Chapter 5

Perasaan Khaira begitu hancur mendengar kabar kematian Aisyah. Dadanya terasa sesak, seakan sulit untuk bernafas. Derai air mata tak mampu dibendung lagi, cadar hitamnya pun basah karena air bening itu terus berkucur bak air sungai. Dan kesedihan tidak mampu ditahan lagi meskipun Khaira tahu Yulian masih berdiri di sampingnya.

"Ada apa dengan kamu, Khaira?"

Pertanyaan itu pun terlontar dari Yulian setelah melihat tubuh Khaira meluruh dan duduk tersimpuh dengan tubuh tidak keberdayaan. Tangis Khaira yang menderu mampu didengar oleh Yulian. Dan Yulian merasa khawatir dengan Khaira yang tiba-tiba bersedih seperti orang hilang akal.

"Kenapa kamu menangis seperti itu, Khaira? Apa kamu mengenal istri saya sebelumnya?" pertanyaan Yulian begitu menohok.

"Deg..."

Seketika tangis Khaira mereda, bahkan air mata yang membasahi pipi dan cadarnya seketika ia serka setelah mendengar pertanyaan Yulian yang membuatnya tersadar akan sesuatu hal.

"E ... bukan seperti itu. Sa ... saya hanya penggemar saja." Jawab Khaira dengan gugup.

"Oh ... seperti itu ternyata. Sudahlah, kamu tidak perlu bersedih lagi. Lupakan saja tentang Aisyah, doakan semoga Dia tenang di sana." Senyum ketegaran kembali tersungging dari bibir Yulian.

"Emm...." Anggukan pelan dilakukan oleh Khaira untuk mengiyakan permintaan Yulian.

--------

Tepat jam 03.00 pagi Yulian terbangun untuk melakukan sholat sunnah yang seringkali ia kerjakan setiap malam. Setelah itu, tidak lupa pula Yulian membaca mushaf sebelum adzan subuh berkumandang dengan indah. Saat dipertengahan Yulian membaca mushaf tiba-tiba ia merasa haus, tulang kerongkongan tenggorokan serasa begitu kering. Sehingga ia harus beranjak dari tempat ternyaman nya untuk menuju ke dapur dan mengambil air minum.

"Suara itu ... milik siapa?"

Yulian mengerutkan alisnya, telinganya begitu tajam saat suara seseorang tengah membaca ayat-ayat suci Al-Quran dengan indah dan merdu. Yulian menelusuri pemilik suara itu, entah dimana? Bahkan Yulian lupa dengan tujuan utama menuju ke dapur.

"Kenapa suara itu dari kamar Khaira? Mungkinkah ... Khaira yang sedang membaca?"

Yulian berdiri tepat di depan kamar Khaira, tanpa sengaja pintu kamar itu tidak terkunci dan tidak pula ditutup dengan rapat. Sedikit terbuka, sehingga Yulian mampu menangkap siapa pemilik suara itu.

Awas loh Yulian ... nanti bintitan kalau ngintip. Wkwkwk.

"Subhanallah, keindahan itu ... ternyata milik Khaira. Betapa merdunya Ya Allah." Rasa kagum pun tertanam dalam hati Yulian.

Tuh kan ... awas nanti jatuh cinta loh Yulian. Ha... ha...ha....

Setelah melihat Khaira selesai mengaji dan melepas mukena yang masih menempel di tubuhnya, Yulian sesegera mungkin pergi dari sana. Ada rasa takut jika ia akan ketahuan oleh Khaira karena sudah mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"Yulian, ada apa denganmu? Ah tidak, tidak bisa seperti ini!" Yulian bertanya di dalam hati dan mengusap gusar wajahnya.

Kaki kembali dilangkahkan menuju ke dapur, lalu segelas air putih telah menyegarkan kerongkongan tenggorokan Yulian. Setelah usai dari dapur, Yulian memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

"Bruk!"

Tanpa sengaja Yulian menabrak tubuh Khaira yang hendak menuju ke dapur. Cukup keras tabrakan itu dilakukan, sampai-sampai tubuh Khaira terjatuh di lantai.

"Aduh." Khaira mengaduh lirih, tetapi masih didengar oleh tajamnya telinga Yulian.

"Maafkan saya, Khaira. Saya ... tidak sengaja." Yulian gugup.

Yulian yang masih berdiri suskes dibuat bingung dengan sikap yang harus dilakukan terhadap Khaira. Di dalam hati memiliki keinginan untuk membantu berdiri, tetapi ia jiga merasa tidak enak jika akan menyentuh Khaira. Sedangkan ia tahu Khaira wanita yang menjaga pergaulan, aurat dan pandangan.

