Kayla keluar dari istana menuju taman depan rumah yang telah ditanami bunga mawar. Kayla pun menghirup aroma mawar dan hatinya langsung lega.
“Hemm.. wanginya sangat memabukkan, aku yakin pasti putri Leona yang menanam bunga ini.” gumam Kayla sambil memegang satu tangkai bunga mawar merah.
Suara kereta kencana terdengar berhenti di halaman istana, Kayla pun menoleh dan melihat siapa yang datang. Setelah orang yang menaiki kereta kuda itu keluar, mata Kayla langsung terbelalak.
“Astaga demi apa?? Ganteng banget...” puji Kayla pada sesosok pria berbadan tegap yang melangkah ke arahnya.
“Selamat pagi, Tuan Putri” pria itu memberi hormat kepada Kayla.
Kayla hanya tersenyum dan melamun memandangi indahnya ciptaan tuhan yang sangat sempurna menurutnya.
Pria itu tersenyum tipis lalu meninggalkan Kayla yang masih bengong di tempat.
“Tuan Putri” seru seorang maid yang melihat Tuan putrinya hanya diam saja.
“Tuan Putri!” maid itu menepuk pelan pundak Kayla.
Kayla langsung tersadar dari lamunannya dan menatap maid itu.
“Maafkan saya Tuan Putri, saya terpaksa memukul pundak anda karena tadi saya lihat anda diam saja” maid itu ketakutan dan menunduk.
Kayla terdiam sejenak. “Siapa pria itu?”
Maid tersebut masih menunduk. “Dia pangeran dari keluarga Wicaksana, Tuan Putri”
Kayla hanya diam saja, sudah cukup jelas di pikirannya bahwa pria itulah yang akan di jodohkan dengan putri Leona.
‘Ayahanda bilang bahwa putra dari keluarga Wicaksana yang akan menikah dengan Putra Leona. Mungkin saja itu dia, aku tidak akan menolaknya karena dia sangat tampan sekali. Pasti putri Leona juga bahagia jika menikah dengan pria itu’ batin Kayla bermonolog.
Kayla melangkahkan kaki masuk ke dalam istana, dia terus berjalan menuju kamarnya. Saat Kayla membuka kamar, seseorang dengan kasar mendorong tubuh Kayla hingga Kayla jatuh ke lantai.
“Aw,” ringis Kayla karena sikunya terbentur lantai.
Kayla mencoba berdiri dari duduknya, tetapi Aurora dengan cepat menginjak betis Kayla.
“Argh!” Kayla merintih kesakitan sebab tumit sepatu tajam milik Aurora. “HEI! APA YANG KAU LAKUKAN?” Kayla menatap tajam ke arah Aurora yang semakin kuat menginjak betisnya.
“Haha... Inilah sesuatu yang pantas kau dapatkan, tikus kecil!” Aurora berbicara sembari menatap tajam ke arah Kayla.
‘Astaga... Bisa-bisa aku tidak bisa berjalan kalau nenek lampir ini terus menginjak kakiku.’ batin Kayla kesal.
“Apa sakit? HM!” wajah Aurora terlihat bringas.
“Kenapa kau sangat membenciku?”
“Kau mau tau alasannya? Alasannya adalah kau yang akan jadi pewaris kerajaan ini!”
“Jadi karena harta kau membenciku? Memalukan.” decih Kayla kasar.
Aurora mengangkat kakinya dari betis Kayla, dia tersenyum puas kala melihat wajah Kayla yang tersiksa.
Aurora berjongkok di samping Kayla. “Menyedihkan. Wajah inilah yang paling aku sukai dan rindukan”
Kayla menatap Aurora dari samping, dengan cepat Kayla menarik rambut panjang milik Aurora.
“Argh! HEI APA-APAAN KAU! LEPASKAN RAMBUT KU!” Aurora berontak, dia tidak menyangka jika Leona si tikus kecil berani melawannya.
“Kenapa, hm! Apa kau terkejut dengan sikap ku ini?” Kayla semakin menarik rambut Aurora.
“Argh! Sakit...” Aurora yakin bahwa rambutnya saat ini pasti rontok. “IBUNDA!! IBUNDA!!!” teriak Aurora memanggil bala bantuan, dia takut jika rambutnya akan habis di tarik oleh Leona.
Pintu kamar Leona terbuka, Raja Vincent dan Ratu Elisabeth berdiri di ambang pintu dengan raut wajah terkejut.
“PUTRIKU!!!” teriak Ratu Elisabeth berjalan cepat menghampiri Aurora yang duduk di lantai.
“LEPASKAN PUTRIKU!” teriak Ratu Elisabeth tidak terima.
Kayla juga terkejut dengan kedatangan Ayahanda dan Ratu Elisabeth. Dia langsung melepaskan rambut Aurora lalu bergegas berdiri.
“A... Ayahanda, ini tidak—“ ucapan Kayla terpotong karena Raja Vincent memukulnya.
PLAK!
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Kayla. Kayla memegangi pipinya yang terasa panas dan menatap Raja Vincent dengan mata yang berembun.
Hatinya terasa sakit ketika seorang Ayah yang tega memukul putri kandungnya hanya karena orang lain.
“Ayahanda...” lirih Kayla sambil tetap memegang pipi nya yang pasti memerah.
Kayla berjalan tertatih keluar dari kamar, namun baru juga sampai di ambang pintu, Raja Vincent mencekal tangan Kayla.
“Mau kemana kau!” bentak Raja Vincent kuat.
Kayla tidak tahan dengan apa yang menimpa putri Leona selama ini, hatinya sebagai seorang anak perempuan sangat sakit sekali. Kayla membayangkan jika Papa nya lah yang memukulnya seperti ini.
“MINTA MAAF!” teriak Raja Vincent memerintah.
Kayla menggeleng.
“LEONA, MINTA MAAF SEKARANG JUGA!” Raja Vincent melotot ke arah Kayla.
“Ayah, tapi aku tidak bersalah! Dia duluan yang memulai.” Kayla merasa tidak terima.
“Bohong!” titah Aurora berkilah. “Ayahanda lihatlah, rambutku rontok karena Leona. Sepertinya dia begitu dendam padaku” Aurora menunjukkan rambutnya yang rontok.
Kayla menggeleng. “Ayah dia berbohong, jangan mempercayainya”
“DIAM LAH LEONA! KAU SUDAH BERSALAH TETAPI INGIN MENYALAHKAN ORANG LAIN! AYAH SUDAH MELIHAT SEMUANYA, JANGAN BERKILAH.”
Kayla menangis sesegukan, sementara Aurora dia tersenyum puas melihat wajah terpuruk Leona.
“Suamiku, lebih baik kau berikan pelajaran pada anak itu. Jika dibiarkan, dia pasti akan menyakiti Aurora lagi” ucap Elisabeth menjadi kompor.
“Ayah, Ayah lebih percaya mereka daripada aku anak kandungmu?”
Raja Vincent terdiam lalu menggeret tangan Kayla keluar dari kamar.
“AYAH LEPASKAN AKU! AKU TIDAK BERSALAH, PERCAYALAH!” dengan terseok-seok Kayla berjalan mengikuti langkah Raja Vincent.
Pangeran keluarga Wicaksana yang baru saja ingin menemui Raja Vincent bersedih dan iba melihat putri kerajaan yang di siksa seperti itu.
‘’Kasihan sekali dia.” gumam Pangeran itu.
Di dalam kamar, Aurora dan Elisabeth bertos ria.
“Biarkan saja tikus kecil itu dapat hukuman, Ibunda. Aku sangat bahagia sekali melihat wajahnya yang tersiksa”
“Ibu juga bahagia karena Raja Vincent lebih percaya ucapan kita daripada anak kandungnya sendiri.”
“Aku rasa ramuan dari tabib itu sangat manjur, Ibunda”
“Ibu juga merasa seperti itu. Baguslah, dengan perlahan kita bisa menguasai seluruh kerajaan ini, dan setelah itu Ibu akan membunuh Raja Vincent. Intinya, Leona tidak akan mendapatkan apapun dari kerajaan ini”
“Dan akulah putri pewaris kerajaan....”
Ibu dan anak itu tertawa bersamaan.
Sementara di ruang bawah tanah.
“Ayahanda, tolong lepaskan aku! Aku tidak mau berada di tempat gelap ini, aku takut Ayah...”
Raja Vincent tidak mendengarkan ucapan putrinya, dia melepaskan paksa tangan Kayla yang menarik jubahnya.
Setelah tangan Kayla berhasil lepas, Raja Vincent langsung menutup jeruji besi itu dan menggemboknya. Raja juga meninggalkan Kayla sendirian.
“Ayah! AYAHANDA TOLONG BUKA PINTUNYA!!! AKU TAKUT SENDIRIAN DI TEMPAT GELAP INI AYAH, TOLONG BUKA!!!” Kayla menggoyangkan jeruji besi itu.
Raja Vincent menghampiri dua penjaga. “Jangan pernah ada yang berani membuka pintu itu. Jika kalian berani membukanya, maka kepala kalian yang akan jadi taruhannya, paham!!”
“Paham Yang Mulia,” kedua prajurit itu menunduk hormat.
Dengan gagahnya Raja Vincent melangkah pergi dari ruang bawah tanah.
Di dalam ruangan itu, Kayla hanya diterangi oleh cahaya lilin.
•
•
•
**TBC
HAPPY READING
SEE YOU NEXT PART
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGANNYA, TERIMAKASIH 💋**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Mama Muda
cerita anjing binatang ini yang buat cerita sampah
2024-04-28
0
Renata Maharani
kira dari dunia lain bakalan kuat kok cengeng dan lemah kaya GK berdaya gitu
2023-06-08
0
wardiana(warr) 😎😎
katanya mu ngubah tp mlh gitu botol
2022-12-18
1