Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Matahari pagi sudah memancarkan sinarnya dengan kilau yang menembus ranting dan dedaunan seperti lampu sorot alami yang memancarkan keindahan warna terang di antara keteduhan.

Begitu sampai di rumah panggung tempat-tempat Rico dan Ismail menginap selama di desa Cijulang wetan, mereka disambut oleh Hanafi orang kepercayaan Bastian yang bertanggung jawab mengurusi villa milik keluarga Bastian di pintu gerbang masuk villa

"Den Rico?" tanya Hanafi terkejut saat melihat sosok yang berdiri di depannya bukanlah pribadi Kemal tapi Rico, sosok lain yang ada dalam diri Kemal.

"Kangen sih kangen bah, tapi liatnya biasa aja kali bah jangan sampai mendelik gitu." canda Rico sambil merangkul pundak Hanafi.

"Bah laper nih, Rico pengen sarapan bintul bah." pinta Rico sambil memainkan alisnya.

"Iya, Abah cariin di warung Nyai Encus mumpung masih pagi belum banyak yang beli dan masih hangat" balas Hanafi sambil mengusap lembut punggung Rico.

Bintul adalah salah satu makanan khas daerah Banten salah satu kuliner yang sering disajikan saat sarapan pagi bersama secangkir teh tawar panas. makanan yang berbahan dasar ketan dipadu dengan kelapa parut yang disangrai dengan rasa manis gula merah menjadi makanan yang selalu mengundang selera setiap bangun dari tidur.

"Bang gue pengen liburan di sini untuk beberapa hari jadi tolong lu beli perlengkapan gue terutama pakaian santai."pesan Riko kepada Ismail asisten pribadinya.

"Asiap Mas! segera laksanakan." saut Ismail sambil memberi hormat ke arah Rico sambil tersenyum.

Rico berjalan ke kamarnya meninggalkan Ismail yang berdiri terus memandanginya hingga Rico hilang di balik pintu kamarnya.

Begitu tiba di kamarnya Rico langsung berjalan mendekat ke arah jendela yang masih tertutup rapat.

Ceklek

Clingg

Begitu gorden dibuka sinar matahari langsung menerpa wajahnya seperti kilatan lampu blitz yang menyorot langsung manik matanya hingga membuat Rico terpejam sambil memegangi kepalanya.

"Aaauuuwww" pekik Rico mengaduh kesakitan.

kilau sinar matahari yang menembus kaca dan langsung mengenai mata Rico membuat Dia merasakan sakit kepala yang amat sangat, Riko mundur beberapa langkah ke belakang menghindari sinar matahari begitu tubuhnya membentur ranjang, dia terduduk di atas ranjang sambil kedua tangannya terus memijat dan memegangi kepalanya sambil merintih kesakitan.

"Aaagggrrr! Sakittttt!" teriak Rico tertahan lalu tiba-tiba tubuhnya rubuh terlentang di atas ranjang tak sadarkan diri.

Sementara di rumahnya setelah selesai menjemur pakaian dan beberapa lembar kain bekas jenazah Bahrul, Safitri duduk terminal di depan tungku perapian dapurnya sedang menanak nasi.

Jari jemarinya memegang sepotong ranting kayu kering sambil memainkan tumpukan arang dan abu di depannya, sesekali tangannya membenarkan letak kayu bakar agar terbakar sempurna di dalam tungku.

"Aneh," gumam Safitri sambil mengulum senyum.

Bayangan kejadian di sungai bertemu dengan Rico sepertinya sedikit membekas dipikiran Safitri.

"MIRAHHH, KALUAR!!" lengkingan kuat dan keras suara pria lantang dari halaman depan membuat Safitri yang sedang di dapur terhenyak kaget hingga membuat dadanya berdetak kencang.

Safitri langsung beranjak dari duduknya dia berjalan bergegas menuju pintu ruang tamu yang sedikit tertutup. Saat melewati kamar Mirah Safitri Masih sempat menoleh melihat Mirah yang masih terbaring miring menghadap dinding

Krekkkk

Begitu tangan Safitri membuka pintu manik matanya langsung menangkap sosok Asep, orang kepercayaan juragan bersama dua orang anak buahnya.

Asep langsung tertegun memandang Safitri sambil menelan slavinanya, pancaran kecantikan Safitri langsung membuat hati Asep meleleh seketika.

"Punten neng, emak Aya?" tanya Asep sopan berubah seketika dari pertama dia datang sambil teriak-teriak.

"Maaf Kang, emak lagi kurang sehat kalau boleh tahu ada apa ya?" tanya Safitri sambil melemparkan tatapan tidak suka ke arah Asep.

"Punten neng geulis, sebetulnya akang tidak enak untuk mengatakan ini. Tapi punten seribu punten ini perintah dari juragan Teten. Kalau mulai hari ini kalian sekeluarga harus meninggalkan rumah ini sebagai pelunas hutang-hutang yang bapak neng tinggalkan sama juragan Teten. itu pun masih kurang banyak." jelas Asep dengan santainya.

