BAB 4

"Menangis lah sayang, luapkan kesedihanmu kepada Mama" ucapnya lagi.

"Dibawah ada suami kamu, dia menunggu kamu temui dia" ucap Mama Aisyah lagi.

Namun Kiara masih sesenggukan dan tak berbicara sedikit pun.

"Kamu sekarang sudah menjadi istri nak Alvian, jadilah istri yang sholehah patuh kepada suami" nasehat Mama Aisyah lagi.

Beberapa menit kemudian tangis Kiara mulai mereda.

"Ayo bersiap kamu ditunggu dari tadi, sudah jangan nangis lagi lihat tuh mata sampek merah gitu, ntar cantiknya hilang loh" canda Mama Aisyah sedikit menghibur Kiara.

"Ihh apaan sih Mama" jawab Kiara.

"Yasudah Mama tunggu di bawah, cepetan mandi" ujar Mama Aisyah.

Selang 30 menit Kiara selesai mandi dan ganti pakaian. Ia duduk di depan meja rias memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik. Ia tak pernah bersolek dengan berlebihan, cuma menggunakan bedak tipis dan lipstik saja sudah cukup. Karena memang wajahnya sangat cantik meski tak memakai riasan.

Selesai bersiap Kiara keluar dari kamar, Ia langsung turun ke lantai bawah. Kiara menggunakan baju syar'i dengan penutup kepala sampai menutupi pay*d*ra.

"Ma Pa" kata Kiara ketika sampai di sebelah sofa tempat duduk orang tuanya.

"Kamu sudah siap sayang" kata Mama Aisyah.

"Sudah Ma" jawab Kiara.

Sedari Kiara sampai diruang tamu, Alvian tertegun akan kecantikan alami Kiara. "Masyaallah ternyata cantik sekali istriku" batin Alvian.

"Ini tadi aku beli kue waktu perjalanan menuju kemari" Ucap Alvian sambil menyerahkan paperbag kepada Kiara.

"M m..makasih" ucap Kiara canggung seraya mengambil paperbag dari tangan Alvian.

"Sebentar saya sajikan kue nya dulu" pamit Kiara lalu menuju arah dapur.

Setelah beberapa menit Kiara berjalan dan di ikuti oleh pelayan yang membawa nampan yang berisi dua cangkir kopi dan sepiring kue yang tadi dibawa Alvian.

"Ini Kopinya Pa" Kiara menyerahkan cangkir kopi kepada Papa Surya.

"Emm ini Kopinya, diminun" ucap Kiara kepada Alvian sambil memberikan cangkir kopi kepada Alvian.

"Iya terimakasih" ucap Alvian.

Setelah Alvian menghabiskan kopinya kemudian berniat segera mengajak Kiara berangkat ke rumah Om juga Tantenyabguna mengikuti acara pengajian.

"hemmmm, ka kamu sudah siap untuk berangkat sekarang" tanya Alvian kepada Kiara.

"Insyaallah sudah" jawab lirih Kiara.

"Ma Pa, Alvian pamit berangkat dulu" pamit Alvian seraya berdiri daro duduknya kemudian meraih tangan Papa Surya guna menyalami dan mencium tangannya lalu berpindah ke Mama Aisyah.

Kiara yang melihat adegan salim itu langsung tertegun kaget karena Suami nya itu mempunyai sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

...****************...

Di perjalanan menuju rumah calon mertua Kiara yang sekarang sudah resmi menjadi Om serta Tante nya itu Kiara dan Alvian tidak ada obrolan sama sekali. Keduanya sama sama diam tidak ada yang mengawali obrolan.

Ketika mobil berhenti di lampu merah baru Alvian mengeluarkan suara.

"hemmm, kamu mau mampir kesuatu tempat atau ada yang ingin kamu beli" Tanya Alvian ketika mencoba membuka obrolan diantara mereka.

"Tidak ada" jawab Kiara singkat.

Terdengar hembusan nafas kasar dari Alvian. Namun mobil yang dikendarai Alvian berbelok ke arah ruko yang tadi sempat Alvian datangi sebelum sampai ke rumah Kiara.

"Kenapa belok kesini" tanya Kiara kaget ketika mobil Alvian tiba tiba belok ke kiri dan berhenti di depan toko yang menjual kue.

"Aku mau beli Kue untuk dibawa pulang ke rumah Om Andi" jawab Alvian "Apa kamu mau ikut masuk kedalam" tanya Alvian.

"Tidak, aku tunggu di mobil saja" jawab lirih Kiara.

"Baiklah tunggu sebentar aku gak akan lama" kata Alvian.

Kemudian Alvian membuka pintu mobil dn keluar, berjalan memasuki toko yang tadi ia singgahi.

Setelah beberapa saat Alvian keluar dengan tangan yang penuh, ya ia sedang membawa sekitar 6 paperbag yang berisi kue.

"Astagfirullah ini orang beli banyak banget mau dijual lagi apa gimana" batin Kiara yang kaget melihat Alvian setelah leluar dari toko kue.

Kiara yang melihat Alvian ribet dengan barang bawaannya ia berinisiatif keluar mobil dan membukakan pintu mobil belakang tempatnya duduk untuk menaruh paperbag kue.

"Terimakasih" ucap Alvian ketika Kiara membukakan pintu mobil.

"Ternyata di perhatian juga" batin Alvian kagum dengan inisiatif Kiara.

"Sama sama emm"

"Panggil Mas saja" potong Alvian ketika melihat Kiara bingung memanggilnya dengan sebutan apa.

"Iya m Mas" ucap Kiara gugup karena tidak terbiasa memanggil Alvian dengan kata Mas.

Kemudian Alvian dan Kiara masuk kembali kedalam mobil. Dan melanjutkan perjalan menuju rumah orang tua dari Alm.Raka.

Ketika mobil Alvian memasuki gerbang rumah Om Andi terlihat banyak mobil terpakir di depan rumah. Semua keluarga berkumpul untuk mengikuti acara pengajian.

"Ayo turun" ucap Alvian.

"Ii iya mas" Kiara bersuara terbata.

Alvian kemudian memandang wajah Kiara yang nampak membekas kesedihan. Alvian mengengam tangan Kiara sontak membuat nya terkejut.

deg.

"Jangan terus berlarut dalam kesedihan semua sudah ditakdirkan Allah" Ucap Alvian yang mengerti bagaimana keadaan istrinya sekarang.

Kiara tak menjawab ucapan Alvian, namun air mata yang ia tahan sedari tadi tak bisa ia bendung lagi. Alvian yang melihat istrinya menangis rasanya ingin memeluk menenangkan namun ia tidak berani bertindak berlebihan.

Setelah beberapa saat tangis Kiara reda. Alvian dan Kiara akhirnya keluar dari dalam mobil setelah Kiara memperbaiki penampilannya.

"Sudah siap masuk kedalam" tanya Alvian.

"Insyaallah sudah" jawab Kiara.

Mereka kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu. Alvian berjalan didepan dan diikuti dari belakang olrh Kiara.

"Assalamualaikum" salam Kiara dan Alvian ketika sudah berada didalam rumah.

"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang sedang berkumpul di ruang tamu.

Banyak sanak saudara yang menyempatkan datang ke acara pengajian di rumah Andi dan keluarga. Acara akan di mulai sekitar jam 6 malam, sekitar setelah memasuki waktu sholat magrib.

Menunggu beberapa waktu adzan magrib berkumandang pertanda waktu sholat telah tiba. Semua orang yang wajib melaksanakan sholat bersiap untuk berjamaah di rumah keluarga Andi. Ruang tamu luas ditata rapi dan siap guna dibuat melaksanakan sholat berjamaah.

Sholat magrib yang di imam i oleh pak Ilham berjalan dengan khidmad. Dan dilanjut dengan pengajian guna mendoakan Alm.Raka.

Orang tua Kiara juga turut hadir dalam pengajian tersebut.

...****************...

Setelah acara selesai dan semua saudara sudah banyak yang pulang kerumah masing masing, tinggalah keluarga inti. Orang tua Kiara juga ikut pulang awal.

"Kiara" panggil Alvian.

"Iya Mas" jawab lirih Kiara.

"Mau menginap disini apa pulang kerumah orangtua kamu" Tanya Alvian.

"Bolehkah Kiara minta untuk pulang kerumah dulu" jawab Kiara dengan kepala menunduk.

"Yasudah ayo aku antar pulang" ucap Alvian sambil berdiri dari duduk.

Selama pengajian berlangsung Kiara menangis, semua orang memaklumi perasaan yang di rasa Kiara.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!