Bab. 4. Adriana Keysha Paramita

Adriana terdiam sambil mengingat tentang gadis yang dimaksudkan oleh ibunya. Selama ibunya mulai merambah ke dunia catering di rumahnya itu ia sibuk di kampusnya sehingga lupa dengan orang yang dimaksud ibunya.

Ibu Laila bersyukur setiap hari mereka mendapatkan pesanan dari berbagai penjuru Kota. Berkat kegigihan dan keuletan putri tunggalnya memperkenalkan dan mempromosikan usaha katering Ibunya.

Pundi-pundi bisa mereka rauf dengan mudahnya. Kemajuan teknologi membantu mereka untuk mengembangkan dan memajukan usaha kecil-kecilannya.

"Kalau menurut Riana sih Bu, itu ide yang bagus kasihan juga mereka yang katanya sudah mencari pekerjaan kemana-mana tapi selalu ditolak karena tersandung masalah ijazah mereka yang hanya tamatan SMP saja," terangnya yang teringat perkataan keduanya saat mereka bertemu beberapa hari yang lalu.

"Kamu saja yang hubungin mereka Nak, kebetulan Ibu tidak punya nomor hp satu pun dari mereka," jawabnya dengan merapikan beberapa perlengkapan makan mereka.

"Bu bagaimana dengan toko kue yang akan kita bangun? Menurut Bad, kita harus menambah satu ruangan khusus untuk tempat masak jika ada pesanan yang berskala besar seperti ini, kalau kita masak masih dalam rumah sepertinya terlalu sempit Bu," timpalnya lagi.

"Itu ide yang bagus juga, lagian lahan depan rumah masih cukup luas untuk membuat ruangan itu, kamu saja yang ngatur itu semua, karena menurut ibu kamu selalu tahu apa yang terbaik untuk urusan usaha kita," balasnya dengan tersenyum bahagia karena mendapat solusi yang tepat.

Beberapa saat kemudian, Adriana melihat jam tangannya, tersisa beberapa menit saja waktu yang tersisa untuknya, sehingga dia harus terburu-buru untuk ke perusahaan tersebut.

"Bu aku pamit yah, gara-gara keasyikan bicara, aku hampir terlambat, assalamu alaikum," ucapnya lalu mencium punggung tangan Ibu Laila dengan menyambar helm serta tas selempangnya.

"Waalaikum salam nak, Ibu doakan semoga apa yang kamu lakukan berjalan sesuai dengan harapanmu," sedikit berteriak karena anaknya sudah berada di atas punggung motornya.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucapnya sebelum menyalakan mesin mobilnya.

Adriana menjalankan motornya lebih cepat dari biasanya. Karena waktu semakin mendekati pendaftaran ditutup. Beberapa saat kemudian, dia mematikan motornya tidak jauh dari pintu masuk Perusahaan.

Dia tidak memperhatikan lokasi tersebut yang ternyata ada tanda dilarang parkir. Saking terburu-burunya, dia pun melupakan kunci motornya.

"Ya Allah, semoga aku tidak terlambat?" Tanyanya sambil berlari ke arah dalam Lobi Perusahaan.

Apa yang dilakukan olehnya mendapatkan perhatian khusus dari orang-orang yang kebetulan lewat dan berpapasan dengan mereka. Kebanyakan dari mereka menertawainya. Dan tidak sedikit juga yang sudah berkomentar julid.

Dia melewati beberapa ruangan yang khusus diperuntukkan untuk tempat menerima karyawan baru khusus yang melengkapi dan memenuhi persyaratan yang sesuai dari aturan Perusahaan. Hatinya sempat terenyuh melihat mereka yang sudah berjejer dengan rapi untuk antri menunggu giliran mereka diinterview.

"Ya Allah… semoga saja aku diterima bekerja di Perusahaan besar ini," gumamnya Adriana.

Dia melangkahkan kakinya dan hingga detik itu dia belum menyadari jika helm masih terpasang dengan cantik di atas kepalanya yang menutupi mahkota rambutnya.

Dengan nafas yang ngos-ngosan, dia pun sampai di depan ruangan khusus untuk menerima karyawan. Dia dengan ikhlas aka menerima apapun hasil dari tes tersebut. Diterima Alhamdulillah, tidak dia akan terus berusaha untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

"Maafkan saya Pak harus terlambat," ucapnya dengan penuh penyesalan saat sudah berada di depan pegawai khusus yang menerima karyawan.

"Minta maafnya diterima, tetapi tolong helmnya dibuka dulu Mbak, pasti berat rasanya sedari tadi terpasang di kepala Mbak," ucap pegawai perempuan yang tertawa cekikan melihat Adriana yang melupakan helmnya.

Adriana spontan memegang dan memeriksa kepalanya dan betapa terkejutnya dan malunya setelah menyadari hal tersebut. Nafeesa tersenyum malu-malu dengan kejadian yang dialaminya akibat dari keteledorannya sendiri.

"Eehhh maaf Bu, tidak sengaja," ujarnya dengan tersenyum malu-malu.

"Tidak apa-apa, itu sudah biasa terjadi, kalau gitu silahkan duduk Mbak," balasnya pegawai itu.

