Di kelas 11 MIPA 2, seorang Guru baru saja masuk bersama seorang siswa dengan memakai kaca mata dan rambut yang di sisir ke depan.
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi Buuu!"
"Baiklah. Hari ini di kelas kita akan kedatangan murid baru. Ayo silahkan masuk!" suruh Bu Rani pada Siswa tersebut.
Siswa itu pun masuk ke dalam kelas. Semua siswa-siswi di kelas menahan tawa mereka saat melihat penampilan siswa tersebut.
"Hhuuu! Nambah lagi nih cupu di kelas kita" ucap salah satu siswa.
"Yoi. Kaga elit lagi ni sekolah lama-lama. Lagian kebanyakan cupu sih" sahut yang lain.
"Sudah-sudah. Andi, Rio diam kalian berdua atau Ibu hukum" Rio diam Andi pun bungkam.
"Yasudah, perkenalkan nama kamu."
"Hai semuanya, perkenalkan, nama aku Bastian Ardiyansyah Dirga. Aku pindahan dari SMA Nusa Bangsa" ucap Bastian.
"Palingan pindah karena bea siswa, sekolahnya aja kampungan" ucap Findi.
"Eh! Lo abis mandi di kali ya? Baju lo lusuh amat kek muka lo" ucap Rio.
"Findi, Rio jaga mulut kalian berdua ya, mau ibu hukum kalian Hahh!" ucap Bu Rani marah.
"Ayo Bastian kamu duduk di bangku kosong di sampingnya Jack" ucap Bu Rani.
"Malas ah Bu. Saya nggak mau duduk bareng si cupu. Suru aja dia duduk di tempat lain, jangan di sini" ucap Jack.
"Jack..."
"Udah Bu, nggak papa. Saya duduk di bangku lain aja" ucap Bastian menyela perkataan Bu Rani.
"Yaudah kalo itu mau kamu. Kamu duduk di bangku kosong di belakangnya Meli. Owh ya, Meli sama Felisya kemana? Ada yang tau mereka berdua kemana?" tanya Bu Rani.
"Meli ke ruang guru Bu. Kalo Felisya dia lagi ke toilet" jawab salah satu siswa.
"Ayo Bastian silahkan duduk di bangku kamu"
"Baik Bu" Bastian pun berjalan menuju bangkunya.
"Eh Jack, kayanya dia cocok sama pacar lo si Felisya" ucap Andi.
"Iya Jack, sama-sama cupu" sambung Rio.
"Duduknya aja sebangku" lanjutnya.
"Ck! Udahlah, diam lo berdua" ucap Jack pada kedua temannya yang sedang menahan tawa mereka.
"Baiklah anak-anak, kita mulai pelajaran kita hari ini. Buka halaman, 141 tentang proposal" ucap Bu Rani memulai pelajaran.
"Maaf Bu telat" ucap Meli yang datang bersama Felisya.
"Nggak papa, silahkan duduk di bangku kalian berdua"
"Fel, kenapa tangan kamu di perban?" tanya Bu Rani saat melihat tangan Felisya.
"Nggak papa Bu, tadi dirumah nggak sengaja keiris pisau Bu" ucap Felisya.
"Owh, yasudah" Meli dan Felisya berjalan menuju bangku mereka.
"Siapa dia Fel? Kok duduk di samping lo?" bisik Meli.
"Aku juga nggak tau, mungkin murid baru" ucap Felisya.
"Felisya, Meli, duduk" ucap Bu Rani.
"I-iya Bu" sahut Felisya dan Meli lalu duduk di bangku mereka.
"Hai! Kenalin, nama Aku Felisya, aku teman sebangku kamu
"
"Hai juga, Aku Bastia tersenyum.
"Owh ya, kamu boleh pinjam catatan bahas Indonesia punya aku aja. Kebetulan, aku udah nyatat duluan. Nih!" ucap Felisya meminjamkan bukunya pada Bastian.
"Terima kasih"
"Sama-sama"
Tanpa mereka ketahui, seseorang menahan amarah melihat kedekatan mereka berdua.
*****
Jam pelajaran pertama akhirnya berakhir. Kini waktunya para siswa dan siswi mengisi perut mereka di kantin.
"Felisya, kantin yuk" ajak Meli.
"Basrian, kamu nggak mau pergi ke kantin?" tanya Feli.
"Kalian duluan aja, aku mau nyelesain catatan dulu" ucap Bastian.
"Owh. Yaudah, Ayo Mel" ucap Feli lalu dia dan Meli keluar kelas menuju kantin sekolah.
--Lapangan
Setelah menyelesaikan hukumannya, kini Bella terlihat capek dan berkeringat.
"Woi! Bella, tangkap nih" ucap Ana- sahabat Bella, dia melempar sebotol air dingin ke arah Bella. Dengan sigap, Bella menangkapnya dan langsung meneguknya hingga tandas.
"Aus banget Bel?" tanya Ana.
"Pake nanya lagi, ya haus lah. Lo nggak liat gue keringatan gini" ucap Bella kesal.
"Ini semua gara-gara Satpam belagu sama si Pak Ical sialan" sambungnya.
"Udahlah lagian, ini salah lo juga. Ngapain lo pake telat segala" ucap Ana.
"Gue kan telat karena balapan semalam. Eh, btw, ada yang nantangin lagi nggak nih buat balapan atau tanding MMA? Gue mau ikut, soalnya gue mau ganti motor lagi. Motor gue bonyok gara-gara nabrak gerbang" ucap Bella.
"Nati gue cariin deh buat lo"
"Aaaa makasih Ana, lo emang sahabat terbaik gue" ucap Bella memeluk Ana.
"Sama-sama. Yaudah Ayo kita pergi"
"Kemana?" tanya Bella melepaskan pelukkannya.
"Gue baru ingat kalo lo di suruh Bu kepsek ke ruangannya sekarang" ucap Ana.
"Ck! Malas ah, gue nggak mau ketemu dia" ucap Bella.
"Ayolah Bel"
"Iya-iya, Ayo" ucap Bella dengan kesal.
Bella dan Ana pun pergi ke ruang kepsek
*****
Bastian akhirnya sudsh menyelesaikan catatannya. Kini di sedang berjalan menuju kantin.
"Kantinnya sebelah mana ya? Aku lupa nanyain sama Feli kantinnya sebelah mana lagi" ucap Bastian kebingungan.
"Bastian awass!" teriak seseorang saat sebuah bola basket sedang melambung ke arahnya.
Bugh!
Brukk!
Bola itu berhasil mengenai Bastian membuat pria itu tersungkur.
"Hahaha! Heh, cupu. Lo lemah banget sih, kena bola gitu aja langsung jatoh" ucap Jack.
"Tauk, dasar lemah lo" ucap Andi.
"Ayo bangun lo" ucap Rio menarik tangan Bastian.
"Ayo! Lo ikut main basket sama kita" lanjut Rio.
"Alah! Mana bisa dia main basket, kena bolanya aja jatoh gimana mainnya" ejek Andi.
HAHAHA!
"Udah nggak usah di ketawain, entar orangnya mewek lagi" ucap Rio.
HAHAHA
"Eh, tapi kita coba aja dulu, siapa tau dia bisa jadi cadangan di tim kita" ucap Jack.
"En-enggak, aku nggak bisa main basket, aku mau ke kantin. Permisi" ucap Bastian.
"Eh, mau kemana lo?" ucap Rio menghadang Bastian yang akan pergi ke kantin.
"Lo nggak bisa pergi gitu aja. Lo harus ikut main sama kita" ucap Rio.
"Ul bolanya siniin" suruh Rio lalu Andi melempar bole ke arahnya.
Rio langsung menerima bolat tersebut kemudian melemparnya kembali pada Andi. Begitulah seterusnya hingga Andi melempar bola tersebut pada Jack kemudian Jack langsung melemparnya pada Bastian dengan cukup keras hingga dia kembali tersungkur.
"Bastian" ucap Feli yang ingin membantunya, namun Jack langsung mencekal lengannya.
"Mau ngapain lo?"
"Aku mau bantu dia Jack. Lepasin tangan aku" ucap Feli.
"Udahlah biarin aja. Dia kan cowok, pasti bisalah bangun sendiri" ucap Jack.
"Tapi..."
"Lo itu pacar gue Feli, jadi, lo harus dengarin kata-kata gue" ucap Jack.
"Kaca mata aku dimana? Aku nggak bisa liat tanpa kaca mata aku" ucap Bastian yang sedang berusaha mencari kaca matanya yang sempat jatuh.
"Kaca mata murahan aja di cari sampe segitunya. Nggak bisa beli yang bagus kali ya lo" ejek Andi.
Saat Bastian sedang sibuk mencari kaca matanya, tiba-tiba seseorang menyodorkan kaca mata itu padanya.
Rio dan Andi terlihat ketakutan saat melihat siapa orang tersebut. Berbeda dengan Jack yang terlihat santai.
"Q-quen" gumam Rio dan Andi bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Anisa Nazwa
(
2022-09-17
1