Rencana Rendy

Para pengawal itu membawa Ericka ke rumahnya, mereka menaruhnya ketempat tidur dengan hati-hati.

"Keluar, jaga pintu kamar ini. Jangan biarkan orang lain masuk ke kamar ini, kecuali para pelayan yang memberinya makan dan obat.

Jika ada yang memaksa masuk, usir dia kapan perlu hajar dia sampai jera" kata Nyonya besar itu.

Elena meminta bi Mirna dan Mila untuk merawat Ericka, selain mereka tidak boleh ada yang masuk.

"Kalian yang bertanggung jawab atasnya, jika terjadi sesuatu langsung lapor saja padaku.

Jangan pernah coba-coba untuk melapor ataupun bercerita ke orang lain masalah ini, kalau tidak ingin dipecat. Mengerti?!" kata Elena.

"Baik Nyonya, kami mengerti" jawab mereka sambil menundukkan pandangannya.

Nyonya rumah itu berlalu dengan angkuhnya, tersirat senyuman sinis nya.

"Jangan coba-coba melawanku, jika tidak inilah yang terjadi. Hehe!

Aku Nyonya rumah ini, semua ada di genggamanku" gumamnya sambil terkekeh.

Rendy memperhatikannya wanita licik itu, dia mengintip dari balik pintu kamarnya.

Sadar sedang diawasi, Elena membalikkan tubuhnya melihat ke kamar Rendy. Dia hanya tersenyum sinis lalu berlalu pergi.

"Anak curut pengecut macam dia, tau apa. Heh, untuk menolong diri sendiri saja tak mampu apalagi ingin menolong adiknya.

Tetaplah pengecut seperti itu, maka akan lebih mudah aku mengendalikan dirimu" kata Elena dengan senyuman liciknya.

Rendy sadar dia ketahuan langsung menutup pintu kamarnya itu. Senyumnya tak kalah liciknya.

"Tetaplah berpikir begitu, suatu saat nanti kau akan menyesal dengan meremehkan aku" ujarnya lalu berlalu kearah meja belajarnya.

Dia membuka situs web di laptopnya, dia tergabung dengan kelompok hackers di negaranya.

Di sanalah juga dia belajar bagaimana cara meretas perusahaan ayahnya itu, bahkan sempat mengacaukan bisnis ayah dan ibu tirinya itu.

Mereka tidak tahu, dan takkan pernah tahu kalau itu ulah Rendy.

"Aku harus cepat, tahun ini aku akan wisuda, aku harus bisa mengambil hati ayah dan wanita licik itu.

Agar mereka percaya dan membiarkan aku bekerja di perusahaannya itu, dengan demikian aku bisa melancarkan aksiku" katanya.

"Bersabarlah kak Reva, Eri... Aku akan membawa kalian dari neraka ini" ujarnya bersemangat sambil memainkan laptopnya.

*

Sementara itu, Reva kembali pulang ke rumah ayahnya itu. Rumah yang sudah seperti neraka baginya.

Dia kembali ingin menemui adiknya, tetapi para pengawal itu melarang dirinya masuk ke kamar adiknya itu.

"Apa hak kalian mengusirku, aku Kakaknya! Aku ingin bertemu adikku, lepaskan. Kataku lepaskan kalian bre*gsek!" Reva menjerit tak terima diperlakukan seperti itu.

Rendy mendengarnya dari kamar, dia hanya terdiam membisu. Dia ingin sekali membantu kakaknya itu.

Tetapi dia harus bertahan, dia tak boleh gegabah. Dia harus membuat orang-orang di rumah itu percaya, bahwa dia hanyalah seorang pengecut.

Agar mereka tak terlalu memperhatikannya, sehingga dia bisa menjalankan misinya itu.

"Maafkan aku kak, saat ini aku tak bisa membantu. Tunggu saatnya nanti, aku bisa membungkam mulut mereka semua" ujarnya dengan nada geram.

Tidak lama kemudian, suasana diluar sudah hening. Rendy berpikir kakaknya sudah pergi, dia keluar ingin mengambil air minum.

Betapa terkejutnya dia, saat membuka pintu kakaknya sudah ada didepan pintu itu dengan muka masam ditekuk.

Reva menerobos masuk ke kamarnya, Rendy gelagapan dia tak ingin rencananya ketahuan sebelum misinya berhasil.

"Apa yang kau lakukan dengan mengurung diri dikamar hah?! Kau sama sekali tak peduli dengan adikmu itu.

Setidaknya temani dia Rendy, kalau Kakak ada disini semuanya tidak akan menjadi seperti ini." Reva tak kuasa menahan air matanya.

"Lihat kamar ini, berantakan seperti kapal pecah. Buku-buku dan kertas-kertas tak berguna ini membuatmu menjadi gila.

Apa ini, kamu berusaha menjadi ilmuwan hah! Apa gunanya menjadi pintar jika tak punya hati nurani.

Usahamu itu akan sia-sia tahu! Aku kecewa padamu, aku marah!

Tapi apa gunanya, semuanya salahku, aku yang tak bisa menjaga adik-adikku," Reva keluar dengan membanting pintu kamar Rendy.

Dia berjalan sedikit tergesa-gesa sepanjang jalan dia menangis, dia sempat membalikan badannya kearah kamar rendy.

"Kau bukan adikku, aku menyesal punya saudara sepertimu!" katanya berteriak.

Suaranya terdengar sampai ke telinga para pengawal yang menjaga kamar Ericka.

"Bagaimana, apakah kita harus melapor pada nyonya?" Kata salah satu dari pengawal itu.

"Tidak perlu, itu hanya pertengkaran saudara biasa. Biarkan perselisihan itu terjadi diantara mereka, bukankah itu yang nyonya inginkan?" jawab pengawal satunya lagi.

"Kau benar" sahut temannya itu.

**

Sementara itu, Rendy hanya diam saja saat kakaknya mengacak-acak kamarnya itu.

Untung saja Reva tak sadar dengan isi buku maupun lembaran kertas di mejanya itu, kalau tidak rencananya akan sia-sia.

Dia memungut buku dan kertas yang berserakan, dia merapikan semuanya kembali.

Ada perasaan sakit dihatinya, melihat kakaknya frustrasi menghadapi masalahnya sendirian.

Tekadnya semakin bulat, balas dendam dan misinya harus berhasil.

Tidak lama kemudian, ada suara ketukan pintu dari luar. Nampak ayahnya masuk sambil tersenyum.

"Nak, apa yang kau lakukan di kamar sendirian? Ayo bergabunglah dengan kami diluar" katanya sambil merangkul putranya itu.

Ada perasaan jijik dan benci bersamaan dengan rangkulan ayahnya itu, tetapi dia harus bertahan.

"Ah Ayah, aku kira siapa. Baik, Yah... nanti aku akan menyusul setelah merapikan semua ini" katanya berusaha tersenyum.

Dia buru-buru merapikan semuanya, dia melihat buku dan kertas berisi rumus juga rencananya itu langsung dia sisipkan ke buku lain yang agak besar.

Jangan sampai ayahnya tahu, dia tidak ingin menjadi masalah besar nantinya.

"Ayah dengar, tadi kakakmu datang kemari yah?" tanya pak Dewantoro.

"Iya Yah, biasalah... marah-marah ga jelas, ganggu orang lagi belajar aja" kata Rendy berusaha santai.

"Abaikan saja semua perkataan dan sikap kakakmu itu, dia masih labil.

O ya, sebentar lagi kamu akan wisuda. Sudah ada rencana mau kemana?" tanya pak Dewantoro sambil duduk disalah satu kursi dikamar itu.

"Ada Yah, ada perusahaan ayah temanku ingin mengajakku bergabung. Tapi aku masih memikirkannya" ucap Rendy.

Dia tak asal bicara, memang ada benarnya perusahaan keluarga temannya mengajak Rendy bergabung.

Rendy anaknya pintar dan sangat genius, ayahnya berniat mengajaknya mengurus perusahaan yang dia bangun itu.

Setidaknya, satu dari anak-anak kandungnya ada yang memimpin perusahaan itu.

Dia tak memiliki anak dari Elena, wanita itu berdalih tak ingin punya anak. Alasannya dengan memiliki tiga orang anak tiri ditambah dengan dua anak kembarnya sudah lebih dari cukup.

Pak Dewantoro melihat Rendy berbeda dengan saudara-saudaranya, anak ini pintar dan pandai menempatkan diri.

Mau menerima ibu dan saudara tirinya dengan baik, tidak dengan saudaranya yang lain. Tetapi pak Dewantoro salah, satu-satunya yang bisa menerima mereka hanyalah Ericka.

Ericka yang masih satu tahun waktu itu tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa, menganggap ibu dan saudara tirinya itu adalah Ibu dan saudara kandungnya.

Dia dididik dan dikasih doktrin, bahwa apa yang mereka lakukan padanya itu benar. Termasuk penghinaan dan penyiksaan itu.

Tadinya pak Dewantoro tak tahu soal itu, sekarang dia tahu dan tak peduli. Benar-benar ayah yang kejam. Sampai detik ini dia tak mengakui Ericka anak kandungnya.

"Baiklah Rendy, Ayah tunggu kamu diluar bersama ibu dan saudara-saudaramu yang lain" lalu pak Dewantoro berlalu pergi dan menutup pintu kamar itu.

Rendy tersenyum penuh arti, dia tahu apa yang ingin ayahnya maksudkan.

"Hem, apa wanita licik beserta anak-anaknya itu tahu yang diinginkan lelaki ini? Kalau tak tahu, ini pasti seru.

Aku akan turun dan menonton drama keluarga jahat ini." Rendy lalu turun menemui mereka.

Dilantai bawah itu, tepatnya di ruang tamu besar itu. Sudah ada beberapa orang yang berkumpul.

Diantaranya ada pengacara dan notaris perusahaan ayahnya, di sana ada juga pak Johan dan mas Bram.

Mereka manajer dan asisten pribadi ayahnya itu.

"Rendy, ah... akhirnya kau turun juga. Kemari lah, Nak." Kata pak Dewantoro terlihat sumringah sekali.

Elena dan kedua anak kembarnya itu terkejut dengan kedatangan Rendy.

"Apa yang dilakukan si pengecut ini disini? Bukankah di pembagian dua perusahaan besar yang akan dipimpin oleh kedua anakku?" ujar Elena bergumam heran.

Pramudya terlihat kesal dan marah, dia berusaha menahan emosinya itu. Sedangkan Pricilia terlihat santai.

...----------------...

Bersambung

Terpopuler

Comments

🌕🌊🍁🪷

🌕🌊🍁🪷

elu yang pengecut sundal!

2023-02-22

0

Arie Sanjaya

Arie Sanjaya

kerè3n critanyaa

2023-01-21

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

like kak

2022-10-30

4

lihat semua
Episodes
1 Apa Salahku Ibu
2 Pengorbanan Reva
3 Rencana Rendy
4 Keputusan Pak Dewantoro
5 Inner beauty
6 Pembalasan Reva
7 Upik Abu Menjadi Cinderella
8 Kedatangan Reva Dan Kejutannya
9 Pembelaan Bi Mirna
10 Kekecewaan Reva
11 Kekecewaan Reva 2
12 Kepanikan Pramudya
13 Langkah Rendy Menguasai Perusahaan
14 Rencana Pak Dewantoro
15 Kelakukan Pramudya
16 Terjebak Didalam Toilet
17 Terjebak Didalam Toilet 2
18 Usaha Nico Mendekati Reva
19 Misi Dan Amanah Untuk Nico
20 Kesalahpahaman Julia
21 Musuh dalam selimut
22 Langkah Nico
23 Si kembar stella dan Stellie
24 Reva Dan Sikap Bijaknya
25 Perubahan Sikap Julia
26 Kekecewaan Ericka
27 Penderitaan Reva
28 Penderitaan Reva 2
29 Kepedulian Nico
30 Batasan
31 Ini Tidak Adil
32 Rencana tiga sahabat.
33 Negosiasi yang rumit
34 Siasat
35 Pendekatan Rendy Kepada Ericka
36 Kebohongan yang terungkap
37 Kebohongan Yang Terungkap 2
38 Luka Yang Kau Torehkan
39 Penemuan Yang Mengejutkan
40 Hasil Persidangan
41 Untuk Pertama Kali
42 Rencana Elena
43 Reva Dalam Bahaya
44 Pilihan Sulit
45 Tubuhku Yang Ternoda
46 Kemurkaan Nico
47 Aku Harus Bagaimana?
48 Kamu Cuek, Akupun Sama!
49 Maafkan Aku
50 Dekat Tapi Jauh
51 Aku butuh kamu
52 Jangan Sakiti Aku Lagi, Ibu.
53 Lelakipun Berhak Menangis
54 Kepulangan Pramudya
55 Aku Tahu Isi Hatimu
56 Aku Merindukanmu, Kakak.
57 Rencana Diatas Rencana
58 Hilangnya Julia
59 Selamat jalan, Julia.
60 Kebenaran Yang Terungkap
61 Berusaha Bangkit
62 Sebuah Keinginan
63 Ericka Dan Sebuah Kisah
64 Ericka Dan Sebuah Kisah 2
65 Ericka Dan Sebuah Kisah 3
66 Jangan Kau Nilai Orang Dari Sampulnya.
67 Dua Wanita Bar-bar
68 Misi Tak Kunjung Selesai
69 Tertangkap Basah Dan Sebuah Kejutan
70 Kejutan!
71 Pembalasan Dari Sebuah Pengkhianatan
72 Sebuah Kenyataan Hidup
73 Pelarian Yang Sia-Sia
74 Pertemuan Pertama
75 Karyawan Baru
76 Rasa Sakit Yang Kedua Kalinya
77 Salah Faham
78 Kunjungan
79 Jangan Kau Bandingkan Aku Dengannya!
80 Kehadirannya
81 Rencana penjebakan
82 Serangan Dua Geng Mafia
83 De Javu
84 Memulai Kelas Untuk Merubah Hidupnya
85 Jessy oh Jessy
86 Pertemuan Yang Tak Terduga
87 Hampir Saja
88 Plastic Surgery
89 Cerita Kejadian Sebenarnya
90 Rencana Pricilia
91 Sebuah Jebakan
92 Tertangkapnya Mr. Robert
93 Sesuatu Yang Tak Bisa Dihindari
94 Kenyataan Yang Menyakitkan
95 Sebuah Kontroversi
96 Jebakan
97 Rencana Nico
98 Kekecewaan Rendy
99 Kekecewaan Rendy 2
100 Mendadak Nikah.
101 Selamat Tinggal Kota London
102 Aku Kembali!
103 Awal Sebuah Pembalasan
