Keputusan Pak Dewantoro

Rendy berjalan santai menuju kearah mereka, dia menunjukan senyum dan sikap ramahnya. Tentu saja itu semua palsu.

Dia ingin menunjukkan kesemuanya, bahwa dia merupakan orang yang mereka pikirkan selama ini, anak bodoh dan pengecut.

"Ibu, apa yang dia lakukan disini?" tanya Pramudya.

"Ibu juga tidak tahu apa yang dilakukan si bodoh ini" kata Elena menjawab anaknya itu.

Pak Dewantoro mempersilakan Rendy duduk disampingnya, membuat Elena dan anak-anaknya semakin tak suka pada Rendy.

"Baiklah semuanya, kita sudah berkumpul disini. Saatnya aku menyampaikan keinginanku ini.

Pramudya dan Pricilia sudah lama berkecimpung di bisnis ini bersamaku dan Ibunya.

Saatnya aku akan mengumumkan kepemimpinan dua perusahaan besar yang aku pimpin selama ini.

Kita semua tahu, salah satu anak perusahaan PT jewelry Wijaya Corp di cabang selatan sudah ditangani dengan baik oleh Ibu Elena Bexxa.

Sekarang beliau ini akan menyerahkan anak perusahaan tersebut ke saudara Pramudya Wijaya, untuk meneruskan kepemimpinannya.

Dan, selamat atas kepemimpinannya untuk Pramudya." Ujarnya sambil tersenyum sumringah dan memberi jabatan tangan pada anak tirinya itu.

Rendy tersenyum kecut, sejak kapan berandalan kecil ini memiliki nama belakang Wijaya?

"Dan anak perusahaan cabang barat rencananya akan diberikan kepada Pricilia, tetapi anaknya tidak tertarik.

Padahal kinerjanya sangat bagus, banyak proyek berjalan baik olehnya.

Tapi disayangkan, dia lebih tertarik menjadi Model." Kata pak Dewantoro.

Elena mendelik kearah Pricilia, dia kesal dengan keputusan putrinya itu. Dapat perusahaan gratis kok disia-siakan, pikirnya.

"Jadi untuk sementara, perusahaan itu aku masih memimpinnya.

Dan aku harap Pramudya mau membantu menjaga kepemimpinan perusahaan itu selagi kepemimpinannya kosong." Ujar pak Dewantoro.

"Baik, Yah... mohon petunjuk dan dukungannya" ujar Pramudya berusaha sikap sopan didepan ayah tirinya itu.

Dia dan Ibunya tersenyum sumringah, paling tidak dua perusahaan itu masih jatuh ditangan Mereka.

"Dan kedatangan Rendy disini, aku juga ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian.

Tahun ini Rendy akan lulus kuliah, sebentar lagi wisuda. Dia anak pintar dan berbakat, dia banyak sekali mendapatkan penghargaan dari acara kompetisi yang meliputi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dia juga sering membantu teman atau keluarga temannya dalam menyelesaikan masalah di perusahaan mereka.

Aku mendengar langsung pujian untuknya dari rekan bisnisku dan keluarga temannya, merupakan teman dan rekan bisnisku juga.

Sangat disayangkan, bakat dan talentanya disia-siakan.

Padahal dia juga memiliki Ayah dan keluarga yang hebat, dan perusahaan tak kalah besarnya dengan yang lain.

Tapi kenapa, dia tak diikutsertakan didalam bisnis perusahaan ini?" kata pak Dewantoro sambil meminum kopinya.

Elena dan kedua anak kembarnya tersenyum, terlihat sekali senyum terpaksa itu.

Mereka tak suka pak Dewantoro memuji apalagi sampai menyukai anaknya itu.

"Oleh karena itu, sambil menunggu kelulusan dan Wisudanya, aku meminta Rendy juga belajar di perusahaan yang aku pimpin.

Dia akan ditempatkan di anak perusahaan keduaku, yaitu PT Cristales Abadi Wijaya." kata pak Dewantoro.

