Kayla melihat Ratu Elisabeth memasukkan ramuan seperti serbuk ke dalam makanan yang akan disajikan untuk Raja.
“Dia benar-benar jahat, sebenarnya apa tujuan wanita ular itu memberikan racun kepada Raja? Aku juga bodoh sekali, mengapa aku belum membaca hingga bab dimana Ratu mengatakan alasan meracuni Raja?” Kayla merutuki kebodohannya.
Ratu Elisabeth telah selesai dan Kayla pun dengan cepat berlalu pergi dari persembunyiannya.
Beberapa detik kemudian, Maid datang dengan membawa nampan berisi makanan serta minum untuk Raja.
Raja pun segera melahap makanannya karena memang dia sudah sangat lapar.
Prang!
Kayla melempar piring dan mengambil sendok yang berada di dalam genggaman Raja.
“Putri Leona, apa-apaan kau ini?” bentak Raja dengan suara meninggi.
“Ayah tidak boleh memakan makanan itu!” teriak Kayla kesal.
Ratu meneguk Saliva nya kasar, dia berpikir apakah Putri Leona mengetahui semua rencana jahatnya?.
“Tapi mengapa!” Raja menatap Kayla dengan bola mata yang seperti ingin keluar.
“Kare—“ Kayla ingin mengatakan tetapi Ratu Elisabeth dengan cepat menyela.
“Suamiku, sudahlah. Mengapa kau harus memarahi Putri Leona?” Dia sangat peduli terhadapmu dan kau tidak suka akan hal itu?” Ratu mencoba mengembalikan suasana yang terlihat mencekam.
“Tapi dia sudah keterlaluan, aku sedang makan dan dia dengan kasar melemparkan piring ke lantai. Apa kau lupa dengan sopan santun Putri?” Raja melirik Kayla sejenak.
‘Aku tidak lupa akan sopan santun, aku hanya mencoba menyelamatkan mu dari ular berbisa itu, Raja. Selama ini mungkin Putri Leona hanya diam saja, tetapi tidak denganku.’ Batin Kayla.
“Mungkin makanan itu sudah basi atau tidak enak lagi, aku akan memerintahkan maid agar memasakkan makanan yang baru untukmu.” Bujuk Ratu Elisabeth.
“Tidak perlu, aku sudah tidak lagi berselera untuk makan.” Raja pergi berlalu dan melewati sang Putri begitu saja dengan lirikan tidak terbaca.
Raja heran mengapa sikap sang Putri sangat berbeda hari ini.
Setelah melihat Raja yang menjauh, Ratu Elisabeth mendekati Kayla.
“Kau sudah berani denganku?” Ratu menatap tajam mata Putri Leona.
“Apa kau pikir aku takut? Saat ini bahkan rasanya aku ingin sekali mencongkel bola matamu itu.” Senyum remeh menghiasi sudut bibir Putri Leona.
“Kau benar-benar keterlaluan Putri Leona! Lihat saja apa yang akan aku lakukan besok jika Raja tidak ada di Istana.” Geram Ratu dengan wajah memerah menahan emosi.
“Mengapa harus menunggu Ayah pergi? Jika kau ingin memberikan hukuman padaku sekarang maka aku tidak akan takut ataupun peduli. Aku akan menunggu hukuman apa yang kau berikan,” Kayla berlalu pergi meninggalkan Ratu Elisabeth yang diam mematung serta heran dengan sikap berani yang Kayla tunjukkan.
Ratu juga pergi dengan membawa emosi yang memuncak dalam hatinya.
Kayla sampai dalam kamar milik Putri Leona.
“Aku harus memikirkan alur yang sangat menguntungkan untuk Putri Leona, tapi apa?” Kayla menggigit kuku nya karena bingung.
Dia berjalan ke ranjang dan merebahkan diri di sana.
“Sebaiknya aku tidur dulu sambil memikirkan apa langkah selanjutnya.” Kayla memejamkan mata guna menenangkan otak agar lebih fresh dalam berpikir.
*
Keesokan paginya.
Raja Vincent berpamitan untuk pergi berpetualang kembali bersama dengan para sahabatnya.
Kayla melepaskan kepergian Raja dengan berat hati, sebagai seorang Putri tentu dia tidak ingin berjauhan dengan orangtuanya.
Saat Kayla ingin masuk ke dalam Istana, Ratu Elisabeth mendorong tubuh Kayla dengan kencang hingga Kayla terjatuh ke lantai.
“Haha.. Kau kemarin sudah berani melawanku, aku tau jika kau bersikap seperti itu karena ada Ayahmu. Sekarang ayo lawan aku, kita lihat seberapa besar keberanian mu jika tidak ada pelindungmu itu.” Ratu bersedekap dengan menatap Kayla yang masih berada di lantai.
Kayla beranjak dengan tatapan mata yang tajam dan hati terbakar api emosi, dengan kasar Kayla mendorong Ratu Elisabeth hingga Ratu tersungkur ke lantai.
“Bagaimana? Apa kau masih perlu bukti bahwa aku berani melawan mu karena ada Ayah atau tidak?” Kayla bergantian melipat kedua tangan di dada dan berjalan mendekat ke arah Ratu Elisabeth yang terduduk di lantai.
Ratu ingin berdiri tetapi Kayla segera mendorong bahu Ratu hingga dia kembali terjatuh.
“Mulai sekarang jangan macam-macam lagi denganku jika kau masih ingin hidup tenang di Istana ini.” setelah mengatakan kata itu, Kayla langsung pergi dari hadapan Ratu Elisabeth.
Ratu Elisabeth menatap punggung belakang Kayla dengan rasa tidak percaya.
“ARGH!” pekiknya kesal karena melihat Putri Leona yang sudah mulai berani membangkang dan melawan.
Kayla masuk ke dalam kamar, dia berjalan ke arah meja rias lalu mendudukkan diri di kursi meja rias.
“Wajah ini, dia sangat cantik sekali. Tapi sayang, dia selalu di siksa bahkan mendapatkan perlakuan tidak adil dari Ibu dan saudari tirinya. Aku akan berusaha mengubah hidupmu, Tuan putri Leona. Aku akan mengatasi kejahatan dan mewujudkan keadilan. Aku akan menuntun mu dalam menuju kebahagiaan.” gumam Kayla pelan sambil memang wajah putri Leona yang menjadi raganya, Kayla menatap raga putri Leona dari pantulan cermin.
•
•
**TBC
HAPPY READING
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN, TERIMA KASIH BANYAK 🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ayu Dani
ah bego kirain d tuker makanan nya mlah d lempar g mna sih masa barbar gt d depan bapaknya yang cantik dong mainnya
2024-04-29
0
CaH KangKung,
like
2022-10-09
1
Lav
cantik bgt
2022-10-06
1