Mobil melaju dengan kencang, Alvian mengarah menuju rumah Kiara. Sesampainya di depan rumah Alvian turun dari mobil berlari menuju pintu samping tempat Kiara duduk. Lalu dibuka dan digendong menuju rumah.
Tepat di depan pintu utama Alvian betemu Mama Aisyah.
"Kiara kenapa nak Al?" tanya mama Aisyah panik melihat putrinya pingsan dan berada di gendongan Alvian.
"Tadi kehujanan, Maaf tan kamarnya Kia sebelah mana?" tanya Alvian.
"Ada di atas"
Alvian mengikuti Mama Aisyah menuju kamar Kiara. Setelah Alvian sampai dalam dan membaringkan Kiara berkata.
"Tante saya pulang dulu kerumah Om Andi dulu untuk bersiap pengajian nanti malam" ucap Alvian.
"Panggil Mama, sekaramg kamu juga anak Mama" Ucap sang mertua.
"Iya tan, eh Ma, maaf belum terbiasa karena mendadak" ucap Alvian tak emak hati.
"Tidak apa apa, nanti juga lama lama terbiasa. Tidak menunggu Kia siuman dulu" tanya Mama Aisyah.
"Maaf sebelumnya, nanti setelah persiapan selesai saya janji datang kesini menjemput Kiara Ma" jawab Alvian.
"Saya minta tolong pada Mama jaga Kia sebentar selagi saya tidak ada" ucap Alvian lagi.
"Tak perlu sungkan, Mama pasti jaga Kiara" jawab Mama Aisyah.
"Saya permisi dulu Ma, Assalamualaikum" kata Alvian lagi sambil mengucap salam.
"Waalaikumsalam, hati hati nak" jawab Mama Aisyah.
Kemudian Alvian keluar dari dalam kamar Kiara setelah pamit dan salim mencium tangan mertuanya.
...****************...
Tepat dikediaman orang tua Raka suasana masih berduka.
"Assalamualaikum" salam Alvian ketika masuk kedalam rumah.
"Waalaikumsalam, Al kamu pulang? dimana Kiara?" tanya Mama Yuli, mama Alvian.
"Kiara tadi pingsan Al langsung mengantar kerumahnya Ma" jawab Alvian.
"Kenapa tidak kamu bawa pulang kesini Al" sahut Papa Ilham yang baru datang dari arah belakang.
"Tidak Pa, keadaan Kia sekarang masih dalam tertekan Al tidak mau nanti menambah kesedihannya" jawab lirih Alvian.
"Kamu harus jadi lelaki yang bertanggungjawab Al bagaimana pun dia sekarang sudah jadi istri kamu" Papa Ilham berkata lagi.
" Iya Pa Al mengerti"
"Yasudah kamu mandi bebersih dulu Al, baju kamu juga kelihatannya habis basah nanti kamu masuk angin" perintah Mama Yuli kepada anak Satu satunya itu.
"Iya Ma" jawab Alvian.
Alfian menuju kamarnya, ya dia dan orang tuanya memang mempunyai kamar sendiri di rumah Om dan Tantenya itu. Keluarga nya memang sering berkunjung ke rumah Om nya yang di Bandung, bahkan bisa sebulan dua kali maka dari itu dia mempunyai kamar sendiri.
Setelah masuk kemarnya Alvian langsung melepas dua kancing atas dan lengannya lalu duduk di sofa, merogoh saku celana dan mengambil bungkus rokok lalu meng ambil satu batang dan dinyalakannya.
Dia sangat dipusingkan oleh keadaan yang serba mendadak, tujuannya ke Bandung untuk menghadiri pernikahan saudara sepupunya malah dia yang menjadi pengantin pria pengganti.
Setelah menghabiskan satu batang rokok dan membuangnya di asbak yang ada di atas meja depannya duduk, lalu Alvian beranjak menuju kamar mandi.
setelah membersihkan badan, Alvian keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan dipinggangnya, ya itu kebiasaan Alvian yang memang jarang sekali berganti di dalam kamar mandi.
...****************...
Setelah persiapan untuk pengajian nanti malam, Alvian segera bersiap untuk menjemput istrinya yang masih berada di rumah orang tua nya.
"Ma Pa Om Tante, Al pamit dulu mau menjemput Kiara" ucap Alvian.
"Iya hati hati Al" jawab semua orang.
"Assalamualaikum" salam Alvian.
"Waalaikumsalam" jawan serempak lagi.
Alvian keluar rumah, berjalan menuju mobilnya yang sudah siap di depan rumah. Lalu mengendarai mobil menuju rumah Kiara.
Ditengah perjalanan Alvian menghentikan mobiknya didepan toko kue yang terkenal di Kota Bandung. Alvian membeli roti guna diberikan kepada Kiara untuk sekedar menghibur nya walau ia tidak tau nanti bagaimana tanggapan Kiara kepadanya.
Setelahnya dia melajukan kembali mobilnya menuju rumah Kiara, selang 30 menit Alvian sampai di depan rumah Kiara.
tok tok tok.
"Assalamualaikum" salam Alvian ketika pintu dibuka dari dalam.
"Waalaikumsalam, Mas nya cari siapa?" tanya rini pelayan yang tidak tau kalo yang berada didepannya itu suami dari anak majikannya.
"Siapa rin yang datang" tanya Mama Aisyah berjalan menghampiri di depan pintu.
"Ini Bu ada Mas Mas ganteng datang" katanya sambil cengegesan.
"Ehh ada nak Alvian, mau menjemput Kia ya" tanya Mama Aisyah ketika tahu yang datang adalah menantunya. "Rin nak Alvian ini suaminya Kiara" Kata Nyonya rumah memberitahu jika pemuda yang ada dihadapannya ini menantunya.
"Maaf Bu rini tidak tahu jika masnya ini suami Mbak Kia" ucap sang pelayan.
"Kia ada di dalam kamar nya Nak, kamu langsung naik saja" ucap Mama Aisyah kepada Alvian.
"Tidak Ma, Al tunggu di ruang tamu saja" Jawab Alvian.
"Ya sudah Mama panggil Kiara dulu" kata Mama Aisyah lalu beranjak menuju tangga untuk naik ke lantai atas.
Tak berselang lama datang Papa Surya memasuki pintu utama dan masuk ke dalam ruang tamu.
"Assalamualaikum" salam Papa Surya.
Langsung dijawab Alvian "Waalaikumsalam Pa" seketika Alvian berdiri lalu bersalaman kepada Papa Surya tak lupa juga mencium tangan Papa Surya.
"Nak Alvian sudah lama, dimana Kiara?" tanya Papa Surya.
"Masih di atas Pa" jawab Alvian dengan perasaan masih canggung kepada mertuanya.
Kemudian Surya maupun Alvian duduk di sofa yang berhadapan.
"Al Papa mau berpesan kepada kamu, kita semua juga tau pernikahan kalian ini terjadi karena permintaan Raka. Tanpa didasari oleh Cinta" ucap Papa Surya.
"Iya Pa Alvian mengerti kegelisahan Papa" jawab Alvian lirih sambil menundukkan kepala.
"Papa mohon sayangi Kia seperti kami orangtua menyayanginya, mungkin tidak mudah berada di posisi kamu" ucap Papa Surya.
"Insyaallah Pa Alvian akan membahagiakan Kiara, Papa gak perlu khawatir saya akan berusaha mencintai dan menyayangi Kiara" ujar Alvian dengan tegas.
"Papa percayakan Kiara terhadapmu, semoga kedepannya rumah tangga kalian menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah dan Warohmah" ucap Papa Surya.
"Amin yarobalalamin, terima kasih Pa atas Doa nya" jawab Alvian.
.
.
.
Bertepatan waktu dengan perbincangan antara mertua dan menantu. Di kamar Kiara.
tok tok tok.
"Sayang, Mama masuk ya" ucap Mama Aisyah.
"Masuk aja Ma gak dikunci kok pintunya" jawab Kiara yang masih berbaring diatas ranjangnya.
"Sayang jangan berlarut dalam kesedihan semua orang akan mengalami yang namanya perpisahan, kita tidak tahu sampai kapan unur kita di dunia, Ikhlaskan Raka supaya tenang di sana, doa kan dia selagi kita masih bisa" nasehat sang Mama.
Kiara tak bisa berkata, seketika air mata nya tak terbendung lagi. Dia menangis di pelukan sang Mama.
"Menangis lah sayang, luapkan kesedihanmu kepada Mama" ucapnya lagi.
"Dibawah ada suami kamu, dia menunggu kamu temui dia" ucap Mama Aisyah lagi.
Namun Kiara masih sesenggukan dan tak berbicara sedikit pun.
"Kamu sekarang sudah menjadi istri nak Alvian, jadilah istri yang sholehah patuh kepada suami" nasehat Mama Aisyah lagi.
Beberapa menit kemudian tangis Kiara mulai mereda.
"Ayo bersiap kamu ditunggu dari tadi, sudah jangan nangis lagi lihat tuh mata sampek merah gitu, ntar cantiknya hilang loh" canda Mama Aisyah sedikit menghibur Kiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments