BRAKKK!!
Bunyi pukulan tangan yang melayang di atas meja seketika membuat orang yang ada di rumah juragan Teten tersentak kaget, tak ada mulut yang terbuka atau suara yang terdengar semuanya diam tertunduk dalam rasa takut.
"KEHED SIA BAHRUL SAGALA MAOT! Heh maneh berdua, tarik kulawarga bahrul bangsat kaluar ti pikeun mayar hutang na!( sialan Bahrul pake mati segala! Heh kalian berdua usir semua keluarga Bahrul dari gubuknya buat bayar hutang nya!!")
"Tapi punten juragan, sekarang jenazah belum dikuburkan baru dikuburkan besok pagi!" ucap Asep salah satu anak buah Teten yang memberikan laporan tentang kematian Bahrul.
"Ya sudah lamun Kitu. Besok pagi saya tidak mau tahu rumah itu harus sudah kosong dan ingat kalau saya cek rumah itu masih ada isinya walaupun cuma kucing kalian semua aku pecat! PAHAM!" bentak Teten dengan mata mendelik ke arah anak buahnya
"Ba baik juragan." jawab anak buahnya serempak.
Setelah kedua anak buah Teten keluar dari rumahnya, teteh berjalan masuk ke ruang kerjanya. Salah satu ruangan yang tidak boleh sembarang orang boleh memasukinya kecuali dirinya dan istri dan Asep anak buah sekaligus orang kepercayaannya.
Teten duduk di kursi kebesarannya, lalu tangannya meraih laci meja yang persis ada di samping kanannya dan mengambil sebuah amplop warna coklat dari dalam laci.
"Hahahaha. Rezeki gak kemana, sedikit demi sedikit semua tanah dan perkebunan yang ada di desa Cijulang wetan akan jadi milikku. Teten juragan tanah orang paling kaya nomor satu di desa Cijulang wetan." ucapnya sombong sambil menyeringai sambil kedua jari telunjuk dan jempol menyentil amplop itu beberapa kali.
"Apa, apa nggak sebaiknya kita biarkan keluarga Mirah tetap di rumah itu, kasihan mereka baru saja kehilangan tulang punggung keluarganya." ucap Laras tiba-tiba muncul dari balik pintu kamar kerja Teten.
Melihat kehadiran Laras istrinya tanpa diundang datang membuat Teten terlihat kesal.
"Lain kali kalau masuk ketuk pintu dulu, dan satu lagi. Jangan ikut campur urusan Apa. urus saja anak kamu yang bangor dan dapur!" Bentak Teten terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan Laras.
"Tapi Pa-"
"KELUAR! SEBELUM AKU SERET KELUA!" Hardik Teten membuat Laras terhenyak kaget dan seketika dia keluar pergi meninggalkan ruang kerja Teten suaminya
"Dasarna pamajikan sia ngan jadi parasit!( dasar istri tak berguna cuma jadi benalu!)" gerutu Teten masih terlihat kesal.
**
Kemal berjalan menaiki sebuah panggung yang megah di sebuah acara akbar perayaan ulang tahun, wajahnya terlihat bahagia dengan senyum terkembang hingga terlihat barisan gigi putih nya
Persis di tengah panggung tanpa seorang wanita cantik dengan baju berwarna putih nan elegan tersenyum manis dan penuh sayang menyambutnya naik ke panggung.
Kemal membentangkan kedua tangannya, ada buket bunga cantik di tangan kanannya buket bunga yang ingin dipersembahkan untuk wanita itu yang tak lain adalah mamanya.
"Mamaa!" teriak riangnya dari ujung panggung sambil berlari dan tersenyum bahagia menyambut rentangan tangan sang mama.
Langkah Kemal tiba-tiba berhenti saat dia menatap ke atas di mana lampu sorot yang ada tepat di tengah atas panggung sedikit bergoyang dengan tali pengait yang hampir putus.
Wajah kemal seketika pucat dengan mata membulat bergantian menatap tali pengait lampu di atas dan mamanya yang tepat persis di bawah lampu.
BRUUKKK
"MAMAAAA!!" teriak Kemal sekuat tenaga.
Kemal melompat menubruk tubuh sang mama saat lampu sorot itu jatuh hingga sang mama terpental dua langkah menjauh dari tempat lampu itu jatuh, tapi naas lampu itu tiba-tiba
Cling hilang
"Aaarrggg!" erang Kemal terlihat gelisah dalam tidurnya.
Mimpi buruk tiba-tiba kembali hadir dalam tidurnya, mimpi yang sudah lebih dari 4 tahun tidak pernah muncul malam ini tiba-tiba muncul kembali hingga membuat tubuh Kemal lama-lama lemas dan tak sadarkan diri dalam tidur.
***
Di rumah Safitri
Malam makin larut udara dingin di lereng gunung honje tak sebanding dengan duka yang membalut keluarga Safitri malam, itu juga Bahrul dimakamkan diiringi oleh isak tangis dari anaknya juga istrinya.
Tak tampak keramaian acara tahlilan ataupun pengajian di rumah Safitri malam ini, rumah berbilik bambu yang terasnya diterangi lampu 5 watt terlihat sepi dan tertutup rapat. Dari luar sayup-sayup terdengar suara orang mengaji.
"Mak, makan dulu ya Fitri suapin." Ucap Safitri lembut sambil mengusap lengan Mirah yang berbaring miring di atas dipan kayu beralas tikar bambu di kamarnya.
"Hiks hiks hiks." Mirah tak menjawab dengan kata-kata hanya isak tangis yang keluar dari bibirnya.
"Emak makan ya? Kalau sampai emak nggak mau nanti sakit Fitri takut Mak, kita baru saja kehilangan bapak Fitri nggak mau terjadi hal buruk sama Emak. Yang sedih nggak cuma emak tapi juga Fitri dan adik-adik juga sedih kehilangan bapak jadi Fitri mohon emak harus kuat untuk kita bertiga. Kita sekarang cuman punya emak. Fitri mohon emak makan ya beberapa suap aja." bujuk Safitri mengambil sesendok nasi dengan lauk tempe goreng dan sayur bayam untuk disebabkan kepada Mirah.
Bujukan Safitri tidak membuat Mirah bergeming dari posisinya, duka yang dalam karena kepergian sang suaminya yang mendadak membuatnya tak mampu berpikir. Yang ada hanya perasaan putus asa dan juga kehilangan.
Safitri menarik nafas dalam, matanya mulai kembali tergenang. Apa yang dirasakan oleh ibunya pasti tidak jauh beda dengan apa yang dirasakan dirinya. Jangankan untuk berselera makan rasa ngantuk pun tak ada, duka yang dalam membuat mereka tidak merasakan lapar sedikitpun padahal dari siang mereka belum makan.
Waktu tak terasa merambat, hingga tau-tau sudah menjelang fajar tiba. Safitri bangun dari tidur ayam nya berjalan gontai dari kamar nya menuju ruang tamu yang tampak lengang.
Saat mata Safitri menatap lantai terhampar tikar plastik tepat di bekas jenasah Bahrul di letakkan kembali air mata meluncur di pipinya tanpa bisa dicegah.
"Tenang lah bapak di sisi Allah, sekarang bapak tidak perlu capek dari bangun tidur sampai mau tidur untuk bekerja menafkahi kita, ya Allah berikan bapak tempat yang terbaik di sisiMu setelah lelah dan letihnya bertahun-tahun untuk kami." ucap lirih doa Safitri.
Safitri mulai merapikan dan menggulung tikar tikar yang ada di lantai rumahnya, irisan daun pandan yang berceceran juga beberapa kapur barus dan serpihannya membuat ruangan terasa menyengat menusuk hidung yaitu bau khas rumah duka.
Begitu selesai merapikan ruang depan Safitri berjalan ke dapur melihat meja persegi empat panjang tempat biasa makanan disajikan masih tertutup rapi tudung saji. Safitri menghela napas panjang, pandangan matanya kemudian pindah pada tumpukan beberapa kain batik panjang yang terumbu di atas bak yang ada di pojok dekat kamar mandi di dapur bekas penutup jenazah Bahrul.
"Lebih baik aku beberes rumah dulu baru mencuci kain-kain itu." monolog nya.
Dia pun melangkah ke kamar mandi belakang rumahnya dan mengambil air wudhu dari sebuah gentong besar yang ada di sudut kamar mandi.
begitu selesai salat Subuh dan merapikan rumah Safitri lalu mengumpulkan kain-kain batik bekas penutup jenazah dan beberapa baju kotor dalam bak yang lumayan besar lalu dia pergi ke sungai.
***
"Ahh segarnya! Nyenyak banget tidur gue semalam." ucap Kemal begitu membuka jendela kamarnya.
Wajah tampannya masih tak berubah walaupun baru bangun tidur.
"Asik nih kayanya kalo buat joging udaranya dingin dingin gerrr. Dah lah mending gue cabut sekarang aja sambil cari sarapan." monolog kemal sambil menyambar jaketnya.
Begitu pintu kamar Kemal dibuka, Ismail yang sudah bersiap menanti Tuannya di depan pintu kamar dibuat terkejut dengan penampilan Kemal sampai matanya membulat sempurna tak percaya.
"Rico?" satu kata pertanyaan yang mewakili keterkejutannya.
"Pagi bang Is, tuh biji mata napa ampe mau keluar gitu kaya habis liat hantu bang? Kuy temenin joging yuk." ucap Kemal friendly menyapa Ismail yang masih terbenam dengan perubahan Kemal.
"I iya mas." saut Ismail tergagap.
So, apa yang terjadi dengan Kemal? mau tahu kan yuk ikutin episode berikutnya dijamin makin seru insya Allah 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
untung bukan aku yang jadi istri, sudah ku gantung kamu biar gak sombong
2024-05-28
1
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
astaghfirullah ari sia teh teu boga polo
2024-05-28
1
ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠Hana Nurul Azizah🍩ᴬ∙ᴴ࿐
Ayoo coba kamu bujuk mak ..Buat Mak semangat kembali lagi ..
Memang ngga mudah udh berpuluh puluhan bersama ...
2023-01-26
0