104 Reva Kembali Setelah Koma
105 Diam Bukan Berarti Tak Tahu
106 Penyelidikan Rendy
107 Kejutan Yang Tak Terduga
108 Aku bukan anak tiri!
109 Saling Memanfaatkan
110 Keputusan Mutlak Tidak Bisa Digugat
111 Keberanian Bi Mirna Dan Gebrakan Baru Ericka
112 Siasat Penuh Intrik
113 IT'S SHOW TIME
114 Rencana Selanjutnya
115 Sebuah Peringatan
116 Kakak Rindu, Dek...
117 Reva Hamil?!
118 Geraldine dan Rencananya
119 Karma Untuk Pramudya
120 Rasa Penasaran William
121 Sebuah Rencana
122 Aku Tak Sekejam Dirimu!
123 Rahasia Mulai terungkap
124 Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
125 Ketika Cinta Mengalahkan Segalanya
126 Pengakuan Elena
127 Penyesalan Pak Dewantoro
128 Siapa Pelakunya?
129 Tersesat
130 Azzam, Anak Yang Malang
131 Kedatangan Aaron
132 Menyadari Sebuah Kesalahan
133 Siapakah Mereka?
134 Mimpi Indahku
135 Sebuah Rahasia Kelam
136 Masa Lalu William
137 Berita Duka Datang Tak Diduga
138 Seseorang Di Pemakaman
139 Tamu Tak Diharapkan
140 Sebuah Pengakuan
141 Perubahan Sikap Rendy
142 Rendy Dalam Dilema
143 Kekecewaan Andriana
144 Curahan Hati Rendy
145 Permintaan Sang Kakak
146 Usaha Rendy untuk Andriana
147 Rencana Si Kembar Beda Ayah dan Beda Ibu
148 Kecurigaan Ericka
149 Kepulangan Nico
150 Kau Bukan Tipeku!
151 Sebuah Undangan
152 Keluarga Yang Hilang Kembali Lagi.
153 Bocah Tengil
154 Cerita Azka
155 Sebuah Rencana Ericka Dan Rendy
156 Catatan Diary Ibu
157 Catatan Diary Ibu 2
158 Catatan Diary Ibu 3
159 Berkunjung Ke Panti Asuhan
160 Eksploitasi Terhadap Anak-Anak
161 Kusangka Begal, Ternyata..
162 Rencana Opa Harja
163 Kekhawatiran Nico
164 Sebuah Bukti Lainnya
165 Kebohongan Opa Harja
166 Perdebatan Keluarga Itu
167 Oma Mariani dan rencananya
168 Pengakuan Erick
169 Perubahan Sikap Om Seno
170 Kehadiran Aaron
171 Curahan Hati William
172 Penyelidikan Geraldine
173 Kepulangan Azzam
174 Kepulangan Azzam 2
175 Sebuah Misi
176 Sebuah Misi 2
177 Sebuah Misi 3
178 Ternyata Dia Itu..
179 Persiapan menjelang hari H
180 Kita ini Keluarga!
181 Penjebakan
182 Tertangkap Para Pengkhianat
183 Mati Otak
184 Kenapa Harus Dia?
185 Hukum Karma
186 Married Proposal Or Not?
187 Kembali Bersama Lagi
188 Aku Tak Seperti Yang Kau Pikirkan
189 Kisah Kita
190 Kedatangan Opa Harja
191 Mencoba Memaafkan
192 Sah!
193 Kenapa Harus Sekarang??
194 Tamu Tak Diundang
195 Saling Memahami
196 Perhatikan Aku Juga!
197 Sebuah Pengorbanan
198 Saling Memahami dan Mengerti
199 Surprise!
200 Aqiqah nya Baby R
201 Will... Will you marry me?
202 Sunat??
203 Siapa yang sunat, Jessy or Aaron?
204 Selametan Sunatan apa konser Kpop?
205 Happy Wedding
206 Happy Ending ( Tamat )
Episodes

