...☘️ HAPPY READING ☘️...
...----------------...
Pagi hari yang cerah. Mentari bersinar dengan terangnya seterang orang-orang yang beraktivitas diluaran sana. Namun berbeda halnya dengan dua anak manusia dikamar bernuansa putih ini.
Ya...,dia adalah Galih dan Asmara tokoh utama dicerita ini.
Dua anak manusia dengan berbeda jenis kelamin namun tertidur dalam selimut yang sama bahkan dengan posisi saling berpelukan.
Kebanyakan orang dinegara kita Indonesia hal seperti ini masih sangat tabu apalagi jika dilakukan dengan dua orang yang sama sekali belum terikat tali pernikahan.
Tapi berbeda halnya dengan pemikiran Galih dan Asmara. Karena bagi mereka kebahagiaan diatas segalanya dan akan menghalalkan segala cara tanpa memikirkan konsekuensi kedepannya seperti apa.
Ya, mungkin bagi orang lain perbuatan mereka itu suatu hal yang bodoh karena selain merugikan pihak wanita ia juga akan mendapat cap yang buruk sekalipun mereka tidak melakukan hal-hal yang orang lain pikirkan.
" Euugh..," Asmara perlahan membuka matanya dengan sedikit menggeliat. Gadis cantik itu terbangun saat merasakan hawa dingin yang menusuk tubuhnya. Padahal seingatnya tadi malam Galih sudah mematikan AC sebelum mereka terlelap.
Gadis cantik berpipi chubby itu bangkit sambil mengusap lengannya.
" Pantas saja terasa dingin ternyata Galih tidak menutup pintu balkonnya," gumam gadis itu dengan sesekali menguap. ia sebenarnya masih sangat mengantuk namun terpaksa harus bangun karena ingin membuatkan sarapan untuk kekasihnya.
Asmara melangkahkan kaki jenjangnya kearah kamar mandi. Membersihkan diri sebelum ia mulai beraktivitas didapur.
Sebenarnya Galih sudah sering kali melarangnya namun Asmara tidak peduli itu, ia hanya berusaha memberikan sesuatu yang terbaik menurutnya apalagi jika itu menyangkut Galih.
Selesai membersihkan diri kini Asmara melangkah keluar kamar untuk menuju lantai satu dengan masih menggunakan bathrobe lengkap dengan handuk kecil yg membalut rambut basahnya. Dapur terletak dilantai satu sementara kamar mereka terletak dilantai dua.
Tap
Tap
Tap
Saat mendengar suara langkah kaki ditangga para pelayan yang sedang bertugas dibawah langsung menghentikan aktivitasnya. Mereka secepat kilat berbaris diujung tangga untuk menyambut seseorang yang akan turun. Semua para pelayan menundukkan kepalanya.
Sekitar 15 orang pelayan menyambut kedatangan gadis cantik itu. Asmara yang sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu hanya menatap sekilas dan kembali melangkahkan kakinya.
Satu-satunya tujuan gadis cantik itu hanya dapur.
" Selamat pagi nona Asmara, " ucap para pelayan itu bersamaan.
Asmara hanya mengangkat kedua alisnya acuh sebagai jawaban.
Jangankan untuk membalas sapaan para pelayan. Untuk melihat wajah mereka saja tidak pernah gadis itu lakukan.
" jangan menghabiskan waktumu untuk sesuatu hal yang tak menguntungkan ". Itulah kalimat yang selalu Galih ucapkan dulu dan melekat dikepala Asmara hingga saat ini.
Rumah mewah yang kini mereka tempati adalah milik Galih dan sudah seharusnya mengikuti semua aturan yang diterapkan pemuda tampan bertubuh atletis itu.
Selain karena alasan itu, Galih dan Asmara juga terkenal akan sikap dinginnya dan sama-sama irit dalam berbicara apalagi jika dengan orang asing.
Sebenarnya Asmara termasuk gadis yang manja, ceria, ceplas-ceplos dan keras kepala tapi hanya sebagian orang yang tahu akan sifat aslinya.
Namun semenjak menjalin hubungan dengan Galih yang terkenal akan sikap dinginnya perlahan membuat gadis itu juga ikut menjadi dingin walau kadang suka berubah-ubah, semua tergantung moodnya.
Asmara yang tidak mau pusing hanya membiarkan saja. Tanpa ingin berniat protes atau meluruskannya. Masa bodo dengan apa yang orang lain pikirkan tentangnya.
" Ada yang bisa saya bantu nona ," ucap salah satu pelayan yang sedari tadi berdiri disudut meja tak jauh dari gadis itu. Karena sudah lima menit melihat Asmara yang hanya diam menompang dagu diatas meja.
Asmara menggelengkan kepalanya lalu mengangguk didetik kemudian. Para pelayan yang melihat hal itu hanya saling tatap dengan bingung.
" Sebenarnya nona Asmara maunya apa sih, " gumam salah satu pelayan yang berada dibaris ujung. Syukur saja tidak ada yang mendengar jika tidak maka sudah pasti akan membahayakan dirinya atau bisa jadi kehilangan pekerjaan detik itu juga.
karena salah satu syarat untuk menjadi pelayan dirumah ini adalah :
DILARANG MENGELUH.
sungguh peraturan yang aneh namun memang seperti itulah kenyataannya.
Dan tentunya para pelayan paham hal itu. Besarnya gaji yang mereka terima setiap bulannya membuat mereka harus ekstra sabar menghadapi semua aturan yang berlaku.
" Jika urusan kalian sudah selesai cepat pergi sebelum Galih bangun ," ucap Asmara dingin tanpa ekspresi. Dirumah itu memang banyak pelayan namun akan pergi setelah mereka menyelesaikan pekerjaannya dan yang terpenting mereka harus menghilang sebelum pemuda tampan itu terbangun. karena Galih sangat membenci keramaian.
" Baik nona ," jawab mereka bersamaan lalu satu-persatu keluar meninggalkan gadis cantik itu seorang diri.
Asmara pun mulai membuka kulkas yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuhnya. Mengambil beberapa bahan yang gadis itu perlukan sebelum ia memulai aksinya.
" Semoga Galih suka ,"
***
Sementara dilantai atas Galih yang baru bangun dari tidurnya menatap keseluruh kamar sambil mengucek matanya dengan kedua tangan.
Galih mendengus kesal.
" BABEE...," Teriak Galih dengan suara lantang.
Galih menyikap selimut yang menutup sebagian tubuh kekarnya. Bangkit dari ranjang lalu melangkahkan kakinya kemana saja.
" BABEE...," teriak Galih lagi namun tetap tak mendapat sautan sama sekali. "kemana sih! Aaarrgh!! ,"
Galih berjalan kesana-kemari tak tentu arah, pemuda tampan itu bergegas turun kelantai bawah berharap menemukan kekasih hatinya.
Masuk lalu keluar dari ruangan satu keruangan yang lain. Sungguh melelahkan, mendadak Galih menyesal membeli rumah sebesar ini jika ujung-ujungnya akan menyusahkan. Contohnya seperti sekarang ini.
Galih menghelah nafasnya berkali-kali. Moodnya pagi ini benar-benar hancur hanya karena saat ia membuka mata tak menemukan gadis kesayangannya.
" Apa jangan-jangan dia pulang kerumahnya ya," tebak Galih menerka-nerka. Lalu kemudian menggeleng. " kayanya gak mungkin dia pulang, masa dia gak pamit, " Gumam Galih menjatuhkan bobot tubuhnya disofa panjang yang berada disalah satu ruangan tak jauh dari kolam.
Galih mengambil ponsel disaku celananya. Mengetik beberapa kata hingga menampilkan sebuah Vidio yang biasa ia lihat setiap pagi disalah satu aplikasi.
Tak butuh waktu lama pria itu cekikikan sendiri. Mood yang tadinya hancur sudah kembali.
" Sayang, Kamu Uda bangun ,"
Mendengar suara gadis yang sedari tadi dicarinya seketika membuat Galih menghentikan aktivitasnya dan langsung melempar asal ponselnya.
" Sayang..., " Galih langsung memeluk posesif tubuh Asmara.
" ih apaan sih Galih, awas dulu ah ." Asmara berjalan kearah sofa dengan perlahan karma kedua tangannya memegang nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas susu putih.
Sementara Galih seakan menulikan pendengarannya dan tetap memeluk posesif tubuh Asmara. Bahkan pria itu tak peduli jika perbuatannya tadi hampir membuat nampannya terjatuh.
Sungguh tak bisa Asmara bayangkan jika itu sempat terjadi. Usahanya didapur pasti akan berakhir sia-sia.
" kenapa turun kebawah? ," tanya Asmara setelah meletakkan sempurna nampan diatas meja.
" Kamu nyebelin, "ucap Galih dengan nada manjanya. Pemuda tampan itu mendusel kepalanya diceruk leher kekasihnya dengan tangan yang masih memeluk posesif tubuh ramping namun berisi dibeberapa bagian.
Asmara hanya tersenyum menghadapi sikap manja kekasihnya. Tangannya terulur mengusap rambut kepala Galih, mengurainya dengan lembut.
" Sayang sarapan dulu ya ,"
Galih menggeleng.
" kenapa?" tanya Asmara lembut namun Galih lagi-lagi menggeleng. Sepertinya gadis itu harus menyiapkan ekstra kesabaran jika menghadapi Galih yang sedang bermode manja.
" Tadi aku masakin spesial buat kamu loh, " bujuk Asmara berharap Galih luluh akan usahanya kali ini.
Mendengar ucapan kekasihnya seketika membuat Galih mengerutkan keningnya lalu menatap lekat kedua mata Asmara.
" Emang kamu pernah masakin buat orang lain? ," tanyak Galih menyelidik.
" Ha! maksudnya? ,"
" Uda ah males ," Galih memalingkan wajahnya mendrama seolah ia sedang merajuk.
" ih kamu apaan si sayang, gak jelas banget deh ,"
" Bodo amat ," ucap Galih terdengar ketus.
Asmara memutar bola matanya malas. Menghadapi bayi besarnya ini sungguh merepotkan namun jauh dilubuk hatinya gadis itu merasa bahagia jika Galih bersikap seperti ini.
Terlihat menggemaskan namun juga menjengkelkan.
" Yaudah jadi kamu maunya apa Hmm? " tandas Asmara tak ingin berdebat. Gadis cantik itu memilih mengalah.
Hening.
Galih diam tanpa niat bersuara namun didetik kemudian pemuda tampan itu tersenyum devil saat otaknya tiba-tiba terlintas sesuatu. Galih akan memanfaatkan kesempatan ini.
" tapi tunggu dulu ," tahan Asmara sebelum Galih benar-benar mengucapkan keinginannya. Apalagi saat Asmara melihat senyum yang Galih tampilkan. Mendadak gadis itu bergidik ngeri.
" Habis itu tapi janji langsung makan ya ,"
" Hmm...,"
" Hmm apa? Jawab iya dulu ,"
" Iya Babee ku suuuaaayyaaaaanngggg...," riang Galih dengan nada manjanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Asmiyati Ulfah
Galih, so sweet bgt sii
2022-12-12
0
nona er
hai kak, aku mampir ya. ceritanya bagus. jadi gak sabar nunggu kelanjutannya.
2022-11-14
2
Authophille09
semangat kak💪 ceritanya bagus. saya suka🤗
2022-11-07
1