"Makasih banyak Bu," ucapnya lalu mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang berhadapan langsung dengan pegawai yang akan menginterviewnya itu.

Ibu itu baru ingin membuka mulutnya lebar-lebar, tindakannya terhenti saat hpnya berdering di atas meja. Dia melihat siapa yang menelponnya disaat penting seperti sekarang.

"Maaf yah Mbak, aku angkat dulu telponnya," tuturnya lalu berdiri dari duduknya agar tidak menggangu orang lain saat bertelepon.

Setelah beberapa saat, pegawai itu sudah kembali duduk di tempatnya semula.

"Maaf, kita mulai sekarang yah, apa alasan Mbak untuk melamar pekerjaan di perusahaan sebesar ini di bagian keuangan?" Tanyanya sembari membaca cv nya Adriana.

"Kenapa? Karena hanya itu yang mampu saya lakukan saat ini dan kebetulan saya lulusan di bidang menejemen keuangan," jawabnya dengan santai.

......................

Silahkan mampir juga ke novel Aku yg lainnya judulnya ada di bawah ini, ceritanya pasti berbeda dan tetap recehan dan insya Allah menghibur..

Dilema Diantara Dua Pilihan

Pelakor Pilihan

Pesona Perawan

Cinta ceo Pesakitan

Ketika Kesetianku Dipertanyakan

Kau Hanya Milikku

Makasih banyak bagi kakak Readers yang telah memberikan dukungannya, i love you all…

Tetap Dukung Cinta Kedua CEO dengan cara, Favoritkan, Rate Bintang 5, like Setiap Episodenya, gift poin dan koin seikhlasnya..

Mohon maaf jika banyak terdapat beberapa kesalahan dalam penulisannya atau typo yang meresahkan Readers..

