Cinta lebih dulu masuk ke kamarnya, disusul kemudian Keanu yang mengikutinya dibelakang. Sorot mata pria itu menyapu hingga ke seluruh ruang kamar itu, yang memang terbilang lebih kecil ukurannya dibanding dengan ukuran kamarnya di rumahnya sendiri.
Tetapi mau bagaimana lagi, ia memang telah menikahi seorang gadis dari keluarga yang terbilang sederhana. Bahkan bangunan rumah milik istrinya itu tak lebih dari sepertiga dari bangunan rumah miliknya.
"Mas," Cinta menyapanya, sambil menyerahkan handuk bersih kepada Keanu.
Keanu meraihnya tanpa menyahut apa-apa. Tatapan matanya kentara terbaca oleh Cinta jika suaminya itu merasa kurang nyaman dengan kondisi kamarnya yang sederhana ini.
"Kamar mandinya dimana?" tanya Keanu.
"Itu," Cinta menunjuk ke arah pintu yang terbuat dari bahan plastik berwarna biru warna kesukaannya.
Keanu langsung melangkah ke arah Cinta menunjuk. Setelah membuka pintu itu, pria itu kembali tertegun diambang pintunya.
"Maaf, kamarku memang seperti ini adanya. Pasti Mas kurang nyaman kan sama kamar ini." seru Cinta, merasa bersalah sendiri.
Sebenarnya Keanu sendiri bukanlah asli keturunan orang kaya melintir. Semasa papanya hidup, keluarganya memang sudah menjadi kalangan elite menengah ke atas. Akan tetapi setelah Keanu fokus dengan bisnisnya yang berjalan dibidang kuliner dan memiliki beberapa cabang restoran yang cukup terkenal di ibu kota hingga ke luar pulau, dari situ kekayaan pria itu semakin berkembang sampai sekarang.
Kendati begitu Keanu bukanlah tipekal orang sombong. Ia selalu ramah dengan siapapun, termasuk dengan karyawannya juga, lebih-lebih akan selalu patuh dengan segala perintah ibunya. Salah satu contohnya menjalani pernikahan ini yang sebenarnya terpaksa ia lakukan.
Keanu tak menyahuti omongan Cinta. Entah mengapa pria itu sedikit menjadi dingin dengan gadis itu. Padahal sebelum ada kata pernikahan diantara keduanya, pria itu sama ramahnya dengan Cinta.
Akhirnya mau tidak mau pria itu masuk juga ke kamar mandinya. Menutup pintu itu dengan sangat pelan, karena sedikit takut pintu plastik itu akan rusak bila ia menutupnya dengan keras.
Cinta masih berdiri ditempat semula. Memandang entah pada Keanu yang sudah masuk ke kamar mandi itu. Sebenarnya ia sudah bisa membaca aura dingin suaminya itu, akan tetapi jangan sebut Cinta jika gadis itu nanti tidak berhasil mendapatkan perhatian dan hati suaminya itu.
"Santai Cinta, Ayangmu masih shock aja. Entar kalau dah kena jurus mautmu, beeee.... Bucin bucin dah!" Gadis itu bermonolog sendiri dengan begitu jumawa.
Sedangkan keadaan didalam kamar mandi itu, Keanu tak segera melepas pakaiannya. Pria itu kebingungan sendiri nanti harus mengganti pakaian bersihnya dimana. Ia sangat yakin di kamar ini tentu tidak ada ruangan khusus untuk mengganti pakaian. Dan karena itulah pria itu masih memutar otak bagaimana nanti ia mengganti pakaiannya.
"Ya ampun, ini bukan kesialan kan?" gumamnya sendiri, seakan merasa mati kutu oleh keadaan ini. Yang sebenarnya bisa diakali jika ia mau menenangkan pikirannya, karena ini hanya hal sepele, masalah mengganti baju saja sudah bingung sendiri.
Pria itu melepas dasinya dengan tarikan kasar. Jengkel dan segenap perasaan entah telah menjalar dibenaknya. Setelah akhirnya pria itu selesai melepas pakaiannya, ia pun segera mengguyur tubuhnya menggunakan gayung, karena kebetulan shower yang juga ada di kamar mandi itu sedang tidak berfungsi.
Entah sudah berapa menit Keanu berada di kamar mandi itu, hingga sampai merasa bosan sendiri berlama-lama berada diruangan yang baginya agak sulit bergerak bebas.
"Ah, sial! Kenapa tadi aku nggak sekalian bawa baju ganti juga. Masa harus keluar seperti ini?"
Keanu meneliti seluruh tubuhnya yang hanya berbalut handuk sebatas perut dan lutut. Lalu perlahan ia membuka pintu dengan begitu hati-hati, menongolkan kepalanya sedikit, memastikan tidak ada orang lain di kamar itu.
