"Sayang kamu udah pulang? Ayo kita makan siang dulu. Kebetulan Bibi hari ini masak makanan kesukaan kamu loh" ucap Sari sambil tersenyum.
Bella sama sekali tak menggubris omongan Sari. Dia langsung menarik kursi kemudian mengambil makanannya sendiri.
Saat Bella akan menyendokkan makanan ke mulutnya, seseorang dengan sengaja merebut sendok itu dan membuangnya ke lantai begitupun dengan makanan yang ada di piring Bella.
Feli, Bella dan Sari terkejut dengan apa yang orang itu lakukan.
"Lo--" belum sempat Bella melanjutkan ucapannya, orang tersebut langsung menampar Bella dengan keras.
"Itu hukuman buat orang yang udah buat adek gue terluka" ucap Siska Andriani --Dia adalah Kakak kandung Feli dan Bella.
"Lo apan-apaan sih Kak? Maksud lo apa gue buat Feli terluka?" tanya Bella dengan marah sambil mengusap pipi bekas tamparan Siska.
"Lo nanya maksud gue?" Siska menarik Feli ke hadapan Bella lalu menunjukkan tangannya yang di perban.
"Ini pasti kerjaan lo kan? Lo pasti udah lakuin ini kan sama Feli.
"Jaga mulut lo ya Kak. Gue bukan orang serendah yang lo maksud" ucap Bella.
"Gara-gara lo, selera makan gue jadi hilang" ucap Bella lalu pergi dari sana menuju kamarnya.
"Siska kamu ini kenapa sih? Kasian kan Bella nggak jadi makan gara-gara kamu" ucap Sari.
"Udah Bun, nggak udah belain dia. Gara-gara dia juga tangan Feli jadi luka kaya gini" ucap Siska.
"Udah cukup Kak. Kakak udah keterlaluan tau nggak. Asal Kak Siska tau, bukan Kak Bella yang nyakitin aku.tapi justru dia yang selalu nolongin aku di sekolah. Aku nggak nyangka, kebencian Kakak udah nutupin hati nurani Kak Siska " ucap Feli.
"Mau kemana kamu" tanya Siska saat Feli .akan melangkah.
"Aku nggak jadi makan, aku mau ke kamar aja" ucap Feli yang juga pergi ke kamarnya.
"Kamu ini apa-apaan Siska? Kenapa kamu sebegitu bencinya sama adek kamu sendiri? Kenapa?" teriak Sari.
"Karena dia udah rebut kebahagiaan kita Bun."
"Tapi dia nggak tau apa-apa soal ini? Dia juga sama kehilangannya kaya kita. Jadi Kamu nggak boleh benci sama dia. Biar bagaimanapun dia adik kamu" ucap Sari.
"Cukup Bunda, sampai kapanpun adik aku cuman Feli nggak ada yang lain" ucap Siska meninggalkan Sari.
"Ya Tuhan! Apa yang udah terjadi sama anak-anak aku. Kenapa mereka sulit sekali untuk tidak saling membenci seperti ini" ucap Sari mengusap dadanya yang terasa sesak melihat pertengkaran anak-anaknya.
*****
Sesampainya di kamarnya, Bella melempar tasnya di atas tempat tidur kemudian dia merebahkan tubuhnya juga disana.
"Gara-gara Kak Siska gue nggak jadi makan kan jadinya. Udahlah gue tidur aja ntar aja mandinya" ucap Bella lalu memejamkan matanya untuk tidur.
--Malam_Harinya
Setelah selesai mandi, Bella kini sedang bermain game online di balkon kamarnya. Tiba-tiba sebuah panggilan masuk dari Ana membuat Bella langsung mengangkatnya.
[Halo Ana, ada apa?]
[Lo di mana?]
[Gue lagi di rumah nih. Emang kenapa?]
[Ada yang nantangin lo buat balapan nih. Hadiahnya lumayan loh, 50 jt + motor sport kesukaan lo. Cepat datang ya, gue tunggu di tempat biasa]
Panggilan pun terputus.
Bella segera beranjak ke kamar mandi. Dia mengganti pakaiiannya dengan pakaian serba hitam. Celana jens hitam, baju hitam dan jaket kulit hitam.
Setelah selesai, dia pun keluar dari kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar suara samar tangisan Feli dari dalam kamarnya yang berseblahan dengan kamar Bella.
Dengan pelan Bella membuka pintu kamar Feli yang ternyata tidak di kunci. Dia pun masuk ke dalam lalu menghampiri Felivyang sedang menangis sambil memeluk lututnya di atas ranjang tempat tidur.