Terpopuler

Comments

Amaira Singkil

Amaira Singkil

feeling aku jodohnya Akmal nih

2022-09-29

0

Puspita Sari

Puspita Sari

wah kayaknya terbayar deh kerinduan sama Nafeesa Thor 🤭🙏

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Permohonan
2 Bab. 2. Kepergiaan Sang Istri
3 Bab. 3. Lima Tahun Kemudian
4 Bab. 4. Adriana Keysha Paramita
5 Bab. 5. Tes Memasak
6 Bab. 6. Hanya Satu Yang Lezat
7 Bab. 7. Harus Berhasil
8 Bab. 8. Keputusan Akmal
9 Bab.9. Keyakinan Bu Dewi
10 Bab. 10. Keterkaitan
11 Bab. 11. Masa Kecil
12 Bab. 12. Kebimbangan
13 Bab. 13. Peristiwa
14 Bab. 14. Keputusan Yang Harus Diterima
15 Bab. 15 Bukti Yang Akurat
16 Bab. 16. Bukti Sebuah Kalung
17 Bab. 17. Tawar Menawar
18 Bab. 18. Skatmat
19 Bab. 19. Pipi Yang Chubby
20 Bab. 20. Dejavu
21 Bab. 21. Siapa Tamu itu?
22 Bab. 22. Lamaran
23 Bab. 23. Merasa Tidak Pantas
24 Bab. 24. Yes
25 Bab. 25. Bekal Makanan Misterius
26 Bab. 26. Kurir Pengantar Makanan
27 Bab. 27. Keceplosan
28 Bab. 28. Sebuah Tanda Tanya
29 Bab. 29. Akad Nikah Yang Berbeda
30 Bab. 30. Kehebohan Akad Nikah
31 Bab. 31. Terlambat Datang
32 Bab. 32. Rekan Kerjanya Adriana
33 Bab. 33. Histeris
34 Bab. 34. Trauma
35 Bab. 35. Obat Trauma Adriana
36 Bab. 36. Janji Ibu Mertua
37 Bab. 37. Dokter Andrea
38 Bab. 38. Kembali Histeris
39 Bab. 39. Taktik Prita
40 Bab. 40. Mual
41 Bab. 41. Tidak Mungkin
42 Bab. 42. Kejujuran Yang Tertunda
43 Bab. 43. Ngidam Yang Sama
44 Bab. 44. Rasa Sesal
45 Bab. 45. Dengkuran Halus
46 Bab. 46. Bayi Kembar
47 Bab. 47 Bukan Twins Tapi Triple
48 Bab. 48. Sam Kelimpungan
49 Bab. 49. Pembukaan Pertama
50 Bab. 50. Siap Menyambut Kelahiran Baby Triple
51 Bab. 51. Kedatangan Akmal
52 Bab. 52. Penyesalan
53 Bab. 53. Kebahagiaan Akmal Yang Berlipat
54 Bab. 54. Ucapan Terima Kasih
55 Bab. 55. Pertanyaan Dari Samuel
56 Bab. 56. Keyakinan Samuel
57 Bab. 57. Pak Barata Ardiansyah Jaya
58 Bab. 58. Kenyataan Yang Tidak Terduga
59 Bab. 59. Suasana Haru
60 Bab. 60. Kemarahan Pak Barata
61 Bab. 61. Kepulangan Baby Triple
62 Bab. 62. Sedih dan Kecewa Adriana
63 Bab. 63. Kerinduan Bu Laila
64 Bab. 64. Kebahagiaan Pak Barata
65 Bab. 65. Ngerumpi Khas Ibu-ibu
66 Bab. 66. Acara Syukuran
67 Bab. 67. Rahasia Prita?
68 Bab. 68. Keputusan Pak Barata
69 Bab. 69. Masa Lalu Prita
70 Bab. 70. Planning Nyonya Dewi
71 Bab. 71. Pelangi
72 Bab. 72. Misteri dibalik Pelangi
73 Bab. 73. Fakta Terungkap Sudah
74 Bab. 74. Pilihan Samuel
75 Bab. 75. Kehebohan Ibu-ibu
76 Bab. 76. Akibat Jadi Tukang Gibah
77 Bab. 77 Terpaksa Honeymoon
78 Bab. 78. Insiden Bunga Rose
79 Bab. 79 Belah Duren Untuk Ke2
80 Bab. 80. Balik ke Jakarta
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab. 1. Permohonan
2
Bab. 2. Kepergiaan Sang Istri
3
Bab. 3. Lima Tahun Kemudian
4
Bab. 4. Adriana Keysha Paramita
5
Bab. 5. Tes Memasak
6
Bab. 6. Hanya Satu Yang Lezat
7
Bab. 7. Harus Berhasil
8
Bab. 8. Keputusan Akmal
9
Bab.9. Keyakinan Bu Dewi
10
Bab. 10. Keterkaitan
11
Bab. 11. Masa Kecil
12
Bab. 12. Kebimbangan
13
Bab. 13. Peristiwa
14
Bab. 14. Keputusan Yang Harus Diterima
15
Bab. 15 Bukti Yang Akurat
16
Bab. 16. Bukti Sebuah Kalung
17
Bab. 17. Tawar Menawar
18
Bab. 18. Skatmat
19
Bab. 19. Pipi Yang Chubby
20
Bab. 20. Dejavu
21
Bab. 21. Siapa Tamu itu?
22
Bab. 22. Lamaran
23
Bab. 23. Merasa Tidak Pantas
24
Bab. 24. Yes
25
Bab. 25. Bekal Makanan Misterius
26
Bab. 26. Kurir Pengantar Makanan
27
Bab. 27. Keceplosan
28
Bab. 28. Sebuah Tanda Tanya
29
Bab. 29. Akad Nikah Yang Berbeda
30
Bab. 30. Kehebohan Akad Nikah
31
Bab. 31. Terlambat Datang
32
Bab. 32. Rekan Kerjanya Adriana
33
Bab. 33. Histeris
34
Bab. 34. Trauma
35
Bab. 35. Obat Trauma Adriana
36
Bab. 36. Janji Ibu Mertua
37
Bab. 37. Dokter Andrea
38
Bab. 38. Kembali Histeris
39
Bab. 39. Taktik Prita
40
Bab. 40. Mual
41
Bab. 41. Tidak Mungkin
42
Bab. 42. Kejujuran Yang Tertunda
43
Bab. 43. Ngidam Yang Sama
44
Bab. 44. Rasa Sesal
45
Bab. 45. Dengkuran Halus
46
Bab. 46. Bayi Kembar
47
Bab. 47 Bukan Twins Tapi Triple
48
Bab. 48. Sam Kelimpungan
49
Bab. 49. Pembukaan Pertama
50
Bab. 50. Siap Menyambut Kelahiran Baby Triple
51
Bab. 51. Kedatangan Akmal
52
Bab. 52. Penyesalan
53
Bab. 53. Kebahagiaan Akmal Yang Berlipat
54
Bab. 54. Ucapan Terima Kasih
55
Bab. 55. Pertanyaan Dari Samuel
56
Bab. 56. Keyakinan Samuel
57
Bab. 57. Pak Barata Ardiansyah Jaya
58
Bab. 58. Kenyataan Yang Tidak Terduga
59
Bab. 59. Suasana Haru
60
Bab. 60. Kemarahan Pak Barata
61
Bab. 61. Kepulangan Baby Triple
62
Bab. 62. Sedih dan Kecewa Adriana
63
Bab. 63. Kerinduan Bu Laila
64
Bab. 64. Kebahagiaan Pak Barata
65
Bab. 65. Ngerumpi Khas Ibu-ibu
66
Bab. 66. Acara Syukuran
67
Bab. 67. Rahasia Prita?
68
Bab. 68. Keputusan Pak Barata
69
Bab. 69. Masa Lalu Prita
70
Bab. 70. Planning Nyonya Dewi
71
Bab. 71. Pelangi
72
Bab. 72. Misteri dibalik Pelangi
73
Bab. 73. Fakta Terungkap Sudah
74
Bab. 74. Pilihan Samuel
75
Bab. 75. Kehebohan Ibu-ibu
76
Bab. 76. Akibat Jadi Tukang Gibah
77
Bab. 77 Terpaksa Honeymoon
78
Bab. 78. Insiden Bunga Rose
79
Bab. 79 Belah Duren Untuk Ke2
80
Bab. 80. Balik ke Jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!