Chapter 3

Langit yang terlihat mendung sedari tadi pagi akhirnya kini turun juga. Mengguyur kota Edinburgh sekaligus menyejukkan hati Yulian saat merasa sepi. Bahkan ia merasa saat itu Aisyah berada di sampingnya seperti hujan yang menemaninya saat perjalanan menuju pulang. Hatinya begitu terasa tenang yang dipenuhi dengan kedamaian.

"Abdullah, sepertinya ada yang membutuhkan bantuan."

Yulian menatap ke arah tepi jalan_terlihat di sana ada seorang wanita yang tengah berdiri di bawah lebatnya hujan. Sehingga membuat Yulian merasa iba dan ingin membantu wanita tersebut dengan mengajak wanita masuk ke dalam mobil mewahnya. Begitupun dengan Abdullah yang mengikuti perintah Yulian sebagai bos nya. Mobil berhenti saat sudah berada di tepi.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam,"

"Maaf, bukan saya bermaksud lancang. Tapi, sebaiknya Anda masuk ke dalam mobil saya saja. Tidak baik jika, berada di bawah hujan yang lebat seperti ini."

"Tapi ...."

Wanita itu menghentikan ucapannya seraya menatap Yulian curiga dan manyapu di sekelilingnya untuk memastikan. Dan disaat itu Yulian seperti merasa sudah membaca pikiran wanita tersebut. Sehingga Yulian segera mengatakan hal yang membuat wanita itu merasa yakin bahwa Yulian tidak memiliki niat jahat terhadapnya sedikitpun. Setelah merasa yakin wanita itu pun masuk ke dalam mobil dan duduk di bagian bangku depan_dekat Abdullah.

Deg...

Tiba-tiba hati wanita itu berdenyut.

"Maaf, sebenarnya Anda mau kemana?"

"S ... saya ... saya sendiri masih bingung untuk mencari tempat menginap. Karena ... saya baru pindah."

Wanita itu menjawab Yulian dengan tetap menundukkan kepalanya. Terlihat begitu sopan_cadarnya hitam itu pun masih melekat di wajahnya dan menutupi. Hanya sepasang mata yang mampu dilihat semua orang. Namun, Yulian tidak ingin menatap wanita itu bahkan memandangnya pun Yulian tidak memberanikan diri. Karena ia menjaga kesucian seorang wanita, terutama saat mengingat Aisyah yang bercadar.

"Maaf untuk kesekian kali, tapi ... bagaimana jika Anda ikut dengan saya? Ya ... sebelum Anda mendapatkan tempat tinggal yang pasti untuk dijadikan tempat pulang."

"Tapi ... saya juga tidak akan memaksa Anda untuk ikut dengan saya."

Hening....

Begitu terasa hening_terlihat wanita itu tengah berpikir setelah mendengar tawaran Yulian. Karena wanita itu kembali merasa ragu saat menatap wajah polos Hafizha yang masih tertidur pulas dari kaca spion. Ada rasa sakit, ragu dan hal yang lain beradu menjadi satu dalam diri wanita itu.

"Jangan takut! Saya tidak akan melakukan kejahatan yang akan melukai Anda."

”Saya tahu. Tapi ... bagaimana dengan istri Anda? Karena saya tidak mau dicap sebagai perebut suami orang nantinya.” pekik Khaira.

”Kamu tenang saja, istri saya tidak akan cemburu.”

"Baiklah! Saya akan ikut dengan Anda. Dan setelah saya mendapatkan tempat tinggal maka, saya akan segera pergi dari rumah Anda."

"Tapi maaf, bolehkah saya mengetahui nama Anda?"

"Nama saya, Khaira." Jawab wanita itu singkat.

Ya ... wanita itu adalah Khaira yang baru pindah dari sebuah desa di kota Edinburgh. Namun, saat perpindahan itu ia lakukan justru hujan lebat menghentikan langkahnya untuk mencari tempat berteduh dengan nyaman. Hingga akhirnya sore itu Khaira dipertemukan dengan Yulian yang baik hati, royal dan selalu sopan. Aku rasa ... Khaira beruntung sore itu.

****

Beberapa jam kemudian akhirnya mereka sampai di kediaman Yulian. Dan laju mobil yang membawa rombongan berhenti saat berada di depan rumah lalu, Yulian meminta Khaira untuk turun dan ikut masuk bersamanya. Sedangkan Abdullah, ia masih memiliki tugas yaitu, memarkirkan mobil ke dalam garasi.

"Saya akan mengantarkan Anda ke kamar tamu. Tapi sebelumnya saya harus menidurkan putri saya terlebih dahulu."

"Emm...." Khaira mengangguk pelan.

