"Ini rumahmu?" Tanya Randu setelah mobilnya berhenti di depan kediaman Andreas. Randu memang memaksa untuk mengantar Azzalea pulang tadi, karena meskipun statusnya hanyalah tunangan palsu Azzalea, namun Randu tetap harus tahu semua tentang Azzalea dan keluarganya. Termasuk di mana rumahnya!
"Rumah kedua orang tuaku lebih tepatnya!" Ujar Lea menjawab pertanyaan Randu.
"Ah, iya! Kita bisa tinggal di apartemenku setelah menikah nanti, karena itu adalah apartemen milikku sendiri-" Randu tak melanjutkan kalimatnya, saat pria itu melihat tatapan aneh Azzalea padanya.
"Kau hanya menjadi tunanganku untuk sementara, Randu! Semuanya akan selesai saat Rayyen kembali!" Tegas Azzalea sekali lagi pada Randu.
"Ya! Aku sudah tahu dan aku paham!" Sergah Randu cepat.
"Lalu kenapa kau tadi mengatakan setelah kita menikah?"
"Kita tidak akan menikah! Kau hanya tunangan sementara serta ini semua hanya sandiwara!" Azzalea memperingatkan Randu sekali lagi.
"Iya, aku paham! Tak perlu kau ulang-ulang begitu!" Sergah Randu lagi merasa geram.
"Tapi aku butuh penjelasan tentang kalimatmu tadi! Apa maksudnya setelah kita menikah?" Cecar Azzalea seraya mendelik pada Randu.
"Aku hanya salah bicara!" Jawab Randu cepat!
"Kenapa juga hal seperti itu harus kau permasalahkan!" Gerutu Randu lagi tak mengerti. Sementara Azzalea hanya mendengus mendengar sindiran Randu barusan.
"Aku minta nomor ponselmu!" Ujar Randu selanjutnya seraya menyodorkan ponselnya pada Azzalea.
"Untuk?" Tanya Azzalea mengernyiitm
"Kita adalah tunangan! Meskipun hanya sandiwara, tapi aku tetap harus menyimpan nomormu! Agar kalau sewaktu-waktu ada hal penting aku jadi mudah menghubungimu!" Jelas Randu pada Azzalea yang entah mengapa seperti anti sekali pada Randu.
Lalu kenapa minta Randu berpura-pura menjadi tunangannya kalau memang gadis ini merasa anti pada Randu? Kenapa tak minta pria lain saja yang jadi tunangannya?
Azzalea tak bertanya lagi dan gadis itu segera mengambil ponsel Randu, lalu menyalakan layarnya.
"Password!" Azzalea kembali menyodorkan ponsel Randu agar pria itu membuka passwordnya dulu.
"Sudah!" Randu mengangsurkan kembali ponselnya pada Azzalea.
Azzalea sedikit tersentak saat melihat foto yang menjadi gambar latar ponsel Randu. Azzalea menoleh lagi pada Randu untuk memastikan.
Ada foto Randu di sana dan seorang gadis kecil yang Azzalea taksir berusia empat atau lima tahun.
Mungkinkah, ini anaknya Randu?
Lalu apa itu artinya Randu seorang single father?
"Pantas saja terlihat pengalaman!" Gumam Azzalea seraya mengetikkan nomornya ke ponsel Randu.
"Pengalaman apa?" Tanya Randu mengernyit. Rupanya, Randu mendengar gumaman Azzalea barusan.
"Bukan apa-apa! Putrimu cantik!" Puji Azzalea seraya mengembalikan ponsel Randu.
"Putri?" Randu bergumam bingung, namun kemudian pria itu langsung paham.
"Oh, ya! Usianya genap lima tahun beberapa bulan lagi," cerita Randu seraya tersenyum pada Azzalea.
"Siapa namanya?" Tanya Azzalea berbasa-basi.
"Zelyra!" Jawab Randu mantap.
Yang benar saja!
Zelyra dikira putri Randu?
Bisa-bisa Haezel akan mengamuk jika tahu hal ini!
"Nama yang cantik," puji Azzalea lagi.
Beep beep!
Suara klakson dari arah belakang mengagetkan Azzalea yang tak jadi bertanya lagi pada Randu. Mobil yang membawa Papi Daniel, Mami Thalia, dan Ryan rupanya juga sudah tiba di rumah.
"Kau mau mampir dan masuk dulu?" Tawar Azzalea berbasa-basi pada Randu.
"Memang boleh?" Randu balik bertanya, saat pintu jendela di sampingnya, diketuk oleh Ryan dari luar.
"Mampir dulu, Bang! Atau mau menginap disini juga boleh," tawar Ryan sedikit cengengesan.
"Papi akan marah!" Desis Azzalea pada Ryan.
"Menginap bukan berarti tidur sekamar denganmu! Abang Randu bisa tidur di kamar lain, seperti kalau Nona menginap itu!" Ujar Ryan yang hanya membuat Azzalea memutar bola matanya.
"Ayo, Bang!" Ajak Ryan lagi pada Randu yang terlihat ragu-ragu.
"Aku akan turun duluan. Terima kasih karena sudah mengantarku pulang, Randu!" Ucap Azzalea seraya melepaskan sabuk pengaman, lalu turun dari mobil Randu.
"Bang Randu!" Teguran Ryan membuyarkan lamunan Randu.
