****
Keesokan paginya
Jam 05.30 Arasya terbangun dari tidurnya. Arasya duduk dan mencoba mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam. Arasya menepuk-nepuk pipinya, dengan menggeleng-geleng tak percaya disertai senyum kecil di bibirnya, di benaknya terus bertanya, benarkah aku akan di jodohkan dengannya?
Sambil senyum-senyum sendiri Arasya berjalan ke kamar mandi. Setelah melakukan ritual paginya, Arasya siap-siap untuk sarapan bersama keluarganya. Tiba di meja makan ternyata Arasya sudah di tunggu oleh mami dan kakaknya.
"Kok senyum-senyum gitu, senang ya jadi nikah sama si do'i?" tanya mami pada Arasya.
"Ih mami apaan si, emang nggak bisa ya Arasya senyum-senyum" jawab Arasya ngeles.
"Mami tau kok sayang semuanya, syukur aja kami sudah menjodohkan kalian dari kalian masih kecil, mami senang banget keputusan mami dan almarhum papi kamu bisa buat kamu senang kaya gini" penjelasan mami.
Arasya masih tersipu mendengar perkataan maminya, sedangkan Aydan hanya terdiam seolah-olah tidak mendengar apa-apa. Arasya sempat melirik ekspresi Aydan dan menyenggolnya.
"Kak Aydan nggak senang ya Arasya nikah?tanya Arasya.
"Hum nggak kok dek, kakak ikut senang asal kamu juga senang" Aydan kaget dan menjawab pertanyaan adiknya. Sambil mencolek hidung adiknya, iapun tersenyum lebar.
"Ayo, ayo mulai sarapan nya, soalnya mami hari ini mau ketemu sama calon besan kamu " ajak mami sambil tersenyum.
Mereka akhirnya sarapan juga dengan Arasya masih sekali-kali senyum-senyum sendiri.
Selesai sarapan Arasya di ajak sama kakaknya ke sebuah tempat. Sesampainya di area perkantoran, disamping sebuah parkiran restoran, Aydan menurunkan Arasya.
"Loh, kok turun di sini kak, kita kan udah sarapan" protes Arasya.
"Sudah jangan dulu protes, ayo masuk dulu" ajak Aydan.
Mereka berdua pun masuk. Alangkah terkejutnya Arasya dengan dekorasi restoran tersebut, sangat terlihat mewah dan elegan. Tentu saja target restoran ini hanya untuk para kalangan atas. Dekorasi restoran itu memang sangat mewah tapi belum di buka, tidak ada tanda-tanda mereka di sambut oleh pelayan restoran tersebut.
Aydan mempersilahkan adiknya untuk duduk. Arasya masih kebingungan, diapun menuruti kakaknya, sedangkan Aydan ikut duduk berhadapan dengan Arasya.
"Kamu pasti heran ya, kok nggak ada pelayan yang nyambut kita?" tanya Aydan.
"Iya kak, kayaknya ni restoran belum buka deh kak, ayo deh kita pulang aja?" ragu Arasya.
"Eh duduk dulu, kakak mau kasi tau sesuatu sama kamu". Dengan menarik nafas Aydan tersenyum dan memberikan penjelasan kepada adiknya.
"Arasya restoran ini hadiah wisuda kakak buat kamu, kakak ingin kamu mengatur semuanya, mencari karyawan, menata administrasinya, semua yang berkaitan dengan restoran ini kakak percaya kan kepada kamu, kakak percaya kamu akan menjadi seorang chef yang hebat".
Arasya menganga mendengar penjelasan Aydan.
"Ya nggak usah begitu juga mulutnya Ara ?
Arasya menutup mulutnya dan menatap kakaknya tidak percaya.
"Iya, restoran ini untuk kamu" jelas Aydan.
Mata Arasya berkaca-kaca, Arasya pun bangun dan langsung memeluk kakaknya.
"Terima kasih ya kak, tapi ini mewah banget, pasti mahal ya biaya nya " protes Arasya manja sambil menyeka air matanya.
"Ini sepadan sama usaha kamu, adik kakak yang jenius, kakak masih nggak percaya kamu sudah lulus kuliah chef di usia 19 tahun, padahal teman-teman kamu di sana kan pada jago, tapi masih banyak yang belum lulus atau kamu main curang ya?" Selidik Aydan.
"Ih apaan si kak, ini tuh murni usaha Arasya kali kak"
"Iya iya, kakak bercanda kok, kakak percaya sama kamu, ya udah ayo kita keliling" ajak Aydan.
Arasya mengiyakan ajakan Aydan. Mereka pun berkeliling melihat semua ruangan yang ada di restoran tersebut, sedangkan Arasya tak berhenti menganga melihat setiap ruangan yang ia lewati, sampai di area dapur chef Arasya sampai menangis tidak bisa menahan haru. Melihat adiknya menangis Aydan memeluk menenangkan.
Setelah puas melihat semuanya, merekapun pulang ke rumah. Karena ini hari Minggu Aydan mengajak pulang adiknya untuk istirahat, karena kemarin saat dari Italia Arasya belum cukup waktunya untuk beristirahat.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments