Bab 5

Anna masuk ke dalam rumahnya bersama Tiar, namun terlihat sepi, tak ada satu orangpun di rumahnya.

"Pada kemana yah ini" ucap Anna.

"Lagi pada pergi kali, yaudah aku pamit pulang yah. Sampai jumpa lagi besok" ucap Tiar pamit.

Sebenarnya Anna meminta Tiar masuk ke rumahnya untuk pamit dengan kedua orangtuanya, tapi ternyata orangtua Anna gak ada, akhirnya Tiar langsung pulang tanpa bertemu dengan orangtua Anna.

15 menit kemudian. Ayah dan ibunya Anna datang membawa gorengan.

"Habis kemana mah, pah..?" Tanya Anna.

"Gak ada lauk, mamah gak masak, jadi beli gorengan di luar. Kamu belum makan kan..?" Jawab ibunya, lalu balik bertanya lagi.

"Aku masih kenyang, tadi si Tiar beliin aku es kelapa muda, sekalian buahnya" jawab Anna.

"Oooh tapi belum makan nasi kan..?" Tanya ibunya lagi.

"Iya belum" jawab Anna.

"Yaudah kita makan bareng - bareng" ucap ibunya Anna.

Ibunya Anna menyiapkan nasi dan gorengan yang dia beli tadi. Di tambah dengan opor ayam yang di beli juga.

"Mamah kok ada ayam...? Emang ada uang..?" Tanya Anna prihatin.

"Alhamdulilah tadi dapet rejeki lebih, makanya mamah beliin opor ayam kesukaan kamu" jawab ibunya Anna sambil menyiapkan gelas dan air minum juga.

"Aku juga punya kabar gembira loh mah..!!! Aku dapet beasiswa selama satu tahun. Berarti sampe lulus aku gak usah bayar spp lagi tiap bulan." Ucap Anna bersyukur.

"Idiiiih anak mamah sama papah pinter" ucap kedua orang tua Anna.

Ayah dan ibunya memeluk Anna. Dan memulai untuk makan bersama.

Setelah makan bersama ayah dan ibunya, Anna pergi ke kamarnya.

"Tiap hari kayagini, bete banget. Andai aja aku punya Hp kaya temen - temen yang lain, pasti aku seneng banget dan gak jenuh" batin Anna sedih.

 

Di rumah Tiar.

"Mah, pah, tadi aku menang lomba loh, dan aku dapet beasiswa gratis spp selama 1 tahun. Berarti aku gak usah bayar spp sampai lulus" ucap Tiar dengan gembira di tengah keluarganya yang sedang asyik menonton TV.

"Pintar-nya anak mamah sama papah" peluk ayah dan ibunya kepada Tiar.

"Padahal papah udah sediakan uang buat biaya sekolah kamu loh, sampai kamu lulus nanti" ucap ayah Tiar.

"Gimana kalo uang yang papah simpan sebagian untuk sedekah..???" Saran Tiar kepada ayahnya.

"Iya boleh juga, nanti papah kasih kamu uang, kamu yang bagikan. Okeh...???" Tanya ayah Tiar.

Mereka berniat untuk sedekahkan sebagian uang yang sudah dikumpulkan untuk membayar spp Tiar selama satu tahun. Tiar pikir, Anna layak untuk mendapatkan sedikit rejeki dari keluarga Tiar.

Tiar menceritakan tentang keadaan Anna kepada orangtuanya.

"Mah, pah, aku punya temen yang lebih susah dari pada kita loh. Setiap hari dia naik sepeda ke sekolah, tapi semangat buat sekolah itu luar biasa, salut aku sama dia" ucap Tiar memuji Anna.

"Cewe apa cowo,,? Bagus dong kalo gitu, pantes buat di contoh tuhh" ucap ibunya Tiar.

"Dia cewe mah, aku tuh kalo lomba mesti sama dia. Pinter dia orangnya" jawab Tiar polos. Maklum lah dia orang kaya jadi walaupun cowo, dia sedikit manja.

"Kakak suka yah sama cewe itu..? Ciiie kaka." Ledek adiknya si Lala.

"Kamu anak kecil tau apa sih, sana tidur udah malem" ucap Tiar sambil melemparkan boneka beruang milik Lala.

Waktu semakin malam. Orangtua Tiar menyuruh semuanya untuk tidur, karena besok akan masuk ke sekolah lagi.

 

Esok kemudian.

Seperti biasa, Anna sarapan pagi dengan ubi ungu. Di temani teh manis. Terasa sangat bosan jika setiap hari harus makan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi jika keadaan masih begini. Anna terus berdoa, supaya kelak kehidupan-nya bisa berubah menjadi lebih baik.

Pagi - pagi sekali terdengar suara motor berhenti di depan rumah Anna. Anna mengintip dari jendela depan.

"Siapa yah, coba aku buka deh pintunya." Ucap batin Anna tidak tahu bahwa itu Tiar, karena memakai helm cakil yang baru saja dia pakai.

Tiar membawa sekarung beras dan beberapa lauk pauk untuk makan setiap hari. Dipanggul sekarung beras dari motor Tiar ke dalam rumah Anna.

"Ini ada acara apa yah..?? Kenapa sih setiap kamu kesini orangtuaku pas lagi gak ada" ucap Anna berdiri di depan Tiar.

"Aku ada sedikit rejeki buat keluarga kamu, semoga bermanfaat yah. Orangtua kamu kemana..?" Tanya Tiar kepada Anna.

"Mamah sama papah baru aja pergi cari kayu, kamu repot - repot banget sih, tapi makasih yah" jawab Anna.

"Sekalian berangkat bareng yukk...!!!" Ucap Tiar mengajak Anna ke sekolah.

Anna pun mau menerima ajakan Tiar. "Boleh deh, kalo gitu aku ambil tas dulu yah" ucap Anna mau.

Anna dan Tiar berboncengan pergi ke sekolah.

Di sekolah, Tiar di kagumi oleh banyak cewe, salah satunya ialah cewe yang bernama Sheilla, dia beda jurusan sama Anna dan Tiar. Sheilla itu paling gak suka kalo liat cewe selain dia deket - deket sama Tiar. Dia ingin hanya dia saja yang berani mendekatinya.

"Akhir - akhir ini ko aku sering liat Tiar deket sama Anna sih, apa sih specialnya dia, cuma pinter doang aku aja bisa. Aku harus cari cara nih supaya Tiar bisa benci sama dia" ucap batin Sheilla melihat Tiar dan Anna yang baru saja turun dari parkiran.

"Tiar makasih yah udah sering baik sama aku" ucap Anna berterimakasih.

"Iya sama - sama, aku masuk ke kelas dulu yah" jawab Tiar.

Saat Tiar sudah masuk ke kelas, ternyata Sheilla masih ada di samping kelasnya. Sheilla berjalan di depan Anna, dan sengaja menabrak Anna yang sedang membawa buku. Buku yang dia bawa akhirnya jatuh berceceran di lantai.

"Ehh sorry yah, aku gak sengaja, emmm aku gak bisa bantuin kamu beresin buku - buku kamu nih, aku ke kelas dulu yah, bye..!!!" Ucap Sheilla, menabrak Anna kemudian pergi begitu saja, bahkan sempat menginjak buku - buku Anna.

"Ihhh nyebelin banget, jadi kotor kan buku - buku aku" greget Anna sambil membereskan buku - bukunya yang masih berceceran di lantai.

Selesai membereskan buku - buku yang berceceran di lantai, Anna langsung pergi masuk ke dalam kelas. Teman sebangku Anna bertanya tentang kabar lomba kemarin.

"Gimana kemaren lombanya...?" Tanya teman sebangku yang bernama Airin.

"Alhamdulilah, aku sama Tiar menang lomba kemaren" jawab Anna.

"Waaaahhh, cieeee lama - lama bakal saling demen nih, kalian berdua itu cocok, sama - sama berprestasi, sama - sama pinter" ucap Airin teman sebangku Anna.

"Apaan siiih, aku gak mikirin itu kali. Aku cuma fokus buat sekolah. Gak mikirin cinta - cinta'an. Lagian dia sama aku juga jauh beda, dia punya orangtua yang kaya, sedangkan aku cuma biasa - biasa aja" jawab Anna.

"Orang kalo pinter itu kebanyakan bisa ngerubah nasib, siapa tau masa depan kamu bisa jadi orang kaya" ucap Airin lagi.

"Aamiin, udah ah kita mulai ngerjain tugas yukk" ajak Anna kepada Airin.

Anna dan teman sebangkunya itu akhirnya mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!