Tidak bisa ditindas

Pagi sekali Alya sudah bangun, dia berlari mengelilingi rumah dan angkat-angkat berat tak hanya itu dia juga berenang untuk menjaga kebugaran tubuhnya.

Semua ini Alya lakukan untuk membuat tubuhnya kuat sehingga perlahan dia bisa melatih seni bela diri dan juga tenaga dalam yang dulu dia kuasai.

Monica yang tanpa sengaja melihat Alya mahir berenang nampak kesal pasalnya dia merasa di prank oleh Alya karena saat itu Alya bilang kalau dirinya tidak bisa berenang.

"Kamu bisa berenang?" tanya Monica.

"Bisa, dari kecil aku menang berkali-kali olimpiade renang," jawab Alya sambil mengambil handuk

Monica semakin kesal tak disangka Alya juara renang lantas kenapa waktu itu dia bilang kalau tidak bisa? dan saat Monica mendorongnya Alya juga melambaikan tangan lalu tenggelam?

Alya tersenyum menyeringai melihat ekspresi Monica yang nampak kesal padanya.

"Kalau pemilik tubuh ini memang tidak bisa tapi kalau aku jangan ditanya, samudra pun pernah aku arungi," batin Alya.

Alya duduk sambil mengusap rambutnya dengan handuk, dia melirik Monica yang masih menatapnya.

"Kenapa? mau berenang bareng?" tanya Alya.

"Nggak," jawab Monica.

"Bukankah saat itu kamu mengajak aku berenang bareng?" tanya Alya lagi.

"Waktu itu iya tapi sekarang nggak," jawab Monica lalu pergi masuk ke dalam rumah.

Monica menemui Radit yang akan bersiap ke kantor, dia menceritakan apa yang barusan dia obrolkan bersama Alya di tepi kolam renang.

"Saat itu Alya bilang kalau dia tidak bisa berenang tapi ternyata dia pandai sekali berenang," kata Monica.

"Masa sih tapi selama aku ini aku tidak pernah sekalipun melihat dia berenang," sahut Radit.

Monica nampak berfikir ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Sepertinya ada yang aneh dengan Alya," kata Monica.

"Iya, aku juga merasa kalau dia itu aneh. Dia berani sama kita sekarang berbeda dengan sebelumnya yang sangat menurut tanpa protes," sahut Radit.

Keheningan melanda Monica dan Radit, pikiran mereka terbang memikirkan perubahan Alya yang sangat drastis dari wanita lemah dan cupu jadi wanita kuat dan tidak mau diperintah.

"Kita tidak bisa membiarkan hal ini mas," kata Monica yang tiba-tiba memecah keheningan diantara mereka.

"Kamu benar, kita harus mengembalikan Alya seperti dahulu, supaya kita bisa menguasai harta miliknya, kalau dia begini terus aku khawatir kalau kitalah yang akan ditendang," sahut Radit.

************

Selesai berolahraga Alya meminta art rumahnya untuk membuatkan susu plus telur rebus setengah kilo, dia harus banyak mengkonsumsi protein untuk menunjang pembentukan ototnya.

Tak berselang lama Radit, Monica dan Bu Mery ikut bergabung dengannya di ruang makan.

Bola mata mereka membola melihat Alya makan dengan porsi banyak.

"Makan kamu banyak sekali?" tanya Radit heran pasalnya selama ini Alya hanya makan sedikit.

"Iya karena aku memerlukan banyak tenaga untuk menghadapi para serigala di sekitar aku," jawab Alya tanpa melihat Radit.

Radit nampak marah, dia merasa kalau Alya menyindirnya.

"Apa maksud kamu Alya, beraninya kamu bilang begitu pada kami," sahut Radit tak terima yang dikatai serigala oleh Alya.

Alya tertawa keras sambil mengupas telur rebus miliknya.

"Memangnya aku bilang apa kok jadi kamu yang tersinggung, apa kamu merasa kalau serigala itu adalah kamu," ucap Alya dengan tertawa.

Radit mengepalkan tangannya, ingin sekali melayangkan tangannya di wajah Alya.

Tak ingin ada pertikaian, Monica mencoba meredam amarah Radit dengan mengelus punggung Radit lalu memintanya untuk duduk, dia berbisik kalau tidak usah meladeni Alya.

Radit nampak mengangguk lalu duduk, kini mereka makan dengan tenang tanpa adanya cekcok begitu pula dengan Alya yang diam kembali karena dia juga malas meladeni Radit

Seusai makan, Alya beranjak dari tempat duduknya namun saat hendak melangkahkan kakinya Bu Mery memanggilnya.

"Alya," panggil Ibu Mery.

"Ada apa?" tanya Alya dengan tatapan tajamnya.

"Kamu mau kemana? beresi dulu piring-piring kotor ini," jawab Ibu Mery.

Alya semakin tajam menatap Ibu mertuanya.

"Apa, coba ulangi lagi," kata Alya dengan kesal.

"Kamu tuli ya, beresi piring kotor ini," ucap Bu Mery dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Siapa yang kamu suruh? aku atau dia," sahut Alya dengan menunjuk Monica.

Monica yang marah beranjak dari tempat duduknya dia tidak terima kalau Alya menunjuknya.

"Ya kamu lah masa aku yang harus memberesi piring kotor, ini kan tugas kamu bukan aku," kata Monica.

Brak

Alya menggebrak meja sehingga membuat tiga manusia tak tau diri ini tersentak kaget, tatapannya mengarah ke Monica dengan tatapan tajam.

"Kalian itu dasar manusia tak tau diri, sudah menumpang hidup di sini malah seenaknya memerintah aku yang merupakan tuan rumah di sini," kata Alya dengan marah.

Radit mencoba membela Monica dengan memarahi Alya.

"Kamu ini apa-apaan sih Alya, mereka ini ibu dan istri aku," maki Radit dengan mencengkram kuat lengan Alya.

Seketika Alya melepas tangan Radit lalu membuangnya, tak hanya itu Alya juga menarik kerah Radit.

"Dengar suamiku tercinta, aku tidak peduli mau ibu kamu mau ****** kamu yang jelas aku adalah pemilik rumah ini jadi aku peringatkan pada kalian jangan macam-macam padaku atau aku lempar kalian dari rumahku ini," kata Alya lalu menunjuk satu persatu ketiga orang yang ada di ruang makan.

"Oh ya karena kalian dengan lancang menyuruh aku maka piring ini kalian yang cuci itung-itung berbaik hati sedikit pada pelayan," imbuh Alya lalu pergi.

Radit, Monica dan Ibu Mery tercengang dengan sikap Alya yang semakin kesini semakin berani.

"Kita tak bisa tinggal diam Radit, kita harus keras padanya atau kita benar-benar diusir dari sini," kata Bu Mery.

"Iya Bu Radit tau tapi masalahnya semua memang masih atas nama Alya, kita terlalu cepat bertindak saat itu belum sempat Brata mengubah semua asetnya jadi milik aku kita telah membunuhnya," sahut Radit.

Mereka bertiga nampak berpikir keras, memikirkan cara agar semua aset Alya berpindah tangan.

Alina yang bertransmigrasi ke tubuh Alya membuat Alya berbeda dengan sebelumnya.

Dia tidak lagi mau ditindas, dia mengambil semua apa yang telah direbut Radit dan Monica.

Dalam novel yang dia baca, setalah Alya tenggelam baru Monica berteriak dan meminta pertolongan dan datangnya pelayan pria yang membawa tubuh Alya naik ke atas.

Pelayan tersebut mencoba menyelamatkan Alya namun nihil, Alya telah meninggal di tangan madunya sendiri setelah itu Monica dan Radit menguasai semua harta Alya yang mereka ambil.

Alya yang melihat mereka berpikir keras di meja makan nampak tersenyum menyeringai, dia ingin membalas apa yang telah mereka lakukan pada pemilik tubuh terdahulu.

"Lihatlah aku akan mengubah cerita novel ini menjadi cerita versi aku, akan aku buat kalian menyesal telah berlaku kejam pada pemilik tubuh ini," batin Alya.

Terpopuler

Comments

Mamanya Reza

Mamanya Reza

klu isi novel nya di rubah, author nya jdi bingung dong, kok cerita yg dia tulis jdi lain kan ??😁

2023-07-30

0

Lyn

Lyn

ceritanya unik, masuk kedunia Novel.

2023-05-20

0

lupa🎃

lupa🎃

bagus al

2022-10-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!