DEAL!

Randu menatap tak percaya pada cincin yang kini melingkar di jari manisnya. Cincinnya sedikit longgar, mungkin karena pria bernama Rayyen itu punya jari yang lebih besar dari punya Randu.

Tapi tetap saja, rasanya aneh!

Randu bahkan belum mengenal Azzalea sebelum ini dan pria itu juga baru bertemu Azzalea tadi di toilet pria, saat Randu hendak mencegqh Azzalea yang ingin bunuh diri karena tunangannya kabur.

Tapi sekarang, kenapa malah justru Randu yang menyematkan cincin ke jari manis Azzalea dan menjadi tunangan Azzalea?

Apakah ada seseorang yang bisa menjelaskan semua ini pada Randu?

"Hai!" Sapaan dari Azzalea bersamaan dengan segelas minuman yang disodorkan oleh gadis itu, membuat Randu tersentak.

"Terima kasih!" Ucap Randu yang langsung menerima minuman dari tangan Azzalea, lalu menenggaknya hingga tandas.

"Kau sepertinya kehausan," Azzalea berbasa-basi pada Randu.

"Aku hanya bingung," ujar Randu seraya memutar-mutar cincin di jari manisnya yang tadi dusematkan oleh Azzalea.

"Kenapa kita bertunangan? Kita bahkan tak saling mengenal," pertanyaan yang sejak.tadi mengganjal di hatj Randu akhirnya terlontar juga.

"Iya, maaf! Kita belum berkenalan." Azzalea mengulurkan tangannya pada Randu dan mengajak pria itu untuk berjabat tangan.

"Namaku Azzalea," ujar Azzalea selanjutnya menyebitkan namanya sendiri yang Randu juga sudah tahu.

"Aku sudah tahu," gumam Randu yang langsung membuat Azzalea tertawa kecil.

"Siapa namamu?" Tanya Azzalea selanjutnya pada Randu.

"Rayyen!" Jawab Randu yang langsung membuat Azzalea mengernyit.

"Oh, itu nama palsuku," ujar Randu lagi yang ternyata sedang berkelakar. Azzalea hanya tertawa kaku menanggapi kelakaran Randu yang mungkin terdengar garing.

"Jadi, namamu sebenarnya siapa?" Tanya Azzalea sekali lagi.

"Randu!" Jawab Randu akhirnya.

"Ranu?"

"Randu! Ran dan du! Jadi Randu!" Ujar Randu memperjelas.

"Randu." Azzalea mengulangi menyebut nama Randu.

"Nama lokal karena aku tak ada keturunan bule," jawab Randu jujur yang langsung membuat Azzalea tertawa kecil.

"Nama yang unik," puji Azzalea.

"Terima kasih!" Ucap Randu lirih.

"Tapi ngomong-ngomong, Rayyen kemana?" Tanya Randu selanjutnya yang sejak tadi memang sudah penasaran.

"Aku tidak tahu!" Jawab Azzalea sedikit tergagap.

"Tidak tahu bagaimana?" Tanya Randu lagi penuh selidik. Jiwa detektif Randu seakan sedang meronta sekarang.

Hey! Tapi Randu memang seorang detektif!

"Rayyen mendadak tak bisa dihubungi," jawab Azzalea seraya memainkan bibir gelas di hadapannya.

"Apa sebelumnya hubungan kalian baik-baik saja? Lalu kenapa kau tudak mendatangi tempat tinggalnya?" Cecar Randu yang semakin penasaran.

"Aku tidak tahu Rayyen tinggal dimana!" Jawab Azzalea jujur.

"Bagaimana bisa?" Randu mengernyit dan semakin tak mengerti. Hubungan macam apa yang sebenarnya dijalani oleh Azzalea dan pria bernama Rayyen itu?

"Aku dan Rayyen menjalin hubungan jarak jauh beberapa bulan kemarin. Tapi Rayyen selalu mengatakan kalau dia sungguh-sungguh mencintaiku-"

"Jadi kalian belum.pernah bertemu secara langsung?" Randu menyela cerita Azzalea.

"Pernah!" Jawab Azzalea cepat.

"Iya, pernah beberapa kali saat Rayyen ada di kota ini!"

"Rayyen selalu menemuiku di tempat kerja, lalu kami makan di luar atau nonton." Cerita Azzalea.

"Lalu?" Randu semakin penasaran.

"Lalu Rayyen pamit padaku untuk pergi ke luar kota karena ada proyek penting yang harus ia tangani-"

"Rayyen bekerja sebagai apa?" Sela Randu lagi.

"Kontraktor," jawab Azzalea cepat. Randu mengangguk.

"Lalu setelah Rayyen di luar kota hubungan kalian bagaimana?" Tanya Randu lagi yang benar-benar sudah mirip sebuah interogasi.

"Hubungan kami tetap berjalan baik. Kami sering video call, lalu Rayyen juga mebgatakan kalau dia ingin serius. Jadi dia ingin kami bertunangan saat dia pulang."

"Lalu Rayyen minta izin melamarku pada Mami dan Papi meskipun hanya lewat video call," Azzalea bercerita panjang lebar.

"Dan Rayyen juga minta agar tanggal pertunangan kami ditentukan hari ini. Ia berkata kalau dia akan langsung ke tempat acara begitu dia tiba di kota ini." Azzalea bercerita panjang lebar dan gadis itu terlihat menundukkan kepalanya di bagian akhir cerita.

"Lalu tiba-tiba dia tak datang dan dia tak bisa dihubungi?" Tebak Randu yang sepertinya sudah mengerti arah cerita Azzalea.

"Semalam kami masih mengobrol di telepon," Azzalea beralasan seolah sedang membela Rayyen.

"Aku benar-benar tak paham dengan jalan pikiranmu, Lea!"

"Kenapa kau mau saja saat diminta oleh Rayyen untuk membuat acara pertunangan semewah ini, padahal pria itu saja masih belum pulang," Randu geleng-geleng tak mengerti dengan sikap polos Azzalea.

"Rayyen tak pernah ingkar janji sebelum ini!" Azzalea kembali beralasan.

"Dan kami saling mencintai!" Sambung Azzalea lagi tetap beralasan.

"Saling mencintai?" Randu berdecih.

"Kau yakin? Dia bahkan tak datang ke acara pertunangannya sendiri dan membuatmu nyaris bunuh diri!"

"Apa menurutmu yang seperti itu yang dinamakan mencintai?" Cecar Randu pada Azzalea yang kini menundukkan wajahnya.

"Dan kenapa juga kedua orang tuamu langsung menyetujui permintaan konyolmu ini," lanjut Randu masih tak paham.

"Aku yang memaksa dan sedikit mengancam mereka," jawab Azzalea jujur.

Randu sontak geleng-geleng tak paham dengam pemikiran gadis di depannya tersebut.

"Aku yakin kalau Rayyen hanya sedang berhalangan untuk pulang hari ini. Dia pasti akan pulang secepatnya dan menjelaskan semuanya," sergah Azzalea yang sepertinya begitu tergila-gila pada Rayyen Rayyen itu.

"Dan sampai saat itu tiba, aku mohon agar kau mau membantuku, Randu!" Azzalea menangkupkan kedua tangannya pada Randu.

"Membantumu bersandiwara konyol begini dan menipu kedua orang tuamu?" Randu menatap tak percaya pada Azzalea.

"Ini hanya sementara!" Azzalea tetap keras kepala.

"Lalu kalau selamanya Rayyen Rayyenmu itu tidak pulang kesini, apa aku juga yang harus menggantikannya menjadi suamimu?" Cecar Randu mengungkapkan kemungkinan terburuk.

Azzalea diam untuk beberapa saat dan gadis itu yak langsung menjawab.

"Bagaimana, Azzalea?" Tanya Randu mendesak.

"Rayyen pasti pulang!" Jawab Azzalea yang ternyata masih berkutat dengan kebodohannya.

"Kau hanya perlu menjadi Rayyen sampai Rayyen pulang dan aku akan membayarmu!" Ujar Azzalea lagi yang langsung membuat Randu berdecih.

Randu hanya geleng-geleng kepala dan menatap ke dalam wajah Azzalea yang sebenarnya terlohat masih polos. Hanya saja, kenapa wanita ini malah tergila-gila pada pria yang salah!

Kenapa dia malah jatuh cinta pada pria sejenis Rayyen?

"Simpan saja uangmu-"

"Kau tidak mau membantuku, Randu?" Wajah Azzalea sudah berubah melas.

"Aku tak berkata seperti itu!" Sergah Randu cepat.

"Aku akan membantumu tapi kau tak perlu membayarku! Aku bukan pria bayaran dan aku sudah punya penghasilan sendiri," lanjut Randu seraya menggenggam tangan Azzalea. Hal sederhana tersebut sontak membuat Azzalea tersentak kaget.

"Kita adalah tunangan, jadi tak perlu bersikap kaku begitu!" Randu mengingatkan Azzalea yang langsung terlihat salah tingkah.

"Iya, kau benar!" Ucap Azzalea tergagap.

"Tapi aku punya syarat sebelum kita melanjutkan sandiwara ini, Lea," ujar Randu selanjutnya yang langsung membuat Azzalea menatap ke dalam wajah Randu.

"Syarat apa?" Tanya Azzalea merasa ragu.

"Kau harus memanggilku Randu mulai sekarang dan jangan memanggilku Rayyen! Terserah kau mau mengarang cerita apa ke keluargamu tentang nama panjangku. Tapi yang jelas aku tak mau kau panggil Rayyen!" Ujar Randu mengungkapkan syaratnya pada Azzalea.

"Tapi tak ada nama Randu di nama panjang Rayyen!" Azzalea merasa keberatan.

"Kau bisa mengarang cerita!" Sergah Randu memaksa.

"Atau kita sudahi saja sandiwara ini," Randu ganti mengancam Azzalea.

"Tidak!"

"Maksudku jangan, Randu! Aku nanti yang akan menjelaskan pada keluargaku!" Sergah Azzalea cepat

"Bagus!" Randu langsung tersenyum senang.

"Jadi, kita deal dengan perjanjian ini? Kau akan bersandiwara sebagai tunanganku sampai Rayyen pulang!" Azzalea mengajak Randu berjabat tangan sebagai bukti persetujuan.

"Deal!" Jawab Randu mantap seraya membalas jabat tangan Azzalea.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤔🤔🤔

2023-02-22

0

susi 2020

susi 2020

🤭🤭🤭

2023-02-22

0

Sa Ftri

Sa Ftri

satu kata KONYOL

2022-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!