Setelah beberapa saat, pegawai itu sudah kembali duduk di tempatnya semula.
"Maaf, kita mulai sekarang yah, apa alasan Mbak untuk melamar pekerjaan di perusahaan sebesar ini di bagian keuangan?" Tanyanya sembari membaca cv nya Adriana.
"Kenapa? Karena hanya itu yang mampu saya lakukan saat ini dan kebetulan saya lulusan di bidang menejemen keuangan," jawabnya dengan santai.
Salah satu panitia penerimaan karyawan baru mengumumkan kepada mereka para pencari kerja khususnya perempuan wajib ikut seleksi tes memasak.
"Maaf saya mengganggu waktunya sesuai dengan petunjuk dan arahan dari pemilik perusahaan jika, ada peraturan baru yang dikeluarkan oleh beliau, yaitu semua perempuan yang berada di dalam ruangan ini diharapkan untuk ikut tes memasak sebagai persyaratan tambahan," tuturnya dengan panjang lebar.
Perkataan dari panitia membuat semua orang saling bertatapan satu sama lainnya dan tidak percaya dengan apa yang mereka semua denger.
"Ini tes masuk karyawan biasa atau mau jadi chef sih?" Tanyanya seseorang dari arah belakang yang membuat beberapa orang lain menatapnya tidak percaya.
"Apa yang dikatakan mereka ada benarnya, tapi ini kan peraturan pemilik perusahaan dan mereka punya hak dan wewenang untuk mengatur apa saja yang mereka kehendaki," Adriana membatin.
"Kalau gitu saya ingin melihat kalian memasak makanan yang simple, tapi enak dan kebetulan bahannya ada di dapur, dan bagi siapa pun yang menentang keputusan ini dan tidak sanggup maaf dengan sangat pintu keluar ada di sana," jelasnya lalu berjalan ke arah Pantry yang ada di dalam ruangan itu.
Satu persatu peserta keluar dari ruangan pantry tersebut. Ada yang berwajah masam, ngedumel, ngomel, mengumpat bahkan memaki pun mereka lakukan. Ada pula yang keluar dengan wajah yang berseri-seri bahagia.
Berselang beberapa saat kemudian, tiba gilirannya Adriana yang duduk di kursi tunggu menanti gilirannya. Dia pun berjalan ke arah pintu masuk.
Adriana memperhatikan dengan seksama petunjuk dan arahan dari pegawai tersebut. Yang terlintas dalam pikirannya hanya nasi goreng yang bisa dibuatnya yang butuh waktu singkat saja.
"Baiklah, karena semua sudah tersedia di depannya Mbak, baiklah aku hitung waktu 15 menit dari sekarang, kalau berhasil masak dalam waktu yang sudah ditentukan berarti Anda lulus di sesi pertama," terangnya.
"Apa seperti ini tes yang harus dilalui untuk menjadi karyawan di bagian keuangan yah?" dia membatin dalam hatinya.
"Bos kutub itu mau cari karyawan kantin atau calon istri sih sampai-sampai membuat peraturan baru dengan tiba-tiba," karyawan itu ngedumel tidak jelas saking tidak percayanya dengan CEO mereka.
"Heran dengan perintah orang nomor satu di Perusahaan, dia mau cari koki atau pelayan kantin sih?" Salah satu peserta mengumpat dalam hatinya saat mendengar perintah dari atasannya yang memerintahkan untuk mengetes semua calon karyawan yang khusus ditempatkan di bagian kantin Perusahaan.
Adriana yang mendapatkan giliran segera maju ke meja dapur untuk melaksanakan tes yang diberikan untuknya. Ia melihat bahan-bahan makanan yang ada di atas meja dapur yaitu ada nasi putih, ayam, telur, udang, cumi-cumi, bakso, sosis, tomat, timun, margarin,kecap,saus tomat dan teman-temannya.
"Hanya 5 menit waktunya dan harus masak makanan yang simple, enak lezat dan praktis," Riana dengan seksama memperhatikan bahan-bahan tersebut.
Tangannya langsung segera memilih lalu mencuci semua bahan-bahan yang sudah dipilihnya. Dia dengan santai dan cekatan mengolah semua bahan tersebut.
Sedangkan di lobby Perusahaan, bagian keamanan segera berjalan ke arah Pintu saat melihat siapa yang datang mengunjungi Perusahaan.
