Senyum Mu Seperti Surga

Udara pagi lereng gunung Honje masih terasa menusuk kulit dan tulang, jalan setapak berbatu menurun menuju aliran sungai Cijulang tampak sepi. Rerimbunan pohon bambu di sepanjang jalan sesekali bergoyang tertiup angin seperti bunyi seruling yang sangat indah disambut dengan kicauan burung yang saling bersahutan.

Safitri berjalan sambil menggendong samping bak plastik hitam yang cukup besar dengan tumpukan cucian kotor di dalamnya.

"Semakin sepi." gumam Safitri begitu sampai di tepi sungai Cijulang dia tak melihat satu orang pun yang sedang melakukan aktivitas di sungai.

Safitri berjalan perlahan di antara bebatuan besar untuk mencari tempat yang nyaman mencuci pakaian dan kain-kain bekas jenazah Bahrul. Saat kedua tangannya memegang satu kain bekas penutup jenazah Bahrul, dia memeluk kain itu sambil memejamkan mata.

"Bapak." lirihnya dengan mata tergenang.

Safitri menengadahkan wajahnya menahan sekuat mungkin agar air mata tidak jatuh di pipinya. Tangannya buru-buru mengambil sabun colek dan sikat cuci lalu satu persatu dia mulai mencuci pakaian.

Tak ada dendang seperti biasa yang keluar dari bibir Safitri, hanya helaan nafas berat dan sesekali Safitri mengusap kedua matanya yang hampir menetes. Wajah duka benar-benar masih terlihat jelas dan sepertinya mendung duka itu belum ingin berlalu dari wajah Safitri.

"Cantik." ucap Rico dari balik pohon besar yang ada di tepi sungai memperhatikan Safitri dari kejauhan tanpa Safitri sadari.

"Mas Rico, kita jangan lama-lama di sini takut ketahuan warga nanti kita dikira tukang ngintip bisa habis kita digebukin warga." ajak Ismail cemas sambil kepalanya menengok kanan kiri dan juga ke belakang

"Bentar lagi bro, jarang dapat pemandangan menarik kayak gini. Lo liat bro, wajahnya alami banget cantiknya walaupun tanpa polesan make up tapi benar-benar bikin hati gue meleleh tahu." puji Rico dengan tatapan penuh aku ke arah Safitri.

"Tapi ada yang kurang bro." ucap Rico sambil mengeluarkan.

Ismail yang sedari tadi hanya memperhatikan sekeliling penasaran mendengar ucapan Riko lalu dia mulai memperhatikan dengan seksama Safitri.

"Apanya yang kurang Mas?" karena dia tidak melihat sesuatu yang kurang dari diri Safitri.

"Ya elah bujang lapuk, gimana lu mau dapat bini ama cewek aja lu kagak peka gitu." cela Rico menggoda.

"Hehehe, Mas tahu aja kalau saya belum merried." saut Ismail sedikit mau merah wajahnya karena ucapan Riko yang mengatainya bujang lapok.

"Lah, keliatan banget dari aura melas Lo kalo lu masih tong tong bro." ledek Rico tersenyum sambil mengangkat salah satu ujung bibirnya.

"Masa sih mas?" tanya Ismail penasaran sambil meraba wajahnya.

"Makanya buruan lo cari bini biar Aurora berseri-seri bahagia nggak kayak cucian mau dijemur kucel banget hehehe." kembali Rico ngeledek sambil terkekeh.

"Bisa aee Mas Riko ini." jawab Ismail dengan muka sedikit memerah karena mau dengan candaan Rico.

"Lo liat wajahnya berselimut kabut duka Bang.' pelan suara Rico sambil menatap

Ismail melirik Rico dengan ujung matanya, ada senyum tipis yang tersembunyi di bibirnya saat menelisik wajah di sampingnya. Dari tatapannya jelas terlihat perasaan rindu dan juga bahagia dengan hadirnya Rico dalam diri Kemal saat ini,

Sementara di sungai Safitri menghentikan aktivitas mencucinya saat mendengar suara tawa sayup-sayup di telinganya. Safitri memutar kepalanya ke segala arah di setiap semak-semak dan pepohonan bambu yang rimbun

"Perasaan kaya dengan ada yang ketawa?" gumam Safitri bertanya pada dirinya sendiri penasaran sambil memperhatikan dengan seksama sebuah pohon beringin tua yang cukup besar batangnya tepat tak jauh dari tempatnya mencuci.

Untuk beberapa saat Safitri memperhatikan pohon beringin itu tapi tak ada tanda-tanda orang atau bayangan yang terlihat dari pohon beringin tua itu, Safitri lalu kembali meneruskan mencucinya yang tinggal beberapa helai kain.

"Ssttt! Diem Lo bang jangan berisik ntar ketahuan dia lagi." bisik Rico sambil meletakkan telunjuk kanannya di mulut.

Ismail hanya mengangguk sementara matanya terus memperhatikan Safitri yang serius sedang mencuci. Rico kembali melayangkan pandangannya ke arah sungai, tapi manik matanya mendelik saat dia melihat ada sesuatu benda panjang bergerak seperti sedang berenang di atas air mendekat ke arah Safitri.

"Oh my God!" pekik Rico tertahan sampai terperanjat begitu manik matanya menangkap sosok benda panjang itu adalah sebuah ular yang cukup besar sedang berenang ke arah Safitri.

Rico reflek berlari ke arah sungai sambil berteriak

"AWAS ADA ULAR!!" teriak Rico panik sambil telunjuk tangannya menuju ke arah ular yang sedang berenang dengan cepat ke arah Safitri.

Safitri yang mendengar teriakan Rico hanya menoleh sesaat ke arah Rico lalu dengan santai dia kembali mencuci kain yang tergeletak di atas batu besar.

"WOII CEWEK CANTIK!! KELUAR DARI SITU ADA ULARR!!" kembali Rico berteriak panik berlari masuk kedalam sungai dengan masih menggunakan sepatu dan baju training lengkap setelan olahraga.

Mendengar kata cewek membuat Safitri kembali menoleh ke arah Rico dan memperhatikan sekelilingnya, tidak ada orang lain lagi kecuali dia berarti teriakan itu ditujukan untuknya. Tak jauh dari tempatnya berdiri, Safitri melihat seekor ular kadut berenang ke semakin dekat.

Wuzzz

Sekali tangkap tangan Safitri menyambar kepala ular kadut dan menggenggamnya. Tak ada ekspresi panik atau ketakutan di wajah Safitri yang ada hanya tatapan datar pada ular di genggamannya lalu beralih ke arah Rico yang sudah berdiri di depannya dengan wajah kaget dan terkejut melihat keberanian Safitri menangkap ular dan menggenggamnya.

"Ini cuma ular kadut, seperti cacing raksasa jinak tak berbisa yang suka main air." ucap Safitri tenang sambil menatap ular dalam genggamannya.

Perlahan Safitri melepaskan kembali ular kadut di genggamannya masuk ke dalam air sungai lalu dia menggoyangkan tangannya perlahan hingga membuat gelombang dan membawa ular kadut itu berenang menjauh.

Pok pok pok pok..

"Ck ck ck hebat euyy." seru Rico dengan sorot mata kagum sambil bertepuk tangan dan menggelengkan kepala.

"Mas Rico! hah hah hah!" teriak Ismail setengah berlari sampai ngos-ngosan napas nya.

"Kenalin gue Rico." Rico mengulurkan tangannya sambil mengembangkan senyum manis di bibirnya hingga terlihat gigi-gigi putih yang berjajar rapi.

Safitri tidak menyambut uluran tangan Rico, hanya dahinya yang berkerut heran.

"Gue Rico, nama lu siapa?" kembali Rico memperkenalkan diri sambil mengangkat kedua alisnya.

Bola mata Safitri sedikit melebar Karena rasa heran dan juga canggung dengan sikap Rico yang mendadak ingin berkenalan dengannya.

"Gue tebak pasti nama lu mawar kalau nggak melati, anggrek, kenanga Dahlia apalagi ya?" Rico menyebut semua nama bunga yang ada di kepala hingga membuat Safitri tak mampu menahan senyum.

"Masya Allah, kok gue liat surga ya?" tanya Rico seakan pada dirinya karena tak percaya.

"Sungai ini memang indah seperti surga." saut Safitri sambil menatap sungai di depannya yang terbentang luas dan juga panjang dengan tebing cantik seperti di pahat di tumbuhi tanaman perdu.

"Bukan sungai dan pemandangannya yang seperti surga." bantah Rico tak melepas pandangannya dari wajah Safitri.

Safitri menoleh ke Rico menatapnya heran.

"Senyum lu yang kaya surga." puji Rico dengan binar kagum terpancar di matanya.

Deg

Jantung Safitri tiba-tiba berdetak mendengar pujian Rico.

"Mas buruan, kita sudah di tunggu breakfast sama rekan bisnis kita. Mereka terus menghubungi saya." ajak Ismail.

"Ck ganggu aja." kesal Rico.

"Ok cantik gue cabut dulu ya, tolong lu ingat ya setiap Lo bangun tidur dan mata Lo terbuka liat dunia Semoga dalam hari-hari lu cuma gue yang selalu pertama yang menyapa dan menegur Lo dalam ingatan Lo." ucap Rico membuat Safitri tak mampu merusak apapun selain Dia terbang seperti sedang bermimpi.

"Bye cantik pamit dulu ya Abang Rico, hati-hati jaga diri cantik. Gue yakin suatu hari nanti kita bakal ketemu lagi karena lu adalah jodoh gue." ucap Rico sebelum berbalik badan dan berjalan melangkah meninggalkan Safitri yang melongo."

Visual Kemal

Visual Kemal saat jadi Rico

Visual Safitri

Bagaimana kisah mereka berdua selanjutnya

Terpopuler

Comments

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐

Kamu ternyata beneran berani ... SI Rico udh heboh aja 🤣

2023-01-26

0

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

safitri kayaknya tipe cwe pekerja keras dan penyabar

2022-12-01

1

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

karakter beda, visualnya keren

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!