Bab 2

Satu jam kemudian.

Setelah kurang lebih satu jam menjalani pemeriksaan, Zico kembali di pindahkan ke ruang intensif.

"Bagaimana hasilnya? Kepala Tuan Muda tidak cidera serius kan?" Tanya Paman Dru khawatir.

"Dari hasil MRI, kepala Tuan Muda tidak mengalami cidera yang serius. Bagian dalam tubuhnya juga baik-baik saja, hanya tulang bahunya saja yang mengalami sedikit pergeseran." Jawab dokter Sonny White.

"Lalu kenapa Tuan Muda tidak mengingat saya?"

"Ini hanya amnesia sementara Tuan Dru, mungkin di sebabkan oleh shock berat karena tragedi yang di alaminya. Kita akan melakukan pengobatan hypnoterapi untuk membantu mengembalikan ingatan Tuan Muda." Jawab dokter Sonny.

Paman Dru menghela nafasnya kasar.

"Berikan pengobatan terbaik untuk Tuan Muda. Dan ingat jangan sampai berita Tuan Muda yang hilang ingatan tersebar kemana-mana. Ini tanggung jawab mu untuk merahasiakan kesehatan Tuan Muda." Ucap Paman Dru.

"Iya Tuan, saya mengerti." Balas dokter Sonny.

Paman Dru pun keluar dari ruangan dokter Sonny.

"Tuan Dru..." bodyguard Me menghampiri Paman Dru saat melihat Paman Dru keluar dari dalam ruangan dokter.

"Ada apa? Apa sudah ada berita tentang Nona Viola?"

Bodyguard Me menggelengkan kepalanya.

"Tapi tim SAR menemukan sepatu Nona Viola di aliran sungai yang jaraknya tiga kilometer dari tempat yang seharusnya menjadi titik jatuhnya Nona Viola." Jawab bodyguard Me.

"Kalau sepatu itu di temukan di sungai, hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, Nona Viola jatuh ke sungai dan terbawa aliran sungai dan ke dua, mungkin saja sepatu itu terlepas saat Nona Viola terjun dan sepatu itu jatuh ke sungai." Lirih Paman Dru mencoba menganalisa.

Paman Dru lalu menghela nafasnya kasar.

"Tetap lakukan pencarian." Perintah Paman Dru.

"Baik Tuan. Tapi Tuan, tim SAR juga menanyakan apa ada batas waktu untuk melakukan pencarian Nona Viola?" Tanya bodyguard Me.

"Untuk saat ini saya tidak memberikan batas waktu, mengingat Tuan Muda sedang mengalami amnesia, jadi kita memiliki banyak waktu untuk melakukan pencarian Nona Viola, setidaknya sampai ingatan Tuan Muda kembali." Jawab Paman Dru.

"Baik Tuan, saya mengerti." Balas bodyguard Me.

Bodyguard Me pun menjauh dari Paman Dru untuk menghubungi ketua tim SAR dan menyampaikan pesan dari Paman Dru.

Sedangkan Paman Dru berjalan menuju kamar perawatan Zico.

• • • • •

Empat belas hari berlalu.

Sudah empat belas hari Zico dirawat di rumah sakit, merasa bosan terkungkung di dalam kamar rawat, Zico pun meminta keluar dari rumah sakit.

Merasa kasihan dengan Tuan Muda-nya, Paman Dru pun meminta dokter untuk memindahkan perawatan intensif Zico ke ZG Mansion.

Zico pun diizinkan keluar dari rumah sakit. Dan saat kamar Zico sudah di sulap menjadi kamar rawat intensif, barulah Zico keluar dari rumah sakit.

Dengan menggunakan kursi roda yang di dorong oleh bodyguard Hi. Zico dan keempat bodyguard pribadinya serta Paman Dru keluar dari kamar rawat dan turun ke lantai bawah dengan menggunakan lift khusus.

Ting. Pintu terbuka.

Bodyguard Me dan Bi keluar lebih dulu dari dalam lift lalu disusul bodyguard Hi sambil mendorong kursi roda Zico, setelah itu barulah bodyguard Pu, Paman Dru, dokter Sonny dan dua orang dokter lainnya yang ikut mengantar Zico keluar dari rumah sakit.

Saat berjalan dari lift menuju pintu keluar, mata Paman Dru tak sengaja melihat sosok wanita berseragam cleaning servis yang sedang mengepel area lobi yang sangat mirip dengan Viola.

Sontak Paman Dru menghentikan langkahnya dan memicingkan matanya untuk mempertajam penglihatannya melihat wanita yang mirip dengan istri Tuan Muda-nya itu. Sambil otaknya berpikir.

Apa Nona Viola juga mengalami amnesia makanya sekarang dia menjadi cleaning servis.

Begitulah yang terlintas di kepala Paman Dru.

"Ada apa Tuan Dru?" Tanya dokter Sonny.

"Apa gadis itu sudah lama bekerja disini?" Tanya Paman Dru sambil dagunya ia arahkan pada gadis yang memakai seragam cleaning servis.

Mata dokter Sonny dan dua dokter lainnya mengikuti arah mata Paman Dru memandang.

"Sepertinya gadis itu sudah tiga bulan lebih bekerja di rumah sakit ini." Jawab salah seorang dokter.

"Berarti itu bukan Nona Viola." Gumam Paman Dru dalam hati.

Paman Dru pun kembali meneruskan langkah kakinya menyusul Zico dan keempat bodyguardnya.

Sambil berjalan, otak Paman Dru sambil berpikir.

Si gadis cleaning servis itu sangat mirip dengan Nona Viola. Apa sebaiknya aku menjadikan gadis itu untuk menjadi pengganti Nona Viola saja sampai Nona Viola di temukan. Karena kalau Nona Viola tidak di temukan juga sampai ingatan Tuan Muda kembali, bisa-bisa Tuan Muda menjadi depresi dan menyalahkan dirinya sendiri.

Pikiran Paman Dru berkecamuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Sampai akhirnya Paman Dru pun memutuskan untuk mencari tahu lebih dulu latar belakang gadis cleaning servis itu, jika latar belakangnya baik, maka Paman Dru akan mengajak gadis cleaning servis itu bekerja sama.

"Dokter Sonny, cari tahu tentang gadis cleaning servis itu." Perintah Paman Zico.

"Baik Tuan." Jawab dokter Sonny tanpa melontarkan pertanyaan apa-apalagi.

• • • • •

ZG Mansion.

Kini Zico sudah sampai di mansionnya. Tapi tetap saja, ia tidak bisa mengingat mansion yang memiliki banyak kenangan bersama almarhum kedua orangtuanya itu.

"Selamat datang kembali di Mansion, Tuan Muda Zico." Sapa Bibi Bee Yellow atau yang biasa di panggil Bibi Below, kepala pelayan di ZG Mansion seraya membungkukkan tubuhnya dan diikuti oleh kurang lebih sepuluh pelayan yang lainnya yang ada di belakang Bibi Below.

Meski Zico tidak mengingat siapa yang menyambutnya, tapi Zico tetap membalas sapaan Bibi Below.

Setelah Zico membalas sapaan Bibi Below dan para pelayan lainnya, bodyguard Hi pun kembali mendorong kursi roda dan membawa Tuan Muda-nya itu masuk ke dalam mansion.

Kini Zico sudah berada di dalam kamarnya.

"Apa Anda mengingat kamar Anda ini Tuan?" Tanya Paman Dru setelah bodyguard Hi mendudukkan Zico di ranjang.

Mata Zico berkeliling melihat dekorasi kamarnya dimana ada bingkai besar foto dirinya.

"Tidak asing, tapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya?" Gumam Zico dalam hati.

