Paman Dru yang baru sampai di apartemennya langsung cepat-cepat kembali ke ZG Mansion.
Selama di perjalanan dari apartemen ke ZG Mansion, Paman Dru terus menebak-nebak apa yang membuat Zico tiba-tiba mengamuk pada Nirmala.
Apa Nona Nirmala tidak mau melayani Tuan Muda? Atau jangan-jangan Tuan Muda menyadari kalau Nona Nirmala bukanlah Nona Viola? Kalau iya, kenapa bisa? Menurut ku penampilan Nona Nirmala sudah sangat mirip dengan Nona Viola dan aku juga sudah memberitahu Nona Nirmala bagaimana perilaku Nona Viola pada Tuan Muda, apa Nona Nirmala melupakan apa yang aku katakan dan itu membuat Tuan Muda menyadari kalau Nona Nirmala bukanlah Nona Viola?
Begitulah gumaman Paman Dru selama di perjalanan.
Tanpa Paman Dru sadari kalau sebenarnya dia sudah kecolongan atas gaya berpacaran Zico dan Viola.
Lima belas menit kemudian.
Begitu mobil Paman Dru memasuki halaman ZG Mansion, Paman Dru memarkirkan mobil nya sembarangan lalu keluar dari dalam mobil dan berjalan dengan langkah panjang memasuki mansion.
"Below..." Panggil Paman Dru saat melihat Bibi Below yang sedang mondar-mandir di depan tangga sambil matanya sesekali memandang ke atas.
Mendengar suara Paman Dru yang memanggil namanya, Bibi Below pun menoleh.
"Tuan Dru.." balas Bibir Below sambil menghampiri Paman Dru yang juga sedang berjalan mendekatinya.
"Dimana Tuan Muda sekarang?" Tanya Paman Dru.
"Masih ada di kamarnya." Jawab Bibi Below.
"Kalau Nona Nirmala?"
"Mungkin masih ada di kamar Tuan Muda." Jawab Bibi Below.
Tanpa banyak bertanya lagi, Paman Dru pun langsung berlari menaiki tangga.
Kau masih tidak mau bicara, hah!!! Cepat katakan siapa dirimu!!
Teriakan Zico langsung menyambut Paman Dru sesampainya di lantai atas.
"Gawat!!" Pekik Paman Dru seraya berlari mendekati pintu kamar Zico.
"Kalian berempat, kenapa berdiri disini? Kenapa tidak menenangkan Tuan Muda!!" Omel Paman Dru pada keempat bodyguard Zico.
"Maaf Tuan, kami tadi sudah berupaya menenangkan Tuan Muda, tapi Tuan Muda langsung mengusir kami, bahkan bodyguard Hi kena lempar vas bunga oleh Tuan Muda. Makanya kami tidak ada yang berani masuk." Jawab bodyguard Bi.
Paman Dru melirik bodyguard Hi yang sedang menunduk. Untung saja Zico melempar vas bunga ke arah punggung bodyguard Hi, kalau seandainya ke arah kepala sudah pasti kepala bodyguard Hi sudah kena jahitan sekarang.
PRAAAANG...
Tiba-tiba saja suara pecahan terdengar dari dalam kamar.
Tidak ingin sampai terjadi apa-apa pada Nirmala karena Nirmala adalah tanggung jawab Paman Dru, Paman Dru pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Zico.
Tapi ternyata Zico mengunci pintu kamar-nya dari dalam.
Door.. door.. door.
"Tuan Muda, ini saya Dru, buka pintunya Tuan Muda." Teriak Paman Dru sambil menggedor pintu kamar Zico.
Tapi Zico tak menggubrisnya.
Tiga menit Paman Dru sudah Paman Dru menggedor sambil meneriaki Zico agar membuka pintu, tapi Zico tetap tidak mau membukakan pintu kamarnya.
Yang ada malah suara teriakan amarah Zico dan suara barang-barang yang Zico lempar dan suara Nirmala yang terisak.
Tak ingin menunggu lama, Paman Dru pun memerintahkan keempat bodyguard Zico untuk mendobrak pintu kamar Zico.
"Cepat dobrak!!" Teriak Paman Dru pada keempat bodyguard Zico karena keempat bodyguard itu nampak ragu mendobrak pintu kamar Zico.
"Apa yang kalian pikirkan? Cepat dobrak sekarang! Apa kalian ingin membuat Tuan Muda menjadi seorang pembunuh, hah?! Nyawa Nona Nirmala sedang terancam sekarang!" Teriak Paman Dru lagi.
"Ayo cepat dobrak pintunya, saya yang akan bertanggung jawab penuh!" Kata Paman Dru.
Bodyguard Me pun maju duluan untuk mendobrak pintu kamar Zico dan disusul oleh bodyguard Bi. Mereka berdua pun mulai mendobrak pintu kamar Zico.
Pintu yang terbuat dari kayu Australian Buloke, salah satu jenis kayu yang terkuat di dunia itu membuat bodyguard Me dan bodyguard Bi agak kesusahan mendobrak pintu.
Keempat bodyguard itu pun berganti-gantian mencoba mendobrak pintu.
BRAAAK...
Akhirnya setelah lima kali melakukan percobaan dengan kekuatan super maksimal, akhirnya pintu pun berhasil terbuka.
Setelah pintu terbuka, cepat-cepat Paman Dru masuk ke dalam ruang tidur Zico dimana Zico dan Nirmala berada sekarang.
Paman Dru melihat kamar Zico mulai dari ruang santai sampai ruang tidur sudah seperti kapal pecah, banyak pecahan kaca di lantai dan barang-barang yang sudah tidak pada tempatnya. Situasi ini menggambarkan dengan jelas bagaimana emosi Zico yang sangat meledak.
Sesampainya di ruang tidur, Paman Dru melihat Nirmala yang sedang berlutut di samping ranjang sambil menangis dengan tubuh yang di tutupi selimut sedangkan Zico hanya menggunakan boxer.
Melihat penampilan Zico dan Nirmala, yang terlintas di pikiran Paman Dru, Zico ingin bercinta dengan Nirmala tapi Nirmala menolak.
"Tuan Muda.." panggil Paman Dru pada Zico yang sedang berdiri didekat jendela balkon kamar ruang tidur.
Zico memutar tubuhnya menghadap Paman Dru.
"Katakan padaku, siapa wanita ini Paman!!" Teriak Zico dengan tatapan membunuh pada Paman Dru.
Paman Dru melirik Nirmala sesaat sambil menghela nafasnya untuk tetap tenang.
"Tuan Muda, tenangkan diri Anda."
"Apa Paman bilang? Tenang? Paman menyuruh aku tenang disaat aku tahu kalau wanita yang selama ini ada di sampingku bukan lah istri ku? Paman masih menyuruhku untuk tenang?!" Bentak Zico.
"Saya akan menjelaskan semuanya Tuan. Jadi tolong tenangkan diri Anda terlebih dulu." Balas Paman Dru.
Paman Dru pun berjalan menghampiri Nirmala.
"Nona, berdirilah." Ucap Paman Dru pada Nirmala.
Nirmala pun mendongakkan wajahnya.
"Tuan..." Lirih Nirmala sambil terisak.
"Semua akan baik-baik saja. Saya kan sudah berjanji akan bertanggung jawab penuh." Ucap Paman Dru yang mengerti akan perasaan Nirmala saat ini.
"Kalian, bawa Nona Nirmala keluar dari sini. Suruh kepala pelayan memberikan teh hangat untuk Nona Nirmala." Perintah Paman Dru pada bodyguard Me dan bodyguard Bi yang sedang berdiri diantara ruang santai dan ruang tidur.
"Cih.. jadi seisi mansion ini sudah menipuku!!" Decih Zico saat Paman Dru memerintahkan bodyguardnya untuk membawa Nirmala pergi.
Kedua bodyguard itu pun menghampiri Nirmala dan membantu Nirmala berdiri lalu membawa Nirmala keluar dari kamar Zico.
Setelah Nirmala dan bodyguard keluar, Paman Dru pun kembali mendekati Zico dan langsung berlutut di hadapan Zico.
"Pa-paman.. apa yang kamu lakukan Paman?!" Kaget Zico saat melihat pria paruh baya yang sudah menjaga-nya dari kecil itu berlutut di hadapannya.
"Kalau Anda mau menghukum, hukum saja saya, Tuan jangan hukum Nona Nirmala atau orang-orang yang menutupi masalah ini dari Anda." Ucap Paman Dru.
"Berdirilah Paman, jangan seperti ini. Paman tidak pantas berlutut di hadapan ku seperti ini." Ucap Zico.
"Tidak Tuan, sampai Anda mau mendengar penjelasan saya." Balas Paman Dru.
"Baiklah, saya akan mendengarkan penjelasan Paman. Sekarang jelaskan lah kenapa wanita itu ada disini dan kemana Viola?"
Paman Dru pun mulai menceritakan mulai dari kejadian kecelakaan helikopter yang kejadiannya tidak Zico ingat sampai akhirnya Paman Dru menemukan Nirmala.
Paman Dru juga mengatakan niatnya yang hanya ingin menjadikan Nirmala sebagai istri pengganti untuk Zico setidaknya sampai Viola ditemukan tapi sayangnya karena Viola tidak kunjung ditemukan padahal tim SAR sudah melakukan segala cara, akhirnya Paman Dru dan tim SAR pun memutuskan untuk mengakhiri pencarian Viola dan menyatakan Viola telah meninggal dan jasadnya tidak bisa ditemukan karena sudah di makan ikan-ikan di laut.
Mendengar penjelasan Paman Dru, Zico langsung tersungkur dan menangis histeris tepat di depan Paman Dru yang sedang berlutut.
"Huaaaaa... Viola..." Teriak Zico histeris.
Melihat Tuan Muda-nya histeris, Paman Dru pun langsung mendekati Zico dan membawa Zico dalam pelukannya.
"Tuan Muda, tenangkan diri Anda Tuan Muda." Ucap Paman Dru sambil menepuk-nepuk punggung Zico.
• • • • •
Setelah kurang lebih lima belas menit histeris karena kehilangan Viola, Zico pun kembali tenang.
"Tolong tinggalkan aku sendiri, Paman." Pinta Zico saat dirinya sudah lebih tenang.
"Tuan Muda-"
"Aku mohon Paman, tolong tinggalkan aku sendiri. Aku ingin menata hati ku terlebih dulu agar aku bisa berpikir jernih." Potong Zico.
"Baiklah Tuan Muda. Saya harap apapun keputusan Anda, Anda jangan sampai larut dalam kesedihan. Hidup tetap berjalan Tuan Muda, kita harus bisa menerima apa yang sudah di gariskan Tuhan pada kita." Ucap Paman Dru.
Zico tidak membalas ucapan Paman Dru, tapi air mata-nya kembali mengalir dari mata-nya.
Paman Dru pun menepuk pelan pundak Zico lalu berdiri dan meninggalkan Zico yang sedang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Setelah Paman Dru keluar, Zico pun berdiri dan berjalan menuju nakas untuk mengambil bingkai foto yang berisikan fotonya dan foto Viola lalu duduk di pinggir ranjang dan menatap sendu foto itu.
"Kenapa kamu juga meninggalkan ku Sayang? Aku sudah ditinggalkan Mommy-ku saat aku masih berusia sepuluh tahun, lalu ditinggal Daddy-ku saat umurku dua puluh tahun. Hari-hari ku sangat sulit tanpa kehadiran orangtuaku, sampai akhirnya aku menemukan mu, wanita yang bersedia memberikan bahu-nya untuk tempat ku bersandar. Banyak mimpi dan harapan yang ingin aku bangun bersama mu Viola, tapi kenapa kamu juga pergi meninggalkan ku saat aku baru mau memulai mewujudkan mimpi-mimpi itu. Aku harus bagaimana sekarang tanpa mu Viola?" Lirih Zico sambil mengusap foto Viola. Tangisnya pun kembali pecah.
Sambil memeluk bingkai foto, Zico pun menyandarkan punggungnya di kepala ranjang dan terus menangis.
Tak lama tangis-nya terhenti saat matanya tak sengaja melihat bercak darah di sprei.
Zico pun teringat lagi akan kejadian beberapa saat lalu, kejadian yang membuat dirinya akhirnya mengetahui kalau wanita yang saat itu ada dalam kungkungan-nya bukanlah Viola.
"Aaargh...!!! Apa yang harus aku lakukan pada wanita itu sekarang?! Aku sudah merenggut mahkota-nya, jadi tidak mungkin aku mengusirnya." Lirih Zico.
Zico kembali menatap foto Viola.
"Sayang, apa kamu yang mengirimkan wanita itu untuk ku, untuk menggantikan mu? Tolong beri aku petunjuk-mu Sayang kalau memang wanita itu adalah wanita yang kamu tunjuk untuk menggantikan diri mu." Lirih Zico lagi.
Sesaat setelah Zico meminta petunjuk pada foto Viola, tiba-tiba terdengar suara cicak yang sangat jelas memenuhi ruang tidur Zico.
Mendengar suara cicak itu, Zico pun yakin kalau itu adalah jawaban dari Viola.
Zico memejamkan matanya sambil terus menangis.
"Baiklah kalau itu yang kamu mau Viola. Aku akan berusaha menerima wanita itu. Tapi aku tidak janji untuk bisa mencintai-nya." Lirih Zico.
Zico pun meletakkan kembali foto itu di nakas lalu mengusap air mata yang membasahi pipinya dan tak lupa menyeka ingus yang meleleh dari lubang hidungnya.
Setelah itu Zico pun keluar dari dalam kamar-nya.
Melihat Zico keluar dari dalam kamar, empat bodyguard Zico langsung menundukkan wajah mereka.
"Maafkan kami Tuan." Ucap bodyguard Me mewakili ketiga teman-temannya.
"Sudah lah, jangan di bahas lagi. Aku sudah memaafkan kalian." Balas Zico.
"Sekarang bersihkan lah kamar ku!" Perintah Zico.
"Baik Tuan." Jawab keempat bodyguard kompak.
"Dimana wanita itu sekarang?" Tanya Zico menanyakan keberadaan Nirmala.
"Nona Nirmala ada bersama dengan Bibi Below di kamar Bibi Below, Tuan." Jawab bodyguard Me.
"Oh.. namanya Nirmala." Gumam Zico dalam hati. Padahal sudah beberapa kali tadi Paman Dru menyebut nama Nirmala, tapi baru ini Zico menyadari kalau nama wanita itu adalah Nirmala.
Tanpa membalas jawaban bodyguard Me, Zico pun meninggalkan keempat bodyguard itu dari depan kamar-nya dan berjalan menuju lift yang akan membawa-nya ke lantai bawah.
Ting. Pintu lift terbuka.
Zico pun keluar dari dalam lift dan hendak berjalan menuju kamar Bibi Below yang berada di paviliun belakang, tempat dimana para pekerja wanita yang ada di ZG Mansion tinggal.
Saat berjalan menuju paviliun, Zico berpapasan dengan Paman Dru yang sepertinya baru dari paviliun belakang.
"Tuan Muda." Sapa Paman Dru.
"Dimana wanita itu?" Tanya Zico.
"Nona Nirmala sudah beristirahat Tuan dikamar Bibi Below." Jawab Paman Dru.
Zico menghela nafasnya kasar.
"Paman, berikan saya informasi tentang wanita itu, setidaknya saya harus tahu latar belakang dari wanita yang menggantikan posisi istri saya." Ucap Zico.
"Tuan, apa Anda-" lirih Paman Dru kaget. Ia tidak menyangka kalau Zico akan menerima Nirmala padahal tadi Paman Dru mengatakan pada Nirmala akan tetap menanggung semua biaya hidup dan biaya pengobatan Ibu Nirmala kalau Zico mengusir Nirmala.
Tapi ternyata dugaannya salah, Zico malah memaafkan Nirmala.
• • • • •
Bersambung...
...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....
...💋💋 Sarangbeo 💋💋...
...Bibi Bee Yellow...
...( Bibi Below )...
...50 th...
...Kepala Pelayan ZG Mansion...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ayu
visual bibi below kyk julia robert ya thor
2025-02-01
0
sharvik
cuma visual zico yg krang keren hehehe
2024-04-04
0
🌈Pelangi
wkwkkwkwwkkw ngakak.... viola arwahnya gentayangan trus jadi cicak
2024-04-03
0