"Aku nggak mau pergi, aku mau sama Jack" ucap Feli menepis tangan Findi darinya.
"Udahlah Feli, gue dulu emang cinta sama lo. Tapi setelah apa yang terjadi hari ini, rasa cinta itu hilang saat lo udah buat gue malu. Lebih baik sekarang lo pergi dari sini deh, gue udah muak liat muka lo lagi. Mulai hari ini dan seterusnya, gue sama lo udah nggak ada hubungan apa-apa lagi" ucap Jack agak menorong Feli darinya.
"Aku nggak akan pergi, aku mohon jangan lakuin ini Jack" ucap Feli.
"Pergii lo sana. Andi, Rio bawa cewek murahan ini dari sini" suruh Findi.
"Oke"
"Ayo pergi"
"Nggak, aku nggak mau. Lepasin aku"
"Cepat bawa dia pergi dari sini" ucap Jack.
Andi dan Rio pun berhasil membawa paksa Feli dari sana.
"Bagus Jack, akhirnya lo bisa bebas juga dari si Cupu itu" ucap Findi tersenyum.
"Findi" panggil Sara yang terlihat berlari ke arah Jack dan Findi.
"Ada apa sih Sara? Si Aril mana?"
"Fin, kita di panggil ke ruang kepsek sekarang, Aril udah ke sana duluan" ucap Sara.
"Yaudah ayo. Eh Jack gue pergi dulu Ya"
"Oke Fin"
Sara dan juga Findi meninggalkan Jack sendirian disana.
*****
"Ibu nggak boleh skors saya dan teman-teman saya dong Bu. Ibu tau kan, siapa saya? Saya bisa buat Ibu di pecat dari sekolah ini" ancam Findi.
"Saya tau siapa kamu. Kamu anak donatur terbesar di sekolah ini. Tapi ingat, saya nggak takut sama ancaman murahan kamu itu. Besok saya akan undang Pak Yoga ke sini. Dan saya akan kasih tau sama Papa kamu bagaimana kelakuan kamu selama ini terhadap siswa lain. Biar dia tau, anak kesayangannya melakukan perbuatan yang mencemari nama baik keluarga kalian " ucap Sari.
"Ibu nggak akan bisa lakuin itu. Karena Papah saya nggak akan percaya sama omongan Ibu. Lagian Ibu nggak ada bukti buat ngelawan saya, karna saya sudah mematikan kamera cctv di sekolah ini sebelum saya dan teman-teman saya melakukan pembulyan yang Ibu maksud" ucap Findi tersenyum mengejek.
"Siapa bilang saya nggak punya bukti? Kamu liat ini? Di dalam sini tertera semua tingkah laku kalian bertiga" ucap Sari memperlihatkan benda kecil yang di berikan Ana sebelumnya.
Findi? Jangan tanya lagi. Karena sekarang dia terdiam ketakutan.
"Sekarang kalian boleh keluar dari ruangan saya sekarang juga"
Findi cs pun pergi dari hadapan Sari.
"Gimana ini Fin? Gue nggak mau di skors" ucap Aril.
"Apa lagi gue" timpal Sara.
"Udah diam gue juga bingung harus ngapain" ucap Findi frustasi.
"Gue rasa ada orang yang udah ngasih bukti itu sama Bu Sari" ucap Aril.
"Gue juga setuju sama Aril, Fin. Karena gue yakin, sebelum kita buly siswa disini, gue udah pastiin semua cctv udah mati. Tapi yang bikin gue bingung, darimana Bu Sari bisa dapetin bukti itu dan siapa yang udah ngasih bukti itu sama Bu Sari, ucap Aril.
"Bella, ya Bella. Cuman dia orang yang nggak suka kita bully siswa-siswa disini terutama Feli, dia juga kan anak nya kepsek kita. Dia akan selalu ada di saat kita ngebully dia" ucap Findi.
"Benar juga"
"Sekarang gue mau kasih tugas sama lo berdua. Kalian harus cari tau tentang Bella dan Feli.Gue yakin mereka ada hubungan, karena nggak mungkin, Bella terus nolongin Feli setiap saat.
"Ide bagu Fin. Oke, gue akan ngikitin Bella pulang sekolah nanti. Dan lo Sara, lo ikutin Feli" ucap Aril.
"Bagus. Sekarang gue akan coba ngasut bokap gue buat Nggak datang ke Sekolah besok" ucap Findi.
*****
Jam pulang sekolah pun tiba. Kini seluruh siswa sudah terlihat lagi dia area sekolah. Namun ada satu gadis yang masih ada di sana dengan motornya.
