Saat Park Jong Ah membuka mata dia meraskan bila guncangan tadi telah berhenti. Perlahan dia memperhatikan sekitar, rupanya dia berada dalam kamarnya. 'Siapa yang membawaku ke mari? Apakah itu Nam Jong?' Pikir Park Jong Ah dan bangkit dari atas kasurnya.(Nam Jong adalah Adik dari Park Jong Ah. Sory gak ada penjelasan di episode sebelumnya.🙏)
Perlahan dia mendekati pintu dan memanggil Adiknya. "Nam Jong! apakah kau di rumah?"
Kemudian terdengar derap kaki menaiki anak tangga dan munculah seorang lelaki muda yang tampan. Mata Park Jong Ah melebar seketika dengan mulut yang menganga. 'Apakah ini mimpi? Itu Adikku 68 tahun yang lalu' pikirnya lagi masih tak percaya akan yang dilihatnya.
"Ada apa Kak? Apakah kau baik-baik saja?" Tanya pemuda kecil itu pada sang Kakak.
Park Jong Ah mencubit, menjambak dan menggoyang-goyangkan tubuh Adiknya hingga membuat pemuda kecil itu berteriak kesakitan
"A...a..ahk..ahk..! Lepaskan! Apa yang kau lakukan? Kau menyakitiku!"
Park Jong Ah melepaskan cengkramannya pada pundak sang Adik dan berlari menuju cermin. Di depan benda persegi empat yang memantulkan wajah dirinya itu Park Jong Ah kembali berteriak histeris.
"Aaaaaaaaaa....!!!!"
Park Jong Ah bahagia bukan main, ternyata harapannya terkabul. Batu itu benar-benar bisa mengembalikan dirinya ke masa lalu.
''Aku kembali? Oh Tuhan, aku benar-benar kembali? Ini benar-benar menakjubkan.'' Ucapnya sambil meloncat-loncat sangking girangnya.
"Tidak ada lagi nyeri sendi, tidak ada lagi nyeri pinggang, tidak ada lagi bubur, dan yang terbaik, aku bisa kembali mengulang hidupku! Aaaa...! Ini benar-benar hebat!!"
Teriakan Park Jong Ah membuat kedua orang tuanya bergegas berlari menghampirinya. Sebuah pukulan pun mendarat di bahunya dari sang Ibu. Namun, bukannya menghindar Park Jong Ah justru memeluk sang Ibu dengan kuat dan derai air mata.
"Ibu aku sangat merindukanmu."
"Kau ini kenapa hah?! Tadi berteriak seperti orang gila. Sekarang kau menangis dan memelukku seperti sudah berpisah lama. Apakah pelajaran di sekolahmu sangat sulit hingga membuat otakmu bermasalah?!" Tanya sang Ibu keheranan melihat tingkah putri satu-satunya hari ini yang begitu aneh.
Park Jong Ah hanya menggeleng dan terus memluk sang Ibu sambil menangis haru. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk memperbaiki segalanya dalam kehidupan keduanya ini.
"Ibu tahun berapa sekarang?"
Ibu Park Jong Ah yang mendengar pertanyaan konyol dari putrinya menatap ke arah sang suami, mereka merasa semakin cemas. 'Apakah Park Jong Ah kini mengalami gangguan mental?' Pikir keduanya.
"Sayang, jika kamu merasa Sekolahmu terlalu berat, maka Ibu akan memindahkanmu. Kau jangan memaksakan keadaan."
"Tidak Bu, aku baik-baik saja. Jawab saja pertanyaanku tadi."
Kini giliran sang Ayah yang angkat bicara "Ini tahun 2022. Kenapa? Apakah ada sesuatu yang salah?"
Park Jong Ah yang mendengar jawaban dari sang ayah langsung menutup mulutnya yang menganga.
"Itu artinya aku masih delapan belas tahun? Ayah!"
"Tentu saja bodoh! Sebenarnya ada apa denganmu hari ini hah?!" Tanya sang Ibu yang makin gemas dengan tingkah putri sulungnya itu.
"Aku sangat mencintai kalian Ayah, Ibu." Ucap Park Jong Ah sambil memeluk kedua orang tuanya itu.
......................
Keesokan harinya, seperti yang dijanjikan Park Jong Ah pada dirinya sendiri, bahawa ia akan menjalani kehidupan yang lebih baik di kehidupan keduanya yang sekarang. Kini ia tengah berjalan menuju Sekolahnya.
Terlahir kembali di usia delapan belas tahun, tentu saja dia masih duduk di bangku SMA kelas XII.
Tiba di Sekolahnya, dia melihat seorang pemuda yang pernah menyakitinya begitu dalam, hingga membuat penyesalan dalam kehidupan masa lalunya. Park Jong Ah baru ingat bila hari ini adalah hari di mana sang lelaki akan menyatakan perasaan padanya.