"Biar saya bantu!"

Akhirnya, Yulian mengulurkan tangannya dihadapan Khaira. Tanpa sengaja pula mata Yulian sukses mengunci sepasang mata kecoklatan milik Khaira. Sehingga keduanya saling bertatapan, tapi tidak berlamgsung lama.

"Maaf, saya bisa sendiri." Khaira kembali menundukkan pandangannya.

Yulian melihat Khaira berdiri dengan segera. Meskipun terlihat tidak susah saat kembali berdiri, tetapi Yulian merasa begitu bersalah dengan tindakannya yang begitu bodoh.

Lah ... kan, jadi salah tingkah dan grogi.

"Saya permisi dulu!"

"Akh iya, silahkan!"

Khaira berjalan di hadapan Yulian begitu saja tanpa melihat bagaimana ekspresi wajah Yulian saat itu di bawah sinar lampu yang sengaja dinyalakan oleh Yulian saat mengambil air minum di dapur. Begitu hal nya dengan Yulian, karena merasa malu ia pun segera beranjak dari dapur dan kembali ke kamar.

Yulian terdiam saat berada di dalam kamarnya. Memikirkan kebodohan yang sudah dilakukannya. Ingin rasanya ia bersembunyi dibalik tembok yang tinggi dan besar dari bayangan Khaira. Tapi ... itu tidak mungkin, karena ia tidak ingin menjadi lelaki yang pengecut, yang hanya mampu merutuki kebodohan semata.

"Tidak. Lupakan kejadian bodoh itu, anggap saja ... itu kecelakaan yang tidak disengaja." Yulian mengangguk pelan.

Tidak lama kemudian adzan subuh telah terdengar, membuyarkan lamunan Khaira saat berada di dapur.

"Sudahlah Khaira, ini keputusanmu. Kamu harus segera pergi dari rumah ini, karena ada rasa tidak pantas untuk tetap bertahan di sini." Khaira bermonolog dalam hati.

Khaira segera beranjak dari dapur menuju kembali ke kamarnya. Lalu mengambil air wudhu untuk segera melakukan kewajiban seorang muslim. Begutipun halnya dengan Yulian, ia melakukan hal sama seperti Khaira. Dan ... baru kali pertama Hafizha terbangun untuk melakukan sholat subuh. Bahkan dihujung sujudnya Hafizha berdoa dengan khusu' kepada Allah. Meskipun cara bicaranya masih belum terdengar jelas, tetapi Allah pasti tahu dan mendengar apa yang dilangitkan oleh seorang bocah yang tidak memiliki dosa itu.

-------

Bau harum masakan begitu menyengat hidung bagi setiap penghuni di rumah megah milik Yulian. Sehingga menggugah selera untuk segera melakukan sarapan pagi bersama. Tetapi, Yulian hanya ingin sekedar memastikan dari mana arah harumnya masakan itu yang begitu menyengat. Karena ia tidak mau jika perutnya kecewa jika, itu hanya aroma yang lewat saja.

"Assalamu'alaikum, sudah bangun?"

Suara lembut Khaira menyapa Yulian di pagi itu. Membuat Yulian terkejut dengan apa yang dilihatnya. Yah ... bukan suara Khaira yang membuat Yulian terkejut, melainkan beberapa masakan yang sudah tersaji rapi di atas meja makan.

"Terlihat begitu lezat. Baunya pun harum membuat cacing diperut ku meronta-ronta meminta jatah makan pagi." Batin Yulian.

"E ... bagaimana cara aku menyapanya? Haruskah aku memanggil dengan Mas terlebih dulu? Atau langsung memanggil namanya?" Khaira bermonolog di dalam hati saat melihat Yulian sedang diam.

Hening....

"Prak!"

Suara entah apa itu telah berhasil memecahkan keheningan di antara keduanya. Seketika Yulian merasa kaku setelah menyedari ada Khaira di sana. Bibirnya begitu kelu untuk berucap sekedar menyapa. Karena kejadian malam itu masih memutar di otaknya.

"Maaf jika saya memasak lagi!" ujar Khaira memecahkan keheningan yang kembali terjadi.

"Akh iya, tidak apa-apa. Saya ... kembali berterimakasih karena kamu sudah mau memasak pagi ini."

"Dan saya juga ... mau berterimakasih kepada kamu ... karena, sudah mau menampung saya di rumah ini."

"Akh iya, tidak masalah."

"Dan saya ... akan pergi dari sini hari ini juga."