Elena Bexxa dan kedua anak kembarnya terkejut dengan keputusannya.

Bagaimana tidak, anak perusahaan itu merupakan salah satu perusahaan terbesar milik pak Dewantoro.

Salah-satu perusahaan utama milik keluarga Wijaya, perusahaan yang katanya digadang-gadangkan akan menjadi milik Pricilia itu.

"Tapi Yah, bukankah perusahaan itu akan diganti kepemilikannya atas nama Pricilia?" tanya Elena tak sabar.

"Ini perusahaan yang aku bangun dan pimpin sendiri, dan selamanya aku sebagai pemiliknya. Siapapun yang memimpinnya, bukan berarti pemiliknya.

Kalian hanya diberi kepercayaan olehku, dan manfaatkan itu sebaik mungkin.

Dan jangan coba-coba memanfaatkan ku." Kata pak Dewantoro tegas.

Terlihat sorot matanya yang tajam, tanda tak sukanya dengan pernyataan Elena tadi.

Elena menelan saliva nya, dia tak menyangka respon pak Dewantoro akan seperti itu. Dia kira lelaki itu akan mudah dia kendalikan, ternyata salah.

Pak Dewantoro masih memiliki pendirian dan prinsip teguh, dan itu yang dilupakan Elena.

Sedangkan Rendy, dia hanya tersenyum melihat drama keluarga ini.

"Karena perusahaan itu masih ku tangani sendiri, aku meminta Rendy menemaniku sambil dia belajar.

Aku harap semuanya menerima dan tak ada penolakan apapun, bantu dia jika dia mengalami kesulitan. mengerti?!" kata pak Dewantoro dengan tegas.

"Baik Pak, kami mengerti." Sahut mereka semuanya yang ada di sana.

Kecuali Elena, dia tidak bisa menerimanya. Kenapa si bodoh itu, harusnya anaknya yang di sana? Elena membatin.

Semuanya kembali ke pekerjaannya masing-masing, kecuali Elena dan anak-anaknya yang masih duduk di ruang tamu itu.

Rendy sengaja melambatkan langkahnya, dia ingin melihat respon keluarga tirinya itu.

"Heh, sejak kapan kamu mengerti tentang perusahaan hah?! Kenapa kamu diam saja selama ini?" tanya Elena sambil menghampirinya.

"Apa maksudmu Ibu, aku tak mengerti?" kata Rendy pura-pura polos.

"Apa yang kau lakukan selama mengurung diri dikamar, menyusun sendiri rencana mu?" kata Elena penuh selidik.

"A-aku hanya belajar Ibu, tentu saja sambil mengerjakan tugasku yang lainnya." Kata Rendy terlihat ketakutan, sandiwara yang bagus.

"Dasar bodoh, jangan coba-coba menipuku yah? Ingat, kau harus menuruti apa yang aku katakan. Mengerti kamu?!" bentak Elena.

Rendy mengangguk cepat, Pramudya dan Pricilia tertawa kecil melihat tingkah Rendy yang ketakutan itu.

"Mari Bu, kita tinggalkan cecunguk ini. Ayah mungkin sudah menunggu kita, bye Rendy." Kata Pricilia sambil melambaikan tangan kearah Rendy dengan tingkah sombong dan genitnya itu.

Rendy mendengus kesal dengan perlakuan Elena tadi, tetapi senyuman sinis nya kembali terukir dibibir tipisnya itu.

"Langkah awal sudah ditangan, tinggal memikirkan langkah selanjutnya" katanya sambil berlalu naik kelantai atas kamarnya.

Saat dia menuju kamarnya, dia sempat melewati kamar Ericka. Dia sempat berhenti, tidak ada pengawalan didepan kamar itu.

Dia sempat berpikir ingin melihat adiknya itu, tetapi diurungkan niatnya setelah mendengar suara langkah kaki dibelakangnya.

Dia kembali masuk kamarnya, menutup dan mengunci kamarnya kembali. Dia membuka laptopnya, memulai diskusinya dengan beberapa temannya.

Entah apa yang mereka diskusikan, hanya Rendy dan teman-temannya yang tahu.

***

Beberapa hari kemudian.

Bi Mirna dan Mila menuju kamar Ericka, mereka membawa makanan dan obat untuknya.

"Permisi Nona, kami datang" kata bi Mirna.

Saat ini keadaan Ericka jauh lebih baik, dia sudah bisa berdiri dan berjalan-jalan. Tetapi kebebasannya masih terbatas.

Dia tidak diperbolehkan keluar kamarnya, dia hanya bisa memandang keluar lewat pintu kaca jendelanya itu.

"Eh, Bi Mirna sama Mila." Kata Ericka sambil tersenyum manis.

Bi Mirna dan Mila merawatnya dengan baik, mereka kasihan dan tidak tega melihat Ericka diperlakukan kasar dan tidak baik oleh ibu dan saudara tirinya itu.

Bi Mirna bekerja dengan keluarga Wijaya hampir seumuran dengan Ericka, dia juga yang mengurus dan menjaganya sampai saat ini.

Kasih sayang yang tulus darinya, membuat Ericka bertahan sampai saat ini. Dia menganggap bi Mirna sudah menjadi ibu keduanya setelah Elena.

Dia tidak pernah tahu, bahwa Elena hanya ibu tiri yang kejam, dan tak ada rasa kasih sayang dari dirinya sedikitpun

"Kami membawa makan siang dan obatnya Non, dan ini obat terakhirnya." Kata Mila.

"Jangan panggil aku Non, panggil saja Ericka. Kita kan seumuran" kata Ericka dengan senyuman manisnya.

Dia senang bertemu dengan orang seumuran dengannya. Apalagi orangnya ramah dan menerimanya dengan baik.

Selama dia sekolahpun dia memilih menyendiri, dia menjadi anak pendiam. Karena sering di-bully teman-teman sekelasnya, dikatakan anak ha*am oleh mereka.

"Minggu depan hari kelulusan mu Non, sudah memutuskan mau kuliah dimana?" tanya bi mirna ramah.

"Senang sekali bisa memutuskan keinginan sendiri Bi, tapi kalian tahu hidupku tak sepenuhnya milikku ..." ujarnya lirih.

Bi Mirna dan Mila merasa tak enak hati dengannya, mereka berusaha menenangkannya.

"Tidak apa Non, selama itu baik dan tidak merugikan. Ikuti saja yah," kata bi Mirna sambil membelai rambutnya yang panjang itu.

"O ya Bi, aku sudah lama tak mendengar tentang kak Reva. Apa kabarnya, aku dengar dia kesusahan selama aku dikurung disini?" tanya Ericka dengan nada sedih.

"Dia baik-baik saja Non, kita semua tahu non Reva itu wanita kuat dan mandiri. Dia bisa menjaga dirinya sendiri." Ucap bi Mirna.

"Iya Bi, kamu benar" kata Ericka sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

***

Terkadang, apa yang kita lihat belum sepenuhnya benar. Seperti saat ini, Reva mempercepat langkahnya dia merasa sedang diikuti sedari tadi.

Dia menoleh kebelakang, tak ada siapapun di sana. Ah, mungkin ini hanya firasat ku saja? pikir Reva.

Dia melangkah maju menuju pintu apartemennya itu, seseorang sedang mengawasinya dari jauh.

"Dasar wanita j*lang, kali ini kau harus menjadi milikku" ujar seorang pria memakai stelan serba jeans itu dengan memakai topi dan masker hitam.

Dia berlalu dengan motor RX-King nya.

...----------------...

Bersambung

Terpopuler

Comments

Daniela Whu

Daniela Whu

kukira erika yg akan balas dendam ke kuarga tirix

2023-10-30

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku rate aja ya kak

2022-10-30

3

Azka Ibrahim

Azka Ibrahim

cerita baru tapi keren beut..