"Selamat siang Nyonya Besar," sapanya sembari menundukkan kepalanya dan membungkuk sedikit.
"Apa anakku ada di ruangannya?" Tanyanya sambil melepaskan kacamata hitamnya yang terpasang di atas hidung mancung nan bangirnya.
"Tuan Muda ada Nyonya, sepertinya sedang memimpin rapat," jawabnya yang masih tidak berani menatap langsung junjungannya.
"Makasih banyak atas informasinya, gimana dengan tes tambahannya yang saya perintahkan?" sembari mengibaskan tangannya ke arah dua Security itu.
"Sesuai dengan petunjuk Nyonya Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan sukses," jawabnya dengan menundukkan kepalanya tidak berani menatap ke arah atasannya itu.
"Kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian," ujarnya Nyonya Dewi Aiden.
"Makasih banyak Nyonya Besar," kedua Security mengangkat kepalanya saat dirasa Nenek pemilik perusahaan sudah berada jauh dari mereka.
Suara hentakan kakinya seirama dengan hentakan pantofel sepatunya. Wajahnya yang sedikit lebih muda dibandingkan dengan usianya. Kecantikannya malah tidak termakan usia.
Dia adalah Nyonya Dewi Larasati Aiden. Istri kedua dari pemilik Perusahaan Perkasa tbk. Istri pertama dari Tuan Besar Aiden tidak memiliki keturunan laki-laki di dalam keluarganya hingga memutuskan dan menganjurkan suaminya untuk menikahi perempuan yang dipilihnya untuk sang suami tercinta.
Dewi Larasati Aiden adalah seorang pegawai yang kebetulan bekerja di Perusahaan Perkasa. Karena Nyonya Maulida sudah mengetahui sifat dan karakter perangai calon istri kedua suaminya sehingga Dia lah yang memilihnya langsung. Hubungan mereka bahkan sampai sekarang seperti Kakak adik saja tidak ada pelakor di antara mereka.
"Menurut Nyonya apa rencana kali ini bakal berhasil?" Tanya perempuan yang berdiri sedari tadi dibelakangnya.
"Aku yakin putraku kali ini pasti akan mendengarkan semua keinginanku," jawabnya dengan seulas senyuman yang manis.
"Semoga saja Tuan Akmal menerima perjodohan ini sehingga mengakhiri masa dudanya, walaupun ia orangnya keras kepala dan ini perjodohan yang kesekian kalinya direncanakan oleh Neneknya tetapi selalu gagal total." Prita mengingat kejadian beberapa minggu lalu saat seorang gadis pulang dalam keadaan menangis histeris karena ulah dari Sakti.
Dia cekikikan ketika teringat kejadian itu, Nyonya Dewi melirik ke arah Prita saat mendengar suara tertawa dari mulutnya Prita walaupun dia sudah menutup mulutnya, tetapi masih kedengaran hingga ke telinganya.
Mereka kembali berjalan ke arah ruangannya Akmal. Dengan langkah yang pasti hingga ke depan ruangan mewah itu. Bertepatan dengan seorang karyawan yang bekerja di bagian HRD membawa sebuah nampang yang berisi satu porsi makanan yang siap disantap.
Keikhlasan mengantarkan kamu ke pintu yang dinamakan kesuksesan.
...----------------...
Silahkan mampir juga ke novel Aku yg lainnya judulnya ada di bawah ini:
Dilema Diantara Dua Pilihan
Cinta dan Dendam
Pelakor Pilihan
Pesona Perawan
Cinta ceo Pesakitan
Ketika Kesetianku Dipertanyakan
Makasih banyak bagi kakak Readers yang telah memberikan dukungannya, i love you all…
Tetap Dukung Cinta Kedua CEO dengan cara, Favoritkan, Rate Bintang 5, like Setiap Episodenya, gift poin dan koin seikhlasnya..
Mohon maaf jika banyak terdapat beberapa kesalahan dalam penulisannya atau typo yang meresahkan Readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Puspita Sari
smg gk ada yg licik n niat jahat ya Thor 🙏
2022-09-14
1
sun flower
otor harus banyak cek ulang sepelum dipublish novelnya. soalnya ada salah salah nama
2022-09-14
2