Updated 206 Episodes

1
Apa Salahku Ibu
2
Pengorbanan Reva
3
Rencana Rendy
4
Keputusan Pak Dewantoro
5
Inner beauty
6
Pembalasan Reva
7
Upik Abu Menjadi Cinderella
8
Kedatangan Reva Dan Kejutannya
9
Pembelaan Bi Mirna
10
Kekecewaan Reva
11
Kekecewaan Reva 2
12
Kepanikan Pramudya
13
Langkah Rendy Menguasai Perusahaan
14
Rencana Pak Dewantoro
15
Kelakukan Pramudya
16
Terjebak Didalam Toilet
17
Terjebak Didalam Toilet 2
18
Usaha Nico Mendekati Reva
19
Misi Dan Amanah Untuk Nico
20
Kesalahpahaman Julia
21
Musuh dalam selimut
22
Langkah Nico
23
Si kembar stella dan Stellie
24
Reva Dan Sikap Bijaknya
25
Perubahan Sikap Julia
26
Kekecewaan Ericka
27
Penderitaan Reva
28
Penderitaan Reva 2
29
Kepedulian Nico
30
Batasan
31
Ini Tidak Adil
32
Rencana tiga sahabat.
33
Negosiasi yang rumit
34
Siasat
35
Pendekatan Rendy Kepada Ericka
36
Kebohongan yang terungkap
37
Kebohongan Yang Terungkap 2
38
Luka Yang Kau Torehkan
39
Penemuan Yang Mengejutkan
40
Hasil Persidangan
41
Untuk Pertama Kali
42
Rencana Elena
43
Reva Dalam Bahaya
44
Pilihan Sulit
45
Tubuhku Yang Ternoda
46
Kemurkaan Nico
47
Aku Harus Bagaimana?
48
Kamu Cuek, Akupun Sama!
49
Maafkan Aku
50
Dekat Tapi Jauh
51
Aku butuh kamu
52
Jangan Sakiti Aku Lagi, Ibu.
53
Lelakipun Berhak Menangis
54
Kepulangan Pramudya
55
Aku Tahu Isi Hatimu
56
Aku Merindukanmu, Kakak.
57
Rencana Diatas Rencana
58
Hilangnya Julia
59
Selamat jalan, Julia.
60
Kebenaran Yang Terungkap
61
Berusaha Bangkit
62
Sebuah Keinginan
63
Ericka Dan Sebuah Kisah
64
Ericka Dan Sebuah Kisah 2
65
Ericka Dan Sebuah Kisah 3
66
Jangan Kau Nilai Orang Dari Sampulnya.
67
Dua Wanita Bar-bar
68
Misi Tak Kunjung Selesai
69
Tertangkap Basah Dan Sebuah Kejutan
70
Kejutan!
71
Pembalasan Dari Sebuah Pengkhianatan
72
Sebuah Kenyataan Hidup
73
Pelarian Yang Sia-Sia
74
Pertemuan Pertama
75
Karyawan Baru
76
Rasa Sakit Yang Kedua Kalinya
77
Salah Faham
78
Kunjungan
79
Jangan Kau Bandingkan Aku Dengannya!
80
Kehadirannya
81
Rencana penjebakan
82
Serangan Dua Geng Mafia
83
De Javu
84
Memulai Kelas Untuk Merubah Hidupnya
85
Jessy oh Jessy
86
Pertemuan Yang Tak Terduga
87
Hampir Saja
88
Plastic Surgery
89
Cerita Kejadian Sebenarnya
90
Rencana Pricilia
91
Sebuah Jebakan
92
Tertangkapnya Mr. Robert
93
Sesuatu Yang Tak Bisa Dihindari
94
Kenyataan Yang Menyakitkan
95
Sebuah Kontroversi
96
Jebakan
97
Rencana Nico
98
Kekecewaan Rendy
99
Kekecewaan Rendy 2
100
Mendadak Nikah.
101
Selamat Tinggal Kota London
102
Aku Kembali!
103
Awal Sebuah Pembalasan
104
Reva Kembali Setelah Koma
105
Diam Bukan Berarti Tak Tahu
106
Penyelidikan Rendy
107
Kejutan Yang Tak Terduga
108
Aku bukan anak tiri!
109
Saling Memanfaatkan
110
Keputusan Mutlak Tidak Bisa Digugat
111
Keberanian Bi Mirna Dan Gebrakan Baru Ericka
112
Siasat Penuh Intrik
113
IT'S SHOW TIME
114
Rencana Selanjutnya
115
Sebuah Peringatan
116
Kakak Rindu, Dek...
117
Reva Hamil?!
118
Geraldine dan Rencananya
119
Karma Untuk Pramudya
120
Rasa Penasaran William
121
Sebuah Rencana
122
Aku Tak Sekejam Dirimu!
123
Rahasia Mulai terungkap
124
Sebuah Fakta Yang Mengejutkan
125
Ketika Cinta Mengalahkan Segalanya
126
Pengakuan Elena
127
Penyesalan Pak Dewantoro
128
Siapa Pelakunya?
129
Tersesat
130
Azzam, Anak Yang Malang
131
Kedatangan Aaron
132
Menyadari Sebuah Kesalahan
133
Siapakah Mereka?
134
Mimpi Indahku
135
Sebuah Rahasia Kelam
136
Masa Lalu William
137
Berita Duka Datang Tak Diduga
138
Seseorang Di Pemakaman
139
Tamu Tak Diharapkan
140
Sebuah Pengakuan
141
Perubahan Sikap Rendy
142
Rendy Dalam Dilema
143
Kekecewaan Andriana
144
Curahan Hati Rendy
145
Permintaan Sang Kakak
146
Usaha Rendy untuk Andriana
147
Rencana Si Kembar Beda Ayah dan Beda Ibu
148
Kecurigaan Ericka
149
Kepulangan Nico
150
Kau Bukan Tipeku!
151
Sebuah Undangan
152
Keluarga Yang Hilang Kembali Lagi.
153
Bocah Tengil
154
Cerita Azka
155
Sebuah Rencana Ericka Dan Rendy
156
Catatan Diary Ibu
157
Catatan Diary Ibu 2
158
Catatan Diary Ibu 3
159
Berkunjung Ke Panti Asuhan
160
Eksploitasi Terhadap Anak-Anak
161
Kusangka Begal, Ternyata..
162
Rencana Opa Harja
163
Kekhawatiran Nico
164
Sebuah Bukti Lainnya
165
Kebohongan Opa Harja
166
Perdebatan Keluarga Itu
167
Oma Mariani dan rencananya
168
Pengakuan Erick
169
Perubahan Sikap Om Seno
170
Kehadiran Aaron
171
Curahan Hati William
172
Penyelidikan Geraldine
173
Kepulangan Azzam
174
Kepulangan Azzam 2
175
Sebuah Misi
176
Sebuah Misi 2
177
Sebuah Misi 3
178
Ternyata Dia Itu..
179
Persiapan menjelang hari H
180
Kita ini Keluarga!
181
Penjebakan
182
Tertangkap Para Pengkhianat
183
Mati Otak
184
Kenapa Harus Dia?
185
Hukum Karma
186
Married Proposal Or Not?
187
Kembali Bersama Lagi
188
Aku Tak Seperti Yang Kau Pikirkan
189
Kisah Kita
190
Kedatangan Opa Harja
191
Mencoba Memaafkan
192
Sah!
193
Kenapa Harus Sekarang??
194
Tamu Tak Diundang
195
Saling Memahami
196
Perhatikan Aku Juga!
197
Sebuah Pengorbanan
198
Saling Memahami dan Mengerti
199
Surprise!
200
Aqiqah nya Baby R
201
Will... Will you marry me?
202
Sunat??
203
Siapa yang sunat, Jessy or Aaron?
204
Selametan Sunatan apa konser Kpop?
205
Happy Wedding
206
Happy Ending ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!