Deg

Safitri merasakan jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya tiba-tiba melemas hingga dia berpegang pada kusen pintu sambil memejamkan mata.

"Astaghfirullah, cobaan apalagi ini." gumam Safitri lirih.

Kabar yang disampaikan Asep membuat Safitri merasakan dadanya sesak seketika, bagaimana tidak jika dia di seluruh keluarganya harus keluar dari rumahnya, bagaimana mungkin mereka keluar dari rumah satu-satunya yang mereka miliki dan tempati selama ini.

Pikiran Safitri seketika dipenuhi dengan beberapa macam pertanyaan, mereka akan tinggal di mana? bagaimana dengan Ayu dan indah adiknya serta Mirah ibunya jika mendengar berita ini, apakah mereka akan jadi gelandangan tanpa punya tujuan, siapa itu benar-benar panik khawatir dan juga cemas takut adik dan juga ibunya shock seperti halnya dengan dirinya.

"Kang, abdi mohon. Tolong izinkan kami untuk tetap tinggal di sini, Fitri akan berusaha lunasi hutang bapak beserta dengan bunganya. Tapi mohon kasih waktu abdi kang untuk beberapa minggu." mohon Safitri pada Asep.

"Cantik sih cantik tapi kalau urusannya sama juragan bisa berabe." batin Asep memandang nakal ke arah Safitri sambil tersenyum sinis.

"Akang bukan nggak mau ngasih kamu dan keluarga kamu kelonggaran, tapi masalahnya juragan Teten memerintahkan supaya kalian semua keluar dari rumah ini sekarang juga!" nada bicara Asep berubah tegas.

"Kang Asep saya mohon kasih waktu kami sampai acara selamatan 3 hari suami saya selesai baru kami akan keluar dari rumah." tiba-tiba suara tenang Mirah terdengar dari belakang Safitri hingga membuat Safitri langsung menoleh ke arahnya.

"Emak." sedih rasanya hati Safitri melihat kondisi Mirah yang masih berduka sekaligus lemah fisiknya.

Safitri langsung merangkul pundak Mirah, tak kuat rasanya Dia menghadapi cobaan yang datang bertubi dalam keluarganya terlebih melihat kondisi ibunya.

"Tapi Mak, kita mau tinggal di mana kalau keluar dari rumah ini?" fisik Safitri diterima Mirah.

"Lebih baik kita cepat lunasi hutang bapak kamu biar bapak tenang dan nggak tergantung nasibnya di alam sana." saut Mirah memberi Safitri pengertian.

"Nah, kamu sadar dan mengerti. Jadi kenapa harus tunggu 3 hari? juragan Teten menginginkan rumah ini sekarang juga kosong dan kamu tahu kan lebih cepat kamu keluar dari rumah ini sama anak-anak kamu nasib suami kamu akan lebih baik di alam kuburnya sana. Jadi sekarang cepat kalian keluar di rumah bawa barang-barang kalian!" balas Asep dengan santainya tanpa iba memikirkan hati dan perasaan keluarga Safitri yang baru berduka.

"Tapi kalau kalian mau coba saya sarankan kalian temui juragan Teten dan minta kepada beliau, siapa tahu dia mau mengontrakkan rumah ini sama kalian sampai selamatan Bahrul suamimu selesai Mirah." saran Asep yang buat Safitri nggak masuk akal, bagaimana mungkin dia mengontrak di rumahnya sendiri.

"Terlalu, kalian orang yang gak punya hati dan nggak punya belas kasihan sama kamu orang miskin." ucap Safitri mulai terpancing emosinya.

"Suka atau tidak suka ini hanya saran, aku akan kasih waktu setengah jam buat kamu membujuk juragan Teten agar dia berberat kasihan padamu dari sekarang, kalau juragan Teten memberikan izin rumah ini tidak disita maka rumah ini tidak akan aku obrak abrik bersama anak buahku tapi kalau kamu gagal mendapatkan izinnya maka setengah jam lagi rumah ini cuman akan menjadi kenangan buatmu dan anak-anakmu Mirah." ucap Asep dengan tatapan sinis dan mengancam.

Mirah dan Safitri saling berpandangan dalam keputusasaan.

"Fitri akan datangi dia mak." ucap Safitri yakin.

Bagaimana kelanjutan kisahnya, apakah Safitri bisa membujuk juragan Teten?

Next ikuti episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Astagfirullah bener bener tuh juragan ..Harta ngga akan habis kok kalau ngga segera dibayar ...Nnt kalau kamu sakit ngga ada yg bantuin 😤

2023-01-26

1

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

si teten mmg gk ada aklak, main maksa harta org

2022-12-01

1

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

semoga safitri tdk berurusan lg sm org yg gila harta

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!