2022-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 Apa Salahku Ibu
2 Pengorbanan Reva
3 Rencana Rendy
4 Keputusan Pak Dewantoro
5 Inner beauty
6 Pembalasan Reva
7 Upik Abu Menjadi Cinderella
8 Kedatangan Reva Dan Kejutannya
9 Pembelaan Bi Mirna
10 Kekecewaan Reva
11 Kekecewaan Reva 2
12 Kepanikan Pramudya
13 Langkah Rendy Menguasai Perusahaan
14 Rencana Pak Dewantoro
15 Kelakukan Pramudya
16 Terjebak Didalam Toilet
17 Terjebak Didalam Toilet 2
18 Usaha Nico Mendekati Reva
19 Misi Dan Amanah Untuk Nico
20 Kesalahpahaman Julia
21 Musuh dalam selimut
22 Langkah Nico
23 Si kembar stella dan Stellie
24 Reva Dan Sikap Bijaknya
25 Perubahan Sikap Julia
26 Kekecewaan Ericka
27 Penderitaan Reva
28 Penderitaan Reva 2
29 Kepedulian Nico
30 Batasan
31 Ini Tidak Adil
32 Rencana tiga sahabat.
33 Negosiasi yang rumit
34 Siasat
35 Pendekatan Rendy Kepada Ericka
36 Kebohongan yang terungkap
37 Kebohongan Yang Terungkap 2
38 Luka Yang Kau Torehkan
39 Penemuan Yang Mengejutkan
40 Hasil Persidangan
41 Untuk Pertama Kali
42 Rencana Elena
43 Reva Dalam Bahaya
44 Pilihan Sulit
45 Tubuhku Yang Ternoda
46 Kemurkaan Nico
47 Aku Harus Bagaimana?
48 Kamu Cuek, Akupun Sama!
49 Maafkan Aku
50 Dekat Tapi Jauh
51 Aku butuh kamu
52 Jangan Sakiti Aku Lagi, Ibu.
53 Lelakipun Berhak Menangis
54 Kepulangan Pramudya
55 Aku Tahu Isi Hatimu
56 Aku Merindukanmu, Kakak.
57 Rencana Diatas Rencana
58 Hilangnya Julia
59 Selamat jalan, Julia.
60 Kebenaran Yang Terungkap
61 Berusaha Bangkit
62 Sebuah Keinginan
63 Ericka Dan Sebuah Kisah
64 Ericka Dan Sebuah Kisah 2
65 Ericka Dan Sebuah Kisah 3
66 Jangan Kau Nilai Orang Dari Sampulnya.
67 Dua Wanita Bar-bar
68 Misi Tak Kunjung Selesai
69 Tertangkap Basah Dan Sebuah Kejutan
70 Kejutan!
71 Pembalasan Dari Sebuah Pengkhianatan
72 Sebuah Kenyataan Hidup
73 Pelarian Yang Sia-Sia
74 Pertemuan Pertama
75 Karyawan Baru
76 Rasa Sakit Yang Kedua Kalinya
77 Salah Faham
78 Kunjungan
79 Jangan Kau Bandingkan Aku Dengannya!
80 Kehadirannya
81 Rencana penjebakan
82 Serangan Dua Geng Mafia
83 De Javu
84 Memulai Kelas Untuk Merubah Hidupnya
85 Jessy oh Jessy
86 Pertemuan Yang Tak Terduga
87 Hampir Saja
88 Plastic Surgery
89 Cerita Kejadian Sebenarnya
90 Rencana Pricilia
91 Sebuah Jebakan
92 Tertangkapnya Mr. Robert
93 Sesuatu Yang Tak Bisa Dihindari
94 Kenyataan Yang Menyakitkan
95 Sebuah Kontroversi
96 Jebakan
97 Rencana Nico
98 Kekecewaan Rendy
99 Kekecewaan Rendy 2
100 Mendadak Nikah.
101 Selamat Tinggal Kota London
102 Aku Kembali!
103 Awal Sebuah Pembalasan
104 Reva Kembali Setelah Koma
105 Diam Bukan Berarti Tak Tahu