"Udahlah lo nggak usah nangisin orang yang udah nyakitin lo" ucap Bella membuat Feli mendongak menatapnya.
"Apa salah aku sama kamu Kak? Kenapa kamu hina Jack di depan teman-teman sekolah? Kak Bella tau, gara-gara Kakak, Jack sampe mutusin aku" teriak Feli.
"Bagus deh kalo kalian udah putus. Itu artinya, dia emang nggak serius sama lo"
"Apa maksud kamu ngomong gitu kak? Apa alasannya kamu nggak suka aku sama Jack" tanya Feli.
"Lo nggak perlu tau alasannya. Udah deh lupain aja dia" ucap Bella santai.
"Apa alasannya Kak? Apa karena kamu suka sama Jack iya ?"
"Udahlah nggak penting ngomong sama lo" ucap Bella melangkah ke arah pintu.
"Kamu emang udah berubah Kak, aku nggak nyangkan kamu setega ini sama aku" ucap Feli menangis.
"Maafin gue Feli, gue lakuin ini biar lo nggak disakitin sama Jack, batin Bella. Dia pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena ucapan Feli.
"Mau ngej****g lo?" tanya Siska sinis saat Bella baru saja turun dari tangga.
"Jaga ucapan lo ya Kak. Selama ini gue udah sabar dengan semua hinaan lo. Tapi kali ini nggak lagi, gue nggak akan diam aja saat lo hina gue lagi. Kalo bukan lo Kakak gue, udah gue hajar lo" ucap Bella marah.
"Kok lo ngegas? Emang benar kan omongan gue? Kalo bukan, darimana lo bisa beli motor mahal, mobil mahal, kalo bukan hasil dari j**l d""i" ucap Siska.
"Gue dapatin itu semua dari kerja keras gue bukan dari hasil yang lo bilang itu" ucap Bella.
"Emang lo kerja apa sih, hah?"
"Bukan urusan lo, ngerti" setelah itu, Bella meninggalkan Siska yang terus mengejeknya.
Saat keluar dari rumah, Bella berpapasan dengan Daneil--tunangan Siska.
"Eh, Feli , kamu mau kemana?" tanyanya.
"Gue bukan Feli, gue Bella" ucap Bella membuat Daniel menggaruk tengkukknya yang tak gatal.
"Hehe. Salah orang lagi" ucap Daniel cengengesa.
"Habisnya kalian mirip banget sih, hampir nggak ada bedanya. Abang kan jadi salah orang terus kan jadinya" lanjutnya.
"Mau ngapain lo kesini Bang?"
"Mau ketemu Kakak kamu lah, mau ngapain lagi. Kakak kamu ada nggak"
"Ada tuh di dalam" ucap Bella tersenyum.
"Bang gue pinjam motor lo lagi dong buat balapan?" ucap Bella.
"Emang motor lo kemana?"
"Motor gue mati di sekolah Bang, kayanya rusak deh. Soalnya gue pake ngerusakin gerbang sekolah lagi"
"Astaga yaampun, Bella, Bella.
"Boleh ya Bang, gue pinjam bentar? Soalnya hadiahnya gede nih Bang" ucap Bella memasang wajah memelasnya.
"Apa sih yang nggak buat adek ipar kesayangan Abang. Yaudah bawa gih" ucap Daniel.
Yap. Daniel dan Bella memang sangat dekat. Daniel sangat menyayanginya karena dia tau apa yang di alami Bella selama ini. Dan Bella juga menyayangi Daniel, hanya Daniel orang yang bisa mengobati kerinduannya kepada sang Ayah. Menurut Bella, hanya Daniel yang bisa memberinya kasih sayang seorang Kakak yang tak pernah dia dapatkan dari Siska.
"Makasih ya Bang. Gue janji deh, hadiahnya gue bagi dua ama lo"
"Udah nggak papa. Hadiahnya buat kamu aja. Tapi ingat, besok pagi motor Abang udah ada di rumah Abang" setelah itu, Daniel pun masuk ke dalam rumah.
Dengan bahagianya, Rara menaiki motor Daniel, melajukannya dengan kecepatan maksimal menuju tempat biasa dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Rini Astuti
nama Bella koq ganti Rara...
2024-10-28
0
Inyoman Raka
kenapa ya bapaknya
2024-10-26
0
Erna Ningsih
thor aku mau nanya kadang bella kadang rara apa salah nulis atw gmn yah klo yg kurang jeli pasti bingung deh
2022-09-10
1