Setelah menandatangani surat perjanjian kerjasama untuk menjadi istri pengganti Tuan Muda Zico. Paman Dru pun mengajak Nirmala untuk langsung melakukan tugasnya, namun sebelum membawa Nirmala ke ZG Mansion, sudah pasti Paman Dru akan me-make over terlebih dulu penampilan Nirmala.
"Mmm.. Tuan.." bolehkah saya menemui keluarga saya terlebih dulu? Saya hanya ingin memastikan kalau Anda memang sudah memberikan kesejahteraan untuk Ibu dan adik-adik saya." Ucap Nirmala.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju salon.
Paman Dru hanya melirik dengan ekor mata-nya lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Me.." panggil Paman Dru pada bodyguard Me yang sedang mengendarai mobil.
"Iya Tuan." Jawab bodyguard Me seraya melihat Paman Dru dari kaca spion.
"Kita pergi ke daerah D dulu. Kita antar dulu Nona ini menemui keluarganya." Ucap Paman Dru.
"Baik Tuan." Jawab bodyguard Me.
"Nona, bisa Anda memasukkan alamat Anda di ponsel pintar ini." Pinta bodyguard Me seraya memberikan ponsel pada Nirmala.
Nirmala pun mengambil ponsel itu lalu memasukkan alamat tempat tinggal Ibu dan kedua adiknya.
• • • • •
Satu jam kemudian.
Kini mobil yang di kendarai bodyguard Me sudah berada tepat di depan gang kecil dimana kontrakan tempat tinggal Ibu dan kedua adik Nirmala.
Begitu mobil berhenti, Nirmala pun turun keluar dari dalam mobil dan diikuti Paman Dru dan bodyguard Me.
"Tuan, kenapa Anda ikut turun? Anda tunggu saja di mobil." Pinta Nirmala. Ia tidak mau dengan ikutnya Paman Dru dan bodyguard Me ke rumahnya akan membuat para tetangga berspekulasi tidak baik tentangnya.
"Kenapa? Apa kamu takut para tetanggamu bergosip tentang mu?" Tanya Paman Dru.
"Tenang saja, saya sudah menutup mulut mereka semua. Jadi siapa yang berani bergosip yang tidak-tidak tentang mu dan keluarga mu, maka mereka akan menerima akibatnya." Jawab Paman Dru.
"Cepat jalan dan temui Ibu dan adik mu, waktu kita tidak banyak!" Perintah Paman Dru.
Dengan wajah cemberut, mau tak mau Nirmala berjalan lebih dulu menuju kontrakan tempat tinggal Ibu dan adik-adiknya.
Dan benar saja, saat Nirmala hendak berjalan menuju rumah-nya para tetangga tidak ada yang berani bergunjing dan malah tersenyum ramah pada Nirmala. Nirmala hanya membalas sapaan ramah para tetangganya dengan senyuman terpaksa.
"Dasar manusia munafik!!" Umpat Nirmala dalam hatinya.
Kini Nirmala sudah sampai di depan rumahnya
Ceklek. Nirmala membuka pintu rumah.
"Ibu, Chandra, Galang." Panggil Nirmala seraya masuk ke dalam rumah.
Adik bungsu Nirmala pun keluar dari kamar.
"Kak Nirmala..." Teriak adik bungsu Nirmala itu sambil berlari menghampiri sang Kakak lalu memeluk Kakak-nya sangat erat.
"Terimakasih Kak Nir, sudah berkorban banyak untuk keluarga kita." Ucap Galang, adik bungsu Nirmala.
"Sama-sama Sayang." Balas Nirmala seraya mengelus rambut Galang, meski ia tidak tahu apa yang sebenarnya sudah di berikan Paman Dru untuk mensejahterahkan keluarga-nya.
"Ibu sama Chandra mana?" Tanya Nirmala.
"Ibu sama Kak Chandra sedang ke rumah sakit. Tadi ada yang datang katanya orang suruhan bos Kak Nirmala. Katanya mereka mau membawa Ibu berobat ke rumah sakit." Jawab Galang.
Nirmala menoleh ke arah Paman Dru sesaat.
Nirmala tidak menyangka kalau pergerakan orang-orang suruhan Paman Dru sangat cepat.
"Tuan, apa Anda tidak keberatan kalau kita menunggu Ibu ku pulang dulu?" Tanya Nirmala.
"Me, telepon mereka, apa mereka masih lama di rumah sakit." Perintah Paman Dru.
"Baik Tuan." Bodyguard Me pun menghubungi orang yang di tugaskan Paman Dru mengantar Ibu Aruni ke rumah sakit.
"Mereka sedang dalam perjalan kesini Tuan." Ucap bodyguard Me setelah selesai menelpon orang suruhan yang mengantar Ibu Arumi itu.
"Baik lah, kita tunggu sebentar lagi, tapi jika dalam setengah jam mereka tidak datang, kita pergi." Ucap Paman Dru dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Nirmala.
Tak sampai lima belas menit Ibu Arumi dan Chandra pun pulang.
Paman Dru pun menceritakan secara spesifik tentang perjanjian kerjasama antara dirinya dan Nirmala. Karena orang suruhan Paman Dru itu hanya mengatakan kalau Nirmala sekarang adalah orang penting di ZG Group.
Ibu Arumi yang sempat menolak anaknya di jadikan istri pengganti, akhirnya merelakan anaknya menjadi istri pengganti karena Nirmala yang terus meyakinkan dirinya kalau semua akan baik-baik saja dan Paman Dru bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini.
Setelah setengah jam berada di rumah sang Ibu, Nirmala, Paman Dru dan bodyguard Me pun undur diri dan kembali melanjutkan perjalan mereka menuju salon untuk me-make over Nirmala agar penampilan Nirmala seratus persen mirip dengan Viola.
• • • • •
ZG Mansion.
Pukul 20.00
Kini Paman Dru, Nirmala dan bodyguard Me telah sampai di ZG Mansion.
Mata Nirmala memandang takjub melihat kemegahan di dalam ZG Mansion.
"Wow.. begini ternyata dalam-nya rumah sultan." Lirih Nirmala pelan namun masih bisa di dengan oleh Paman Dru.
Mengetahui Paman Dru datang, Bibi Below yang sedang ada di dapur pun langsung beranjak dari dapur untuk menemui Paman Dru. Niatnya ingin memberitahu Paman Dru kalau Tuan Muda Zico tidak mau makan malam dan terus saja berlatih tanda tangan.
Tapi sesampainya di ruang tamu tempat Paman Dru dan Nirmala berada sekarang, mata Bibi Below membulat sempurna saat melihat wanita yang mirip dengan Viola.
"No-nona Viola." Lirih Bibi Below.
"Apa ini benar-benar Nona Viola? Bukan kah Nona Viola belum di temukan?" Tanya Bibi Below.
"Hai Bibi, kenalkan nama saya Nirmala." Ucap Nirmala memperkenalkan dirinya seraya menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Bibi Below.
Bibi Below menyambut uluran tangan Nirmala tapi matanya mengarah pada Paman Dru.
"Nona Viola belum di temukan. Dan Nona Nirmala ini hanya menjadi istri pengganti sementara Tuan Muda Zico, sampai ada kabar yang pasti tentang Nona Viola." Ucap Paman Dru menjelaskan siapa Nirmala.
"Oh..." Bibi Below hanya membulatkan mulutnya.
"Saya Bee Yellow, panggil saja Bibi Below. Saya kepala pelayan disini." Ucap Bibi Below.
"Senang berkenalan dengan Bibi." Balas Nirmala.
"Beritahu pada staf mu yang lain tentang Nona Nirmala dan ingat jangan ada yang sampai membocorkan siapa sebenarnya Nona Nirmala." Perintah Paman Dru.
"Siap Tuan." Balas Bibi Below.
"Bagaimana dengan Tuan Muda?" Tanya Paman Dru.
"Itu dia yang ingin saya laporkan tadi. Tuan Muda menolak makan malam sampai dirinya berhasil membuat tanda tangannya." Ucap Bibi Below.
Paman Dru menghela nafasnya kasar lalu melirik Nirmala yang sedang menatap kagum isi dalam ZG Mansion.
"Ekhem.." dehem Paman Dru. Dan deheman Paman Dru berhasil membuat Nirmala mengalihkan pandangannya ke arah Paman Dru.
"Apa kamu mendengar kata-kata Bibi Below tadi?" Tanya Paman Dru pada Nirmala dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Nirmala.
"Kalau begitu mulai lah bekerja. Bujuk suami mu untuk makan malam."
Nirmala pun menganggukkan kepalanya mantap. Pikirnya hanya membujuk makan malam saja itu tidak terlalu sulit karena dirinya juga sering membujuk adiknya untuk makan.
"Yang mana kamarnya?" Tanya Nirmala.
"Below, antar Nona Nirmala ke Tuan Muda." Perintah Paman Dru pada Bibi Below.
"Mari Nona Muda, ikut saya." Ucap Bibi Below lalu berjalan lebih dulu menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai dua dimana kamar Tuan Muda Zico berada.
"Bibi, bisakah jangan memanggil ku dengan panggilan Nona Muda. Panggilan itu terlalu berat untuk ku." Ucap Nirmala.
"Maaf Nona, tidak bisa. Meski Anda hanya istri pengganti, tapi status Anda adalah istri dari Tuan Muda kami, jadi kami harus memanggil Anda dengan panggilan Nona Muda." Jawab Bibi Below.
Nirmala hanya menghela nafasnya kasar. Ingin kembali protes pun rasanya akan percuma, peraturan di rumah sultan hanya si sultan itu sendiri yang bisa merubahnya.
Kini Nirmala dan Bibi Below sudah berada tepat di depan kamar Zico.
"Ini kamar Tuan Muda." Ucap Bibi Below seraya membuka pintu kamar Zico.
"Silahkan masuk Nona." Kata Bibi Below lagi.
Nirmala menghela nafasnya kasar.
"Ayo Nirmala kamu bisa!!" Ucap Nirmala memberi semangat pada dirinya sendiri. Setelah itu, Nirmala pun masuk ke dalam kamar Zico.
Nirmala berjalan dengan langkah kecil memasuki ruang tidur Zico.
Sesampainya di ruang tidur, mata Nirmala membulat saat melihat sosok Zico, yang ternyata lebih tampan dari foto yang di tunjukkan Paman Dru. Di foto, wajah Zico terlihat sangar tapi saat melihat aslinya Nirmala melihat wajah Zico yang sangat manis.
"Jangan memaksa ku makan!! Aku tidak akan makan kalau aku belum berhasil menulis tanda tangan ku sendiri!!" Ucap Zico saat menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari balik dinding yang menuju ke ruang tidur tanpa melihat ke arah orang itu.
Zico masih fokus melatih tanda tangannya sendiri diatas ranjang.
Sudah banyak kertas berserakan di lantai karena Zico yang selalu gagal meniru tanda tangannya sendiri.
"Aduh.. kenapa jantung ku berdebar sangat kencang seperti ini? Jangan gugup Nirmala, jangan gugup, kamu harus terlihat natural layaknya seorang istri pada suaminya." Gumam Nirmala dalam hati.
Setelah beberapa detik menata hatinya agar tidak gugup, Nirmala pun berjalan menghampiri Zico dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Sayang...." Panggil Nirmala.
Panggilan Nirmala untuk Zico itu pun berhasil membuat Zico menoleh ke arah Nirmala yang sedang berjalan mendekatinya.
"Siapa kamu?! Kenapa kamu memanggil ku Sayang?" Tanya Zico kaget.
"Astaga aku lupa kalau Tuan Muda ini sedang amnesia!" Pekik Nirmala dalam hati.
"Aku Viola, istri mu. Masa kamu juga tidak mengenali ku?"
"Istri ku?" Lirih Zico sambil memicingkan matanya melihat Nirmala dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Wanita ini mirip dengan wanita yang ada di foto. Tapi kenapa aku merasa berbeda?" Gumam Zico.
"Akh.. mungkin itu karena tadi aku berusaha keras mengingatnya." Gumam Zico lagi.
"Darimana saja kau?! Kenapa baru muncul sekarang?" Tanya Zico.
"Maaf Sayang, aku mengalami trauma karena kejadian itu, jadi aku harus di rawat beberapa hari di tempat khusus." Jawab Nirmala. Untung saja saat dalam perjalanan tadi Paman Dru sudah memberitahu-nya apa saja yang harus ia jawab, jadi ia tidak gugup menjawab pertanyaan Zico.
