. Dia memang tidak meminta keluarganya hadir karen akan lebih panjang juga urusannya. Alfa berjanji akan mengenalkan secepat mungkin.

"Ayo salam terlebih dahulu." nasehat penghulu.

Aya menyalami Alfa untuk pertama kalinya. Begitu juga dengan Alfa, walau sering melihat Aya tapi ini pertama kali dia mencium kening wanita itu.

Setelah bersalaman mereka menghampiri tempat duduk Abian dan mamanya. Mereka lansung memeluk anaknya dan menantunya.

"Selamat bergabung menjadi anggota keluarga Arkarna." ucap Abian.

"Terimakasih telah menerima saya pak."

"Hey jangan panggil bapak lagi, panggil saya papa." ucap Abian.

"Dan saya Abang."ucap Daffin juga.

Setelah bersalaman, nampak Alfa sedang asyik berbincang dengan papanya Aya. Sedangkan Aya tetap bersama dengan Shena berbisik - bisik pelan.

"Saya menangkap di sini akan ada keliru dengan pernikahan kamu dan Alfa."

"Ahwn kamu tau aja, aku hanya bikin rencana sedikit saja."

"Apa?" tanya Shena.

"Sementara aku tidak masalah dengan pernikahan ini, tapi tiba waktu yang pas, Mak aku akan tinggalkan Alfa." jawab Shena.

.

"Kamu gila?"

"Hanya itu rencana saya menuju bertemu Daren, kamu tidak boleh memberitahu yang lainnya." ancam Aya.

Shena terdiam sesaat setelah mendengar jawaban dan visi serta misi Aya. Tiba-tiba terlindas sesuatu di pikirannya. Ia yakin bahwa cara yang ini akan membuat rencana Aya gagal.

Terpopuler

Comments

Siti Ainaa

Siti Ainaa

Kk mohon maaf y cuma mau ksih saran aj, ceritanya bgus tpi tlng diubh sja kata "saya" jadi "aku" biar enk klok bacanya

2023-01-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!