“Oh, ya! Aku sudah di rumah.”
“Bagaimana? Kau suka rumahnya, kan?”
“Emm, rumahnya sedikit lebih tua dari yang di gambar.”
Pembicaraan lewat telepon itu terus tersambung sampai pria itu dan keluarganya memasuki rumah yang sekarang ini menjadi miliknya.
“Ibu! Kamarku yang ini, ya?” pinta seorang perempuan kecil sambil memegang bonekanya.
Wanita berpakaian dress berwarna biru muda menoleh ke arah anaknya dan tersenyum menyetujui setelah itu ia kembali mengeluarkan barang-barang yang di dalam kardus untuk ia tempatkan di rumah barunya. Sedangkan pria dari suami wanita itu duduk sejenak merasakan ketenangan sementara.
“Kau baik-baik saja? Mau aku buatkan teh?” tanya wanita itu sambil mendekati suaminya dan mengelus ujung rambut suaminya.
Dennis Mahendra Putra, anak campuran dari negeri Belanda dan Indonesia juga bekerja sebagai Direktur Pemasaran yang sedang memenuhi tugas di negeri Ginseng, Korea Selatan.
“Ehh, tidak perlu. Lihat saja kelakuan anakmu.” tolak Dennis halus sambil mengurut dahinya yang pening.
Wanita bernama lengkap Mira Jen itu tersenyum lalu melangkah menaiki tangga dan memasuki kamar anak gadisnya tadi.
“Sayang? Turun nak, ibu akan membersihkan debu di kamarmu.” perintah Mira tak ditanggapi oleh anaknya, ia hanya terus menatap ke bawah balkon kamarnya.
“Jennie? Apa yang Kau lihat?” panggil Mira dengan nama anaknya itu.
Mira mendekati Jennie dan memeluk pinggang anaknya sambil bertanya kembali.
“Hey, ada apa?” tanya Mira kembali membuat Jennie tersadar.
“Ibu, Dia siapa?” tanya Jennie dengan suara imutnya sambil menunjuk seorang bocah yang terus menatap rumahnya.
Mira tanpa sengaja mengerutkan dahinya melihat ada saja anak kecil berpakaian lusuh memasuki kompleks ini.
“Apa itu anak dari tetangga sebelah?” tanya Jennie lagi dan kali ini berbalik menatap wajah ibunya.
“Emh? A-mungkin seperti itu.” jawab Mira ragu.
Jennie tersenyum senang lalu segera berlari akan keluar dari kamarnya.
“Kau mau ke mana?” tanya Mira menghentikan langkah Jennie.
“Aku mau berteman dengan Dia.”
“Kau belum makan siang kan? Ayo makan dulu, Kau pasti lapar.” ajak Mira mencoba mengalihkan perhatian Jennie.
*_*
Tak ada yang memulai pembicaraan, hanya suara garpu dan sendok yang beradu di meja makan ini.
Jennie dengan lahapnya memakan semua sajian yang ada di piringnya hingga ia tersedak lalu meminum air putih yang ada di depannya, Mira menghentikan makannya dan menoleh menatap Jennie khawatir.
“Tak apa? Jika makan pelan-pelan, sayang.” nasihat Mira sambil mengelus ujung kepala anaknya.
Tok! Tok! Tok!
Satu keluarga di sana menoleh ke arah suara itu sampai akhirnya Mira berinisiatif berdiri dari duduknya untuk membuka pintu.
“Ya?” tanya Mira setelah membuka pintu tersebut.
Mira terkejut setelah mengetahui jika seseorang yang mendatangi rumahnya adalah anak kecil lusuh itu.
“Apa sekarang Kau pemilik rumah ini?” tanya bocah laki-laki itu mendongak menatap Mira.
Mira hanya diam tanpa menjawab sekecil apapun karna anak kecil ini berbicara dengan bahasa Korea yang hanya dimengerti oleh suami dan mungkin anaknya.
Dennis yang ingin melihat keadaan di luar, berdiri dan melangkah menuju istrinya sedangkan Jennie hanya menoleh melihat ayahnya yang berlalu pergi.
“Hei, anak kecil! Kenapa kau disini? Dimana rumah mu, eoh?” tanya Dennis sebelum ia benar-benar memperlihatkan tubuhnya pada anak itu.
“Nama ku Hyeon Chul, paman.” terang bocah itu sambil meletakkan tangannya didepan dada.
Dennis tersenyum lalu berjongkok mengusap cukup kasar rambut bocah bernama Hyeon Chul itu.
“Lalu katakan sekarang, di mana rumahmu, nak?” tanya Dennis lagi dengan bahasa asing tersebut.
“Ini rumahku.” jawab Hyeon Chul sambil menatap langit-langit rumah itu.
“Kenapa ini rumahmu? Ini rumahku dan orang tuaku.” sela Jennie yang
beberapa jarak dari Dennis sambil memegang knop pintu rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sinta Pramukti
ok mudah dimengerti
2020-04-02
0
Khanza
next
2020-03-23
0
🎸️ᴋᴀɢᴜʀᴀ
jejak dulu ya author sayang 😘
2020-02-19
2