"Astaga!"
Ratih membungkam mulutnya sendiri begitu melihat kamar pengantin baru itu sudah amburadul. Apalagi melihat tampilan Keanu yang hanya berbalut handuk sebatas lutut, juga Cinta yang mematung di pojokan sambil bergumul selimut tebal, tentu otak Ratih seketika tercemar negatif.
"Apa anakku ganas sekali ya? Sampai Cinta kayak ketakutan gitu mukanya?" batin Ratih mulai menerka-nerka sendiri, lebih tepatnya sedang berburuk sangka kepada anaknya sendiri, Keanu.
"Ada apa, Ma?" tanya Keanu, merasa penasaran mengapa mamanya sampai menyusulnya ke kamar.
"Mm... Kalian belum makan kan?" Ratih mengutarakan maksud kedatangannya.
"Hem," Keanu hanya bergumam malas.
Sedangkan Cinta langsung menyahut ramah kepada ibu mertuanya. "Belum, Ma." ucapnya lembut.
Ratih mengulas senyum hangatnya menatap Cinta. Ia sangat senang saat Cinta merubah panggilannya menjadi mama dan tak perlu harus meminta terlebih dulu. Karena kebanyakan para mantu yang harus menikah mendadak seperti yang dialami Cinta terkadang masih sungkan merubah panggilan dari yang biasa disebut sebelumnya.
"Kalau begitu setelah kalian selesai itunya, cepat keluar ya? Mama mau siapkan dulu makan malamnya." ujar Ratih, sedikit ambigu bagi Keanu dan Cinta dengan kata itunya dari ucapan Ratih barusan.
Cinta mengangguk patuh, sedangkan Keanu hanya cuek saja. Pria itu malah sedang memunguti pakaian gantinya yang berserakan dilantai kamar, tanpa mau mempedulikan keberadaan mamanya lagi, apalagi kepada Cinta.
Setelah itu Ratih akhirnya menutup pintu kamar itu. Senyum kecilnya terus mengembang, tatkala teringat dengan apa yang dilihatnya barusan.
"Kenapa, Jeng Ratih? Kok malah senyum-senyum disitu?" Rahayu tiba-tiba bertanya, saat tak sengaja berpapasan dengan besannya yang masih berdiri didepan pintu kamar Cinta.
"Sepertinya tak lama lagi kita akan segera gendong cucu, Jeng. Hihihi..." Ratih mengutarakan apa yang ada dipikirannya itu kepada Rahayu sambil terkekeh kecil.
"Jeng Ratih ini ada-ada aja. Masa sekali proses mau langsung jadi, Jeng."
Seakan peka dengan apa yang dimaksud ucapan Ratih itu, Rahayu pun ikut tersenyum senang.
"Mari, Jeng, kita siapkan makan malam. Rasanya sangat seru makan bareng-bareng, mumpung keluarga kita masih lengkap, sebelum mereka akan sibuk lagi sama urusannya masing-masing." ajak Rahayu kemudian.
Ratih langsung mengangguk setuju. Mereka berdua pun berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan menu makan malam saat ini. Sesekali terlibat obrolan saling mengakrabkan antara dua besan itu, apalagi yang menjadi topik terpenting sekarang jika bukan tentang anak mereka, Cinta dan Keanu. Membuat keduanya semakin menggebu bercerita, teringat akan masa muda mereka dahulu.
Sedangkan keadaan di kamar Cinta, gadis itu masih betah membungkus tubuhnya dengan selimut tebal itu, masih sambil berdiri ditempat semula, tanpa menggeser pergerakan tubuhnya walau cuma sejengkal tangan.
Keanu menatapnya heran. Ia tak mengerti kenapa Cinta masih terdiam disitu, padahal dirinya butuh tempat kosong untuk memakai pakaiannya sekarang. Untuk kembali masuk ke kamar mandi rasanya bukan solusi yang baik, sebab ruangan kamar mandi itu berukuran sedikit sempit dan menyulitkannya untuk bergerak bebas disana.
Perlahan pria itu menghela nafas merasa jengah, saat mendapati Cinta masih betah mematung. Dari pada akan menjadi tontonan gratis Cinta melihatnya bertelanjang d@da begini, satu-satunya harus pasrah masuk lagi ke kamar mandi itu.
"Mau mandi lagi, Mas?" tanya Cinta, saat Keanu mulai bergerak beberapa langkah.
"Nggak," sahutnya, tanpa mau menoleh kepada Cinta.
Lalu kemudian pria itu kembali melangkah, sesampainya pria itu segera masuk dan menutup pintu kamar mandi itu rapat-rapat.
"Huft!"
Satu tarikan nafas berat Keanu kembali berhembus. Sedangkan pikirannya sedang bekerja keras tentang bagaimana caranya agar bisa keluar dari rumah ini. Kondisi kamar tidur yang agak sempit, ditambah dengan kondisi kamar mandi yang yaaah begini lah, membuat Keanu muncul ide untuk membawa serta Cinta ke rumahnya sendiri.
Walau agak ragu, tetapi Keanu harus membicarakan keinginannya itu setelah ini. Meski harus dipaksa entar, pokoknya Keanu harus berhasil membawa Cinta ke rumahnya sendiri.
Sesaat setelah Keanu selesai menggunakan pakaiannya, pria itu kembali muncul di kamar itu dan masih melihat kondisi Cinta yang semula.
Keanu mulai menyeringai tipis, tiba-tiba merasa terhibur dengan kelakuan Cinta yang cukup konyol menurutnya.
Cinta menggeser pergerakannya dengan pelan. Kedua tangannya begitu erat memegangi selimutnya, yang otomatis membuat langkah gadis itu sedikit terseok-seok.
Hingga sampai Cinta telah berhasil masuk ke kamar mandinya, barulah Keanu bergerak ke depan cermin untuk bisa berkaca.
Rambut basahnya ia sisir hanya dengan jemari tangannya. Setelah merasa sedikit rapi akhirnya Keanu memilih keluar saja dari kamar itu.
"Lama amat didalam kamar? Sudah unboxing apa masih pra nih?" Ara sengaja menggoda Keanu, dengan maksud agar pria itu terbiasa dengan keadaan hubungan mereka yang sedikit renggang.
Keanu tak merespon apa-apa. Ia malah pergi begitu saja, lalu memilih duduk diruang tengah rumah sederhana itu untuk berkumpul dengan kerabat yang belum pulang.
Dan Ara hanya bisa menatap entah kepada Keanu yang terlihat enjoy bercengkrama dengan beberapa kerabat. Lalu kembali lagi masuk ke kamarnya karena tiba-tiba merasa tidak enak dengan perutnya.
"Jeng, aku ke sana dulu ya?" ucap Ratih, saat melihat Keanu sudah keluar kamar.
Rahayu hanya mengangguk, lalu kembali melanjutkan kegiatannya menyiapkan santapan makan malam di meja makan.
"Keanu," sapa Ratih, sambil melambaikan tangan agar anaknya itu segera mendekat kepadanya.
"Iya, Ma." sahutnya, lalu ikut duduk di kursi kosong yang ada diruangan itu.
"Itunya jangan ganas-ganas dong, Ken. Sampe Cinta kayak ketakutan tadi." Ratih langsung bicara sesuai isi otaknya.
"Itunya?" Keanu masih tak paham perkataan mamanya.
"Ish, masa harus detail sih? Itu loh, anu-anu.." Kali ini Ratih juga memainkan sebelah alisnya, yang seketika Keanu paham dengan maksud mamanya itu.
"Mama minta kamu lembutin dulu, jangan langsung gass ken main tancap. Entar yang ada Cinta jadi trauma kapok kau."
"Mama ngomong apa sih?" Keanu langsung berlalu meninggalkan mamanya ditempat. Rona pipinya seperti bergelenyar aneh saat mamanya membahas hal intim itu dengannya.
Pria itu kembali masuk ke kamarnya, walau sebenarnya masih malas masuk ke kamar itu lagi. Langkah kaki itu masuk begitu saja dan langsung tertegun saat melihat tontonan seduktif didepan mata.
"Astaga!" gumamnya sambil membulatkan bola matanya dan terhenyak ditempatnya berdiri.
Sedang gadis itu masih belum menyadari kedatangan Keanu di kamarnya lagi. Ia semakin enjoy dengan hanya berbalut handuk sebatas dada dan setinggi atas lututnya. Bagai mengeksplor paha mulusnya dengan tanpa malu. Sungguh meresahkan pria itu sehingga kesulitan menelan salivanya sendiri. Bahkan belahan kaki itu semakin terangkat saat gadis itu berjinjit untuk mengambil pakaiannya dari lemarinya yang cukup tinggi tempatnya.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Marchel
lnjuttt mak
2023-04-18
0
Utiyem
mulus Ken???🤣🤣
2023-03-02
1
Marchel
Keanu calon Bucin 😂
2023-01-31
0