Bab 2: Sebuah pengakuan

Rendy dan 2 orang temannya terlihat sedang asik bermain game mereka di rumah Rendy

  "Wah .....game nya asik juga ya." kata Rendy

 "Iya besok main lagi ya Rendy!"

 "Yah .....jika kalian lagi ingin main datang saja kerumahku" kata Rendy

 "Oh, ya ngomong ngomong, setelah aku perhatikan wajah mu Rendy. ternyata wajah rindy dan wajah mu terlihat sama ya?"

"Iya sepertinya kau benar, memang terlihat sama."

"Kalian ngomong apa sih? Sejak kapan dia mirip dengan ku?"

 "hei,Rendy! Mungkin saja rindy itu saudara kembarmu ya!?"

"Enak saja, memangnya sejak kapan aku memiliki saudara kembar!? jika tak percaya tanya saja pada ibuku!"

 "Eum.....tapi bukankah selama ini Rendy tak memiliki saudara.?"

 "Iya juga ya.....bagaimana bisa itu terjadi?"

 "Nah kalian jangan curiga kalau aku memiliki saudara. Sekarang terbuktikan, kalau aku tak memiliki saudara."

"Iya sudah lupakan saja......"

Keesokan harinya .....

Saat itu Rindy sedang berjalan di lorong kelas dengan sebuah roti selai coklat di tangannya itu. Dan seorang murid tak sengaja menyenggol Rindy yang membuatnya menjatuhkan rotinya itu dan mengenai pakaian seragam Rendy yang juga lewat disana.

 "Ah......r...Rendy? Maaf" wajah rindy mulai terlihat ketakutan saat mengetahui kalau itu salahnya

 "Apa kau berjalan tidak melihat arah? Cepet bersihin!!"

Rindy pun mengambil sapu tangannya yang ada disaku celananya, dan membersihkan noda coklat yang ada di pakaian seragam Rendy. Namun karena tak kunjung bersih Rendy mulai marah dan mendorong Rindy hingga terjatuh

 "Bisa bersihin yang bener gak sih!! Nyebelin banget! Gak guna lagi!!" bentak Rendy

Rendy mengambil seember air pel yang ditaruh di salah satu kelas di sana, dan mengguyurkannya ke atas kepala rindy hingga membuat semua baju nya basah.

 "Nah.....gini kan aku puas. ini sebagai balasan karena telah mengotori seragamku!!"

2 orang temannya pun tertawa melihat rindy yang hanya bisa terdiam disana. semua orang disana juga tak bisa melakukan apa apa dan hanya bisa terdiam. Akhirnya Rindy hanya bisa menahan malu sendiri, tak ada orang yang mau menemaninya saat itu.

Jam istirahat.....

Rindy baru saja masuk ke kelasnya dan melihat semua isi tasnya keluar berantakan dimana mana, dan disana terlihat Rendy yang sedang melempar lemparkan semua bukunya.

  "Rendy!? Kenapa semua isi tasku dikeluarkan dan dilempar lemparkan?" tanya rindy

 "Aduh.....maaf Rindy.... Tadi aku mencari Video game ku yang baru Di tas mu, tapi karena tas mu yang terlalu kecil jadi aku mengeluarkan semua. Eh...setelah aku periksa ternyata Vidio gameku ada di tasku. "

Rendy dan 2 temannya tertawa melihat rindy dengan wajah memelasnya itu dan pergi dari kelas itu.

  "Ini pasti karena ulahku tadi pagi. Karena aku telah mengotori seragam Rendy." Dalam hati Rindy sambil merapikan buku bukunya yang berantakan dimana mana.

Sepulang sekolah ........

Di jembatan dekat lampu lalu lintas.....

Rindy sedang berdiri sendirian disana dan melihat Rendy dan dua orang temannya juga sedang melewati jembatan itu. Melihat rindy yang hanya sendirian itu, membuat Rendy semakin ingin mengejeknya dan menertawainya

  "Hei!!! Lihat itu!! Dia berdiri sendirian disana!" kata Rendy

  Rindy pun menoleh kearah Rendy dan yang lainnya dan menunjuk ke arah Rendy.

   "Kemarin bibi bilang ...sesuatu padaku. Aku dan Rendy itu adalah saudara kembar. Bibi bilang aku harus memberi tahu soal ini agar Rendy bisa tahu kenapa wajahku dan wajah Rendy terlihat sama" kata Rindy

  Semuanya terkejut mendengar hal itu dan sepertinya Rendy yang paling tak percaya akan hal itu.

  "Jijik!! Memangnya siapa yang mau menjadi saudara kembarmu!!? Lagi pula sejak kapan wajahku dan wajahmu terlihat sama!!?"

Rendy pun mendorong Rindy hingga terjatuh ke sungai dibawah jembatan itu, dan Rendy pun pergi kembali pulang kerumah. 2 orang temannya hanya bisa terdiam melihat tingkah Rendy yang sudah kelewatan dengan rindy.

  "Apa dia tidak terlalu keterlaluan? Sampai mendorong Rindy ke sungai?"

  "Itu hanya sebuah pengakuan dari Rindy, dan juga belum jelas jika rindy itu adalah saudara kembarnya Rendy kan?"

  "Kalau begini aku sudah tidak tahan lagi."

 Rindy pun akhirnya pulang ke rumahnya dengan pakaian yang basah. Sesampainya dirumah bibinya terkejut melihat rindy, dengan pakaian yang basah semua.

  "Rindy!? Kenapa bajumu basah kuyup seperti ini?" tanya bibi

  "Tidak apa apa bibi aku baik baik saja. Bajuku basah seperti ini, karena aku terjatuh di genangan tadi. Bibi tak usah khawatir ya"

  "Ini pasti karena ulah teman temanmu di sekolah ya!?"

  "Tidak kok bibi, bukan mereka yang melakukannya. Hanya aku saja yang ceroboh"

  "Rindy! Dengarkan apa kata bibi. Mulai besok kau tak perlu pergi ke sekolah lagi! Bibi akan mencarikan sekolah yang lebih baik daripada itu."

  "T...tapi bibi!!"

 "Turuti apa kata bibi!!"

 "I...iya bibi..aku mengerti"

Terpopuler

Comments

Adinda Maulani putri Panjaitan

Adinda Maulani putri Panjaitan

jadikan komik dong thour

2020-12-21

1

fujoshi🦄🐙

fujoshi🦄🐙

gak ada akhlak anj**g si ba*i (rendy)

2020-12-16

1

Rizky adila putri

Rizky adila putri

dasar saudara yg gak ada prinsip,udah di bilang kalo rindy itu saudara rendy tapi malah gak percara ditambah lagi di dorong ke sungai dasar gak punya prinsip

2020-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Prolog
2 Bab 2: Sebuah pengakuan
3 Bab 3 : Berubah Kenyataan
4 Bab 4 : Luka karena mu
5 Bab 5 : Kehidupan baru
6 Bab 6: Kuat seperti dirinya
7 Bab 7: Orang orang yang membenci
8 Bab 8: Teman baru rendy
9 Bab 9: Cerita sedih
10 Bab 10: Yang mengubahnya
11 Bab 11: Senyum yang bebas
12 Bab 12: Senior yang lembut
13 Bab 13: Wajah yang sama didunia ini
14 Bab 14: Menjadi orang lain
15 Bab 15: Rahasia yang fatal
16 Bab 16: Dua pihak
17 Bab 17: Perasaan yang terlupakan
18 Bab 18: Senyum yang ditinggalkan
19 Bab 19: Senior dan temannya
20 Bab 20: Teman yang terlupakan
21 Bab 21: Maaf dari diana
22 Bab 22: Tawa sepulang sekolah
23 Bab 23: Kembali seperti semula
24 Bab 24: Tamu yang tak terduga
25 Bab 25: Kebohongan
26 Bab 26: Perjalanan
27 Bab 27: Penentuan
28 Bab 28: Babak awal
29 Bab 29: Teman
30 Bab 30: Babak pertama
31 Bab 31: Perasaan yang baik
32 Bab 32: Pertandingan
33 Bab 33: Perebutan hati
34 Bab 34: Yang mengakuinya
35 Bab 35: Dilemma
36 Bab 36: Terlupakan
37 Bab 37: Dimataku?
38 Bab 38: Babak akhir
39 Bab 39: Rindy sakit?
40 Bab 40: Perasaan suka?
41 Bab 41: Kencan pertama
42 Bab 42: Perasaan si kembar
43 Bab 43: Yang Rendy sukai
44 Bab 44: Teka-teki si kembar
45 Bab 45: Kecelakaan dirumah
46 Bab 46: Menjadi yang dicintai
47 Bab 47: I love you
48 Bab 48: Obrolan malam
49 Bab 49: Perasaan yang nyata
50 Bab 50: Saat bahagia bersama Rendy
51 Bab 51: Kenalan baru
52 Bab 52: Kencan sepulang sekolah
53 Bab 53: Wajah pucat
54 Bab 54: Rasa sakit
55 Bab 55: Pulang kerumah
56 Bab 56: Pertemuan
57 Bab 57: Di awal
58 Bab 58: Peristiwa
59 Bab 59: Ingatan pudar
60 Bab 60: perasaan mu?
61 Bab 61; Waktu luang
62 Bab 62: pembohong
63 Bab 63: kesepian
64 Bab 64: pergi sekolah
65 Bab 65: berawan
66 Bab 66 : detik akhir
67 bab 67: kepergian
68 Bab 68: sudah waktunya
69 Bab 69: surat terakhir
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1: Prolog
2
Bab 2: Sebuah pengakuan
3
Bab 3 : Berubah Kenyataan
4
Bab 4 : Luka karena mu
5
Bab 5 : Kehidupan baru
6
Bab 6: Kuat seperti dirinya
7
Bab 7: Orang orang yang membenci
8
Bab 8: Teman baru rendy
9
Bab 9: Cerita sedih
10
Bab 10: Yang mengubahnya
11
Bab 11: Senyum yang bebas
12
Bab 12: Senior yang lembut
13
Bab 13: Wajah yang sama didunia ini
14
Bab 14: Menjadi orang lain
15
Bab 15: Rahasia yang fatal
16
Bab 16: Dua pihak
17
Bab 17: Perasaan yang terlupakan
18
Bab 18: Senyum yang ditinggalkan
19
Bab 19: Senior dan temannya
20
Bab 20: Teman yang terlupakan
21
Bab 21: Maaf dari diana
22
Bab 22: Tawa sepulang sekolah
23
Bab 23: Kembali seperti semula
24
Bab 24: Tamu yang tak terduga
25
Bab 25: Kebohongan
26
Bab 26: Perjalanan
27
Bab 27: Penentuan
28
Bab 28: Babak awal
29
Bab 29: Teman
30
Bab 30: Babak pertama
31
Bab 31: Perasaan yang baik
32
Bab 32: Pertandingan
33
Bab 33: Perebutan hati
34
Bab 34: Yang mengakuinya
35
Bab 35: Dilemma
36
Bab 36: Terlupakan
37
Bab 37: Dimataku?
38
Bab 38: Babak akhir
39
Bab 39: Rindy sakit?
40
Bab 40: Perasaan suka?
41
Bab 41: Kencan pertama
42
Bab 42: Perasaan si kembar
43
Bab 43: Yang Rendy sukai
44
Bab 44: Teka-teki si kembar
45
Bab 45: Kecelakaan dirumah
46
Bab 46: Menjadi yang dicintai
47
Bab 47: I love you
48
Bab 48: Obrolan malam
49
Bab 49: Perasaan yang nyata
50
Bab 50: Saat bahagia bersama Rendy
51
Bab 51: Kenalan baru
52
Bab 52: Kencan sepulang sekolah
53
Bab 53: Wajah pucat
54
Bab 54: Rasa sakit
55
Bab 55: Pulang kerumah
56
Bab 56: Pertemuan
57
Bab 57: Di awal
58
Bab 58: Peristiwa
59
Bab 59: Ingatan pudar
60
Bab 60: perasaan mu?
61
Bab 61; Waktu luang
62
Bab 62: pembohong
63
Bab 63: kesepian
64
Bab 64: pergi sekolah
65
Bab 65: berawan
66
Bab 66 : detik akhir
67
bab 67: kepergian
68
Bab 68: sudah waktunya
69
Bab 69: surat terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!