106 Penyelidikan Rendy
107 Kejutan Yang Tak Terduga
108 Aku bukan anak tiri!
109 Saling Memanfaatkan
110 Keputusan Mutlak Tidak Bisa Digugat
111 Keberanian Bi Mirna Dan Gebrakan Baru Ericka
112 Siasat Penuh Intrik
113 IT'S SHOW TIME
114 Rencana Selanjutnya
115 Sebuah Peringatan
116 Kakak Rindu, Dek...
117 Reva Hamil?!
118 Geraldine dan Rencananya
119 Karma Untuk Pramudya
120 Rasa Penasaran William
121 Sebuah Rencana
122 Aku Tak Sekejam Dirimu!
123 Rahasia Mulai terungkap
124 Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
125 Ketika Cinta Mengalahkan Segalanya
126 Pengakuan Elena
127 Penyesalan Pak Dewantoro
128 Siapa Pelakunya?
129 Tersesat
130 Azzam, Anak Yang Malang
131 Kedatangan Aaron
132 Menyadari Sebuah Kesalahan
133 Siapakah Mereka?
134 Mimpi Indahku
135 Sebuah Rahasia Kelam
136 Masa Lalu William
137 Berita Duka Datang Tak Diduga
138 Seseorang Di Pemakaman
139 Tamu Tak Diharapkan
140 Sebuah Pengakuan
141 Perubahan Sikap Rendy
142 Rendy Dalam Dilema
143 Kekecewaan Andriana
144 Curahan Hati Rendy
145 Permintaan Sang Kakak
146 Usaha Rendy untuk Andriana
147 Rencana Si Kembar Beda Ayah dan Beda Ibu
148 Kecurigaan Ericka
149 Kepulangan Nico
150 Kau Bukan Tipeku!
151 Sebuah Undangan
152 Keluarga Yang Hilang Kembali Lagi.
153 Bocah Tengil
154 Cerita Azka
155 Sebuah Rencana Ericka Dan Rendy
156 Catatan Diary Ibu
157 Catatan Diary Ibu 2
158 Catatan Diary Ibu 3
159 Berkunjung Ke Panti Asuhan
160 Eksploitasi Terhadap Anak-Anak
161 Kusangka Begal, Ternyata..
162 Rencana Opa Harja
163 Kekhawatiran Nico
164 Sebuah Bukti Lainnya
165 Kebohongan Opa Harja
166 Perdebatan Keluarga Itu
167 Oma Mariani dan rencananya
168 Pengakuan Erick
169 Perubahan Sikap Om Seno
170 Kehadiran Aaron
171 Curahan Hati William
172 Penyelidikan Geraldine
173 Kepulangan Azzam
174 Kepulangan Azzam 2
175 Sebuah Misi
176 Sebuah Misi 2
177 Sebuah Misi 3
178 Ternyata Dia Itu..
179 Persiapan menjelang hari H
180 Kita ini Keluarga!
181 Penjebakan
182 Tertangkap Para Pengkhianat
183 Mati Otak
184 Kenapa Harus Dia?
185 Hukum Karma
186 Married Proposal Or Not?
187 Kembali Bersama Lagi
188 Aku Tak Seperti Yang Kau Pikirkan
189 Kisah Kita
190 Kedatangan Opa Harja
191 Mencoba Memaafkan
192 Sah!
193 Kenapa Harus Sekarang??
194 Tamu Tak Diundang
195 Saling Memahami
196 Perhatikan Aku Juga!
197 Sebuah Pengorbanan
198 Saling Memahami dan Mengerti
199 Surprise!
200 Aqiqah nya Baby R
201 Will... Will you marry me?
202 Sunat??
203 Siapa yang sunat, Jessy or Aaron?
204 Selametan Sunatan apa konser Kpop?
205 Happy Wedding
206 Happy Ending ( Tamat )
