DOMINIC melakukan olahraga pernapasan sebelum akhirnya membuka pintu kamar Issabel perlahan.
"Maaf, ini minyak licinnya," kata Dominic pelan. Dia hanya mengintip ke dalam kamar, tidak berani untuk masuk, namun suasana kamar begitu gelap. Jadi, Issabel tak terlihat di sepanjang matanya memandang.
"Masuk saja, tidak apa-apa kok," sahut Issabel.
Issabel sempat ragu. Tetapi dia harus cepat menyelesaikan masalah minyak licin ini sebelum Jonathan datang dan salah paham dengannya. Lelaki brewok tersebut pun masuk ke dalam kamar dan masih belum bisa melihat apapun.
Saat sampai di sana, tiba-tiba sebuah lampu kecil menyala berkelap-kelip. "Issabel?" Dominic mencoba menanggil wanita itu dengan panik dalam ruangan yang sekarang remang-remang dan terasa begitu romantis.
DEG!
Tubuhnya terkejut ketika seseorang memeluknya dari belakang dan mencium lehernya secara perlahan. Dia mengenal aroma tubuh yang sedang bergairah itu. Issabel, istri sahabatnya sendiri yang baru saja menjadi tetangganya.
Pelukan itu terlepas dan sekali lagi mata Dominic melotot. Ketika mendapati Issabel berdiri di depan sambil merangkul lehernya tanpa sehelai kain pun.
"Ma-maaf Is, ada apa ini?" tanya Dominic tergagap.
"Jangan ditahan Nic. Aku tau kamu menyukainya," bisik Issabel berusaha menggoda dan meyakinkan tetangga sebelahnya itu
Entah kenapa Dominic tidak bisa berbuat apa-apa. Pria itu langsung meletakkan kedua tangannya di pinggul Issabel yang lembut. Dan menautkan bibir dengan sangat ganas. Lidah mereka saling bermain.
Dominic tidak tahan dengan gairahnya. Dia mengangkat tubuh Issabel ke ranjang sambil terus berciuman. Sebenarnya Issabel merasa sedikit ragu untuk benar-benar melanjutkan gairahnya. Namun bukankah ini yang diinginkannya? Sebuah pembalasan dendam kepada sang suami.
Dominic sekarang mulai berani. Lelaki itu melepas kaos oblongnya lalu mencium ujung telinga Issabel, turun hingga berhenti ke bagian tengah.
"Ternyata kamu pandai juga ... ahhhh."
"Is, kamu sungguh membuatku bergairah," kata Dominic. "Aku sudah tidak tahan Is."
"Tapi .... pelan-pelan yah."
Dominic tersenyum mengerti. "Jonathan tidak akan tau kan dengan hal ini?"
Issabel mengangguk sembari tersenyum untuk meyakinkan lelaki itu.
Dominic pun turun ranjang dan membuka pakaian bawahnya. Memperlihatkan kelakiannya yang sudah begitu ketat. Lalu naik kembali, menindih Issabel di antara kedua pahanya.
Tanpa rasa ragu lagi, Dominic langsung bermain dengan Issabel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Makan malam ini ternyata bukan hanya mereka bertiga. Namun Simbok Darmi, pembantu rumah tangganya telah kembali dari kampung.
Issabel tidak mempermasalahkan itu. Malah dia asik memainkan kakinya dibawah meja bersama Dominic. Mereka pasti akan melakukannya sekali lagi jika Jonathan dan pembantunya tidak ada di rumah.
"Makan yang banyak yah. Simbok pasti sudah kelaparan karena perjalanan panjang," ujar Jonathan sembari menyendokkan bulgogi ke piring Simbok Darmi. Wanita paruh baya tersebut menurut saja dengan majikannya.
"Kenapa berpakaian seperti itu? Kamu mau keluar lagi?" tanya Issabel ketika memerhatikan Jonathan memakai kemeja hitam ketat yang mempertegas kesan maskulin suaminya itu.
"Iya, aku lagi menang proyek besar dan akan pergi merayakannya setelah makan malam ini. Tidak apa-apa kan?" tanya Jonathan santun.
Issabel mengangguk dengan wajah cuek. Dia tahu Jonathan tidak pergi untuk merayakan proyek besar, melainkan pergi bersama kekasihnya untuk saling bercumbu. Dasar!
"Jadi kalau kamu mau tidur duluan tidak apa-apa kok. Mungkin aku pulangnya larut malam atau bisa jadi besok," lanjutnya.
Issabel akui kepandaian suaminya itu dalam berakting. Dia mencoba menjaga image nya di depan orang-orang. Rahasia hubungan gelapnya pun lumayan rapi disembunyikan. Tapi Issabel sudah menyiapkan permainan yang akan membuat Jonathan menyesal.
