Cowok Cupu Vs Cewek Bar Bar
Kriinnng! Kriinnng!
Suara bel berbunyi nyaring sampai kepenjuru sebuah sekolah ternama di Jakarta, menandakan Jam pelajaran pertama akan segera di mulai
Di gerbang sekolah, terlihat seorang gadis baru saja datang dengan motor sportnya
"Pak bukain gerbangnya, saya mau masuk" teriak gadis itu dari atas motornya
"Aduh nggak bisa neng Bella, neng udah telat jadi nggak boleh masuk sampe guru BPnya datang" ucap Pak Satpam
"Bukain dong Pak. Lagian, saya cuman telat 5 menit doang kok. Biasanya, kalo saya telat di izini masuk, trus sekarang nggak bisa sih?" tanyanya
"Itu karena sekarang saya takut di pecat neng Bella" ucap Pak Satpam lagi
"Jadi sekarang, Bapak nggak takut sama saya?"
"Takut atuh neng. Siapa coba yang nggak takut sama neng Bella"
"Yaudah bukain gerbangnya saya mau masuk" ucap Bella geram
"Waduh nggak bisa atuh neng, saya takut di pecat kalo biarin neng masuk"
"Owh gitu? Yaudah"
"Eh neng Bella mau kemana?" tanya Satpam saat Bella menyalakan kembali motornya
"Mau masuk lah" ucap Bella membuat Pak Satpam mengenyit bingung
"Masuk? Caranya?"
"Itu mah gampang Pak. Liat nih"
Mmeeeemmm! Mmeeeemm!
Braakkk
Pak Satpam terbelalak melihat apa yang sudah di lakukan Bella dengan motor Sportnya
"Yaampun neng Bella!!! Kenapa gerbangnya di tabrak atuh. Aduh gimana ini, gerbangnya rusak pasti kenapa marah kepala sekolah ini" ucap Pak Satpam
"Dasar si neng Bella, sifatnya beda jauh ama Ibunya. Saya akan laporin neng Bella ke kepala sekolah" Pak Satpam segera pergi menemui kepala sekolah, melaporkan apa yang sudah di lakukan Bella.
Sementara Bella kini sudah memarkirkan motornya di tempat parkir.
"Makanya, jangan main-main sama gue. Siapa suruh nggak ngijinin gue masuk, rusak juga kan tuh gerbangnya" ucap Bella.
"Tapi motor gue bonyok deh kayanya. Arghh! Dasar Satpam sialan lo, ganti motor lagi kan gue" ucap Bella keasl sambil menendang ban motornya
(😂😂Ada-ada aja sih Bella. Jangan di tendang dong bannya Bel, entar kakimu sakit nanti)
Setelah melampiaskan kekesalannya, Bella pun berjalan
menuju kelasnya, kelas 11 MIPA 1 kelasnya.
Sesampainya di kelas, ternyata pelajaran sedang berlangsung. Dengan santainya, Bella berjalan menuju bangkunya
"Eh eh, Bella, berhenti kamu" ucap Pak Ical menghentikan langkah Bella
"Ada apa sih Pak?"
"Sini kamu" dengan malas, Bella mendekati Pak Ical
"Kamu ini ya, udah telat, main nyolonong aja. Kamu nggak liat apa, saya lagi ngajar di depan?" Pak Ical menatap tajam Bella. Namun yang di tatap hanya menyunggingkan senyum tanpa dosanya
"Aduh maaf Pak, saya bukannya nggak liat, tapi Pak Icanya aja yang kependekkan, jadi jangan salahin saya dong kalo saya nggak liat Bapak ngajar, salahin aja badan Bapak yang pendek itu"
Hahaha!
Tawa seluruh siswa di dalam kelas membuat Pak Ical semakin geram
"Diam semuanya!" seketika kelas kembali hening mendengar teriakkan Pak Ical
"Sekarang kamu keluar. Bapak hukum kamu, berdiri dengan satu kaki sambil hormat bendera sampai jam istirahat" suruhnya pada Bella.
"Bapak ini gimana sih, saya kan nggak salah, kok saya di hukum?" ucap Bella tak terima.
