Di rumah sakit .......
Akhirnya Rindy terbangun dari pingsannya itu setelah tragedi tabrakan itu terjadi. rindy terkejut melihat bibinya yang tertidur disamping nya.
"Eh......bibi? Kenapa aku ada disini?"
"Rindy ....kau sudah sadar? Syukurlah kalau begitu kau tidak apa apa kan?"
Wajah bibinya terlihat senang melihat rindy yang sudah terbangun dari pingsannya itu, dan memeluk rindy dengan erat
"Eh.....bibi ..apa yang sebenarnya terjadi?" Rindy heran dengan bibinya yang tiba tiba menangis itu sambil memeluk erat dirinya. Lalu dari balik pintu Rendy dan ibunya datang untuk menjenguknya. Wajah Rendy terlihat khawatir tetapi berbanding terbalik dengan wajah ibunya itu. Wajahnya terlihat marah dan kesal ketika melihat Rindy.
"Rindy!! Apa kau sudah merasa baikan Sekarang?" Mata Rendy terlihat ingin menangis ketika melihat kondisi rindy saat ini.
"Iya Rendy aku baik baik saja!!"
Tiba-tiba ibunya menarik tangan Rendy yang sedang memegang bahu rindy saat itu. Ia seperti kesal dengan rindy dan berbicara kasar padanya.
"Kau pasti yang mendorong Rendy kejalankan? Dan supaya kau mendapat perhatian dari orang banyak kau menyelamatkan Rendy pada saat itu juga kan!!? Iya kan!!!?" Ucap ibunya dengan nada kesal bercampur amarah yang terlihat jelas diwajahnya itu
"I....itu bukan salah ku..." Dengan nada pelan dan rendah hati Rindy menjawab itu.
"JANGAN BERBOHONG!!! AKU TAHU KAU YANG MELAKUKAN ITU KAN!!?" ibunya membentak dan menunjuk nunjuk rindy sebagai pembohong.
Bibinya pun menarik ibunya dan membawanya kekoridor rumah sakit dan agak sedikit jauh dari kamar rindy agar mereka tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.Tetapi tanpa sepengetahuan mereka Rendy mengikuti dan bersembunyi dibalik pintu kamar rindy.
"Apa yang kau katakan tadi!!? Rindy itu adalah anakmu kenapa kau berbicara kasar padanya!!?"
"Memangnya kenapa!!? Lagipula rindy bukan lagi menjadi tugas ku dan buka lagi anak ku. Semuanya sudah menjadi milikmu sekarang!!"
"Apa yang kau pikirkan saat ini!! Selama ini rindy selalu ingin tinggal bersama dengan ibunya dan saudaranya. Tetapi kenapa ibunya malah tidak menganggap kalau dia anaknya!!?"
"Apa yang aku pikirkan? Yang aku pikirkan adalah bagaimana cara menjauh dari anak itu!!?"
"Oke baiklah sekarang semuanya sudah menjadi milik mu saat ini!!. Rindy aku kembalikan padamu!!"
"Apapun itu aku tak ingin mengambil anak itu!! Dan juga aku tak akan membayar tagihan rumah sakit ini!!"
Bibinya merogoh isi tas kecilnya dan melemparkan bukti pembayaran lunas itu kewajah ibu mereka.
"Ini!! Sudah kubayar semua! Sekarang rindy sudah menjadi tanggung jawab mu lagi!!" Bibinya berjalan keluar rumah sakit itu. Dari belakang Rendy menghampiri ibunya dan menarik pelan tangan ibunya
"Ibu....apa benar Rindy itu saudara kembar ku?"
"Jadi....kau mendengar nya ya Rendy."
"Jadi ....aku bukan anak satu satunya milik ibu ya? Kenapa ibu berbohong tentang itu?"
"Bukan seperti itu Rendy. Ibu hanya .......ingin membuatmu percaya kalau tak ada yang menyamai dan memiliki wajah yang sama seperti mu"
"Aku percaya itu. Tapi seperti yang bibi katakan tadi....bisakah rindy tinggal bersama kita? Dirumah"
"Tapi Rendy..."
"Jika rindy tidak boleh tinggal bersama kita, aku juga akan pergi dari rumah dan akan bersama Rindy terus."
"Iya kau boleh membawa rindy pulang tapi jika ada masalah pada rindy ibu tidak mau bertanggung jawab!"
"Iya baiklah ibu!!"
Rindy akhirnya tinggal bersama Rendy dan ibunya. Meskipun ibunya seperti tak ingin membiarkan rindy tinggal dirumahnya selama nya, rindy tetap menurut pada ibunya. Hingga di umur mereka yang ke 15 tahun mereka pun memutuskan untuk pergi ke-sekolah yang jauh dari rumah mereka dan memilih untuk tinggal di sebuah kostan yang ada Di wilayah Tangerang sana. Dan mereka pun juga memilih salah satu SMA yang ada di wilayah Tangerang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Adinda Maulani putri Panjaitan
cerita nya enak thour
2020-12-21
0