"Park Jong Ah, apakah kamu ada waktu? Aku ingin berbicara sebentar dengan mu," pinta lelaki itu.
"Maaf aku terburu-buru, kita bicara lain kali saja." Jawab Park Jong Ah tanpa menatap wajah lelaki itu.
Merasa diacuhkan lelaki itu menggapai lengan Park Jong Ah dan menahan kepergianya.
"Beri aku waktu sebentar, kumohon," pintanya dengan nada memelas.
Park Jong Ah yang sudah terlanjur kesal menepis kasar lengan pria itu lalu berkata "Dengar Kim Nam Jun! Aku, Park Jong Ah, tidak sudi berbicara denganmu. Apalagi menerima cinta darimu!"
Kim Nam Jun sangat terkejut mendengr ucapan Park Jong Ah. 'Bagaimana dia bisa tahu bila aku ingin menyatakan perasaanku padanya?' Gumam Kim Nam Jun dalam hati.
Park Jong Ah kemudian melangkah meninggalkan Kim Nam Jun yang masih terheran-heran dengan sikapnya yang sangat berbeda dari biasanya. Gadis yang biasanya selalu lemah lembut pada siapapun itu, kini tiba-tiba saja bertingkah kasar.
Saat berada dalam ruang kelas, Park Jong Ah fokus dalam pelajaran yang diterimanya. Dan masuklah seorang Guru memberikan sebuah pengumuman.
"Lusa Sekolah kita akan mengadakan kegiatan sosial dan ini adalah daftar nama orang yang terpilih mengikuti kegiatan tersebut."
Sang Guru kemudian menuliskan nama-nama murid yang mengikuti kegiatan itu di papan tulis.
Ah Ji Min
2.Byung Seok Ji
3.Min Dae so
4.Park Jong Ah
"Dan akan ada beberapa murid tambahan dari kelas lain." Usai mengatakan itu sang Guru pun keluar dan pelajaran berlanjut.
Saat di perjalanan pulang karena tempat tinggal yang dimiliki keluarga Park Jong Ah berada lumayan jauh dari sekolah, terpaksa wanita yang sudah bertransformasi menjadi gadis itu harus menaiki angkutan umum. Park Jong Ah dan beberapa teman lainnya menunggu sebuah Bus untuk membawa mereka pulang.
"Hei Park, apakah kau salah satu anggota kegiatan sosial yang akan dimulai besok? Aku dengar, ada partisipasi dari salah satu Universitas besar di kota yang akan menemani kita kedepannya." Ucap seorang pria pada Park Jong Ah.
'Bagaimana aku tidak mengingat ini? Besok adalah jembatanku menuju kesuksesan. Di masa lalu aku mendapatkan penawaran beasiswa dari ketua yayasan Universitas itu. Dan bodohnya aku malah menolak karena Kim Nam Jun tidak setuju. Tapi kali ini aku akan menerima itu dan memulai karir cemerlangku kedepannya' batin Park Jong Ah mengingat dirinya di masa lalu.
"Oh ya? Aku baru mendengar hal ini. Dari mana kau mengetahuinya?" Tanya Park Jong Ah pada temannya itu.
"Aku tahu dari Kakakku yang kebetulan salah satu anggota kegiatan sosial itu. Dan dia juga mengatakan akan ada banyak wanita cantik dari Universitas itu yang ikut serta. Aku makin tidak sabar menunggu besok." Tutur sang pemuda dengan wajah girangnya.
Park Jong Ah hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mendengar ucapan teman satu Sekolahnya itu.
Setibanya di rumah, Park Jong Ah segera memasuki kamar dan mengganti baju. Ayah dan Ibunya sedang dinas di luar kota. Jadi, dia harus memasak makan malam untuknya dan juga sang Adik.
"Apakah kau yang membuat ini semua? Sejak kapan kau menjadi pandai memasak? Bukankah selama ini kau paling malas masuk ke dapur?" Tanya sang Adik yang heran dengan banyaknya hidangan masakan yang dibuat oleh Park Jong Ah.
Ya, di kehidupannya yang dulu, Park Jong Ah memang sangat malas untuk memasuki dapur. Apa lagi memasak seperti yang ia lakukan saat ini. Namun, kehidupan rumah tangga yang ia dan Kim Nam Jun jalani membuatnya harus meghemat uang hanya untuk sekedar menyewa pembantu. Jadi dia memutuskan untuk melakukannya sendiri.
"Sebenarnya aku bisa melakukan banyak hal yang tidak kau ketahui. Hanya saja aku malas menunjukkan hal itu pada kalian." Jelasnya kemudian melahap makanan yang tersaji di meja makan.
BERSAMBUNG....
Tolong dukung karyaku dengan memberikan like,komen dan favoritnya ya...😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments