Merasa tangannya sedikit kesulitan mengambil pakaian yang ia pilih, Cinta berhenti sejenak untuk sekedar mengatur nafasnya yang tersengal. Tinggi tubuhnya yang tak sampai 160 Cm itu sedikit menyulitkannya untuk mengambil sebuah pakaian lama yang rencananya akan ia pakai sekarang.
Gadis itu mulai mencari ide demi bisa mencapai rak teratas lemari pakaiannya. Kedua tangannya mulai berkacak pinggang, sedang matanya mengedar ke seluruh ruang kamar untuk mencari kursi kecil yang bisa ia naiki. Bukan yang dicari yang ia temukan, melainkan sosok Keanu yang sudah berada di kamarnya terdiam mematung memandanginya.
Saking kagetnya tak terasa Cinta mengangkat tangannya demi untuk menutupi mulutnya yang ternganga. Hingga tiada disadari handuk yang sedang membalut tubuhnya sedikit menggeser turun dan seketika menyuguhkan pemandangan belahan dua gunung kembar yang menjulang menantang.
Glek.
Keanu semakin kesulitan menelan salivanya sendiri. Tubuhnya tiba-tiba terkunci ditempat, seakan menuntunnya untuk menikmati tontonan seduktif dari gadis halalnya itu.
"Cinta, tolong jangan bergerak!" seru Keanu, demi handuk itu tidak longsor dari tempatnya.
Cinta hanya mengangguk patuh. Kedua telapak tangannya masih membungkam mulutnya sendiri. Sumpah demi apapun, gadis itu benar-benar malu tiada kira kedapatan sedang seperti ini walau didepan suaminya. Sungguh bagai mati kutu, sehingga Cinta hanya terdiam kaku ditempatnya saja.
"Tolong itunya--" Keanu menunjuk ragu pada area dada Cinta.
Gadis itu langsung paham. Saking malunya ia pun berlari kecil masuk ke kamar mandi lagi, merasa hanya disitu tempat persembunyian yang aman demi menutupi wajah merahnya yang merona sekali.
Huft.
Satu hentakan nafas Keanu berhembus kasar. Entah masuk kategori rejeki nomplok atau bagaimana, setelah mendapati suguhan seperti itu dari gadis halalnya. Dan mungkin karena sudah berlabel halal itulah yang membuat jantung pria itu berdenyut aneh. Padahal sebelumnya ia sudah lumrah melihat perempuan berpakaian minim diluaran sana. Yang nyatanya baru kali inilah pria itu merasakan ada yang sedang tak beres dengan hatinya.
Keanu mulai mondar mandir resah di kamar itu. Pikirannya sedang berkutat tentang ia harus bisa keluar dari rumah ini, dengan atau tanpa Cinta sekalipun. Berada berdua di kamar ini dengan Cinta, akan membuatnya terus-terusan senam jantung bila tak sengaja melihat hal yang serupa seperti tadi.
Yap, Keanu memang tengah berencana akan tidur di kamar yang terpisah dengan Cinta jika keinginannya untuk keluar dari rumah ini terkabul. Yang jadi PR terberatnya hanyalah bagaimana cara untuk meyakinkan ibu mertuanya itu agar ikhlas membiarkan Cinta ikut dengannya. Walaupun sebenarnya Keanu sendiri berharap istrinya itu tetap disini memilih bersama ibunya.
"Masa bodoh! Dia mau ikut ayo, nggak mau ikut ya sudah." gumamnya, ditengah-tengah pikirannya yang sudah buntu.
Merasa capek terus-terusan mondar mandir bagai setrika yang lagi bekerja, Keanu melangkah pelan menuju ranjang. Pria itu mendudukkan diri ditepi ranjang itu dan menatap nyalang pada dua bantal yang tertata rapi ditempatnya masing-masing.
Tanpa permisi seketika sekelibat bayangan tentang apa yang akan terjadi nanti malam menggoda pikirannya. Hingga membuat pria itu jadi geleng-geleng kepala sendiri, berusaha membuang pikiran mesumnya yang tiba-tiba meresahkan jiwa.
"Ya ampun.... Normal lah otakku! Kenapa kau tiba-tiba bayangin itu sih?!" Keanu masih bergumam sendiri sambil menekan-nekan kepalanya dengan jari-jari tangannya.
"Mas,"
Tiba-tiba suara Cinta memanggil.
Keanu menoleh malas ke arah suara Cinta. Terlihat gadis itu sedang menyembulkan wajahnya sedikit dari balik pintu kamar mandinya.
"Boleh minta tolong nggak?" ucap Cinta.
Sebenarnya saat tadi Cinta lari ke kamar mandi dan sedikit merenung, ia jadi kesal sendiri karena terlupa membawa baju ganti untuk ia pakai. Andai saja Keanu tidak di kamar ini, tentu gadis itu tidak akan mau merepotkannya. Rupanya saat Cinta menduga Keanu sudah keluar kamar, pria itu ternyata sedang duduk melamun ditepi ranjangnya.
"Minta tolong Ambilkan bajuku di lemari."
Walau Keanu tak menyahut, tetapi Cinta tetap acuh. Masalah ini sudah urgent bagi Cinta dan sangat membutuhkan bantuannya, walau harus berhadapan dengan sikap suaminya yang super dingin melebihi freezer.
"Kalau nggak mau, aku keluar begini lagi loh ya?"
Entah muncul keberanian dari mana Cinta bisa menggertak mantan bos nya itu.
Dari pada membiarkan Cinta berlenggok dengan handuk yang tadi, dengan tanpa semangat Keanu beranjak mendekat ke sebuah lemari yang ditunjuk Cinta.
Keanu sudah berdiri didepan lemari yang sudah dibuka Cinta tadi. Ia kebingungan mau mengambilkan pakaian yang mana untuk istrinya itu.
"Mas," Cinta menyapa lagi.
"Baju yang mana yang mau aku ambilkan?" Tanpa mau menoleh, Keanu bertanya kepada Cinta.
Cinta mengulas senyum tipisnya. Walau masih enggan menoleh, dengan merespon seperti itu sudah cukup membuat hatinya berbunga-bunga.
"Yang ini?" Keanu terpaksa mengambil baju sekenanya dan langsung menunjukkannya kepada Cinta.
Cinta tak langsung menyahut. Pikirannya bertanya-tanya heran, apakah suaminya itu tidak ngeh kalau yang diambilnya itu masih masuk kategori pakaian dinas malam perempuan. Yaa... Walau tak se-hot yang pada umumnya.
"Mas yakin aku pake baju itu?" Cinta bertanya ambigu.
Keanu tak mempedulikan lagi. Pria itu melangkah lebar ke arah kamar mandi, dan langsung menyodorkan paksa pakaian yang dipilihnya kepada Cinta.
"Mas, ada yang lupa lagi. Hehe...."
Cinta kembali menyapa saat Keanu akan beranjak dari tempatnya.
"Apa lagi?"
Mendengar sahutan Keanu yang sudah berbeda nada berubah kesal, Cinta pun mengurungkan niatnya. Lagian tidak mungkin juga ia akan menyuruh suaminya itu untuk mengambilkannya segitiga bermuda dengan beha juga.
Setelah melihat Cinta menutup pintu kamar mandinya itu, Keanu kembali lagi ke tempat asal, yaitu duduk melamun ditepian ranjangnya.
Ia melirik jam di layar ponselnya. Sedikit gelisah karena sang mama tak lekas memanggilnya untuk keluar makan malam. Karena sebenarnya cacing diperutnya sudah berunjuk rasa menuntut diisi. Sedangkan untuk keluar lagi dari kamarnya itu terus terang ia was was takut berpapasan tak sengaja dengan Ara, walau kenyataannya setelah menikahi Cinta ia akan terus bertemu dengan Ara dalam even-even terpenting keluarga.
Ceklek.
Pintu kamar mandi mulai terbuka. Muncul Cinta dari balik pintu itu dengan tampilannya yang kembali menggiurkan lelaki normal seperti Keanu.
"Astaga! Godaan macam apa lagi ini?" batin Keanu resah lagi.
Rupanya pakaian yang dipilihnya tadi adalah sebuah pakaian yang bisa menyesatkan iman. Beruntungnya gadis yang memakainya itu sudah halal dipandang. Andai tak terlalu tinggi gengsi, sudah pasti gadis itu tidak akan selamat dari terkaman Keanu saat ini juga. Tetapi benteng ego itu masih terlalu tinggi untuk Cinta hancurkan.
"Kaget ya?" seru Cinta, yang seketika menghancurkan lamunan Keanu padanya.
Bahkan saat ini gadis itu melenggang penuh percaya diri didepan Keanu. Hingga sampai gadis itu sudah berdiri didepan cermin rias, baru disitu Cinta menyadari bahwa ada dua tonjolan kecil didada yang tembus dari balik kain tipisnya yang ia kenakan.
"Astaga!"
Spontan gadis itu menyilangkan tangannya didada dengan penuh rasa malu luar biasa.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Eni Rochaeni
uI
2023-07-03
0
Marchel
Ngakak aku Mak 🤭
2023-04-18
1
Utiyem
Hedeeehhh Ken, aku berharap celanamu gak berubah jadi sempit 🤣🤣🤣
2023-03-02
0