"Siapa bilang kamu nggak salah? Udah telat, pake ngejek saya lagi. Cepat kamu keluar dari kelas saya, SEKARANG!" tegasnya
"Iya-iya, saya keluar" ucap Bella dengan kesal
"Saya akan laporin kamu ke kepala sekolah" ucap Pak Ical membuat Bella berbalik
"TERSERAH! Gue nggak peduli" ucapnya kembali berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya
"Bisa-bisa makan hati saya gara-gara anak itu" gumam Pak Ical kemudian melanjutkan mengajar
--Lapangan
Disinilah Bella, di lapangan upacara yang entah kenapa terasa sangat panas baginya meskipun cuca masih pagi. Tapi panasnya seperti jam 12 siang saja
"Ini gara-gara Pak Satpam sama Pak Ical sialan. Awas aja, gue bakal balas mereka nanti" gerutu Bella di tengah-tengah hukumannya
Saat Bella terus merutuki Pak Satpam dan Pak Ical, tiba-tiba tangan kananya terasa sangat sakit
Awhh!
Ringis Bella yang memegangi tangan kanannya. Dia pun terkejut saat melihat pergelangan ttangannya yang memerah dan ada goresan di sana
"Ada yang nggak beres nih, gue harus cari tau" gumamnya kemudian Rara meninggalkan lapangan dan berlari ke arah toilet wanita
Sesampainya disana, dia melihat beberapa Siswi sedang membully seorang siswi dengan menggoreskan silet di tangannya
"Udah gue duga, pasti ada yang Nggak beres" ucap Bella lalu dia segera mendekati para siswk tersebut dan...
Brukk!
Brukk!
Dengan menggunakan kakinya, Bella menendang dua Siswi itu cukup keras, membuat mereka tersungkur ke lantai
"Qu-Quen" ucap salah satu Siwi bernama Sara yang melakukan pembuliayan. Dia terlihat takut saat melihat Bella yang menatapnya tajam, begitupun dengan Aril temannya
"Nggak ada kapoknya ya lo berdua, bully sisa-siswa disini. Mau gue hajar lagi lo"
"Ma-maaf Quen, kita cuman di suruh kok, iya Kan Sara?" tanya Aril pada Sarah dengan gugup.
"I-iya Quen kita cuman di suruh Findi kok" ucap Aril.
"Oh jadi si ratu drama yang nyuruh lo? Bilang sama dia, gue bakal hajar si Findi kalo dia masih bully Siswa-Siswi disini, dia bakal abis di tangan gue. Dengar nggak lo!" bentak Bella.
"De-dengar Quen. A-ayo Sara, kita pergi" ucap Aril yang langsung di anggukki Sara kemudian mereka berdua pun segera berlari pergi, tinggallah Bella dan Siswi yang di bully tadi. Siswi tersebut memakai kacamata dengan rambut yang di kepang dua
"Kak" panggilnya yang langsung menahan tangan Bella yang akan pergi dari sana. Namun Bella segera menepis tangannya.
"Cepat lo obatin tangan lo. Gue nggak mau ikutan ngerasain sakitnya" ucap Bella datar tanpa menoleh sidikitpun pada gadis yang kini sudah menangis itu saat Bella menepis tangannya darinya.
"Iya Kak" Bella tidak menghiraukan ucapannya dan malah meninggalkannya dan kembali ke lapangan.
"Felisya" yap. Gadis itu bernama Felisya.
Felisya segera mengusap air matanya saat mendengar suara sang sahabatnya Meli.
"Fel, lo kenapa nangis? Dan ini kenapa tangan lo berdarah gini?" tanya Meli saat melihat pergelangan tangan Felisya yang terus mengeluarkan darah akibat goresan silet.
"Mereka bully gue lagi Mel dan..."
"Dan Quen nolongin lo?"
"Lo tau darimana Kak Bella nolongin gue?" tanyanya tanpa sadar.
"Kak? Kok lo manggil dia Kak?" selidik Meli.
"Maksud gue Quen"
"Owh. Itu, tadi pas gue kisini gue nggak sengaja liat lo bicara sama Quen.
"Gue nggak habis pikir sama Ratu drama and the genk itu, kok mereka bisa se tega itu ya sama siswa-siswa disini. Padahalkan, mereka nggak buat salah sama dia. Tapi kok bisa segitunya ngebully sampe lukain fisiknya" ucap Meli tak habis pikir.
"Udahlah nggak usah dipikirin. Biarin aja, entar karmanya datang sendiri. Yaudah temanin gue ke UKS yuk" ajak Felisys
"Iya lo benar, Ayo" Felisya Meli pun pergi ke UKS untuk mengobati luka Felisya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
kagome
dosa apa tu si motor dan si gerbang🤣🤣🤣
2024-10-26
0