"Dan hari ini aku baru boleh diizinkan pulang oleh dokter yang menangani ku." Kata Nirmala lagi.
Nirmala pun berjalan menghampiri Zico dan duduk di pinggiran ranjang sebelah Zico.
"Maafkan aku Sayang, aku tidak ada saat kamu membutuhkan ku." Ucap Nirmala seraya mengambil tangan Zico dan mengelus-elus punggung tangan Zico.
Terpaksa Nirmala melakukan ini karena dari informasi yang di berikan Paman Dru, Viola adalah wanita yang agresif makanya Zico tergila-gila dengan Viola.
Zico menepis tangan Nirmala lalu mengalihkan pandangannya dari Nirmala dan kembali fokus berlatih meniru tanda tangannya.
"Sayang, aku lapar. Apa kamu tidak mau menemani ku makan?"
"Aku belum lapar. Makan lah sendiri. Di bawah banyak pelayan yang akan melayani mu." Jawab Zico.
"Kalau begitu aku juga tidak mau makan. Kamu tahu kan kalau aku punya GERD, dan kamu tahu kan kalau GERD seseorang kambuh bisa membuat orang itu meninggal."
"Biarlah aku meninggal. Yang penting aku meninggal disamping mu." Ucap Nirmala.
"Haish!!!" Geram Zico.
"Baiklah, baiklah. Kita makan malam dulu." Ucap Zico terpaksa.
"Yes. Apa kamu mau pelayan mengantar makan malam kita ke sini?"
"Tidak perlu! Aku bosan di kamar ini terus. Aku ingin makan di ruang makan. Panggil bodyguard ku untuk menurunkan ku dari tempat tidur ini." Perintah Zico.
Nirmala pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu untuk memanggil bodyguard Zico.
Melihat Nirmala berhasil membujuk Zico makan, Paman Dru tersenyum senang.
"Aku memang tidak pernah salah pilih." Gumam Paman Dru.
• • • • • •
Satu bulan kemudian.
Sudah satu bulan Nirmala menjadi istri pengganti untuk Zico. Berkat perawatan Nirmala dengan penuh kasih sayang, fisik Zico kini sudah pulih, hanya tinggal menghilangkan bekas luka di tubuh Zico.
Untungnya saat ini Zico sedang hilang ingatan, jadi Nirmala tidak perlu mengurus Zico dalam urusan ranjang. Bahkan tidur mereka pun terpisah atas permintaan Zico.
Walaupun menerima kehadiran Nirmala sebagai istrinya tapi karena dirinya masih hilang ingatan, maka dari itu Zico meminta Nirmala untuk tidak tidur dengannya. Dan itu sangat di syukuri oleh Nirmala.
Tim SAR pun juga memutuskan untuk menghentikan pencarian Viola karena sudah hampir dua bulan melakukan pencarian, keberadaan Viola tak kunjung di temukan dan keputusan itu di setujui oleh Paman Dru yang juga sudah mulai putus asa.
Tapi untungnya sudah ada Nirmala yang menggantikan posisi Viola sekarang, jadi Paman Dru tidak terlalu pusing seperti sebelum dirinya menemukan Nirmala.
Dengan di berhentikan-nya pencarian Viola, maka dari itu Viola di nyatakan meninggal. Dan posisi Nirmala kini bukan lagi menjadi istri pengganti sementara, melainkan menjadi istri sah Zico meski harus seumur hidup dengan nama Viola Peach.
• • • • •
Bersambung...
...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....
...💋💋 Sarangbeo 💋💋...
...Viola Peach...
...25 th...
...Istri Tuan Muda Zico...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Elisanoor
hoekkk 😆
2024-02-09
0
Juan Sastra
ggak sah dong,,kan beda orang beda nama beda orang tua juga,,ggak adil bagi nirmala,, nanti pas zico sadar dari lupa ingatannya nirmala lah yg jadi korban, ,, harusnya di nikahkan ulang,, biar ggak jadi kumpul kebo
2023-10-24
0
Kikan dwi
GK adil bgt buat Nirmala, tp btw itu viola nya kmn ?
2023-09-20
0