"Man, kita balik dulu ya." ujar Abi.
"Tante kayaknya juga uda tidur, Uda sepi." sahut Anya dengan mata yang mencari - cari.
"Ok, balik dulu ya ... Salam buat ibu kamu. Besuk harus masuk, jangan sampai aku nyamperin kesini lagi. Atau aku suruh Annara aja deh." goda Abi pada sahabatnya itu.
"Sial*n, paling bisa emang." gerutu Lukman yang tengah berdiri di samping pintu.
❤️
Terlihat sibuk Lukman sedang merapikan isi tasnya, karena ia akan segera berangkat ke kantor. Setibanya di kantor, ia pun bertemu dengan Anya. Dan Lukman hanya berlalu sambil menundukkan kepalanya. Ia sadar, apa yang dilakukannya kepada Tomy membuat Anya sedih.
Tampak Lukman duduk di kursinya, sambil menarik nafas yang dalam. Ia berharap, hari ini jauh lebih baik dari pada hari kemarin. Dengan menatap layar komputer yang belum menyala, ia sadar ada sosok perempuan di balik badanya.
"Pagi man ..." sapa Anya.
"Eh kamu Nya, tumben ada apa. Nggak biasanya kamu nyamperin aku." jawab Lukman dengan sedikit tegas.
"Hmm, aku kesini mau minta maaf soal kemarin. Soal Annara, aku tau kamu marah banget sama Tomy. Tapi nggak sepenuhnya itu salah dia. Kita berdua yang salah pilih jalan ini, aku uda buat sedih kamu dan Annara." ucap Anya tulus.
"Maafin aku juga, Uda mukul cowok kamu kemarin." sahut Lukman terburu-buru sambil berlalu dari hadapan Anya.
Sangat sulit buat Lukman, untuk bertatap muka dengan Anya saat ini. Apalagi Tomy, ia sangat tidak berharap tuk menatap mukanya hari ini.
Luka yang ia berikan untuk Annara, membuat hatinya begitu sakit. Dan dia sangat sulit untuk memaafkan mereka. Baginya, senyum Annara adalah segalanya. Lukman yang tengah berdiri di samping meja kerja Abi, tiba-tiba ia menatap sosok laki-laki. Tatap matanya yang tajam dan penuh amarah, seperti tak mampu ia sembunyikan lagi.
Yah, itu adalah Tomy. Dengan wajahnya yang angkuh, dia berlalu ke arah ruangan milik Anya. Seolah dia tak menganggap Lukman tengah menatapnya penuh kesal.
Braakkkkk ...
Terdengar suara meja yang dipukul oleh Lukman. Ia tak percaya, bahwa Tomy masih sanggup berjalan dengan Anya setelah melukai perasaan Annara. Perasaan marah dan kecewa, tak dapat disembunyikan olehnya. Ia tak mampu melakukan apapun saat itu.
" Lukman... kamu baik-baik aja kan?." Ujar Tyas yang ada dihadapannya.
"Uda biarin aja dulu Man ... semua akan baik-baik aja." ucap Abi, seakan tahu apa yang tengah dirasakan Lukman.
"Aku keluar dulu ya! ... kalau pak Roni nanyain aku, kabarin aku." sahut Lukman dengan nada kesal. Roni adalah nama papa Anya, pemilik perusahaan tersebut.
Sambil berjalan keluar, ia mengambil ponsel miliknya dari dalam saku celananya. Lalu ia memasang earphone miliknya, dan segera ia pakaikan ke telinganya. Terlihat sibuk ia memilih lagu yang akan diputar, dengan cepat jarinya menekan lagu kesukaannya.
Ditengah kesendiriannya mendengarkan lagu, ponselnya pun bergetar. Tampak pesan singkat yang dikirim oleh Abi muncul dilayar ponselnya.
Cepet balik sekarang, ditungguin pak Roni tuh diruanganya.
Ia lalu mematikan ponsel miliknya, dan berjalan menuju ruangannya untuk meletakkan ponselnya. Sambil berjalan, tak sengaja ia sedang melihat Tomy tengah duduk didepan ruangan Roni dengan santai.
"Pagi pak, betul bapak mencari saya?." tanya Lukman sambil menundukkan badanya dengan sopan.
" Duduk man, iya saya cari kamu tadi. Begini, saya mau perkenalkan seserang ke kamu. Mulai hari ini, dia akan bekerja di perusahaan kita. Saya harap kamu mau mengarahkan dia dengan baik. Tom, sini masuk."
ucap Roni memanggil Tomy.
Bagaikan disambar petir di siang bolong perasaan Lukman kala itu. Bagaimana tidak, orang yang membuatnya begitu kesal sekarang berada dihadapannya dan akan bekerja satu kantor denganya. Hanya tatapan sinis yang ia berikan pada Tomy, tak satu katapun yang ia ucapkan kala itu.
"Perkenalkan, ini Tomy. Dia akan menjabat sebagai senior manager di perusahaan ini. Saya harap, kalian dapat bekerja sama dengan baik." pungkas Roni.
"Baik pak." ujar Lukman tegas dan menyembunyikan perasaan kesalnya.
Tomy tersenyum licik pada Lukman.
*Entah apa yang ada dalam pikiran pak Roni saat ini, sampai-sampai dia memberikan dengan mudah jabatan penting ini pada Tomy?!.
Apa hanya karna ia kekasih Anya ?. gumam Lukman dalam hatinya.
❤️*
Flashback Anya
"Ayolah pa ... aku mohon, kali ini aja tolong masukin Tomy diperusahaan papa. Please ..." rayu Anya kepada papanya.
"Dia bisa apa, sampai papa harus berikan posisi untuknya dikantor?." sahut Roni dengan kesal.
"Dikantor kan ada Lukman, anak kesayangan papa. Dia bisa kan pa, belajar dengan Lukman. Pasti Lukman mau ngajarin Tomy dengan baik. Lukman pasti nggak bakal bikin papa kecewa kok." rengek Anya, seraya meyakinkan papanya.
❤️
Sambil berlalu, Lukman berjalan keluar ruangan Roni. Kemudian saat itu, dia mengatarkan Tomy menuju ke ruangannya. Tidak ada ucapan apapun yang keluar dari mulut Lukman saat itu. Dan dia memilih cepat berlalu meninggalkan Tomy diruanganya.
Terlihat teman-teman kantor lainnya menghampiri Tomy diruanganya. Mereka secara bergantian menyambut Tomy sambil menjabat tangannya.
"Selamat bergabung disini ya Pak." ucap silvi salah satu karyawan Roni. Dengan senyum manis ia menjabat tangan Tomy.
"Makasi ya." sahut Tomy bangga.
"Waah makin rame ni kantor ada kamu Tom, selamat ya. Jangan bikin onar disini, kita kan satu team." sindir Abi seraya memeluk tubuh Tomy.
"Selamat ya." ujar Tyas istri Abi
"Tom, ingat ya ... yang ini Uda aku stempel duluan. Tuh liat keningnya ada tulisan kan, milik Abi. jadi jangan coba-coba deketin apalagi berfikir buat milikin oke, kalau mau Silvi juga bisa tuh. Dia jomblo, cantik si tapi sedikit bawel." ucap Abi dengan penjelasannya.
"Dih Uda ah, ngapain laki-laki demen banget ngerumpi. Ayok kerja lagi." jawab Tyas sambil menarik telinga Abi didekatnya.
"Selamat ya sayang, akhirnya diterima kerja juga disini. Awas Lo, jangan macem-macem disini. Aku bakal terus awasin kamu dadi kejauhan." ancam Anya dengan senyum manis.
Ditengah keramaian temannya yang mengucapkan selamat pada Tomy, tak nampak Lukman disana. Ia hanya duduk dan serius menatapi isi layar komputernya itu, seolah ia tak mau tau apa yang sedang terjadi.
Tkk tkk tkk
Suara jari-jari Lukman memencet keyboard didepannya, sesekali ia menatap jam tangan miliknya. Seakan memastikan supaya hari ini cepat berlalu dengan baik.
❤️❤️❤️
Mau ingetin lagi nih,
jangan bosan-bosan buat baca ceritanya ya guys,
makasih yang udah mau mampir kesini.
like dan komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat lanjutin episode berikutnya ❤️🌟🤗
terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Lita Yanis
knpe sih thour d pertmkkan 1 kantor?? Anya juga g tau drii, temn makan temen, makanya temn g selamanya baik, iih ngri aaah
2022-09-20
5