Khaira tetap setia berdiri_menunggu Yulian kembali menghampirinya. Dan tidak lama kemudian Yulian pun datang lalu, berjalan untuk menunjukkan kamar tamu kepada Khaira. Begitupun dengan Khaira yang mengekori Yulian.

"Anda bisa beristirahat di kamar ini. Silahkan!"

Khaira hanya mengangguk pelan mengiyakan_mengerti apa yang dimaksud oleh Yulian. Setelah menunjukkan kamar tersebut, Yulian pun pergi meninggalkan Khaira. Sedangkan Khaira, ia menekan pelan gagang pintu kamar itu lalu, membukanya. Hatinya merasa teriris dan tersayat-sayat dari belati tajam saat menyapu sekeliling kamar itu.

"Terima kasih, Ya Allah!"

Entah sejak kapan Khaira mengucurkan air bening dari sepasang matanya. Entah, apa Khaira tengah meratapi kesedihan? Atau ada hal yang lain? Baca terus ya kelanjutannya!

Khaira merasa kedinginan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mandi dan berganti pakain yang tidak terbasahi dari derasnya hujan sore itu. Khaira tidak ingin berlama di dalam kamar mandi, karena baginya itu adalah sebuah larangan dari Allah SWT untuk umat-Nya.

"Alhamdulillah,"

Akhirnya suara adzan maghrib telah menggema di telinga Khaira. Lalu, ia memutuskan untuk segera menghadap sang Pemilik Kuasa dalam peraduannya. Dengan khusu' Khaira melakukan kewajiban sebagai muslim. Dan di penghujung sholatnya ia tidak lupa berdzikir_melantunkan doa untuk meminta ampunan dari Tuhan atas segala dosa yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia.

*****

"Tok ... tok ... tok." Pintu diketuk pelan.

Yulian yang mendengarnya pun mengernyitkan alisnya, lalu ia memutuskan untuk menghentikan bacaannya dan membuka pintu kamarnya yang sudah diketuk beberapa kali. Entah siapa yang berada di luar sana.

"Ada apa, Abdullah?"

"Maaf jika saya mengganggu, tapi ini sudah waktunya jam makan malam. Karena disini saya hanya mengingatkan."

"Oh, baiklah Abdullah. Mintalah Khaira untuk ikut bergabung makan malam." Senyum tipis terukir di bibir Yulian.

"Tapi...."

Pintu keburu ditutup rapat oleh Yulian sebelum Abdullah melanjutkan ucapannya. Dan hanya hela nafas pelan yang dapat Abdullah lakukan. Lalu, Abdullah pergi meninggalkan kamar Yulian dan memutuskan untuk pergi ke kamar Hafizha sekedar menengok.

"Paman, masuklah!"

"Baiklah!"

Abdullah memasang wajah ceria dengan senyum di bibirnya, lalu ia menuruti setiap ocehan gadis kecil itu. Karena sebelum adzan berkumandang Hafizha sudah terbangun dan bahkan ia melakukan sholat saat tiba waktunya sholat maghrib. Begitulah Yulian mendidik dan mengajarkan Hafizha tentang islam, meskipun Hafizha masih terlalu kecil, tapi ajaran itu justru bagus saat usianya masih belia.

****

Aroma dari arah meja makan begitu menyengat hidung saat menghirup udara yang keluar dari sana dan udara itu melintas di hadapan Yulian. Sehingga Yulian begitu menikmati aroma tersebut sebelum melihat bagaimana rupa masakannya.

"Harum sekali! Tak sabar rasa ingin segera memakannya." Yulian tersenyum sungging.

Sejenak kisah antara Yulian dengan bayang-bayang Aisyah terlintas dalam angan. Masih jelas teringat setiap masakan yang membuat Yulian merasa penuh khidmat dan merasa kenyang, walaupun itu masakan sederhana yaitu, sayur asem dan tempe goreng.

"Ya Allah, aku kirimkan doa kepadanya atas rinduku ini. Semoga kamu tenang di surga sayang."

Lamunan Yulian terbuyarkan setelah mendengar gelagak tawa dari kamar Hafizha. Dan Yulian memutuskan untuk pergi ke sana lalu, mengajak Hafizha dan Abdullah makan malam bersama. Begitulah Yulian memerlakukan sopir dan juga baby sister yang menjaga Hafizha_tidak ada hal yang dibeda-bedakan dalam hal apapun terutama, makanan.

”Yulian!” panggil Abdullah.

”Hmm,” hanya jawaban ambigu yang Abdullah dengarkan.

”Kenapa kamu tidak menikah lagi saja? Sepertinya ... Khaira masih sendiri, pasti cocok denganmu.” Celetuk Abdullah.

”Tidak ada yang cocok denganku, karena hanya Aisyah lah yang tertanam di hati ini. Sudah, jangan bahas hal konyol seperti ini!”

Yulian meninggalkan Abdullah begitu saja dan ia melangkah menuju ke arah ruang makan, dan di sana sudah berjejer beberapa hidangan makanan tanpa adanya tutup saji, sehingga aroma masakan sangat menguar ke udara.

****

"Harum sekali makanannya!" puji Yulian saat berada di meja makan.

"Alhamdulillah,"

Deg....

Yulian tercekat, hanya menelan salivahnya sendiri setelah mendengar suara yang sebelumnya belum ia dengar saat pusat suara itu masih berperang di dapur. Ingin rasanya ia memastikan siapa pemilik suara itu, tapi ada rasa takut jika, itu adalah Khaira.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 Chapter 13
14 Chaptee 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 56
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 mohon maaf
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 maafkan saya belum. bisa upload dengan benar
65 Chapter 62
66 Chapter 63
67 Chapter 64
68 Chapter 65 “TC”
69 Chapter 66 ”TC”
70 BAB 67 “TC”
71 Chapter 68 “TC”
72 Chapter 69 “TC”
73 Chapter 70 “Tahajud Cinta”
74 Chapter 71 “Tahajud Cinta”
75 Chapter 72 “Tahajud Cinta”
76 Chapter 73 “Tahajud Cinta”
77 Chapter 74 “Tahajud Cinta”
78 BAB 75 “Tahajud Cinta”
79 Chapter 76 “Tahajud Cinta”
80 Chapter 77 “Tahajud Cinta”
81 Chapter 78 “Tahajud Cinta”
82 Chapter 79 “Tahajud Cinta”
83 Chapter 80 “Tahajud Cinta”
84 Chapter 81 “Tahajud Cinta”
85 Chapter 82 “Tahajud Cinta”
86 Chapter 83 “Tahajud Cinta”
87 Chapter 84 “Tahajud Cinta”
88 Chapter 85 “Tahajud Cinta”
89 Chapter 86 “Tahajud Cinta”
90 Chapter 87 “Tahajud Cinta”
91 Chapter 88 “Tahajud Cinta”
92 Chapter 89 “Tahajud Cinta”
93 Chapter 90 “Tahajud Cinta”
94 Chapter 91 “Tahajud Cinta”
95 Chapter 92 “Tahajud Cinta”
96 Chapter 93 “Tahajud Cinta”
97 Chapter 94 “Tahajud Cinta”
98 Chapter 95 “Tahajud Cinta”
99 Chapter 96 “Tahajud Cinta”
100 Chapter 97 “Tahajud Cinta”
101 Chapter 98 “Tahajud Cinta”
102 BAB 99 “Tahajud Cinta”
103 BAB 100 “Tahajud Cinta”
104 BAB 101 “Tahajud Cinta”
105 Chapter 102 “Tahajud Cinta”
106 Chapter 103 “Tahajud Cinta”
107 Chapter 104 “Tahajud Cinta”
108 Chapter 105 ”Tahajud Cinta”
109 Chapter 106 ”Tahajud Cinta”
110 Chapter 107 “Tahajud Cinta”
111 Chapter 108 “Tahajud Cinta”
112 Chapter 109 “Tahajud Cinta”
113 Chapter 110 “Tahajud Cinta”
114 Chapter 111 “Tahajud Cinta”
115 Chapter 112 “Tahajud Cinta”
116 Chapter 113 “Tahajud Cinta"
117 Chaptee 114 “Tahajud Cinta”
118 Chapter 115 “Tahajud Cinta”
119 Chapter 116 “Tahajud Cinta”
120 Chapter 117 “Tahajud Cinta”
121 Chapter 118 “Tahajud Cinta”
122 Chapter 119 “Tahajud Cinta”
123 Chapter 120 “Tahajud Cinta”
124 Chapter 121 “Tahajud Cinta”
125 Chapter 122 “Tahajud Cinta”
126 Chapter 123 “Tahajud Cinta”
127 Chapter 124 “Tahajud Cinta”
128 Chapter 125 “Tahajud Cinta”
129 Chapter 126 “Tahajud Cinta”
130 Chapter 127 “Tahajud Cinta”
131 Chapter 128 “Tahajud Cinta”
132 Chapter 129 “Tahajud Cinta”
133 Chapter 130 “Tahajud Cinta”
134 Chapter 131 “Tahajud Cinta”
135 Chapter 132 “Tahajud Cinta”
136 Chapter 133 “Tahajud Cinta”
137 Chapter 134 “Tahajud Cinta”
138 Chapter 135 “Tahajud Cinta”
139 Chapter 136 “Tahajud Cinta”
140 Chapter 137 “Tahajud Cinta”
141 Chapter 138 “Tahajud Cinta”
142 Chapter 139 “Tahajud Cinta”
143 Chapter 140 “Tahajud Cinta”
144 Chapter 141 “Tahajud Cinta”
145 Chapter 142 “Tahajud Cinta”
146 Chapter 143 “Tahajud Cinta”
147 Chapter 143 “Tahajud Cinta”
148 Chapter 145 “Tahajud Cinta”
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
Chapter 13
14
Chaptee 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 56
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
mohon maaf
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
maafkan saya belum. bisa upload dengan benar
65
Chapter 62
66
Chapter 63
67
Chapter 64
68
Chapter 65 “TC”
69
Chapter 66 ”TC”
70
BAB 67 “TC”
71
Chapter 68 “TC”
72
Chapter 69 “TC”
73
Chapter 70 “Tahajud Cinta”
74
Chapter 71 “Tahajud Cinta”
75
Chapter 72 “Tahajud Cinta”
76
Chapter 73 “Tahajud Cinta”
77
Chapter 74 “Tahajud Cinta”
78
BAB 75 “Tahajud Cinta”
79
Chapter 76 “Tahajud Cinta”
80
Chapter 77 “Tahajud Cinta”
81
Chapter 78 “Tahajud Cinta”
82
Chapter 79 “Tahajud Cinta”
83
Chapter 80 “Tahajud Cinta”
84
Chapter 81 “Tahajud Cinta”
85
Chapter 82 “Tahajud Cinta”
86
Chapter 83 “Tahajud Cinta”
87
Chapter 84 “Tahajud Cinta”
88
Chapter 85 “Tahajud Cinta”
89
Chapter 86 “Tahajud Cinta”
90
Chapter 87 “Tahajud Cinta”
91
Chapter 88 “Tahajud Cinta”
92
Chapter 89 “Tahajud Cinta”
93
Chapter 90 “Tahajud Cinta”
94
Chapter 91 “Tahajud Cinta”
95
Chapter 92 “Tahajud Cinta”
96
Chapter 93 “Tahajud Cinta”
97
Chapter 94 “Tahajud Cinta”
98
Chapter 95 “Tahajud Cinta”
99
Chapter 96 “Tahajud Cinta”
100
Chapter 97 “Tahajud Cinta”
101
Chapter 98 “Tahajud Cinta”
102
BAB 99 “Tahajud Cinta”
103
BAB 100 “Tahajud Cinta”
104
BAB 101 “Tahajud Cinta”
105
Chapter 102 “Tahajud Cinta”
106
Chapter 103 “Tahajud Cinta”
107
Chapter 104 “Tahajud Cinta”
108
Chapter 105 ”Tahajud Cinta”
109
Chapter 106 ”Tahajud Cinta”
110
Chapter 107 “Tahajud Cinta”
111
Chapter 108 “Tahajud Cinta”
112
Chapter 109 “Tahajud Cinta”
113
Chapter 110 “Tahajud Cinta”
114
Chapter 111 “Tahajud Cinta”
115
Chapter 112 “Tahajud Cinta”
116
Chapter 113 “Tahajud Cinta"
117
Chaptee 114 “Tahajud Cinta”
118
Chapter 115 “Tahajud Cinta”
119
Chapter 116 “Tahajud Cinta”
120
Chapter 117 “Tahajud Cinta”
121
Chapter 118 “Tahajud Cinta”
122
Chapter 119 “Tahajud Cinta”
123
Chapter 120 “Tahajud Cinta”
124
Chapter 121 “Tahajud Cinta”
125
Chapter 122 “Tahajud Cinta”
126
Chapter 123 “Tahajud Cinta”
127
Chapter 124 “Tahajud Cinta”
128
Chapter 125 “Tahajud Cinta”
129
Chapter 126 “Tahajud Cinta”
130
Chapter 127 “Tahajud Cinta”
131
Chapter 128 “Tahajud Cinta”
132
Chapter 129 “Tahajud Cinta”
133
Chapter 130 “Tahajud Cinta”
134
Chapter 131 “Tahajud Cinta”
135
Chapter 132 “Tahajud Cinta”
136
Chapter 133 “Tahajud Cinta”
137
Chapter 134 “Tahajud Cinta”
138
Chapter 135 “Tahajud Cinta”
139
Chapter 136 “Tahajud Cinta”
140
Chapter 137 “Tahajud Cinta”
141
Chapter 138 “Tahajud Cinta”
142
Chapter 139 “Tahajud Cinta”
143
Chapter 140 “Tahajud Cinta”
144
Chapter 141 “Tahajud Cinta”
145
Chapter 142 “Tahajud Cinta”
146
Chapter 143 “Tahajud Cinta”
147
Chapter 143 “Tahajud Cinta”
148
Chapter 145 “Tahajud Cinta”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!