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Apa Salahku Ibu
2
Pengorbanan Reva
3
Rencana Rendy
4
Keputusan Pak Dewantoro
5
Inner beauty
6
Pembalasan Reva
7
Upik Abu Menjadi Cinderella
8
Kedatangan Reva Dan Kejutannya
9
Pembelaan Bi Mirna
10
Kekecewaan Reva
11
Kekecewaan Reva 2
12
Kepanikan Pramudya
13
Langkah Rendy Menguasai Perusahaan
14
Rencana Pak Dewantoro
15
Kelakukan Pramudya
16
Terjebak Didalam Toilet
17
Terjebak Didalam Toilet 2
18
Usaha Nico Mendekati Reva
19
Misi Dan Amanah Untuk Nico
20
Kesalahpahaman Julia
21
Musuh dalam selimut
22
Langkah Nico
23
Si kembar stella dan Stellie
24
Reva Dan Sikap Bijaknya
25
Perubahan Sikap Julia
26
Kekecewaan Ericka
27
Penderitaan Reva
28
Penderitaan Reva 2
29
Kepedulian Nico
30
Batasan
31
Ini Tidak Adil
32
Rencana tiga sahabat.
33
Negosiasi yang rumit
34
Siasat
35
Pendekatan Rendy Kepada Ericka
36
Kebohongan yang terungkap
37
Kebohongan Yang Terungkap 2
38
Luka Yang Kau Torehkan
39
Penemuan Yang Mengejutkan
40
Hasil Persidangan
41
Untuk Pertama Kali
42
Rencana Elena
43
Reva Dalam Bahaya
44
Pilihan Sulit
45
Tubuhku Yang Ternoda
46
Kemurkaan Nico
47
Aku Harus Bagaimana?
48
Kamu Cuek, Akupun Sama!
49
Maafkan Aku
50
Dekat Tapi Jauh
51
Aku butuh kamu
52
Jangan Sakiti Aku Lagi, Ibu.
53
Lelakipun Berhak Menangis
54
Kepulangan Pramudya
55
Aku Tahu Isi Hatimu
56
Aku Merindukanmu, Kakak.
57
Rencana Diatas Rencana
58
Hilangnya Julia
59
Selamat jalan, Julia.
60
Kebenaran Yang Terungkap
61
Berusaha Bangkit
62
Sebuah Keinginan
63
Ericka Dan Sebuah Kisah
64
Ericka Dan Sebuah Kisah 2
65
Ericka Dan Sebuah Kisah 3
66
Jangan Kau Nilai Orang Dari Sampulnya.
67
Dua Wanita Bar-bar
68
Misi Tak Kunjung Selesai
69
Tertangkap Basah Dan Sebuah Kejutan
70
Kejutan!
71
Pembalasan Dari Sebuah Pengkhianatan
72
Sebuah Kenyataan Hidup
73
Pelarian Yang Sia-Sia
74
Pertemuan Pertama
75
Karyawan Baru
76
Rasa Sakit Yang Kedua Kalinya
77
Salah Faham
78
Kunjungan
79
Jangan Kau Bandingkan Aku Dengannya!
80
Kehadirannya
81
Rencana penjebakan
82
Serangan Dua Geng Mafia
83
De Javu
84
Memulai Kelas Untuk Merubah Hidupnya
85
Jessy oh Jessy
86
Pertemuan Yang Tak Terduga
87
Hampir Saja
88
Plastic Surgery
89
Cerita Kejadian Sebenarnya
90
Rencana Pricilia
91
Sebuah Jebakan
92
Tertangkapnya Mr. Robert
93
Sesuatu Yang Tak Bisa Dihindari
94
Kenyataan Yang Menyakitkan
95
Sebuah Kontroversi
96
Jebakan
97
Rencana Nico
98
Kekecewaan Rendy
99
Kekecewaan Rendy 2
100
Mendadak Nikah.
101
Selamat Tinggal Kota London
102
Aku Kembali!
103
Awal Sebuah Pembalasan
104
Reva Kembali Setelah Koma
105
Diam Bukan Berarti Tak Tahu
106
Penyelidikan Rendy
107
