Episode 3

Zulfikar mengerjap, meraba bagian kanan namun tak menemukan istrinya. Menarik diri sedikit bersandar pada head board, pria itu merentangkan tangan ke atas selama beberapa saat. Tatapannya teralihkan pada kertas kecil yang tertindih gelas kaca. Dengan rasa penasaran, Zul mengambilnya.

"Kak Zul, aku lihat Kakak tidurnya nyenyak sekali jadi aku nggak tega bila harus bangunin Kakak. Oh ya, aku udah berangkat sekolah. Maaf ya, nggak ada yang aku siapin di meja makan karena memang nggak ada bahan yang bisa dimasak. Nanti, sepulang sekolah baru aku singgah di pasar"

Zulfikar menarik senyum di kedua sudut bibirnya. Segera pria itu ke kamar mandi untuk membersihkan diri lebih dulu sebelum ke kampus. Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, ponselnya terdengar berdering.

"Zul, Kalsum kekasihmu menelepon ..."

"Zul, Kalsum kekasihmu menelepon ..."

Zulfikar yang sementara berada di depan kontrakan, pria itu mengambil tempat di kursi depan. Kemudian merogoh gawai nya dari saku celana jins yang dikenakannya saat ini. Dengan senyum indah yang mengembang, pria itu menjawab panggilan dari sang kekasih.

"Kamu dimana, Sayang?" tanya Zul.

"Aku di jalan dan nggak tahu mau ke mana"

Kedua kening Zul menukik naik. "Kenapa nggak ke kampus? Bukannya pagi ini ada jadwal kuliah"

"Aku tahu, tapi sekarang aku berada dalam masalah. Ibu kos menagih uang kos sementara aku nggak punya uang untuk membayarnya" ungkap Kulsum kesal.

Lagi lagi Zul mengerutkan kening. "Bukannya pekan lalu aku memberimu uang untuk membayar tagihan untuk bulan depan"

"Emm .. itu .. anu, Sayang. Uang itu sudah aku pakai untuk beli skincare. Soalnya skincare aku udah habis" lirih Kulsum.

Menghela napas panjang, Zul tak tahu harus bagaimana lagi. Selalu saja Skincare yang diutamakan oleh Kulsum. Tak bisakah wanita itu memikirkan Zul yang juga masih kuliah.

"Zul, aku dengar dari Qonita, kamu udah ngontrak rumah sama adik sepupu kamu. Bisa nggak aku numpang tinggal, sampai aku ada uang untuk sewa kosan lagi"

"Nanti baru kita lihat. Aku tanya adik sepupu aku dulu, karena dia anaknya nggak suka lihat orang pacaran. Apalagi bermesraan di depannya" jawab Zul.

Di tempat lain, Azahra tengah serius memperhatikan guru menerangkan di depan. Dia harus fokus dan benar-benar memperhatikan. Baginya akan rugi bila dia hanya ke sekolah lalu pulang tanpa membawa ilmu.

"Materi hari ini sampai disini. Jangan lupa belajar untuk kuis pekan depan"

"Baik, Bu ..." jawab semua siswa dan siswi bersamaan.

Jam pertama usai, Azahra mengambil ponselnya dari dalam tas. Mengerutkan kening saat melihat panggilan dari Zulfikar, suaminya. Tanpa berpikir panjang, Azahra menelepon balik. Sekali telepon, panggilan langsung dijawab, beda dengan semalam.

"Assalamualaikum, Kak. Ada apa?" tanya Azahra langsung pada inti.

"Anu, Dek. Umm ... Boleh nggak, Kulsum tinggal sama kita?"

Jleb!! Azahra terdiam. Haruskah dia menolaknya atau mengiyakan.

"Dek .."

Azahra masih tak bergeming.

"Azahra, boleh nggak?"

'Ya sudah, terserah Kakak saja. Boleh dulu ya, Kak. Assalamualaikum"

Asna yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya, gadis itu mengelus pundak sang sahabat saat melihat Azahra menenggelamkan wajah di meja. Asna yakin, ada sesuatu yang Azahra simpan darinya. Tapi, dia tak ingin mendesak Zahra. Dia yakin, Azahra sedang mencari waktu yang tepat untuk memberitahunya.

"Yang sabar ya. Apapun itu masalahnya, aku yakin, kamu pasti bisa melaluinya" ucap Asna.

Azahra membenarkan cara duduknya. Daripada stres, mending dia mengajak Asna belajar seperti biasa. Hingga Ibu guru Ifka Jannah yang mengajar di jam kedua memberi salam sebelum masuk kelas.

Semua siswa dan siswi mengeluarkan buku Bahasa Indonesia. Bahasa kita, namun sulit bagi Azahra untuk memahaminya. Entahlah, Azahra merasa lebih baik dia belajar bahasa Inggris. Tapi, dia orang Indonesia, dia harus tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Mata pelajaran kedua dimulai, semua siswa dan siswi begitu fokus dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Hingga proses belajar diakhiri saat bel jam istirahat terdengar menggema.

Guru Ifka, guru Bahasa Indonesia meninggalkan kelas. Setelah kepergiannya, semua siswa mulai bersorak. Mereka yang lapar dan haus, segera ke kantin. Mereka yang bandel, segera ke belakang kelas dan tak lupa membawa rokok juga korek api. Dan mereka yang malas keluar kelas, masih setia di dalam dengan mencari topik yang bagus dibahas.

Sementara Azahra mencari tempat duduk yang nyaman, yang bisa membuat pikirannya tenang. Duduk di bawah pohon ditemani Asna, Azahra memandang teman-temannya yang berlalu lalang.

"Na, nggak punya orang tua itu sakit ya" lirih Azahra.

Asna, anak broken home. Dia pernah berada di titik paling rendah. Dihadapkan dengan pilihan yang sulit, hingga dia mengambil jalan tengah, memilih tinggal dengan nenek dari Ayahnya yang kebetulan sudah rentang sakit-sakitan.

"Kenapa? Bukannya kamu masih punya Ayah. Ayah kamu juga sudah menikah lagi, kamu punya Ibu sekarang"

"Iya, tapi mereka tinggal di Luar Negeri" ungkap Zahra sedih.

Asna bersandar bahu pada Azahra. Memandang kearah yang sama, keduanya termenung sesaat.

"Kau tahu, aku merindukan Ibu dan juga Ayah ku. Tapi ... keduanya telah memiliki keluarga masing-masing. Kau tahu, tak sekalipun mereka menghubungiku, apalagi menjenguk aku dan Nenek. Setiap kali Nenek bertanya, kapan Ayah pulang, aku bingung untuk menjawab. Hingga pada akhirnya aku berbohong agar Nenek nggak kecewa"

Menghela napas panjang, Asna menghembuskan nya dengan pelan. "Dan tadi pagi, beras kami habis. Nenek memintaku menghubungi Ayah, tapi beliau nggak jawab panggilan dariku"

Asna yang kuat, nyatanya juga rapuh. Di kedua matanya, terdapat genangan air sana. Segera wanita itu menyekanya.

"Nyatanya, masih ada orang yang ujiannya lebih sulit dibandingkan ujian ku. Ya Allah, ampuni aku yang sering mengeluh" batin Azahra.

"Na" panggil Azahra.

Si pemilik nama menolah. "Kenapa? Kamu mau curhat, curhat aja. Rahasia aman kok" cengir Asna.

"Nanti aja baru aku curhat. Sekarang aku mau ajak kamu kerja sama" terang Azahra serius. "Kan aku jualan online. Nah, nanti sore barang ku masuk. Berhubung besok hari minggu, gimana kalau kamu ikut aku ngantar paket di customer aku. Nanti untungnya kita bagi dua" sambung Azahra serius.

"Dan tadi kamu bilang nggak ada beras kan. Ini bukannya aku kasihani kamu, aku hanya mau jadi sahabat yang berguna berhubung aku lagi ada. Aku punya uang 1 juta sekarang, aku pinjamin ke kamu. Nanti kamu beli beras, selebihnya kamu gunakan untuk jualan pulsa"

"Gimana, kamu mau nggak?"

Bila tadi hanya genangan, kini Asna mulai meneteskan air mata haru. Tak perduli dengan sekeliling, Asna menangis memeluk Azahra.

"Terima kasih, Zah" ucap Asna.

"Sama-sama. Ingat, besok jam 10 aku jemput kamu di rumah. Karena Customer maunya pesanan mereka diantar besok" jelas Azahra.

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

Zul bener² bodoh udah menyakiti hati istri yg sholehah, hanya demi ulat bulu yg super matre itu dan sekarang malah mau ngajak kekasihnya tinggal bersama istrinya ckckckck

2023-01-07

1

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

💓🌹Nai_Zalfa🌹😘💓

laki-laki gk ada akhlak 😤😤

2022-10-18

0

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R❦🍾⃝ͩɢᷞᴇͧᴇᷡ ࿐ᷧ

nada deringggnya terlalu alayyy zull..

rasakannn itu zull kau hanya di manfaatkan sama sama umma mu ituuu. semangattt zahraaa,, hug jauhhh sayanggg. emang si zull tuh ga punyaaa hatiiii malah ajak selingkuhan tinggal dikontrakannya

2022-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Promo "Istri Nakal Dokter Aziz"
34 Episode 32
35 Episode 33
36 Episode 34
37 Episode 35
38 Episode 36
39 Episode 37
40 Episode 38
41 Episode 39
42 Promo "Wanita Pengganti"
43 Promo "ELINA"
44 ELINA, Novel Tamat
45 Episode 40
46 Episode 41
47 Episode 42
48 Episode 43
49 Episode 44
50 Episode 45
51 Promo "Semesta Merestui Kami" (On Going)
52 Episode 46
53 Episode 47
54 Episode 48
55 Episode 49
56 Episode 50
57 Episode 51
58 Episode 52
59 Promo "Penyesalan Seorang Suami"
60 Episode 53
61 Episode 54
62 Episode 55
63 Episode 56
64 Episode 57
65 Episode 58
66 Episode 58
67 Episode 59
68 Episode 60
69 Episode 61
70 Episode 62
71 Episode 63
72 Episode 64
73 Episode 65
74 Episode 66
75 Episode 67
76 Episode 68
77 Episode 69
78 Episode 70
79 Episode 71
80 Episode 72
81 Episode 73
82 Episode 74
83 Episode 75
84 Episode 76
85 Episode 77
86 Episode 78
87 Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
88 Promo Novel "Pengantin Pengganti"
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Promo "Istri Nakal Dokter Aziz"
34
Episode 32
35
Episode 33
36
Episode 34
37
Episode 35
38
Episode 36
39
Episode 37
40
Episode 38
41
Episode 39
42
Promo "Wanita Pengganti"
43
Promo "ELINA"
44
ELINA, Novel Tamat
45
Episode 40
46
Episode 41
47
Episode 42
48
Episode 43
49
Episode 44
50
Episode 45
51
Promo "Semesta Merestui Kami" (On Going)
52
Episode 46
53
Episode 47
54
Episode 48
55
Episode 49
56
Episode 50
57
Episode 51
58
Episode 52
59
Promo "Penyesalan Seorang Suami"
60
Episode 53
61
Episode 54
62
Episode 55
63
Episode 56
64
Episode 57
65
Episode 58
66
Episode 58
67
Episode 59
68
Episode 60
69
Episode 61
70
Episode 62
71
Episode 63
72
Episode 64
73
Episode 65
74
Episode 66
75
Episode 67
76
Episode 68
77
Episode 69
78
Episode 70
79
Episode 71
80
Episode 72
81
Episode 73
82
Episode 74
83
Episode 75
84
Episode 76
85
Episode 77
86
Episode 78
87
Promo "Kesayangan Tuan Skay Lioward"
88
Promo Novel "Pengantin Pengganti"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!