"Bersenang-senang lah dengan kekasihmu, Jo. Aku juga akan bersenang-senang dengan tetangga sebelah kita," kata Issabel dalam hati.
Sakit hati yang dirasakan Issabel sudah terlalu dalam, jadi bagaimana pun dia tidak akan memaafkan perselingkuhan serta perlakuan seenaknya dari Jonathan. Seumur hidup.
"Kalau begitu aku berangkat yah." Jonathan berpamitan lalu mencium kening Issabel. "Simbok, tolong bereskan yah barang yang ada di kamar simbok. Soalnya ada beberapa barang yang dari gudang di situ."
"Iya, Simbok pasti udah tau kok," kata Issabel ingin Jonathan cepat pergi dari rumah.
Setelah suaminya itu pergi, Simbok langsung menuju kamar sesuai perintah Jonathan. Sementara Issabel menarik Dominic menuju ke kamarnya.
Mereka berdua duduk di ranjang sambil berpelukan dengan sangat mesra. Saling berciuman tanpa ada perasaan canggung.
"Permainan kamu tadi bikin aku puas, Nic," goda Issabel bernada genit.
"Yakin sudah puas? Tunggu, bagaimana kalau kita ketahuan sama pembantumu itu? atau ... Jonathan malah kembali?" tanya Dominic sambil mengelus kepala Issabel yang bersandar di dada bidangnya.
"Itu tidak akan menjadi masalah bagiku. Bahkan ini adalah pelajaran yang adil baginya, bukan? Atau bagaimana kalau kita melakukannya sekali lagi dan merekamnya. Lalu mengirimkannya ke Jonathan," ujar Issabel terang-terangan.
"Hah, kau sudah gila Is? Apa maksudnya? Jonathan bermain gila dengan wanita lain?" Dominic nyaris tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuan Issabel. Sangat bodoh. Bisa-bisanya sahabatnya itu menelantarkan istri secantik Issabel. "Ternyata hubungan kalian tidak sebahagia yang terlihat di luar yah. Tenang saja, aku akan menjadi pemuas gairahmu ketika Jonathan tidak bisa memuaskan mu. Kalau perlu kita menikah saja dan meminta cerai ke dia."
Issabel tersenyum sembari membelai bibir bawah lelaki itu. "Jangan buatku berharap, Nic."
"No. Issabel, aku serius. Jonathan sangat bodoh menyia-nyiakan istri yang sudah jelas tulus dan cantik. Betul katamu Is, ini sangat adil jika kamu juga melakukan perselingkuhan. Aku tidak menawarkan sebuah harapan, tapi sebuah kebahagiaan."
Issab terkekeh mendengar perkataan Dominic yang benar-benar sudah jatuh cinta dengannya. Namun itu adalah suatu tawaran yang sangat menarik. Bukankah itu yang telah didambakan Issabel? Menikah kembali setelah menderita terhadap pernikahannya dengan Jonathan.
"Is, aku bisa menjanjikan kesetiaan untukmu. Lagipula aku juga bujang. Jadi kamu bisa ceraikan dia dan kita menikah. Bagaimana?" Dominic berusaha meyakinkan Issabel kembali.
Issabel terdiam memikirkan hal itu. Tapi tangan Dominic tidak berhenti meraba tubuh wanita itu hingga merambat ke bawah. Mereka berdua kini kembali bergairah.
"Aku tidak yakin bisa meminta cerai darinya. Keluargaku bisa-bisa menderita karena ulah pria itu."
"Tidak, Is. Aku akan mendukungmu. Akan kuberi waktu kepadamu selama seminggu untuk memikirkan hal ini. Setelah perceraianmu selesai, kita langsung menikah dan pindah dari sini. Kita bisa hidup bahagia bersama."
"Aku perlu bukti bahwa kamu benar-benar pria yang pantas untukku."
"Baiklah." Dominic tersenyum sangat manis. Lalu menindih tubuh Issabel dan menciumnya. "Cepat minta cerai ke dia dan kita menikah...." Dominic membisik ke telinga Issabel sangat dekat dengan nada penuh sensual.
"Aahhh ... Aku belum menerimamu jika belum membuktikan bahwa kamu orang yang pantas menggantikan Jonathan."
Dominic tertawa kecil. "Bukankah kenikmatan ini sudah membuktikannya?"
"Belum cukup ... Aku bukan hanya butuh suami sebagai pemuas gairahku, tapi suami yang bisa memberiku kasih dan cinta."
Dominic tersenyum dan mereka kembali bermain.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Imas Maela
sama" selingkuh
2022-12-22
0
Citra Ayu
maaf thorr baru nyimak, lanjutt🙏🙏🙏🙏
2022-09-06
1
maharastra
pantes puanasssss pooollll...hot bnrr😂😂😂👍👍👍👍💪💪💪💪🥰🥰
2022-09-01
2