Kejutan Yang Tak Terduga
108
Aku bukan anak tiri!
109
Saling Memanfaatkan
110
Keputusan Mutlak Tidak Bisa Digugat
111
Keberanian Bi Mirna Dan Gebrakan Baru Ericka
112
Siasat Penuh Intrik
113
IT'S SHOW TIME
114
Rencana Selanjutnya
115
Sebuah Peringatan
116
Kakak Rindu, Dek...
117
Reva Hamil?!
118
Geraldine dan Rencananya
119
Karma Untuk Pramudya
120
Rasa Penasaran William
121
Sebuah Rencana
122
Aku Tak Sekejam Dirimu!
123
Rahasia Mulai terungkap
124
Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
125
Ketika Cinta Mengalahkan Segalanya
126
Pengakuan Elena
127
Penyesalan Pak Dewantoro
128
Siapa Pelakunya?
129
Tersesat
130
Azzam, Anak Yang Malang
131
Kedatangan Aaron
132
Menyadari Sebuah Kesalahan
133
Siapakah Mereka?
134
Mimpi Indahku
135
Sebuah Rahasia Kelam
136
Masa Lalu William
137
Berita Duka Datang Tak Diduga
138
Seseorang Di Pemakaman
139
Tamu Tak Diharapkan
140
Sebuah Pengakuan
141
Perubahan Sikap Rendy
142
Rendy Dalam Dilema
143
Kekecewaan Andriana
144
Curahan Hati Rendy
145
Permintaan Sang Kakak
146
Usaha Rendy untuk Andriana
147
Rencana Si Kembar Beda Ayah dan Beda Ibu
148
Kecurigaan Ericka
149
Kepulangan Nico
150
Kau Bukan Tipeku!
151
Sebuah Undangan
152
Keluarga Yang Hilang Kembali Lagi.
153
Bocah Tengil
154
Cerita Azka
155
Sebuah Rencana Ericka Dan Rendy
156
Catatan Diary Ibu
157
Catatan Diary Ibu 2
158
Catatan Diary Ibu 3
159
Berkunjung Ke Panti Asuhan
160
Eksploitasi Terhadap Anak-Anak
161
Kusangka Begal, Ternyata..
162
Rencana Opa Harja
163
Kekhawatiran Nico
164
Sebuah Bukti Lainnya
165
Kebohongan Opa Harja
166
Perdebatan Keluarga Itu
167
Oma Mariani dan rencananya
168
Pengakuan Erick
169
Perubahan Sikap Om Seno
170
Kehadiran Aaron
171
Curahan Hati William
172
Penyelidikan Geraldine
173
Kepulangan Azzam
174
Kepulangan Azzam 2
175
Sebuah Misi
176
Sebuah Misi 2
177
Sebuah Misi 3
178
Ternyata Dia Itu..
179
Persiapan menjelang hari H
180
Kita ini Keluarga!
181
Penjebakan
182
Tertangkap Para Pengkhianat
183
Mati Otak
184
Kenapa Harus Dia?
185
Hukum Karma
186
Married Proposal Or Not?
187
Kembali Bersama Lagi
188
Aku Tak Seperti Yang Kau Pikirkan
189
Kisah Kita
190
Kedatangan Opa Harja
191
Mencoba Memaafkan
192
Sah!
193
Kenapa Harus Sekarang??
194
Tamu Tak Diundang
195
Saling Memahami
196
Perhatikan Aku Juga!
197
Sebuah Pengorbanan
198
Saling Memahami dan Mengerti
199
Surprise!
200
Aqiqah nya Baby R
201
Will... Will you marry me?
202
Sunat??
203
Siapa yang sunat, Jessy or Aaron?
204
Selametan Sunatan apa konser Kpop?
205
Happy Wedding
206
Happy Ending ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!