"Ck! Pake mati segala ni motor. Kalo kaya gini caranya, gimana gue balik coba. Mana Hp gue mati, kan gue nggak bisa mesan taksi online atau nelfon Ana buat jemput gue" gerutu Bella.
"Hai" sapa sekarang membuat Bella menatap ke arahnya.
"Eh! Lo bukannya cowok yang tadi di bully Jack sama teman-temannya kan?" tanya Bella.
Yap, orang itu adalah Bastian.
"Iya. Kenalin, nama aku Bastian ucap Bastian.
"Owh. Nama gue Bella" ucap Bella menyambut uluran tangan Bastian.
"Lo kok belum pulang?" tanya Bella.
"Tadi aku lagi bantu petugas kebersihan buat bersihin beberapa kelas. Ya, buat bantu ringanin pekerjaananya aja. Ohya, terus kamu juga ngapain belum pulang?"
"Motor gue mati" singkat Bella.
"Gini aja, aku antar kamu pulang mau nggak? Anggap aja ini sebgai ucapan terima kasih karena kamu udah nolongin aku tadi" tawar Bastian.
"Emang lo mau ngantar gue pake apaan? Disini kan nggak ada motor atau mobil" ucap Bella.
"Naik itu" ucap Bastian menunjuk ke arah sepeda yang terparkir di dekat mereka.
"Naik sepeda maksud lo?"
"Iya, cuman itu satu-satunya yang gue pake buat ke Sekolah. Kalo kamu nggak mau naik sepeda nggak papa kok, aku bisa ngerti" ucap Bastian.
"Gimana ya? Apa gue terima aja tawaran dia kalia ya, dari pada gue harus jalan kaki buat pulang. Lagian gue juga udah lama nggak naik sepeda" batin Bella.
"Yaudah deh, gue mau naik sepeda sama lo" ucap Bella.
"Oke. Bentar ya, aku ambil sepedanya dulu" ucap Bastian lalu mengambil sepeda miliknya.
"Ayo naik" Bella menurut lalu dia pun naik di atas sepeda Bastian dengan tangan yang memegang bahu pria itu.
Setelah memastikan semuanya aman, Bastian perlahan mengayuh sepedanya menuju rumah Bella yang sudah di beritahukan padanya sebelumnya oleh Bella.
Selama di perjalanan, Gunawan selalu mengajak Bella bicara dengannya. Walaupun agak canggung, namun dia berusaha menghilangkan kecanggungannya.
Bella selalu di buat tertawa oleh Bastian yang selalu menceritakan lelucon selama perjalanan.
"Ohya Bas, gue boleh nanya sesuatu nggak sama lo?" tanya Bella.
"Boleh, emang kamu mau nanyain apa sama aku" ucap Bastian yang terus mengayuh sepedanya.
"Kenapa sih lo biarin Jack dan teman-temannya nge bully lo? Kan lo bisa aja lawan mereka, tapi kenapa lo cuman diam aja?"
"Itu karena aku nggak mau nyari masalah. Tapi bukan berarti aku takut sama mereka. Karena aku hanya takut sama Tuhan dari pada manusia. Dan aku juga yakin, semua perbuatan baik atau buruk manusia sudah ada balasannya dari-Nya. Jadi ngapain aku harus balas? Toh mereka akan dapat balasan sendiri" jawab Bastian.
"Oh gitu. Eh eh stop disini" ucap Bella, Bastiam pun memberhentikan sepedanya.
"Kenapa berhenti disini?"
"Gue udah nyampe rumah gue soalnya" ucap Bella yang turun dari sepeda Bastian.
"Emang rumah kamu yang mana?"
"Tuh" Bella menunjukkan salah satu rumah yang terbilang mewah pada Bastian.
"Oh jadi dia anak orang kaya. Pantesan semua orang di sekolah takut sama dia" batin Bastian.
"Kalo gitu gue masuk dulu ya. Makasih buat tumpangannya" ucap Bella.
"Iya sama-sama. Kalo gitu aku juga pulang ya" Bella menjawab dengan anggukan kemudian Bastian pun memutar balik sepedanya untuk pulang. Lalu Bella pun berjalan masuk ke rumahnya.
"Aduhh. Perut gue lapar lagi. Gue makan aja dulu kali ya" ucap Bella yang berjalan ke arah ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, ternyata sudah ada Sari dan Feli. Terlihat jelas oleh Bella kedua mata Feli sembab karena habis menangis. Dia terlihat mengaduk-aduk makanannya tanpa ingin memakannya.
"Sayang kamu udah pulang? Ayo kita makan siang dulu. Kebetulan Bibi hari ini masak makanan kesukaan kamu loh" ucap Sari sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments