BAB 5

Seminggu setelah hari bahagia berselimut duka.

Hari minggu hari terakhir Kiara berada di Bandung. Hari ini rencana Alvian akan menjemput istrinya untuk dibawa ke Jakarta.

Selama seminggu ini mereka tidak tinggal satu rumah. Kiara tinggal di rumah orang tua nya sedangkan Alvian selang 2 hari setelah acara pernikahan mendadak itu Ia kembali ke Jakarta karena pekerjaannya tidak bisa Ia tinggalkan. Mereka berkomunikasi lewat pesan itupun tak setiap hari berbalas pesan.

Triiinggg tringggg.

"Assalamualaikum" jawab Kiara setelah menerima sambungan panggilan.

"Waalaikumsalam kamu sudah beberes berkemas keperluan kamu untuk dibawa nanti" tanya Alvian langsung to the point.

"Sudah sebagian tinggal baju Kia yang belum" jawab Kiara canggung.

"Gak perlu bawa baju banyak yang penting kamu bawa dokumen dokumen penting saja" ucap Alvian.

"Iya" jawab Kiara.

"Sebentar lagi aku sampai rumah kamu emm 1 jam lagi insyaallah" ucap Alvian kemudian langsung mematikan sambungan panggilan tanpa menunggu jawaban dari Kiara.

"Astagfirullah belum dijawab sudah main matiin aja" gerutu Kiara.

"Kamu kenapa menggerutu begitu sayang" tanya Mama Aisyah yang datang tiba tiba mengagetkan Kiara.

"Mama bikin Kia jantungan saja" jawab Kiara.

"Salah sendiri dari tadi asik telfonan sendiri sampai gak denger Mama ketuk pintu berulang kali" ucap Mama Aisyah.

"Maaf Ma tadi Kia gak dengar" jawab Kiara lirih sambil menundukkan kepala.

Air mata nya seketika terjun bebas tak bisa dicegah Ia merasa sedih karena akan berpisah dari orangtua yang merawatnya selama 22 tahun.

"Kamu kenapa menangis" Tanya Mama yang melihat Kiara menangis.

"Kia sedih harus berpisah dari Mama Papa" jawab Kiara lalu memeluk Mama dengan sangat erat.

"Kan kamu sekarang sudah jadi istri nak Alvian kamu harus patuh padanya jangan bersedih kan kita bisa tiap hari telfon" jawab Mama Aisyah.

"Iya ma" jawab Kiara di sela sela menangisnya.

"Kurang satu bulan lagi kan kamu juga kembali kesini untuk acara wisuda" ucap Mama Aisyah.

"Jangan sedih gitu ayo turun di bawah ada Shella Lili, nih liat mukanya jadi jelek kalo nangis" canda Mama Aisyah.

"Ihhh Mama anak sendiri dikatain jelek" gak terima Kiara yang dikatain jelek.

"Yasudah Mama turun dulu ya kamu siap siap gih" ucap Mama Aisyah pamit dari kamar Kiara.

Kiara segera beranjak ke kamar mandi untuk cuci muka lalu keluar berjalan menuju depan meja rias, Ia duduk didepan kaca besar lalu memoles bedak lanjut lipstik terlihat hasil akhir natural namun kecantikannya tak berkurang.

Kiara turun menghampiri kedua sahabatnya Shella serta Lili.

"Hay girl" seru Kiara.

"Nih anak kira kira tadi diatas bertelur kali lama banget dah" seru Lili.

"Gak tau kita disini berjamur nungguin" celetuk Shella.

"Hehe maaf jangan ngambek tadi beberes barang yang dibawa nanti" jawab Kiara.

"Lo beneran mau ikut suami lo ke Jakarta gimana Wisuda lo nanti" tanya Shella.

"Nanti waktu Wisuda gue pulang kok" jawab Kiara sedih.

"Kok sedih sih" tanya Lili.

"Gimana gak sedih harus pisah jauh sama orang tua" Jawab Kiara karena ini pertama kali Ia hatus terpisah dengan orang tuanya.

"Kan lo sekarang udah jadi istri orang, lah mana suami lo kok dari tadi gue gk lihat" ucap Shella.

"Masih perjalanan kesini" Jawab Kiara.

"Mungkin bulan depan gue juga ke Jakarta nyusul nyokap bokap" ucap Lili.

"Nenek Sari sendiri dong kalo lo ikut ke Jakarta" tanya Shella.

Mereka semua tahu kalo Lili di Bandung ikut Nenek nya sedari Lili kecil.

"Gak kok Nenek juga ikut ke Jakarta juga" jawab Lili.

"Gue pada lo tinggal sendiri" ucap Shella sedih.

"Ya nanti gue bakal sering sering pulang ke Bandung juga kali gak usah sedih gitu juga" jawab Lili.