Netranya membulat sempurna saat tahu jika masih ada Cinta di kamar itu. Gadis itu sedang fokus melucuti pakaian pengantinnya seorang diri, hingga tidak menyadari jika Keanu sedang memperhatikannya dengan sorot mata tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Lekuk tubuh gadis itu terekspos nyata, tetapi masih terbalut tanktop Bra kekinian yang melekat ditubuhnya. Sedang tubuh bagian bawahnya memamerkan kaki jenjangnya dengan paha mulusnya yang menggoda.
Walau belum ada rasa apa-apa terhadap istrinya itu, tetapi lelaki mana yang tidak akan tergoda melihat suguhan seduktif seperti itu. Apalagi Keanu akui, jika istrinya itu sebenarnya cantik dan tidak pernah membosankan bila dipandang. Hanya masalah hatinya saja yang masih belum bisa menerima adanya gadis itu.
Setelah selesai melepas bajunya, Cinta berencana akan menghapus make up nya sebelum nanti ia akan mandi juga. Belum juga gadis itu duduk di kursi riasnya, matanya tak sengaja membentur sosok suaminya yang sedang menyorotnya dari ambang pintu kamar mandi.
Gadis itu terkesiap. Lalu seketika menarik selimut tebal yang tertata rapi di kasurnya untuk bisa menutupi tubuhnya, hingga membuat ruangan kamarnya semakin berantakan karena kelopak bunga mawar itu jadi berserakan kemana-mana.
Diam-diam Keanu menyeringai samar, merasa lucu melihat aksi Cinta yang seperti sedang kepergok mesum.
"Aku nggak tahu kalau Mas sudah selesai." ujarnya. Merasa sangat malu ketahuan berpenampilan seperti itu didepan Keanu, walau sebenarnya apa yang ada didirinya itu sudah halal dipandang oleh suaminya.
Keanu hanya tertunduk sambil menggaruk-garuk tengkuknya sendiri. Sudah kepalang ketahuan, ia pun memilih keluar dari kamar mandi itu, tentu dengan hanya berbalut handuk saja.
Cinta menatap tontonan itu sambil kesulitan menelan salivanya sendiri. Otot dadanya yang mengeras, dengan bentuk perut rata yang menggoda iman, sangat membuat gadis itu semakin terpana karenanya.
Apalagi dari ujung rambutnya masih ada air menetes yang mengalir di kening mulusnya, menambah kesan wauw bagi Cinta, seakan menonton live oppa oppa aktor tampan khas Korea.
"Gantengnya suamiku.." pujinya, hanya dalam hati saja.
Keanu sangat tahu jika saat ini istrinya itu tidak menggeser sedikit pun tatapan matanya darinya, tetapi jika menuruti polah Cinta yang hanya bengong maka sampai malam pun ia tidak akan tahu dimana baju gantinya diletakkan oleh Cinta.
"Kamu ada baju ganti buat aku nggak?" tanya Keanu.
Cinta mengangguk kecil.
"Mana?" Pria itu menengadahkan sebelah tangannya, meminta baju gantinya kepada Cinta.
"Astaga!" seru Cinta, tiba-tiba ternganga sambil membungkam mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.
Keanu mengangkat dagunya, isyarat bertanya ada apa gerangan yang membuat Cinta bereaksi begitu.
Sorot mata Cinta menjurus ke arah pakaian pria yang sudah berserakan dilantai. Pasti itu karena ulahnya yang main tarik selimut, padahal juga ada pakaian ganti milik Keanu diatasnya.
Keanu mengikuti arah mata Cinta memandang. Ia dibuat kaget tak percaya, saat melihat pakaian bersihnya berserakan di lantai itu. Kali ini pria itu hanya bisa menggeleng kepala, saat tahu istrinya telah sukses membuat kamarnya seperti kapal pecah saja.
"Hehe... Maaf, nggak sengaja." ucap Cinta kemudian.
Belum juga Keanu melangkah akan mengambil pakaian itu, terdengar ketukan pintu kamarnya berbunyi.
"Cinta, Keanu, mama boleh masuk ya?" Rupanya Ratih yang memanggilnya.
"M-masuk, Ma." sahut Cinta.
Ceklek.
"Astaga!"
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Utiyem
maaakkkk aku yo ikut menelan saliva😅😅😅
2023-03-02
0
mom_abyshaq
ah... aku benci dengan pikiran ku yang suka jalan-jalan 😪
2023-02-04
1
mom_abyshaq
segera tancap gas Keanu, keburu disambar kucing 🤭
2023-02-04
0