Mata Zico pun beralih pada foto dirinya dan Viola yang ada di nakas sebelahnya.

Melihat arah mata Zico melihat foto dirinya dan Viola, sontak mata Paman Dru membulat sempurna, jantungnya juga berdegup kencang.

"Astaga!! Kenapa mereka lupa menyimpan foto Nona Viola!!!" Omel Paman Dru dalam hati. Paman Dru takut kalau tiba-tiba ingatan Zico kembali sedangkan Viola belum di temukan.

Zico memicingkan matanya mencoba mengingat siapa gadis itu.

"Aaargh..." tiba-tiba saja kepalaya terasa sakit saat sedang berusaha mengingat siapa gadis yang berfoto bersamanya dengan pose yang sangat mesra.

Paman Dru berlari mendekati Zico.

"Anda tidak kenapa-kenapa Tuan Muda?" Tanya Paman Dru khawatir.

"Hemh.. saya tidak pa-pa. Kepala saya hanya sedikit sakit." Jawab Zico seraya memegang kepalanya.

"Jangan di paksa mengingat sesuatu Tuan. Biarlah ingatan Anda datang dengan sendirinya." Ucap Paman Dru dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Zico.

"Lebih baik sekarang Anda istirahat." Ucap Paman Dru.

"Aku sudah empat belas hari beristirahat. Bukankah kamu bilang saya adalah seorang CEO? Berarti sebagai seorang CEO saya harus mengerjakan sesuatu. Berikan saya pekerjaan yang bisa saya kerjakan." Tolak Zico.

"Apa Anda mengingat bagaimana tanda tangan Anda?" Paman Dru malah balik bertanya.

Zico mengernyitkan keningnya mencoba mengingat bagaimana bentuk tanda tangannya. Zico pun menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana Anda mau bekerja kalau tanda tangan Anda sendiri saja, Anda tidak bisa mengingatnya. Jadi sekarang, lebih baik Anda perbanyak istirahat saja. Nanti kalau ingatan Anda sudah pulih, baru kembali bekerja. Anggap saja ini cara Tuhan untuk membuat Anda cuti dari pekerjaan Anda." Ucap Paman Dru.

"Tidak mau!! Pokoknya saya tetap tidak mau beristirahat!! Berikan saya sesuatu yang bisa saya kerjakan!!" Tolak Zico tegas.

"Meski ingatan Anda hilang, tapi jiwa pekerja keras Anda tidak ikut hilang dan tetap berkobar. Darah Tuan Besar Zio sangatlah kental memgalir di tubuh Anda, sampai-sampai penyakit apapun tidak bisa menghalangi Anda untuk tetap bekerja." Gumam Paman Dru dalam hatinya.

"Baiklah kalau begitu. Karena Anda tidak mengingat tanda tangan Anda sendiri, bagaimana kalau kita mulai dengan berlatih tanda tangan?" Tawar Paman Dru.

"Saya setuju. Tanda tangan CEO itu sangat penting. Percuma saja saya menjadi CEO kalau bentuk tanda tangan saya sendiri saja saya tidak ingat." Jawab Zico.

Paman Dru pun tersenyum lalu memerintahkan bodyguard Bi untuk mengambil satu rim kertas kosong, pena dan tidak lupa contoh tanda tangan Zico.

Setelah semua itu tersedia, Zico pun mulai meniru tanda tangannya sendiri.

TRING..

Saat sedang menemani Zico berlatih membuat tanda tangan, tiba-tiba ponselnya berbunyi, tanda notifikasi pesan masuk.

Paman Dru pun merogoh saku jas-nya lalu membuka pesan masuk itu.

Ternyata pesan dari dokter Sonny yang memberikan informasi tentang gadi cleaning servis.

"Menarik. Sangat cocok di jadikan istri pengganti sementara untuk Tuan Muda." Gumam Paman Dru dalam hati.

Paman Dru memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jas.