Ditengah tengah obrolan antara sahabat.

tok tok tok.

"Assalamualaikum" salam Alvian ketika memasuki rumah orang tua Kiara.

"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga serempak.

Alvian masuk lalu berjalan menuju sofa yang ada di ruang tamu duduk di sebrang Kiara duduk.

"Mas mau minum apa kopi apa teh" tanya Kiara menawarkan minuman.

"Kopi saja tapi gulanya sedikit saja ya" jawab Alvian.

"Dih kita disini dari tadi gak ditawari minum sama sekali" ucap Shella seraya meledek.

"Kalo kalian mah gak perlu ditawari biasanya langsung kebelakang ambil sendiri" jawab Kiara.

Berdiri dari duduk kemudian berjalan menuju arah dapur. Kiara membuat satu gelas kopi dan tiga gelas jus jeruk. Lalu membawanya ke ruang tamu tak lupa Ia juga membawa satu piring kue yang tadi Ia buat dipagi hari.

"Ini mas kopinya" serah Kiara gelas kopi pada Alvian.

"Iya makasih" jawab Alvian.

"Nih minum buat lo berdua" ucap Kiara pada sahabatnya.

"Hehe makasihh bebeb" jawab Shella Lili kompak.

Kiara memutar mata malas mendengar jawaban sahabatnya itu.

"Nak Al sudah lama datangnya" tanya Mama Aisyah dari arah tangga pada menantunya.

"Iya Ma baru saja nyampek ini" jawab Alvian sambil berdiri menghampiri mertuanya lalu menyalami.

"Papa dimana Ma" tanya Alvian yang tak melihat Papa mertuanya.

"Tadi pagi pergi ke rumahnya Mas Haikal mau menjemput Juan katanya kangen 2 hari gak ketemu sama cucunya" jawab Mama Aisyah.

"Tante Shella sama Lili mau pamit pulang dulu" ucap Shella.

"Gak ikut makan siang sekalian tadi Tante masak banyak mubazir nanti kalo kalian gak ikut makan" kata Mama Aisyah.

"Hehehe kita gak bakal nolak kalau dipaksa" jawab Shella cengengesan.

"Dihh maunya yang gretongan" jawab Kiara sinis.

"Aduhhh tuan putri nya marah tuh Tante" jawab Lili sambil menggoda Kiara.

Alvian yang melihat interaksi antara Kiara dan sahabatnya hanya bisa tersenyum. "Ternyata dia cerewet juga" batin Alvian.

"Ya sudah ayo kita makan dulu sudah siang ini ayo Nak Al makan dulu" ajak Mama Aisyah pada menantunya.

"Iya Ma" jawab Alvian.

Kemudian mereka berjalan menuju meja makan yang berada di sebelah dapur.

Alvian duduk di sebrang sang Mertua tepat disebelah Kiara dan kedua sahabat kiara duduk di sebelah Mama Aisyah.

"Assalamualaikum" salam Papa Surya berjalan menuju kearah meja makan sambil menggendong Juan.

"Waalaikumsalam" jawab serempak semua orang.

Kemudian Alvian berdiri mendekat kepada Papa Surya lalu menyalami dengan mencium tangan mertuanya.

"Sudah lama Al sampainya" tanya Papa Surya.

"Iya Pa" jawab Alvian "Ini anaknya Mas Haikal Pa" tanya Alvian.

"Iya Al mumpung hari ini weekend libur sekolah jadi Papa culik anaknya" jawab Papa Surya bercanda.

"Kelas berapa Juan sekarang" tanya Alvian.

"Masih TK B om" jawab Juan.

"Ayo juan sini duduk sebelah Aunty" kata Kiara sambil mendekat pada Juan.

Juan duduk di tengah tengah antara Kiara dan Alvian, alasan Juan di dudukan di tengah agar Kiara tidak canggung dengan berdekatan dengan Alvian.

Mama Aisyah melayani Papa Surya dengan mengambilkan makanan seperti nasi satur serta lauk dengan telaten. Kiara yang melihat Mama nya dia juga berinisiatif untuk mengambilkan makanan untuk Alvian.

"Mas mau makan sama apa" tanya Kiara setelah menyendok nasi.

"Apa saja aku bisa makan kok" jawab Alvian.

Mama Aisyah dan Papa Surya yang melihat itu dalam hati mereka bersyukur karena anaknya sedikit menerima pernikahannya.

"Cie cie" celetuk dua sahabat luknut nya.

"Apaan kalian iri" jawab Kiara tenang.

"Sudah jangan ribut mulu makan dulu nanti lagi ngobrolnya" sahut Papa Surya.

"Siap Om" jawab Shella dan Lili serempak.

Semua diam dan makan dengan nikmat tanpa ada yang bersuara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!