"Iya, aku akan turun dan mampir sebentar," putus Randu akhirnya seraya membuka pintu mobil. Randu lalu turun dan masuk ke rumah kedua orang tua Azzalea tersebut, bersama Ryan, Mami Thalia dan juga Papi Daniel.
****
"Lea!"
Randu refleks menoleh, saat ada seorang pria yang memanggil nama Lea di dekatnya.
"Ya!" Sahut seorang gadis yang mengenakan baju ala koki restorant.
Tunggu!
Bukannya itu memang adalah Azzalea?
"Ada apa, Keano?" Tanya Azzalea pada pria yang tadi memanggilnya.
Siapa Keano?
"Randu, kau mendengar perkataanku tadi?" Tegur Haezel yang memang tengah duduk bersama Randu untuk makan siang terlambat sekaligus membahas satu kasus.
Randu yang terlihat celingukan, membuat Haezel harus menegur rekannya tersebut.
"Siap, Pak Kepala! Aku mendengarmu!" Jawab Randu lebay.
"Lea, bukankah itu Rayyen?" Celetuk pria bernama Keano yang tadi bicara dengan Lea. Mereka memang duduk tak jauh dari Randu dan Haezel.
"Hah?" Azzalea terlihat bingung san saat itulah tatapan mata Azzalea dan Randu saling bertemu. Buru-buru Randu mengangkat satu tangannya untuk menutupi wajahnya sendiri.
"Ada apa denganmu, Randu?" Tanya Haezel yang merasa heran dengan sikap aneh Randu.
"Tidak ada! Lanjutkan saja pendapatmu tadi!" Jawab Randu masih menutupi wajahnya dari samping.
"Hai, Rayyen! Kau ada janji dengan Lea?" Sapa Keano yang langsung membuat Randu mengumpat dalam hati. Sementara Haezel terlihat bingung karena Keano yang seperti menyapa Randu, tapi kenapa memanggil Randu dengan nama Rayyen? Memangnya sejak kapan nama Randu berubah jadi Rayyen?
"Diamlah, Keano! Ayo pindah!" Ajak Azzalea seraya bangkit berdiri dan menarik tangan Keano.
"Apa, sih! Sama tunangan sendiri pura-pura tak kenal!" Cibir Keano pada Azzalea.
"Aku sudah selesai bicara, dan kau urus tadi yang aku katakan," pungkas Keano seraya bangkit berdiri lalu meninggalkan Azzalea. Keano ganti menghampiri Randu yang tak lagi menutupi wajahnya dengan tangan.
"Hai!" Sapa Randu merasa canggung pada Keano. Randu bahkan lupa siapa pria ini.
"Kau ingat aku, kan? Kita bertemu di acara pertunanganmu dengan Lea beberapa hari yang lalu," ujar Keano mengingatkan Randu.
"Iya," jawab Randu ragu karena Randu benar-benar lupa siapa Keano ini.
"Aku Keano, sepupunya Lea!" Ujar Keano yang akhirnya menperkenalkan diri.
Oh, sepupu Lea ternyata.
Banyak sekali kemarin sepupu Lea. Randu jadi bingung sendiri!
"Iya, aku ingat!" Jawab Randu seraya meringis.
"Kau kerja disini, Keano?" Randu berbasa-basi pada Keano.
"Iya, sebenarnya ini restorant milik Opaku dan Opanya Lea juga. Aku mendapat posisi manager disini dan Lea adalah kepala koki."
"Lea pasti sudah menceritakannya padamu, kan?" Tutur Keano menjelaskan pada Randu yang hanya manggut-manggut.
Bukan manggut-manggut paham, tapi manggut-manggut bingung.
"Aku sering melihatmu juga dulu sebelum kau pindah ke luar kota. Kau dulu sering menemui Lea disini, kau ingat, kan?" Ujar Keano lagi yang semakin membuat Randu bingung.
"Tapi dulu kau selalu pakai masker saat kesini dan tak mau menyapaku!" Keano ganti terkekeh.
"Jadi aku pikir kau pria yang sombong. Tapi setelah aku melihatmu di acara pertunangan kemarin, kau ternyata pria yang humble!" Keano masih terus bercerocos hingga dering ponsel mengalihkan cerocosan pria itu.
"Aku ada janji dengan seseorang! Aku pergi dulu!" Pamit Keano akhirnya seraya menepuk punggung Randu yang hanya mengangguk samar.
Randu menatap pada Azzalea yang hanya memutar bola matanya. Gadis itu lalu berbalik dan menghilang ke bagian dalam restorant.
"Fiuuh! Keluarga yang rumit," gumam Randu yang sudah kembali duduk di kursinya tadi.
Namun sepertinya Randu lupa kalau masih ada Haezel yang sejak tadi duduk bersamanya dan kini sedang menatap penuh tanda tanya pada Randu.
"Jadi, kapan kau bertunangan dan kenapa kau tidak memberitahuku, Randu?" Tanya Haezel to the point yang langsung membuat Randu mengumpat dalam hati.
Mati kau, Randu!
.
.
.
Ada yang ingat Keano anaknya siapa?
Yess, Anne dan Abi! Pasangan daster beruang di "Bukan Suami Pilihan"
Berarti itu Randu dan Haezel lagi makan di restoran B&D milik Opa Devan, ya!
Iya!
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HAEZEL ANAKNYA GALEN DGN EMILY..
2023-05-23
0
Sulaiman Efendy
ANAK ABI & ANNE
2023-05-23
0
susi 2020
🤣🤣🤣
2023-02-22
0