"Tuan Muda, saya permisi kembali ke perusahaan. Ada klien yang ingin bertemu." Izin Paman Dru.

"Apa saya boleh ikut?" Tanya Zico dan di balas dengan gelengan kepala Paman Dru.

"Maaf Tuan, sebelum kondisi Anda pulih serarus persen, saya sarankan Anda tidak kemana-mana dulu. Karena kalau sampai ada yang tahu Anda mengalami amnesia, itu akan di jadikan senjata oleh saingan bisnis Anda untuk menjatuhkan ZG Group. Anda harus memikirkan nasib jutaan karyawan Anda, Tuan Muda." Ucap Paman Dru.

Zico terdiam lalu menganggukkan kepalanya pelan, setuju dengan kata-kata Paman Dru.

"Ya sudah, pergilah sana." Ucap Zico.

"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan." Pamit Paman Dru lalu keluar dari dalam kamar Zico.

"Me, ikut aku." Perintah Paman Dru pada salah satu bodyguard Zico seraya berjalan menuju lift.

"Kita mau kemana Tuan?" Tanya Me.

"Menjemput pengganti sementara Nona Viola." Jawab Paman Dru.

"Maksud Tuan Dru apa?"

"Nanti kamu juga akan tahu." Balas Paman Dru.

• • • • •

Rumah Sakit.

Sebelum Paman Dru dan bodyguard Me sampai di rumah sakit, Paman Dru meminta dokter Sonny untuk membawa si gadis cleaning servis ke ruang rapat.

Dan disini lah sekarang mereka, Paman Dru dan si gadis cleaning servis, di dalam ruang rapat yang biasa di pakai untuk dokter-dokter rapat.

"Maaf Tuan, ada keperluan apa yah Anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya si gadis cleaning servis karena sudah hampir sepuluh menit mereka ada di dalam ruangan, Paman Dru tidak mengeluarkan satu patah kata pun dan hanya mengamati wajah-nya.

"Langsung saja Nona Nirmala Azure-"

"Anda tahu nama saya?" Potong Nirmala kaget karena pria paruh baya yang tidak ia kenal itu tahu nama lengkapnya. Karena biasanya orang-orang hanya memanggilnya dengan panggilan Nima atau Lala.

"Jangan kan nama Anda, nama Ibu dan kedua adik Anda saja saya tahu. Bahkan tempat tinggal dan penyakit Ibu Anda saya juga tahu."

"Apa Anda cenayang Tuan?"

Paman Dru menggelengkan kepalanya.

"Status saya lebih tinggi dari cenayang dan lebih rendah dari Tuhan." Jawab Paman Dru.

"Oh..." Nirmala membulatkan mulutnya dengan wajah polosnya.

"Polos sekali gadis ini. Meski wajahnya mirip dengan Nona Viola dan penampilannya bisa di ubah menjadi seperti Nona Viola, tapi sifatnya yang polos pasti bisa membuat Tuan Muda curiga." Gumam Paman Dru.

"Tapi biarlah toh ini juga untuk sementara. Mudah-mudahan sebelum ingatan Tuan Muda pulih, Nona Viola sudah di temukan." Gumam Paman Dru.

"Langsung saja. Tujuan saya ingin bertemu dengan mu karena saya ingin mengajak Anda bekerja sama dengan saya."

"Bekerja sama? Bekerja sama bagaimana Tuan, pendidikan saya hanya sampai tamat SMP, saya pernah sih merasakan bangku SMA tapi itu hanya sampai tiga bulan saja, karena saya tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolah saya. Ayah saya meninggal dan Ibu saya yang sakit-sakitan, sedangkan kedua adik saya masih sangat kecil jadi-"

"Stop!" Potonh Paman Dru.

"Tidak perlu Anda jelaskan Nona, saya sudah tahu semua latar belakang Anda dan keluarga Anda." Ucap Paman Dru.

"Dan tolong sebelum saya selesai bicara, Anda jangan dulu memotong kata-kata saya." Kata Paman Dru lagi.

Nirmala pun langsung melipat bibirnya rapat-rapat.

Paman Dru pun mengeluarkan foto Viola dan menyodorkannya pada Nirmala.

"Ini adalah Nona Viola, istri dari Tuan Muda Zico. Dan sekarang Nona Viola kami menghilang karena sebuah tragedi dan untungnya Tuan Muda Zico hilang ingatan. Karena wajah Anda sangat mirip dengan Nona Muda kami, apakah Anda mau bekerja sama dengan saya untuk menjadi istri pengganti untuk Tuan Muda Zico sampai Nona Viola di temukan?"

"Hah???" Nirmala menganga kaget untuk beberapa saat.

"Lalu kalau Nona Viola tidak ditemukan juga bagaimana?"

"Maka Anda lah Nona Viola itu." Jawab Paman Dru simple.

"Ta-"

"Saya akan membiayai pengobatan Ibu Anda sampai sembuh dan membiayai pendidikan kedua adik Anda sampai ke jenjang dan sekolah yang mereka mau. Hidup keluarga Anda akan saya jamin jika Anda mau menerima tawaran saya."

Nirmala diam sejenak untuk berpikir. Merasa ini adalah keputusan yang berat, Nirmala pun meminta waktu untuk berpikir.

"Bolehkah saya meminta waktu untuk memikirkan tawaran ini?"

Paman Dru menganggukkan kepalanya.

"Saya akan memberikan waktu lima belas menit untuk Anda berpikir. Lewat dari lima belas menit Anda tidak memberi jawaban, saya anggap Anda menolak tawaran ini. Dan saya akan mencari gadis lain yang wajahnya mirip dengan Nona Viola. Bukan kah di dunia ini kita memiliki enam orang yang berwajah mirip dengan kita? Itu berarti masih tersisa lima orang lagi yang memiliki wajah yang mirip dengan Nona Viola." Jawab Paman Dru.

"Cih.. memberikan aku kesempatan berpikir tapi sembari mengintimidasi." Decih Nirmala pelan namun masih bisa di dengar oleh Paman Dru.

Paman Dru hanya menggelembungkan pipinya menahan tawa mendengar gerutuan Nirmala.

BRAAAK.

Tak sampai lima menit, Nirmala menggebrak meja.

Paman Dru yang sedang memperhatikan detik-detik jam digital di ponselnya sampai terkaget karena ulah Nirmala itu.

"Baik, saya setuju. Tapi sebelum saya ikut Anda, saya ingin memastikan kalau Anda memenuhi janji Anda terlebih dahulu." Ucap Nirmala tegas.

Paman Dru tersenyum tipis lalu mengangkat ponselnya dan melakukan panggilan pada seseorang.

"Berikan pengobatan terbaik untuk Ibu Aruni Jingga dan tunjangan pendidikan yang tidak terbatas untuk kedua anak laki-lakinya. Dan jangan lupa belikan rumah di kawasan real estate di daerah itu untuk tempat tinggal mereka." Perintah Paman Dru pada seseorang di seberang telepon.

Nirmala hanya melongo mendengar Paman Dru memberi perintah mensejahterahkan keluarganya seperti sedang menyuruh membeli permen saja.

• • • • •

Bersambung...

...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....

...💋💋 Sarangbeo 💋💋...

...Nirmala Azure...

...25 th...

...Sang Istri Pengganti...

Terpopuler

Comments

mamae zaedan

mamae zaedan

lebih anggun nama nirmala,, pantes bwt pemeran wanitanya

2023-11-01

0

mamae zaedan

mamae zaedan

othornya suka singkat nama2 pemeranya ya🤭😏

2023-11-01

0

Juan Sastra

Juan Sastra

jika jadi pengganti vio apa mereka tak di nikahkan lagi,, ggak sah dong

2023-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!