Bab 4

Pukul 23.00

Malam ini Zico bermimpi tentang ledakan helikopter itu. Zico tidur dengan gelisah sambil terus mengigau. Ia terlihat gelisah, keringat dingin juga bercucuran dari keningnya.

"Aaaarrrgh..." Tiba-tiba saja Zico berteriak seraya mendudukkan dirinya.

Zico mengatur nafasnya yang terengah-engah seraya mengusap wajahnya yang sudah di penuhi keringat dingin.

Begitu bangun, semua ingatan tentang siapa dirinya, pekerjaannya serta pernikahannya pun kembali mengisi memori otak Zico. Namun ia lupa tentang kejadian ledakan helikopter itu, walaupun dirinya baru saja memimpikan tentang kejadian ledakan helikopter, tapi kejadian nahas itu tidak masuk ke dalam memorinya.

Ceklek. Tiba-tiba saja pintu kamar Zico terbuka.

Dua orang bodyguard berlarian menghampiri Zico di ruang tidur karena mendengar teriakan Zico.

"Anda tidak pa-pa Tuan Muda?"

Zico menganggukkan kepalanya.

"Ambilkan aku minum." Perintah Zico.

Bodyguard Hi pun mengambilkan segelas air minum untuk Zico.

"Ada apa ini?" Tanya Nirmala yang baru datang.

Zico menoleh ke arah Nirmala.

"Viola..." Lirih Zico.

Mata Nirmala membulat saat Zico menyebut nama istrinya. Karena semenjak Nirmala menjadi pengganti Viola, belum pernah satu kali pun ia mendengar Zico memanggil nama istrinya itu.

Zico selalu memanggil Nirmala dengan panggilan "Hei".

"Tuan Muda, ini minum-nya." Ucap bodyguard Hi.

Sontak Zico mengalihkan pandangannya dari Nirmala dan mengambil gelas yang bodyguard Hi sodorkan padanya.

Glegek.. glegek..

Dengan tiga kali tenggak, air minum yang ada di dalam gelas itu pun tandas lalu mengembalikan gelas itu pada bodyguard Hi.

"Tinggalkan aku berdua dengan istri ku." Perintah Zico.

Dari gaya bicara Zico, dua bodyguard itu merasa kalau ingatan Tuan Muda mereka telah kembali.

Bodyguard Hi dan bodyguard Bi saling pandang untuk beberapa saat lalu keluar dari dalam kamar Zico meninggalkan Zico dan Nirmala.

"Kenapa kamu mematung disitu Sayang? Sini." Ucap Zico sambil menepuk sisi sebelahnya.

"Kamu sudah ingat aku Sayang?" Tanya Nirmala memastikan.

"Apa selama ini aku melupakan mu?" Zico malah balik bertanya.

"Bagaimana ini? Ingatan Tuan Zico sudah kembali, bagaimana kalau sampai Tuan Zico menyadari kalau aku bukan lah istrinya?" Gumam Nirmala dalam hati.

"Sayang, sini." Panggil Zico sekali lagi karena Nirmala tak kunjung menghampirinya.

"Tenang Nirmala, tenang. Tuan Zico tidak akan menyadarinya kalau kamu tidak gugup." Gumam Nirmala lagi dalam hati.

Nirmala pun mengembangkan senyumnya untuk terlihat sebiasa mungkin, lalu berjalan mendekati Zico.

Belum juga Nirmala duduk di sebelah Zico, Zico langsung menarik pinggang Nirmala dan memeluk Nirmala. Karena posisi Nirmala masih berdiri, jadi kini kepala Zico ada di perut Nirmala.

"Maafkan aku Sayang kalau aku melupakan mu." Ucap Zico.

Meski ia tidak ingat tentang kejadian nahas itu, tapi Zico ingat kalau dirinya sempat melupakan siapa dirinya dan pernikahannya dengan Viola dan juga cara dirinya memperlakukan wanita yang ia pikir istrinya itu selama dirinya hilang ingatan.

"Tidak pa-pa Sayang, aku bisa mengerti." Jawab Nirmala seraya mengelus rambut Zico.

"Ini sudah larut malam, sebaiknya kamu kembali tidur." Ucap Nirmala seraya melepaskan pelukan Zico.

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau menghubungi Paman Dru dulu, memberitahu Paman Dru tentang ingatan mu yang telah kembali." Jawab Nirmala.

"Tidak perlu." Balas Zico seraya menarik kembali pinggang Nirmala sampai Nirmala duduk di pangkuannya lalu meletakkan dagu-nya di pundak Nirmala.

"Besok saja memberitahu Paman Dru. Aku ingin tidur sambil memeluk mu sepanjang malam ini. Aku sangat merindukan mu Sayang." Kata Zico lagi.

Nirmala menelan salivanya susah payah mendengar kata-kata Zico.

"Mati aku!! Bagaimana ini? Bagaimana kalau Tuan Zico meminta melakukan hubungan suami-istri?" Gumam Nirmala dalam hati, jujur ia belum siap untuk melayani Zico dalam urusan ranjang walau statusnya kini bukan lagi istri pengganti.

"Tenang Sayang, aku tidak akan meminta hak ku malam ini. Aku hanya ingin tidur sambil memeluk mu."

"Benarkah?" Tanya Nirmala tidak yakin.

"Benar Sayang." Jawab Zico.

Mau tak mau Nirmala pun menuruti permintaan Zico untuk menemani Zico tidur dan di peluk sepanjang malam oleh Zico.

• • • • •

Keesokan Pagi-nya.

Pukul 07.00

Jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi, tapi Paman Dru sudah berada di ZG Mansion. Sedangkan pemilik mansion masih terlelap dalam tidurnya.

Setelah membaca pesan dari bodyguard Bi tentang kecurigaan dua bodyguard itu kalau ingatan Zico telah kembali, cepat-cepat Paman Dru pergi ke ZG Mansion, ia ingin memastikan sendiri tentang laporan bodyguard Bi itu.

Setelah memarkirkan mobilnya, Paman Dru pun keluar dari dalam mobil dan berjalan dengan langkah panjangnya memasuki mansion.

"Tuan Muda mana?" Tanya Paman Dru pada salah satu pelayan mansion yang sedang membersihkan mansion.

"Tuan Muda masih ada di kamarnya Tuan." Jawab pelayan itu.

Paman Dru pun kembali meneruskan langkahnya menuju lift.

Kini Paman Dru sudah berada di lantai atas.

Masih dengan langkah panjangnya, Paman Dru berjalan menuju kamar Zico.

Melihat kedatangan Paman Dru, dua bodyguard yang berjaga satu malaman di depan kamar Zico pun langsung berdiri dari duduknya.

"Selamat pagi Tuan Dru." Sapa dua bodyguard itu.

"Apa Tuan Muda sudah bangun?" Tanya Paman Dru.

"Sepertinya belum."

"Apa Nona Nirmala juga belum bangun?" Tanya Paman Dru.

Selain memberi laporan kalau ingatan Zico sepertinya sudah kembali, dua bodyguard itu juga melaporkan pada Paman Dru kalau malam ini Nirmala tidur di kamar Zico atas permintaan Zico. Dan itulah yang membuat Paman Dru semakin yakin kalau ingatan Zico memang telah kembali.

"Sepertinya juga begitu Tuan." Jawab bodyguard Hi.

Paman Dru mondar-mandir di depan pintu kamar Zico. Ia ragu untuk masuk karena saat ini ada Nirmala di kamar Zico. Ia takut saat ia masuk ke dalam ruang tidur, ia malah melihat adegan yang akan membuatnya juga kepengen.

Di dalam kamar.

Nirmala bangun lebih dulu dari Zico. Begitu ia membuka mata, ia tak langsung turun dari ranjang, melainkan menatap wajah Zico yang sedang tertidur dari dekat.

