Akmal menangis tersedu-sedu di atas tanah pusara Istrinya tercinta yang masih basah. Dia sangat menyesali keputusannya karena meninggalkan sang istri dalam keadaan yang sudah kritis karena dalam keadaan yang sudah penuh dengan rasa amarah yang menggebu-gebu.
"Rianti! Maafkan Mas sayang sudah terlalu marah padamu, bukannya aku marah sama kamu tapi, aku terlalu sangat mencintaimu," tuturnya Akmal sambil menggenggam bunga dengan sedikit tanah yang ikut kedalam genggamannya sedangkan air matanya sedari tadi terus menetes membasahi pipinya.
Bu Dewi maminya dan pelayak lainnya sudah meninggalkan tempat pemakaman umum tersebut. Sedangkan Akmal masih memilih untuk tetap tinggal di sana.
"Tabahkanlah hati anakku, dan berikan dia Kesabaran untuk menerima semua kenyataan jika Rianti istrinya telah berpulang ke Rahmatullah untuk selamanya.
Semua orang memberikan dorongan moril dan turut berbelasungkawa atas kematian istrinya Rianti. Semua keluarga besar dan seluruh staf di perusahaannya ikut turut berduka cita atas meninggalnya perempuan yang sudah sangat baik di mata mereka.
Hingga sore hari, Akmal masih berdiam diri di sana hingga mentari mulai turun dari peraduannya, barulah dia bangkit dari duduknya.
"Sayang! Maafkan Mas, permintaanmu untuk saat ini tidak mungkin aku penuhi walaupun kamu sudah tiada du dunia ini, tapi satu hal cintaku padamu begitu besar dan begitu dalam hingga aku tak sanggup untuk menggantikan kamu dengan wanita lain," gumamnya saat kembali menabur bunga di atas gundukan tanah yang masih basah.
Mulai detik itu, Akmal mengisi hidupnya dan kesehariannya dengan bekerja dan larut dalam dunia kerja tanpa sekali pun pernah berfikir untuk mencari sosok calon istri pengganti.
Bu Dewi dan yang lainnya sering kali mengingatkan Akmal untuk segera menikah dan membina rumah tangga tapi mereka selalu menuai hasil yang selalu kegagalan.
Akmal selalu memberikan alasan dan jawaban yang sama setiap kali diminta dan didesak untuk menikah lagi. Sehingga Bu Dewi maminya mulai mencari cara untuk membuat Akmal mau menikah dengan perempuan lain.
Lima tahun telah berlalu begitu cepatnya..
Keesokan harinya, Nafeesa berangkat untuk mencari pekerjaan sesuai yang diutarakan oleh Ibu Laila. Ibu Laila yang sudah dianggapnya sebagai Ibu kandungnya sendiri.
Di dalam sebuah rumah yang cukup minimalis, seorang perempuan dengan ibunya sedang menikmati sarapan paginya sembari berbincang-bincang santai.
"Ibu entar Riana saja ke Pasar untuk belanja beberapa kebutuhan untuk pesanan catering ibu Lindaweni," usul putrinya yang sesekali mengunyah makanannya saat mereka menghadapi sarapan pagi kala itu.
Ibu Laila menatap ke arah anak tunggalnya, sebelum membalas perkataan dari Adriana Keysha Paramitha yang akrab dipanggil Riana itu, sembari menghabiskan makanan yang kebetulan sudah berada di dalam rongga mulutnya.
"Kamu fokus nyari kerjaan saja nak, kebetulan Ibu mau singgah di rumahnya Ibu Linda untuk ambil uang dp tanda jadi sebelum belanja," ungkapnya yang menolak permintaan dari Riana secara halus.
"Ohh gitu, Ibu kalau boleh tahu Ibu Linda buat acara apa di rumahnya, kok mesennya banyak banget, tidak seperti biasanya?" Tanyanya dengan menatap penuh selidik Ibu Laila.
"Kalau sesuai yang Ibu Linda katakan, katanya di Perusahaan tempat suami dan anaknya bekerja akan ada acara besar-besaran untuk merayakan ulang tahun Perusahaan tersebut," jelasnya yang sudah berdiri dari duduknya.
"Kalau gitu kita perlu bantuan tenaga Bu, gimana kalau kita manggil Anjani sama Lita saja, karena menurutnya aku sepertinya kita akan kesulitan kalau hanya berdua saja Bu," tuturnya dengan menghabiskan minuman yang khusus dibuat untuknya dari tangan Ibu Laila.
"Sepertinya bukan hanya mereka yang kita panggil, karena mereka ternyata minta dibuatkan kue sebagai menu penutupnya, tapi menurut kamu nak, apa Wina dan Rina juga kita panggil saja? Kasihan mereka tidak punya kerjaan?" Tanyanya yang meminta masukan dan persetujuan dari Riana.
Silahkan mampir juga ke novel Aku yg lainnya judulnya ada di bawah ini:
Dilema Diantara Dua Pilihan
Cinta dan Dendam
Pelakor Pilihan
Pesona Perawan
Cinta ceo Pesakitan
Ketika Kesetianku Dipertanyakan
Makasih banyak bagi kakak Readers yang telah memberikan dukungannya, i love you all…
Tetap Dukung Cinta Kedua CEO dengan cara, Favoritkan, Rate Bintang 5, like Setiap Episodenya, gift poin dan koin seikhlasnya..
Mohon maaf jika banyak terdapat beberapa kesalahan dalam penulisannya atau typo yang meresahkan Readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Imas Karmasih
mampir thor menarik diawal semoga suka smp tamat
2022-11-11
2
Naluri Fitia
cukup bagus ceritanya
lanjut Thor cuma sedikit benerin kata katanya
semangat thor
2022-10-11
1
Fauziah Syiddiqah
lanjut
2022-09-30
0