RANDU BUKAN RAYYEN

"Deal!" Randu dan Azzalea baru saja berjabat tangan sebagai bentuk kesepakatan, saat tiba-tiba terdengar celetukan dari pria yang Randu tebak sebagai saudara Azzalea tadi.

Siapa namanya?

Ah, iya!

Ryan!

"Deal apa ini?" Tanya Ryan penuh selidik seraya menatap bergantian pada Randu dan Lea.

"Bukan urusanmu! Tidak usah kepo!" Jawab Lea cepat seraya mendengkus pada Ryan.

"Kau mau memberitahu atau tidak, aku akan tetap tahu, Saudara kembar!" Ryan sudah menyandarkan lengannya di pundak Lea. Namun Lea langsung dengan cepat menyentak tangan pemuda tersebut.

"Saudara kembar?" Randu bergumam penuh tanya seraya menatap bergantian pada Lea dan Ryan.

"Pria menyebalkan ini saudara kembarku! Tapi aku lebih tua karena aku lahir duluan," cerita Lea pada Randu.

"Kau belum menceritakan pada abang Rayyen?" Tanya Ryan mengernyit heran, saat mulut Randu refleks mengoreksi panggilan Ryan padanya.

"Randu!" Ujar Randu cepat seolah sedang memberitahu Ryan.

"Apa, Bang?" Tanya Ryan yang langsung mengernyit.

"Randu! Itu namaku," jawab Randu lebih jelas.

"Kok Randu? Bukannya Rayyen?" Tanya Ryan bingung. Pria itu juga sudah menatap pada Lea seolah sedang minta penjelasan.

"Jadi..."

"Rayyen itu sebenarnya nama tengah Randu." Lea meringis ragu,dan menatap pada Randu yang hanya berekspresi datar.

Oh, ya ampun!

Sepertinya memang Lea yang harus mengarang indah!

"Jadi nama panjang Rayyen-"

"Maksudku Randu." Lea mengoreksi dengan cepat.

"Nama panjangnya adalah Randu Rayyen Foster. Dan dia ternyata lebih nyaman dipanggil Randu ketimbang Rayyen, jadi mulai sekarang kita akan memanggilnya Randu!" Jelas Lea panjang lebar yang langsung membuat Ryan membulatkan bibirnya.

"Baiklah! Setidaknya nama kita tak akan terdengar mirip lagi dan tak akan menimbulkan kebingungan juga!" Ryan menepuk punggung Randu yang hanya mengangguk.

"Abang Randu," Ryan mengulangi memanggil nama Randu.

"Iya, seperti itu!" Jawab Randu yang raut wajahnya sudah terlihat senang. Tentu saja Randu senang, karena setidaknya orang-orang tak akan memanggilnya Rayyen lagi mulai sekarang.

Siapa memangnya Rayyen?

Randu juga tak kenal dan tak mau kenal!

"Aku permisi dulu, Lea!"

"Kak Lea!" Geram Lea pada Ryan yang langsung cengengesan.

"Kita seumuran, oke!" Kekeh Ryan mengingatkan, seraya pemuda itu berlalu meninggalkan Randu dan Lea.

"Randu Rayyen Foster," gumam Randu menahan tawa.

"Kau yang menyuruhku mengarang indah! Jadi tak perlu protes!" Sergah Lea yang hanya membuat Randu mengangguk.

"Nama hasil karanganmu boleh juga!" Ujar Randu yang entah sedang memuji atau sedang meledek Lea.

"Itu nama Rayyen yang sebenarnya! Rayyen Foster! Aku hanya menambahkan namamu di depannya," jelas Lea yang langsung membuat Randu menyesal karena telah memuji nama karangan Lea barusan.

"Baiklah! Namanya tak jadi bagus!" Ujar Randu yang langsung membuat Lea mengernyit heran.

"Tadi katanya bagus, sekarang bilang tidak bagus! Kenapa pria ini plin plan sekali?" Gumam Lea merasa heran.

"Kau bergumam apa barusan?" Tanya Randu yang sepertinya mendengar gumaman Lea.

"Tidak ada!" Sanggah Lea cepat.

"Hanya sedang bersenandung," lanjut Lea lagi berdusta.

Tak mungkin juga Lea mengatakan kalau ia tadi bergumam tentang sikap plin plan Randu!

"Apa acaranya sudah selesai? Kapan aku bisa pulang?" Tanya Randu selanjutnya pada Lea.

"Belum selesai masih ada acara dansa sebagai penutup." Lea baru selesai menjawab pertanyaan Randu, saat lampu ruangan tiba-tiba sudah meredup.

"Sudah mulai acara dansanya?" Tanya Randu bersamadengan lampu sorot yang mengarah pada Randu dan Lea.

Oh,ya ampun!

"Ayo!" Ajak Lea seraya bangkit berdiri.

"Tetaplah duduk dan biarkan aku yang mengajakmu berdiri!" Ujar Randu sembari memberikan kode pada Lea agar duduk kembali.

Lea tak protes dan kembali duduk. Sedangkan Randu langsung bangkit berdiri, lalu mengulurkan tangannya pada Lea sembari membungkuk. Suara tepuk tangan langsung menggema berkat sikap sederhana Randu tersebut.

"Kau sepertinya pengalaman sekali," ujar Lea setelah gadis itu menyambut tangan Randu, lalu keduanya berjalan ke tengah ruangan untuk memulai dansa.

"Kau sudah punya kekasih?" Tanya Lea lagi yang sepertinya mulai penasaran dengan kehidupan Randu.

"Belum! Tapi aku punya seorang tunangan," jawab Randu yang mulai meletakkan tangannya di pinggang Lea.

"Benarkah?" Lea langsung terlihat kaget dengan pengakuan Randu.

"Apa tunanganmu tak akan marah, jika tahu kau melakukan sandiwara ini?" Tanya Lea lagi merasa khawatir.

"Aku rasa tidak! Dia sedang berdansa denganku sekarang dan sama sekali tak terlihat marah," jawab Randu yang langsung membuat Lea menghentikan dansanya sejenak.

"Apa maksudmu?" Tanya Lea menatap tak paham pada Randu.

"Kau tunanganku! Apa masih kurang jelas?" Randu menahan tawa.

"Ck! Ini hanya sandiwara! Semuanya akan selesai begitu Rayyen kembali!" Sergah Lea mengingatkan Randu dan nada bicara gadis itu terdengar kesal.

"Sudah sangat jelas! Tapi tetap saja aku akan menganggap kalau kau adalah tunanganku sampai Rayyen Rayyenmu itu kembali!" Ujar Randu meng-klaim. Lea memilih untuk tak menanggapi dan gadis itu melanjutkan dansanya bersama Randu.

****

"Kau tinggal dimana, Rayyen?" Tanya Papi Daniel setelah acara pertunangan Lea dan Rayyen palsu alias Randu usai.

"Randu, Pi!" Ujar Lea cepat mengoreksi panggilan Papi Daniel pada Randu.

"Apa? Randu siapa?"

"Itu nama depan saya, Uncle!" Jawab Randu cepat.

"Tapi bukankah nama kamu Rayyen? Rayyen Foster?" Mami Thalia ikut bertanya bingung.

"Rayyen itu nama tengah saya, dan kebetulan hanya saya pakai saat berkenalan dengan Lea."

"Namun untuk panggilan sehari-hari, saya lebih suka dipanggil memakai nama depan saya! Randu!" Jelas Randu panjang lebar yang langsung membuat semua anggota keluarga Andreas mengangguk.

"Namanya perpaduan lokal dan bule, Pi!" Celetuk Ryan sok tahu. Saudara kembar Lea itu terlihat merangkul seorang gadis dengan mesra. Mungkin pacar atau malah tunangannya?

"Itu pacarmu, Ryan?" Tanya Randu penasaran.

"Oh, ya! Kenalkan ini Nona! Dan iya benar, dia pacarku," jawab Ryan pamer.

"Hai, Nona! Aku Randu!" Randu langsung mengajak Nona berkenalan sekaligissaling menjabat tangan.

"Aku Nona!" Jawab Nona seraya tersenyum ramah.

"Jadi, Ray-"

"Maksud Papi, Randu!" ujar Papi Daniel mengoreksi kalimatnya dengan cepat.

"Iya, Pi?"

"Kau tinggal dimana sekarang? Karena kata Lea kau baru tiba di kota ini siang tadi," papi Daniel mengulangi pertanyaannya dan membuatnya lebih jelas.

"Saya tinggal di apartemen, Uncle!" Jawab Randu mantap.

Hei, tapi Randu memang tinggal di apartemen sekarang! Dan masalah tempat tinggal ini seperti nya Randu tak perlu berdusta atau berakting. Toh kedua orang tua Lea sepertinya juga tak tahu banyak informasi mengenai Rayyen bodoh!

"Oh, syukurlah kalau memang kau sudah punya tempat tinggal, Rayyen-"

"Maksudku Randu! Sorry!" Papj Daniel sedikit terkekeh karena lagi-lagi salah memanggil nama Randu.

Ya, ya, ya!

Sudah biasa!

"Tadinya kami khawatir kalau kau belum punya tempat tinggal," sambung Papi Daniel lagi.

"Lalu pekerjaanmu? Kau bekerja sebagai.." Mami Thalia tampak mengingat-ingat.

"Detektif!" Jawab Randu cepat yang langsung membuat semua orang menatap heran ke arahnya.

"Bukannya kontraktor, Bang?" Tanya Ryan bingung.

"Eh, iya!" Randu langsung salah tingkah.

"Maksud saya, jadi detektif itu adalah cita-cita saya, Uncle! Dan untuk pekerjaan saya saat ini adalah sebagai seorang kontraktor," jelas Randu pada semua keluarga Andreas yang masih menganga heran.

"Cita-cita jadi detektif tapi kerja kontraktor! Melencengnya luar biasa juga, ya!" Gumam Ryan serata terkekeh.

"Jangan meledek seperti itu, Ryan!", nasehat Mami Thalia pada Ryan yang masih terkekeh.

"Siap, Mi!" Jawab Ryan seraya mengacungkan ibu jarinya ke arah Mami Thalia.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😂😂😂

2023-02-22

0

susi 2020

susi 2020

😆😆😆

2023-02-22

0

Rhitaa

Rhitaa

ni cerita knpa bikin bngek sihh gara gara bnyak ketwa

2022-09-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!