Bukan hanya melihat, tapi Nirmala juga menelusuri wajah Zico dengan jari telunjuknya mulai dari kening, mata, hidung, pipi dan terakhir bibir Zico sambil memuji ciptaan Tuhan yang menurut Nirmala sangat sempurna itu.

Puas memandang keindahan ciptaan Tuhan itu, Nirmala pun menarik jari telunjuknya dari wajah Zico lalu membalikkan tubuhnya dan hendak turun dari ranjang.

Namun saat Nirmala hendak membalikkan tubuhnya, tiba-tiba Zico menarik tangannya hingga membuat Nirmala kembali berbaring.

"Aaakh..." Pekik Nirmala kaget.

"Mau kemana kamu, hah?" Tanya Zico sambil memeluk Nirmala erat.

"Aku mau bangun Sayang, aku harus menyiapkan sarapan untuk mu." Jawab Nirmala.

"Sudah ada pelayan yang mengurus semua itu, jadi kamu tidak perlu repot-repot menyiapkan semua itu."

"Tapi tetap saja sebagai istri yang baik, aku ingin menyiapkan sarapan untuk suami ku." Jawab Nirmala.

"Kalau begitu tidak perlu bangun dari tempat tidur untuk menyiapkan sarapan untuk ku." Balas Zico dengan tatapan penuh hasrat.

Glek. Nirmala menelan salivanya kasar.

"Ma-maksudnya?" Tanya Nirmala gugup.

"Jangan pura-pura polos Sayang, kamu sangat tahu apa maksud ku." Jawab Zico. Dan tanpa aba-aba, Zico langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Nirmala.

Nirmala yang kaget hanya bisa mematung dan tidak membalas saat Zico bersilahturahmi bibir.

Di luar kamar.

Sudah hampir sepuluh menit Paman Dru mondar-mandir di depan pintu kamar Zico.

Tak sabar ingin memastikan apa ingatan Zico memang sudah kembali atau belum, Paman Dru pun membuka pintu kamar Zico lalu berjalan dengan langkah panjang menuju ruang tidur.

"Astaga..." Pekik Paman Dru yang tidak sengaja melihat Zico sedang mencium Nirmala.

Spontan Paman Dru langsung membalikkan tubuhnya membelakangi ranjang.

Begitupun dengan Zico, spontan ia melepaskan bibirnya yang sedang bertaut di bibir Nirmala.

Begitu Zico melepaskan tautan bibirnya, cepat-cepat Nirmala turun dari ranjang dan berlari keluar dari kamar.

"Maaf Tuan Muda, saya tidak tahu kalau Anda dan Nona Ni.. maksud saya Nona Viola sedang..."

"Sudah lah tidak pa-pa." Potong Zico.

"Ada apa Paman pagi-pagi datang kesini?" Tanya Zico seraya menyandarkan punggungnya di sandaran ranjang dan meletakkan bantal diatas pangkuannya.

Paman Dru pun memutar tubuhnya untuk menghadap Zico.

"Saya mendapat laporan kalau ingatan Anda sudah kembali Tuan, makanya saya cepat-cepat kesini." Jawab Paman Dru sambil melirik bantal yang ada di pangkuan Zico. Paman Dru tahu kenapa Zico meletakkan bantal disana.

"Iya Paman, aku sudah ingat semuanya sekarang." Jawab Zico.

"Benarkah?" Tanya Paman Dru seperti kurang yakin dan hanya dibalas anggukkan kepala oleh Zico.

Dan untuk membuktikan semua itu, Paman Dru pun memberikan tes ringan pada Zico.

Setelah memberikan beberapa pertanyaan sebagai tes ringan, Paman Dru pun percaya kalau ingatan Zico memang sudah kembali.

Paman Dru pun menghubungi dokter yang menangani Zico dan meminta dokter itu pun datang ke mansion untuk melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik pada Zico.

• • • • •

Tak sampai setengah jam dokter pun datang.

Paman Dru pun keluar dari dalam kamar Zico untuk membiarkan dokter melakukan tugasnya.

Sedangkan Paman Dru, setelah keluar dari kamar Zico, ia langsung mencari keberadaan Nirmala dan mengajak Nirmala ke taman belakang untuk bicara empat mata mengenai kewajiban-kewajiban yang harus di lakukan Nirmala karena sekarang Nirmala adalah Viola.

"Maafkan soal yang tadi Tuan. Sumpah, saya sama sekali tidak menggoda Tuan Muda, Tuan Muda lah yang menyosor duluan." Ucap Nirmala. Pikir Nirmala, Paman Dru mengajaknya ke taman untuk memarahi Nirmala karena kepergok berciuman dengan Zico.

"Kalau pun Anda yang menyosor duluan juga tidak pa-pa Nona. Kan Anda sudah sah menjadi istri Tuan Muda Zico sekarang." Balas Paman Dru.

"Hah.." mata Nirmala membulat, mulutnya juga menganga.

"Apa perkataan saya kurang jelas Nona Muda? Sekarang Anda adalah Nona Viola, saya sudah mengurus semua itu, jadi mulai sekarang nama Anda adalah Viola Peach bukan Nirmala Azure dan Anda adalah istri sah Tuan Muda Zico." Ucap Paman Dru.

"Jadi sebagai seorang istri sudah kewajiban Anda untuk melayani Tuan Muda Zico dan memberikan keturunan untuk Tuan Muda Zico." Kata Paman Dru lagi.

"Lalu bagaimana dengan keluarga saya? Apa mereka tidak keberatan kalau saya mengubah identitas saya? Dan bagaimana kalau sampai Tuan Muda mengetahui ini semua, atau tiba-tiba Nona Viola muncul?"

"Kalau untuk keluarga Anda, saya sudah memberitahu mereka dan Ibu Anda tidak keberatan untuk itu karena saya akan bertanggung jawab penuh jika semua yang Anda khawatirkan itu terjadi. Tapi saya rasa apa yang Anda khawatirkan itu tidak akan terjadi, karena saya dan tim SAR yakin kalau Nona Viola sudah meninggal, dan jasadnya tidak bisa di temukan karena jasadnya sudah di makan ikan-ikan di laut." Jawab Paman Dru penuh keyakinan.

Melihat wajah Paman Dru yang sangat yakin, Nirmala pun ikut yakin dan tidak ragu untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang istri di atas ranjang dan melayani Zico dengan penuh cinta karena memang dirinya sudah jatuh cinta dengan Zico.

• • • • •

Malam harinya.

Pukul 20.00

Setelah makan malam, Zico pun pamit pada Nirmala untuk keruang kerja untuk memeriksa pekerjaannya menyusul Paman Dru yang sudah menunggu disana. Paman Dru belum mengizinkan Zico memforsir tenaganya untuk bekerja di kantor, karena ingatan Zico baru saja pulih, maka dari itu, Paman Dru hanya membawa beberapa berkas penting yang memang membutuhkan tanda tangan Zico ke mansion.

Sedangkan Nirmala, ia pun menunggu Zico di kamar Zico, mereka tidak lagi tidur terpisah. Nirmala yang sudah memantapkan hatinya ingin menjadi istri Zico yang seutuhnya juga tidak menolak untuk tidur sekamar dengan Zico.

Setelah kurang lebih dua jam berada di ruang kerjanya, Zico pun menyusul Nirmala di kamar mereka.

Paman Dru pun juga sudah pulang.

"Kalian istirahatlah." Perintah Zico pada dua bodyguard yang selalu standby berjaga di depan pintu kamar-nya.

"Tapi Tuan-"

"Aku sudah sehat, jadi kalian tidak perlu lagi berjaga di depan kamar ku." Ucap Zico.

"Sudah sana istirahat!! Tapi kalau kalian masih ngotot ingin berjaga disini, lebih baik kalian pasang earphone di telinga kalian dan pasang musik yang keras agar kalian tidak mendengar suara-suara goib dari dalam kamar ku." Kata Zico lagi.

Bodyguard Me dan bodyguard Hi yang malam ini mendapat tugas jaga malam pun saling pandang. Mereka tahu maksud kata-kata Tuan Muda mereka.

"Baik Tuan, kalau begitu kami permisi dulu." Pamit bodyguard Me. Bodyguard Me dan bodyguard Hi pun beranjak dari depan pintu kamar Zico.

Setelah kedua bodyguard itu pergi, barulah Zico masuk ke kamarnya.

Sesampainya di ruang tidur, ia melihat Nirmala yang sudah tertidur nyenyak.

Bukannya membiarkan Nirmala tidur nyenyak, Zico malah menganggu Nirmala dengan menindih tubuh Nirmala dan memberikan sengatan-sengatan bibir di leher dan dada Nirmala.

Setelah ingatannya kembali, ia tidak bisa membendung hasratnya pada Nirmala yang Zico ketahui adalah Viola.

Merasa ada memainkan apel hawai-nya, sontak Nirmala membuka matanya.

"Aaarkh..." Pekik Nirmala seraya berusaha menjauhkan kepala Zico dari dada-nya.

"Hei.. ini aku Sayang!!" Ucap Zico sambil menutup mulut Nirmala agar berhenti berteriak.

Setelah Nirmala berhenti berteriak, barulah Zico melepaskan tangannya dari mulut Nirmala.

"Ma-maaf Sayang, aku hanya kaget." Ucap Nirmala tidak enak hati.

"Tidak pa-pa. Harusnya aku yang minta maaf karena mencumbu-mu saat kamu tidur." Balas Zico.

"Sayang..." Panggil Zico. Suaranya sudah sangat berat dan serak.

"Hemh..."

"Bisakah kita melakukannya? Aku sudah tidak tahan Sayang." Tanya Zico dengan tatapan penuh hasrat.

Tak perlu berpikir lama, karena sebelumnya Nirmala sudah memikirkan hal ini, Nirmala pun langsung menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Zico.

Melihat Nirmala menganggukkan kepalanya, Zico pun kembali melanjutkan aksinya mencumbu tubuh Nirmala yang sempat terjeda karena Nirmala yang kaget.

Setelah lima belas menit saling memberi pemanasan, Zico pun melakukan penyatuan tubuhnya dengan tubuh Nirmala dengan sekali dobrakan.

"Aaarkh..." Jerit Nirmala kesakitan. Wajar saja Nirmala kesakitan, karena Zico langsung mendobrak pintu surga dunia tanpa mengetuk pintu itu terlebih dahulu.

Sedangkan Zico, ia langsung menarik benda pusaka-nya itu lagi saat benda pusaka itu berhasil terbenam dalam lembah surga dunia.

"Siapa kamu? Kamu bukan Viola!!" Bentak Zico.

Mata Nirmala pun membulat sempurna saat Zico menyadari kalau dirinya bukan Viola.

"A-apa maksud mu Zico kalau aku bukan Viola? Aku Viola!!"

"Bohong!!! Kamu bukan Viola!! Karena Viola sudah tidak virgin lagi!!! Sebelum aku dan Viola menikah, kami sudah sering melakukan hubungan intim, jadi kamu tidak bisa menipuku!! Cepat katakan siapa kamu!!!" Teriak Zico lagi.

Dan teriakan Zico itupun terdengar sampai di lantai bawah.

Bibi Below yang mendengar suara keributan dari kamar Zico pun langsung menghubungi Paman Dru.

• • • • •

Bersambung...

...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA. ...

...💋💋 Sarangbeo 💋💋...

...Paman Dark Blue...

...(Paman Dru)...

...55 th...

...Asisten Zico...

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

mereka tuh ggak sah,,walau nama nirmala di rubah jadi viola,, gimana sih,,kumpul kebo tuh namanya paman dru

2023-10-24

0

Anak Lanang

Anak Lanang

nnti s viola beneran datang lg..setelah puas berselingkuh

2023-07-13

0

Nyai Suketi

Nyai Suketi

Wah... trnyata paman Dru adalah agen 007 😱

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!