Seketika suasana kembali hening. Dan entah kenapa Yulian merasa tidak rela jika Khaira pergi dari rumahnya. Tapi ... entahlah! Yulian tidak ingin memaksa Khaira dengan alasan yang tidak jelas agar Khaira tetap bertahan di rumahnya.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 Chapter 13
14 Chaptee 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 56
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 mohon maaf
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 maafkan saya belum. bisa upload dengan benar
65 Chapter 62
66 Chapter 63
67 Chapter 64
68 Chapter 65 “TC”
69 Chapter 66 ”TC”
70 BAB 67 “TC”
71 Chapter 68 “TC”
72 Chapter 69 “TC”
73 Chapter 70 “Tahajud Cinta”
74 Chapter 71 “Tahajud Cinta”
75 Chapter 72 “Tahajud Cinta”
76 Chapter 73 “Tahajud Cinta”
77 Chapter 74 “Tahajud Cinta”
78 BAB 75 “Tahajud Cinta”
79 Chapter 76 “Tahajud Cinta”
80 Chapter 77 “Tahajud Cinta”
81 Chapter 78 “Tahajud Cinta”
82 Chapter 79 “Tahajud Cinta”
83 Chapter 80 “Tahajud Cinta”
84 Chapter 81 “Tahajud Cinta”
85 Chapter 82 “Tahajud Cinta”
86 Chapter 83 “Tahajud Cinta”
87 Chapter 84 “Tahajud Cinta”
88 Chapter 85 “Tahajud Cinta”
89 Chapter 86 “Tahajud Cinta”
90 Chapter 87 “Tahajud Cinta”
91 Chapter 88 “Tahajud Cinta”
92 Chapter 89 “Tahajud Cinta”
93 Chapter 90 “Tahajud Cinta”
94 Chapter 91 “Tahajud Cinta”
95 Chapter 92 “Tahajud Cinta”
96 Chapter 93 “Tahajud Cinta”
97 Chapter 94 “Tahajud Cinta”
98 Chapter 95 “Tahajud Cinta”
99 Chapter 96 “Tahajud Cinta”
100 Chapter 97 “Tahajud Cinta”
101 Chapter 98 “Tahajud Cinta”
102 BAB 99 “Tahajud Cinta”
103 BAB 100 “Tahajud Cinta”
104 BAB 101 “Tahajud Cinta”
105 Chapter 102 “Tahajud Cinta”
106 Chapter 103 “Tahajud Cinta”
107 Chapter 104 “Tahajud Cinta”
108 Chapter 105 ”Tahajud Cinta”
109 Chapter 106 ”Tahajud Cinta”
110 Chapter 107 “Tahajud Cinta”
111 Chapter 108 “Tahajud Cinta”
112 Chapter 109 “Tahajud Cinta”
113 Chapter 110 “Tahajud Cinta”
114 Chapter 111 “Tahajud Cinta”
115 Chapter 112 “Tahajud Cinta”
116 Chapter 113 “Tahajud Cinta"
117 Chaptee 114 “Tahajud Cinta”
118 Chapter 115 “Tahajud Cinta”
119 Chapter 116 “Tahajud Cinta”
120 Chapter 117 “Tahajud Cinta”
121 Chapter 118 “Tahajud Cinta”
122 Chapter 119 “Tahajud Cinta”
123 Chapter 120 “Tahajud Cinta”
124 Chapter 121 “Tahajud Cinta”
125 Chapter 122 “Tahajud Cinta”
126 Chapter 123 “Tahajud Cinta”
127 Chapter 124 “Tahajud Cinta”
128 Chapter 125 “Tahajud Cinta”
129 Chapter 126 “Tahajud Cinta”
130 Chapter 127 “Tahajud Cinta”
131 Chapter 128 “Tahajud Cinta”
132 Chapter 129 “Tahajud Cinta”
133 Chapter 130 “Tahajud Cinta”
134 Chapter 131 “Tahajud Cinta”
135 Chapter 132 “Tahajud Cinta”
136 Chapter 133 “Tahajud Cinta”
137 Chapter 134 “Tahajud Cinta”
138 Chapter 135 “Tahajud Cinta”
139 Chapter 136 “Tahajud Cinta”
140 Chapter 137 “Tahajud Cinta”
141 Chapter 138 “Tahajud Cinta”
142 Chapter 139 “Tahajud Cinta”
143 Chapter 140 “Tahajud Cinta”
144 Chapter 141 “Tahajud Cinta”
145 Chapter 142 “Tahajud Cinta”
146 Chapter 143 “Tahajud Cinta”
147 Chapter 143 “Tahajud Cinta”
148 Chapter 145 “Tahajud Cinta”
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
Chapter 13
14
Chaptee 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 56
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
mohon maaf
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
maafkan saya belum. bisa upload dengan benar
65
Chapter 62
66
Chapter 63
67
Chapter 64
68
Chapter 65 “TC”
69
Chapter 66 ”TC”
70
BAB 67 “TC”
71
Chapter 68 “TC”
72
Chapter 69 “TC”
73
Chapter 70 “Tahajud Cinta”
74
Chapter 71 “Tahajud Cinta”
75
Chapter 72 “Tahajud Cinta”
76
Chapter 73 “Tahajud Cinta”
77
Chapter 74 “Tahajud Cinta”
78
BAB 75 “Tahajud Cinta”
79
Chapter 76 “Tahajud Cinta”
80
Chapter 77 “Tahajud Cinta”
81
Chapter 78 “Tahajud Cinta”
82
Chapter 79 “Tahajud Cinta”
83
Chapter 80 “Tahajud Cinta”
84
Chapter 81 “Tahajud Cinta”
85
Chapter 82 “Tahajud Cinta”
86
Chapter 83 “Tahajud Cinta”
87
Chapter 84 “Tahajud Cinta”
88
Chapter 85 “Tahajud Cinta”
89
Chapter 86 “Tahajud Cinta”
90
Chapter 87 “Tahajud Cinta”
91
Chapter 88 “Tahajud Cinta”
92
Chapter 89 “Tahajud Cinta”
93
Chapter 90 “Tahajud Cinta”
94
Chapter 91 “Tahajud Cinta”
95
Chapter 92 “Tahajud Cinta”
96
Chapter 93 “Tahajud Cinta”
97
Chapter 94 “Tahajud Cinta”
98
Chapter 95 “Tahajud Cinta”
99
Chapter 96 “Tahajud Cinta”
100
Chapter 97 “Tahajud Cinta”
101
Chapter 98 “Tahajud Cinta”
102
BAB 99 “Tahajud Cinta”
103
BAB 100 “Tahajud Cinta”
104
BAB 101 “Tahajud Cinta”
105
Chapter 102 “Tahajud Cinta”
106
Chapter 103 “Tahajud Cinta”
107
Chapter 104 “Tahajud Cinta”
108
Chapter 105 ”Tahajud Cinta”
109
Chapter 106 ”Tahajud Cinta”
110
Chapter 107 “Tahajud Cinta”
111
Chapter 108 “Tahajud Cinta”
112
Chapter 109 “Tahajud Cinta”
113
Chapter 110 “Tahajud Cinta”
114
Chapter 111 “Tahajud Cinta”
115
Chapter 112 “Tahajud Cinta”
116
Chapter 113 “Tahajud Cinta"
117
Chaptee 114 “Tahajud Cinta”
118
Chapter 115 “Tahajud Cinta”
119
Chapter 116 “Tahajud Cinta”
120
Chapter 117 “Tahajud Cinta”
121
Chapter 118 “Tahajud Cinta”
122
Chapter 119 “Tahajud Cinta”
123
Chapter 120 “Tahajud Cinta”
124
Chapter 121 “Tahajud Cinta”
125
Chapter 122 “Tahajud Cinta”
126
Chapter 123 “Tahajud Cinta”
127
Chapter 124 “Tahajud Cinta”
128
Chapter 125 “Tahajud Cinta”
129
Chapter 126 “Tahajud Cinta”
130
Chapter 127 “Tahajud Cinta”
131
Chapter 128 “Tahajud Cinta”
132
Chapter 129 “Tahajud Cinta”
133
Chapter 130 “Tahajud Cinta”
134
Chapter 131 “Tahajud Cinta”
135
Chapter 132 “Tahajud Cinta”
136
Chapter 133 “Tahajud Cinta”
137
Chapter 134 “Tahajud Cinta”
138
Chapter 135 “Tahajud Cinta”
139
Chapter 136 “Tahajud Cinta”
140
Chapter 137 “Tahajud Cinta”
141
Chapter 138 “Tahajud Cinta”
142
Chapter 139 “Tahajud Cinta”
143
Chapter 140 “Tahajud Cinta”
144
Chapter 141 “Tahajud Cinta”
145
Chapter 142 “Tahajud Cinta”
146
Chapter 143 “Tahajud Cinta”
147
Chapter 143 “Tahajud Cinta”
148
Chapter 145 “Tahajud Cinta”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!